13 Tips Sukses Mendidik Anak untuk Mendapatkan Prestasi Belajar yang Bagus

 

 

Mendidik anak—Proses pengasuhan anak sama halnya saat kita sedang mendesain sebuah bangunan dan ingin merancang seperti apa wujud bangunan tersebut nantinya. Sering kita dengar pepatah bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Bagaimana cara orang tua mendidik anak, baik itu dalam bentuk perkataan, pemikiran dan tingkah laku akan di imitasi oleh anak. Mereka menggunakan alat indranya untuk mengamati, untuk menyaksikan, untuk merekam apa saja yang ada di depannya, lalu menirunya.

Apakah orang tua bahagia saat anaknya tidak pandai di sekolahnya? Yang jelas tidak! Apakah orang tua bahagia saat anak tidak naik kelas? Tentu tidak. Mendidik anak dengan baik adalah proses penanaman tingkah laku positif agar terbentuk etika yang baik, termasuk juga agar anak pandai secara kognitif.

Prestasi belajar anak di sekolah berkaitan dengan kemampuan kognitif anak. Ada dua kategori terkait kemampuan kognitif anak, yaitu anak-anak yang cerdas secara genetic dan anak-anak yang pandai karena tekun belajar. Tidak ada yang lebih unggul dari keduanya. Keduanya bagus, dan keduanya menjadi medium bagi anak untuk sampai pada apa yang mereka cita-citakan kelak. Pengkondisian lingkungan yang dibangun oleh orang tua sangatlah penting.

Parent akan merasa bahagia, merasa bangga saat anak-anak memiliki pencapaian kognitif yang bagus di sekolah. Secara umum, anak-anak yang prestasi belajarnya bagus di kelas cenderung memiliki masa depan yang lebih cerah, di terima di perguruan tinggi ternama dan lebih terjamin. Itu memang masuk akal, mengingat kita sebagai orang tua bekerja sama dengan anak sejak dini untuk membentuk kebiasaan belajar yang bagus.

Selain manfaat materialistis tersebut, adapula manfaat psikologis yang di dapat anak. Anak-anak yang cerdas secara intelektual memiliki kesempatan untuk paham lebih cepat mengenai etika, norma, nilai yang berlaku di masyarakat. Mereka siap untuk menjadi pencerah nantinya dalam masyarakat dan memberikan kontribusi yang maksimal di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan.

Nah, tentu Anda sebagai orang tua mengidamkan anak yang pandai dan memberikan manfaat yang demikian besar kepada masyarakat, bukan? Berikut cara mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi dengan kecerdasan kognitif yang bagus.

1. Pahami karakter Anak

Langkah pertama, adalah memahami bagaimana karakter anak. Masing-masing anak memiliki keunikan. Mereka memiliki karakter yang berbeda dengan kakak atau dengan adiknya. Ada tipikal anak yang lebih suka belajar dalam kondisi sepi dan sunyi. Ada yang lebih nyaman belajar dengan mendengarkan musik. Ada yang suka belajar di tengah keramaian dan banyak teman. Itu semua tergantung dari karakter masing-masing anak.

Apa yang menyebabkan anak merasa gembira, dan apa yang menyebabkan anak merasa sedih dan susah, harus kita pahami baik-baik. Mendidik anak dengan baik memberikan rasa nyaman pada diri anak. Kita akan lebih mudah dalam memilah metode belajar yang bagaimana yang digunakan sesuai dengan karakter anak masing-masing.

2. Ukur Tingkat Daya Tangkap

Ya, Anda bisa ukur tingkat daya tangkap anak-anak dari kebiasaan mereka sehari-hari. Anak-anak mungkin gemar eksak, dan yang lain mungkin gemar berbahasa. Mereka unggul di zona masing-masing. Ada toleransi yang harus kita berikan kepada anak yang memang secara pemahaman tergolong lemah.

Tingkat kesabaran harus kita tingkatkan agar anak yang kurang maksimal tersebut tidak semakin tertinggal. Disinilah seni parenting yang menarik itu. Ada proses yang unik yang harus kita lampuai dengan curahan pikiran yang utuh, tenaga yang maksimal dan waktu yang tidak sedikit.

3. Kondisikan Sejak Di Dalam Kandungan

Mendidik anak dimulai sejak dalam kandungan. Atau, bahkan mendidik anak dimulai sejak kita masih bujang. Ini karena sikap positif yang kita lakukan terekam dalam sel-sel tubuh yang nantinya akan menurun kepada anak.

Didik anak sejak dalam kandungan dengan nutrisi yang baik. Lakukan hal-hal yang positif saat mengandung seperti memperbanyak membaca buku, memperbanyak menulis karya, banyak berdoa agar anak pandai, memperdengarkan music pada bayi yang dapat meningkatkan kecerdasan anak, dsb.

4. Rutin Belajar Sebelum dan Sesudah Mapel Diajarkan

Mendidik anak tidak lepas dari cara belajar yang efektif agar anak mendapatkan nilai yang bagus saat di sekolah. Salah satu cara belajar yang efektif adalah dengan mempelajari mata pelajaran tertentu 5 menit sebelum pelajaran diajarakan dan 5 menit setelah pelajaran diberikan. Cara ini efektif membantu meningkatkan daya ingat atas materi yang dipelajari saat itu.

Pantau anak agar melakukan tips ini secara rutin hingga menjadi kebiasaan. Tidak perlu belajar dalam waktu yang lama untuk mendapatkan nilai yang bagus, namun Anda bisa mendidik anak bagaimana agar mereka setiap harinya menjalani cara belajar yang efektif.

5. Menjadi Teman Belajar yang Menyenangkan

Menjadi orang tua otoriter dan keras dalam satu kondisi memang bagus. Namun jika ini dilakukan terus-menerus, dampaknya pada psikis anak kurang baik. Anak menjadi tertekan, anak menjadi tidak bebas menjadi dirinya sendiri, anak menjadi pendiam saat sedang berada di rumah namun saat mereka di luar, anak-anak meluapkan rasa terkekangnya itu.

Sebaliknya, menjadi orang tua yang permisif pun tidak selamanya baik. Boleh lah sekali-kali memberikan ijin kepada anak untuk melakukan ini dan itu. Namun ini tidak berarti kita harus menuruti apa yang mereka inginkan setiap waktu. Anak yang mendapatkan begitu banyak akses kemudahan dari orang tuanya menjadi lebih manja, lebih tidak terkendali, mengedepankan karakter egoisnya, dan yang pasti akan marah-marah saat apa yang di inginkan tidak terpenuhi.

Lalu, bagaimanakah seharusnya menjadi orang tua yang baik? salah satunya adalah dengan menjadi orang tua yang kontekstual. Orang tua yang kontekstual adalah orang tua yang tau kapan harus mendisiplinkan anak, dan kapan harus memberikan kebebasan. Proses pendisiplinan dalam mendidik anak tidak berarti kita sebagai orang tua harus bersikap keras dan kasar.

Kita bisa mendidik anak untuk disiplin belajar dengan cara menjadi teman belajar anak yang menyenangkan. Memahami karakternya, memberikan toleransi, memberikan ketegasan, mendengar apa keluhannya, mengetahui di mana potensinya, dan mencari jalan keluar bersama-sama.

6. Memberikan Fasilitas yang Memadai

Kenapa bekerja sangat penting? Salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kebutuhan keluarga termasuk di dalamnya adalah kebutuhan mendidik anak yang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya tersebut salah satunya digunakan untuk membelikan fasilitas pendidikan yang memadai, sebut saja kamus, ringkasan perkalian dan pembagian, memanggil tentor untuk tambahan privat belajar, dsb.

7. Jam Tambahan Belajar

Ya, jika di sekolah kelas waktu belajar anak terbatas, dan perhatian dari guru pun terbatas, Anda bisa mendatangkan tentor privat untuk memberikan jam tambahan belajar pada anak di rumah. Ini adalah upaya dalam mendidik anak agar apa yang belum dipahami di sekolah, bisa dipahami saat sedang bersama guru privatnya di rumah. Dalam kondisi pengajaran yang lebih santai, diharapkan anak-anak lebih memahami apa materi yang disampaikan.

8. Pemberian Reward

Belajar terus-menerus anak-anak akan merasa jenuh. Mereka juga berhak santai melalui agenda refreshing yang Anda rencanakan. Agendakan jalan-jalan di akhir pekan, atau setiap dua minggu sekali. Ini bisa Anda jadikan reward bagi anak yang mendapatkan nilai yang bagus di sekolahnya  atau saat mereka rajin belajar.

Ya, salah satu bentuk reward yang diberikan adalah dengan mengajak anak-anak refreshing di akhir pekan. Memberikan reward berarti kita mengapresiasi bagaimana usaha anak agar mencapai prestasinya tersebut.

Apresiasi dalam bentuk reward menjadi penyemangat tersendiri bagi anak asalkan apresiasi tersebut diberikan dengan interval yang wajar. Dikhawatirkan, terlalu sering memberikan reward menyebabkan anak tidak memiliki rasa ikhlas dalam belajar. Sebaliknya mereka belajar karena ingin mendapatkan reward dan selalu bergantung pada keberadaan reward itu.

9. Aktif Komunikasi dengan Guru Di Sekolah

Mendidik anak di rumah harus disertai dengan pantauan orang tua terhadap anaknya saat berada di sekolah. Komunikasi yang intens dengan bapak ibu guru di sekolah memberikan informasi secara mendetail mengenai kebiasaan anak di sekolah. Biasanya, pihak sekolah akan menginformasikan mengenai aktivitas anak selama di sekolah, mulai dari kebiasaan belajarnya, bakatnya, prestosi yang di dapat, konflik dengan teman dan sebagainya.

Kita sebagai orang tua dituntut untuk bersikap aktif dengan menanyakan hal-hal yang terkait dengan si kecil di sekolah. Kita bisa meminta pengarahan dari bapak dan ibu guru mengenai cara meningkatkan prestasi belajar anak dengan metode yang sesuai dengan karakter masing-masing, dsb. Kerja sama antara kita sebagai orang tua dengan pihak sekolah akan memperkaya referensi kita untuk mengetahui bagaimana karakter anak yang sebenarnya dan seberapa tingkat kecerdasan anak.

10. Mengikuti Kompetisi

Mendidik anak agar paham dunia luar salah satunya adalah dengan mengikuti kompetisi yang berhubungan dengan bakat dan minat anak. Manfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya sehinga anak-anak mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dan terpicu untuk lebih maju lagi.

11. Up Date Informasi Terbaru Seputar Dunia Pendidikan Anak

Yup, menjadi orang tua yang aktif sangat kita perlukan dalam mendidik anak. Up date informasi penting seputar dunia pendidikan anak, mulai dari metode pengajaran, apa saja referensi materi yang harus dibaca oleh anak dalam belajar, apa saja terobosan dan trik-trik mudah dalam mempelajari science dan math, dan agenda perlombaan untuk memicu anak agar semakin bergairah untuk maju.

12. Memasuki Dunia Belajar Anak

Kenapa anak begitu akrab, begitu melebur dengan teman-temannya? Ini tidak lain karena mereka berada di dunia yang sama, yaitu dunia anak-anak. Pahami bagaimana cara anak berinteraksi dengan kawan-kawannya, pahami bagaimana cara berfikir mereka dan praktikkan.

Sedikit canggung awalnya karena kita yang sudah dewasa harus bertingkah layaknya anak-anak. Namun, ini adalah cara mudah mengambil hati anak. Saat mereka sudah merasa akrab dengan kita, maka akan lebih mudah di arahkan.

13. Pilih Metode Belajar yang Tepat

Memilih metode belajar yang tepat tidak lepas dari pemahaman kita atas karakter yang dimiliki anak. Pahami bagaimana karakter anak dan pilih metode belajar yang sesuai dengan karakter tersebut. Karakter ini meliputi tingkat kecepatan anak dalam menangkap materi yang disampaikan, karakter anak dalam belajar, dan apa target yang ingin dicapai.

Mendidik anak dengan baik harus kita persiapkan sejak dini. Lakukan tips mudah di atas agar hasil belajar atau prestasi anak semakin maksimal. Selamat mencoba ya Parent.

baca juga 11 Kebiasaan Belajar Anak ini Bantu Mereka Sukses di Bangku Sekolah

Iklan