20 Manfaat Kerja untuk Keluarga dan Diri Sendiri

Manfaat Kerja untuk Keluarga

 

Kerja untuk keluarga adalah bagian dari kewajiban setiap orang. Bagi mereka yang sudah dewasa (baik itu laki-laki maupun perempuan) idealnya bekerja sesuai minat masing-masing. Bekerja menurut definisinya  adalah proses fisik dan mental untuk mencapai tujuan produktif tertentu. Ada timbal balik dalam kerja berupa reward. Reward ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan diri sendiri.

Manfaat Kerja untuk Keluarga

 1.   Banyak Teman

Marissa Mayer, seorang CEO YAhoo! Inc membuat kebijakan yang mengejutkan dengan melarang karyawannya bekerja dari rumah. Peraturan ini bahkan oleh Richard Branson, founder dan CEO Virgin Group, dianggap kuno dan membingungkan. Meski ada banyak contoh miliarder sukses yang bekerja dari rumah, seperti bos Amazon James Hamilton, atau CEO Oracle, Larry Ellison, Mayer memberikan instruksi kepada anak buahnya untuk bekerja di kantor.

Alasannya? Bekerja dari kantor menambah kedekatan emosional karyawan, menunjukkan kepedulian, dan meningkatkan hubungan baik dengan sesama. Intensitas tatap muka dan interaksi satu dan lainnya meningkatkan kedekatan hubungan batin yang berpengaruh pada totalitas pekerjaan yang dilakukan. Semakin banyak orang yang kita temui, semakin banyak teman yang kita miliki di dunia nyata. Teman kita akan menjadi teman keluarga kita pula.

2.   Mencukupi Kebutuhan Keluarga

Manfaat kerja untuk keluarga yang paling menonjol adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Reward dalam bentuk upah atau gaji bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, sampai tersier.

3.   Menabung untuk Masa Depan

Kebutuhan mendatang ada yang sifatnya bisa diprediksi dan ada yang tidak. Kebutuhan yang bisa diprediksi yaitu seperti target untuk membeli mobil, membeli rumah, dan menyekolahkan anak.

Sedangkan, kebutuhan yang tidak bisa diprediksi yaitu ketika sewaktu-waktu kita jatuh sakit atau tertimpa musibah. Perlu adanya tabungan untuk mewujudkan kebutuhan itu. Gaji yang diperoleh setiap bulannya bisa ditabung sekian persen untuk kepentingan masa depan.

4.   Menambah Wawasan

Adakah hubungan kerja untuk keluarga dan menambah wawasan? Tentu ada. Profesi setiap orang berbeda-beda. Ada yang bekerja di dekat rumah dengan mata pencaharian bertani, dan ada yang bekerja sampai ke luar negeri dan menjalankan tugasnya sebagai duta besar.

Orang-orang yang terlibat dalam lingkungan kerja tersebut bermacam-macam. Sehingga, pengalaman yang diperoleh di tempat kerja itupun bervariasi. Saat pengalaman ini diceritakan kepada pihak keluarga, akan menambah wawasan keluarga.

5.   Mendapatkan Ilmu Baru

Bekerja tidak hanya sarana untuk mendapatkan reward. Kerja untuk keluarga yang Anda lakukan bisa menjadi sarana untuk mendapatkan ilmu baru. Bagi kita pribadi, ilmu tersebut bisa menjadi kelebihan bagi diri sendiri. Saat kita bagikan ilmu tersebut kepada pihak keluarga, mereka pun akan memahaminya dan menjadi nilai lebih bagi mereka.

Seseorang yang bekerja di perusahaan percetakan memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih dalam di bidang ini. Pengetahuan tersebut bisa menjadi bekal untuk membuka usaha percetakan sendiri di masa mendatang. Keluarga yang semula awam perlahan memahami bagaimana ilmu dalam dunia percetakan dan cara praktiknya. Dengan bekal ilmu itu, bisnis percetakan keluarga Anda akan berjalan.

6.   Menekan Konflik Keluarga

Konflik keluarga yang timbul karena masalah keuangan cukup banyak, bahkan tidak jarang yang berujung perceraian. Keluarga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari. Paling tidak, kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan terpenuhi untuk menekan konflik.

Kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi menjadikan keluarga tersebut masuk dalam kategori miskin, anggota keluarga tidak tercukupi nutrisinya dan akhirnya kelaparan. Pada kondisi yang menekan seperti ini, pasangan akan lebih emosional dan mudah bertengkar. Keadaan ekonomi seperti ini dipicu oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri dan faktor dari luar.

Faktor yang berasal dari dalam diri adalah seperti semangat bekerja yang lemah, kepribadian yang boros, dan sikap hidup yang lebih suka membeli daripada memasak sendiri. Sedangkan, faktor dari luar diri adalah seperti pendapatan yang tidak mencukupi, kondisi sosial masyarakat yang saling bersaing dalam hal materi, dan harga barang yang melambung tinggi. Trik mengelola keuangan dengan baik perlu Anda lakukan agar keuangan terkontrol dengan baik.

7.   Biaya Pendidikan Anak Terpenuhi

Kerja untuk keluarga tidak untuk kebutuhan konsumtif saja. Reward yang diperoleh sebagian besar digunakan untuk biaya pendidikan anak. Pendidikan anak berlangsung dalam kurun waktu yang lama dan terus-menerus sampai anak siap untuk mandiri.

Lama waktu tempuh pendidikan dan pilihan tempat pendidikan berpengaruh pada banyaknya pengeluaran keluarga. Pendidikan anak adalah wujud tanggung jawab orang tua, simbol harapan orang tua di masa mendatang, jembatan tercapainya cita-cita anak, dan bagaimana image keluarga di mata masyarakat. Seorang anak yang tidak sekolah pada saat teman sebayanya sekolah, otomatis mendapatkan cap negatif dari lingkungannya.

8.   Mendapatkan Reward

Reward adalah tujuan dari setiap orang bekerja. Kerja untuk keluarga akan lebih menyenangkan jika reward yang diberikan seimbang dengan pendidikan yang ditempuh dan jenis pekerjaan yang dilakukan. Reward ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Akan lebih baik jika Anda memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan minat bakat sehingga Anda akan enjoy melakukannya.

Penting bagi Anda untuk mempertimbangkan berapa reward yang akan diperoleh. Jangan asal suka pada pekerjaannya tetapi reward yang diberikan jauh di bawah rata-rata. Ini akan berdampak pada tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga Anda. Mari berfikir realistis saja.

9.   Status Sosial Meningkat

Kerja untuk keluarga akan meningkatkan status sosial keluarga tersebut. Ini karena cara pikir masyarakat yang menyatakan bekerja adalah hal baik, dan malas-malasan adalah hal buruk. Kepala keluarga yang tidak bekerja menjadi buah bibir masyarakat. Lain halnya jika perekonomian keluarga sudah di topang oleh salah satu anggota keluarga, keluarga tersebut akan bebas dari cibiran publik.

Status sosial semakin terdongkrak jika profesi seseorang terpandang di mata masyarakat. Kriteria profesi yang bagus adalah yang berpangkat, gaji besar, mendapatkan fasilitas dari pemerintah. Profesi yang disandang itu sering kali menjadi identitas anggota keluarga. Semakin bagus profesinya semakin masyarakat menaruh hormat pada keluarga itu.

10. Keluarga Bahagia

Terpenuhinya kebutuhan masing-masing individu berpengaruh pada perasaan anggota keluarga. Terpenuhinya kebutuhan sama dengan tercapainya kebahagiaan. Memang, ada banyak faktor penentu kebahagiaan, namun tidak dipungkiri bahwa materi adalah salah satu cara mewujudkan kebahagiaan itu.

Penderitaan yang identik dengan kesedihan seseorang dialami pada saat seseorang merasa lapar, tidak memiliki pakaian yang layak, tidak bertempat tinggal, tidak ada biaya rekreasi, dan sebagainya. Jembatan untuk mewujudkan itu adalah dengan reward yang diperoleh saat bekerja.

Manfaat Kerja untuk Diri Sendiri

11.  Mempertajam Konsentrasi dan Meningkatkan Kecerdasan

Seorang profesional, memerlukan konsentrasi yang baik untuk melakukan tugasnya. Rutinitas seperti ini secara tidak langsung mengasah pikiran Anda agar terus maju dan berkembang. Rutinitas yang dilakukan berulang-ulang menjadikan seseorang ahli dalam pekerjaan itu dan memiliki nilai jual tinggi di mata orang lain.

12. Menemukan Bakat yang Dimiliki

Tidak banyak orang yang tau apa bakat dalam dirinya. Setelah lulus dari bangku akademik, lalu masuk dalam dunia kerja, yang bersangkutan akan tau dimana bakat alamiahnya itu. Dengan bantuan lingkungan kerja yang mendukung, bakat tersebut ditemukan dan menjadi terasah. Darisini,  biasanya seseorang akan merasa menemukan jalan hidupnya dan tau dimana harus berperan.

13. Bagian dari Ujian Kehidupan

Lingkungan kerja tidak selamanya nyaman dan tenang. Ada kalanya lingkungan kerja tersebut penuh intrik dan konflik. Seseorang yang ingin menafkahi kehidupannya tidak akan keluar begitu saja saat menghadapi konflik itu. Darisini, seseorang yang semula manja berubah menjadi kebal, tegar dan menganggap konflik itu sebagai hal yang lumrah.

14. Berlatih Mengendalikan diri dan Beradaptasi

Ada banyak orang dan banyak keinginan dalam lingkungan kerja. Saat bekerja dengan team, Anda harus mengedepankan kesepakatan bersama. Ketika pendapat bersebrangan, Anda dituntut untuk bersikap dewasa dengan mendengarkan dan menerima masukan pihak lain tanpa menyimpan dendam atau benci.

Bekerja dengan orang yang baru tentu ada banyak perbedaan kebiasaan. Agar bisa diterima dengan baik, seseorang harus memiliki kemampuan adaptasi yang bagus. Mereka yang gagal beradaptasi di lingkungan kerjanya, kemungkinan akan hengkang dari tempat kerja, sulit mencari tempat kerja baru, dan sulit berkembang secara sosial.

15. Bertemu dengan Teman-teman yang Solid

Teman-teman yang solid tidak hanya ditemui selama di bangku sekolah dan bangku kuliah saja. Mereka yang pernah bergabung dalam satu tim untuk menyelesaikan tugas tertentu di dunia kerja memiliki kedekatan emosional. Teman-teman yang solid itu menjadi motivasi untuk rajin bekerja dan merasa menemukan keluarga baru.

16. Bahagia dan Bebas Melakukan Apa Saja

Kerja untuk keluarga maupun untuk diri sendiri tidak lepas dari reward. Seseorang yang masih lajang maupun yang sudah berkeluarga memiliki kebutuhan masing-masing. Saat kebutuhan tersebut terpenuhi maka bahagialah orang itu. Sebaliknya, saat seseorang tidak bekerja dan tidak memiliki reward, potensi untuk berhutang cukup tinggi. Tidak ada seorang pun yang bahagia karena berhutang, yang ada justru kepikiran. Mereka yang kerja untuk keluarga maupun untuk diri sendiri merasa bahagia jika kebutuhannya terpenuhi.

Seringkali kita memiliki keinginan berlibur ke suatu tempat. Keinginan itu akhirnya urung karena tidak ada biayanya. Dengan bekerja dimana hasil kerja itu sebagian di tabung, keinginan untuk berlibur dan melakukan kegiatan lain akan terkabul.

17. Sehat Fisik

Seseorang yang bekerja akan bebas dari rasa jenuh. Mereka setiap hari pergi ke tempat kerja dan melakukan kegiatan tertentu yang membuat fisik semakin banyak bergerak. Dengan demikian, metabolisme tubuh semakin meningkat dan fisik pun semakin bugar. Terlebih lagi jika jenis pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan yang mengeluarkan banyak tenaga fisik.

18. Kreatif

Saat bekerja baik itu kerja untuk keluarga atau diri sendiri, Anda akan bersinggungan dengan banyak orang. Dalam satu kesempatan, kita dipertemukan dalam sebuah tim untuk menyelesaikan proyek bisnis tertentu. Saat berada dalam teamwork, Anda akan terlibat dalam diskusi mendalam, tukar pikiran, dan komunikasi yang aktif sehingga kreativitas pribadi pun akan terasah.

19. Status dalam Masyarakat

Profesi seseorang erat sebagai penentu statusnya  dalam masyarakat. Profesi seseorang yang dianggap bagus oleh mata masyarakat secara tidak langsung menentukan status sosialnya. Sayangnya, penyebaran profesi yang tidak merata menjadi penyebab kesenjangan sosial.

20. Sebagai Identitas

Secara psikologis, profesi individu menjadi sumber identitas pribadi, aktualisasi diri dan harga diri. Sumber identitas pribadi berarti seseorang akan mudah dikenali dengan profesinya itu.

Misal, Pak Ali yang adalah seorang perawat. Aktualiasasi diri berarti yang bersangkutan memiliki minat pada profesi tertentu dan berusaha untuk mencapainya. Harga diri berarti seseorang yang  kerja untuk keluarga maupun pribadi menunjukkan harga dirinya atas kewajiban yang harus dilakukan. Yuk, semangat bekerja!

 

Baca juga Apa itu keluarga, Definisi,5 Fungsi dan klasifikasinya

Iklan