Kedudukan Anak dalam Keluarga dan 12 Peranannya

Kedudukan anak dalam keluarga

 

Kedudukan anak dalam keluarga berpengaruh pada emosi, tingkah laku dan perkembangan kepribadiannya. Urutan kelahiran anak memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri bagi masing-masing anak yang harus disikapi dengan cara yang bijak. Berikut kedudukan anak dalam keluarga dan karakteristiknya, serta perannya dalam menjaga keutuhan rumah tangga.

Anak Pertama

Anak pertama memperoleh perhatian dan kasih sayang sepenuhnya dari orang tuanya pada rentang waktu tertentu. Perlakuan tersebut memberikan keuntungan pada si kecil sehingga dirinya mampu mengubah cinta kasih menjadi rasa nyaman dan percaya diri. Karakter tersebut adalah bekal seseorang menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Mayoritas presiden dan CEO perusahaan ternama adalah anak pertama.

Walau demikian, anak pertama tidak lepas dari permasalahan. Orang tua yang kurang pengalaman dalam pengasuhan, berambisi dan berharap lebih padanya. Orang tua ingin anak pertamanya sukses dengan cara yang kurang tepat, seperti memerintah, mendikte, dan meng-kritik terus-menerus meski pada aktivitas sepele sekalipun.

Anak-anak sering mendengar orang tuanya berkata “Itu bukan cara yang bagus untuk menggambar rumah”, atau “Apa? Kamu hanya dapat nilai 99? Ada ada apa dengan 1 angka yang lain? seharusnya kamu bisa dapat angka 100.”, dsb. Akibatnya, anak pertama merasa tertekan dan menjadi perfeksionis. Bahkan, mereka menyamakan antara cinta dan kesuksesan.

Anak pertama mulai cemburu dengan kehadiran adiknya. Cinta kasih dan perhatian orang tua terbagi dimana orang tua lebih memprioritaskan si adik. Mereka mulai terganggu dengan aksi adiknya yang trouble maker. Orang tua menuntut anak pertama bertingkah lebih baik dan melakukan banyak hal untuk keluarga. Pengaruh positif kehadiran si adik adalah, anak pertama mendapatkan pengalaman berharga saat mengasuhnya.Ini akan mengasah rasa cinta kasih dan kepekaannya pada apa yang dibutuhkan orang lain darinya.

Anak Kedua

Kedudukan anak dalam keluarga sebagai anak kedua cenderung lebih tenang, lebih percaya diri, dan menikmati perhatian dari orang tuanya. Mereka belajar, mencontoh dan mengidolakan kakaknya.

Sangat mungkin anak kedua mampu membaca lebih dini. Sayangnya, saat si kakak mengendarai sepeda dengan dua roda, sedangkan dirinya dengan 3 roda, si kecil kerap protes dan kurang peka bahwa ini ada kaitannya dengan perbedaan usia dan kapasitas fisik. Agar merasa lebih bermakna, si kecil seringkali ingin menyaingi kakaknya.

Tantangan anak kedua adalah merasa cemburu karena kakaknnya mampu menyelesaikan sesuatu lebih cepat, seperti ready ke sekolah lebih cepat, dan mampu membereskan pekerjaan rumah dengan lebih cepat. Sebagai orang tua, momen kecemburuan ini sungguh menguras energi, waktu, dan perhatian. Bahkan, sesekali mereka keluar rumah tanpa pamit. Si kecil mereasa tertekan saat didominasi oleh kritik pedas dan aturan dari kakaknya.

Anak Tengah

Kedudukan anak dalam keluarga khususnya sebagai anak tengah cukup bagus baik saat menjalankan peran sebagai anak yang lebih muda atau yang lebih tua. Mereka punya kakak sebagai tempat belajar dan mengamati tingkah lakunya sebagai tauladan; dan mereka memiliki adik yang meneladaninya, dan menjadi tempat melimpahkan kasih sayang.

Tantangan anak tengah adalah mereka kerap bersedih karena kehilangan perannya sebagai seorang bayi, dan seringkali cemburu karena anak pertama dan terakhir mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang lebih dari orang tuanya. Anak tengah kerap mendapati ayahnya membantu si kakak untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya, dan ibu menidurkan si kecil, sementara anak tengah menunggu perhatian dari keduanya hingga lelah.

Tips Bantu Anak Hadapi Masalahnya

Masalah yang dihadapi anak kaitannya dengan kedudukan anak dalam keluarga bisa Anda atasi dengan tips ini.

  • Memahamkan Posisi Anak

Katakan pada anak mengenai tantangan yang dihadapi sesuai dengan urutan kelahiran. Berikan pemahaman atas tantangan itu, seperti dengan mengatakan “memang, menjadi anak tengah tidaklah mudah. Si kakak melakukan banyak hal baru yang perlu perhatian lebih dari kita, dan si adik masih kecil dan perlu perhatian lebih pula”.

  • Minta Anak Terbuka atas Perasaanya

Coba arahkan si kecil agar lebih terbuka terkait perasaannya, seperti “Jika kamu tiba-tiba pergi, dan butuh perhatian, katakan saja “aku marah!, ayah ibu nggak fair”. Sebagai respon, Anda bisa sampaikan bahwa orang tua punya cukup cinta untuk menyayangi anak-anaknya.

  • Bagi Pengalaman Saat Kecil

Sesekali, cobalah berkumpul bersama anak-anak dan bagikan pengalaman masa kecil Anda. Jika Anda adalah anak tengah, Anda bisa cerita bagaimana si kakak melarang Anda bermain saat teman-temannya datang, hampir sama seperti apa yang dirasakan anak-anak Anda saat ini.

Kedudukan anak dalam keluarga seperti dalam poin di atas, memiliki peran penting dalam keluarga. Adapun manfaat yang Anda dapatkan adalah:

1. Memberikan Dukungan Emosional dan Pendidikan terhadap Anak

Orang tua yang sudah berumur, dengan karir yang mapan, umumnya lebih sabar dalam menghabiskan waktu bersama anak-anaknya. Mereka tidak stres dengan urusan pekerjaannya. Dalam bidang pendidikan, orang tua berpendidikan tinggi membantu perkembangan anak.

Penelitian yang dilakukan oleh Jurnal Family Psycology menunjukkan bahwa pendapatan orang tua dan pendidikannya berpengaruh positif terhadap perkembangan anak. Anak-anak pada usia 8 sampai 12 tahun merasakan pengaruh positif dari kepercayaan dan tingkah laku orang tua seperti kebiasaan membaca, pilihan permainan yang logis dan membangun, serta dukungan emosional yang mempengaruhi perkembangan anak.

2. Cinta dan Kasih Sayang dari Anak

Tidak ada sesuatu yang lebih membahagiakan daripada ciuman dari si kecil. Sesekali mereka mengatakan “I Love You” sambil merengek manja. Saat Anda dan si kecil saling merangkul satu sama lain, perasaan marah, bosan, capek, akan berganti dengan kebahagiaan. Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada hal itu.

3. Membantu Mengerjakan Pekerjaan Rumah

Setiap anak (sesuai usianya) mendapatkan peranan masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Anda akan terbantu saat si kecil mampu mencuci piring, membantu memasak di dapur, mengantarkan pakaian ke laundry, dan sebagainya.

Kali pertama melakukan perannya, anak-anak membuat semuanya berantakan dan meminta banyak imbalan. Apa yang perlu digaris bawahi disini adalah partisipasi anak-anak. Anda semua tinggal dalam satu rumah dan wajib tau cara merawat rumah dengan baik. Ini penting untuk meningkatkan keterampilan anak yang sangat berharga bagi anak-anak di masa mendatang.

4. Tahu Lebih Banyak Fakta Menarik

 

Seorang anak yang tertarik pada satu hal, ingin menggalinya lebih jauh. Pengetahuan itupun akan menjadi pengetahuan yang tidak sengaja Anda dapatkan. Anak yang terobsesi pada Dinosaurus sering kali berbicara tentang hewan langka ini dan mengoleksi banyak mainan dinosaurus. Dari anak-anak, Anda akan tau setidaknya 50 jenis dinosaurus yang mereka beritahukan dengan cara yang mengesankan.

5. Perawat di Masa Tua

Saat memasuki usia senja, kedudukan anak di dalam keluarga adalah sebagai perawat bagi orang tuanya. Jika kita beruntung, kita akan menjadi tua dan membutuhkan perawatan dari anak-anak. Anak akan merawat dengan baik jika Anda memberikan perawatan yang baik pada mereka.

Semakin banyak anak, semakin banyak kesempatan Anda merasakan kasih sayang anak di masa senja. Sungguh, bagi tiap-tiap orang tua, anak adalah sesuatu yang berharga. Mereka membuat Anda merasakan cinta, kasih sayang dan semangat seiring dengan pertumbuham mereka dari hari ke hari.

6. Anak Menurunkan Tekanan Darah

Kedudukan anak dalam keluarga dan berkah memiliki keturunan tidak lepas dari manfaatnya dalam bidang kesehatan. Penelitian yang dilakukan di Brigham Young University menyatakan bahwa orang tua yang memiliki keturunan, memiliki tekanan darah yang lebih rendah daripada mereka yang belum dikaruniai anak. Penelitian ini dilakukan atas 200 laki-laki dan perempuan yang menikah.

7. Sehat Mental

Bertentangan dengan mindset masyarakat pada umumnya, yang menyatakan bahwa anak-anak membuat orang tuanya “gila” karena kebawelannya. Faktanya, riset yang dilakukan di Mental Health Foundation Taiwan menyatakan bahwa anak-anak menjaga orang tuanya sehat secara mental dari tahun ke tahun.

Riset ini dilakukan atas 1.084 penduduk. Dari hasil penelitian, ditunjukkan bahwa orang tua yang tidak memiliki anak menunjukkan persentase kesehatan mental yang lebih rendah sebanyak 6.4 persen daripada mereka yang dikaruniai keturunan. Riset menemukan bahwa orang tua yang dikaruniai anak cenderung lebih bahagia, merasakan kepuasan lahir batin, dan terkontrol emosinya.

8.Anak-anak Meningkatkan Rasa Ingin Tahu Anda

Pertanyaan favorit anak-anak dimulai dengan kata “Mengapa?”. Anak-anak secara kontinyu menanyakan hal-hal yang membuat kepala pening seperti “Kenapa mata kucing menyala dalam kegelapan?”. Atau bahkan, “Kenapa Mama dan Papa mengunci kamarnya rapat-rapat setiap malam?”. Dan Anda harus mencari jawaban dengan formulasi yang pas dan masuk akal sesuai usianya.

9. Belajar Tidak Egois

Menjadi orang tua adalah belajar melepaskan karakter egois pada diri. Kaitannya dengan ini, kedudukan anak dalam keluarga menjadi superior. Anda adalah orang tua yang bekerja 24 jam penuh menjaga anak-anak. Anda harus siap dan bertanggung jawab atas setiap panggilan yang dilakukan si kecil sewaktu-waktu. Orang tua harus mendahulukan kebutuhan anak sebelum kebutuhannya sendiri.

10. Membuat Hidup Lebih Berarti

Anak-anak memandang dunia dengan cara yang berbeda dengan apa yang Anda lakukan saat ini. Segala sesuatu benar-benar baru baginya. Anak-anak mengajak Anda menyelami betapa bernilainya hal-hal baru itu. Anak-anak secara tidak langsung memaksa orang tuanya untuk melihat pada diri mereka sendiri, semacam perenunagn yang berguna untuk meningkatkan mentalitas orang tua.

11. Anak-anak adalah Guru Terbaik

Anda mungkin belajar perkembangan anak, disiplin, dan kelas pendidikan saat di sekolah. Namun faktanya, anak-anak mengajarkan Anda banyak hal seperti bagaimana cara menerapkan kedispilinan, berapa banyak jenis dinosaurus, dan mengapa langit berwarna biru.

12. Belajar Mengenai Diri SendIri

Menjadi orang tua mengajarkan banyak hal tentang diri sendiri dan hal penting lain. Memiliki anak meningkatkan rasa cinta kasih dan kesabaran. Anda tau mana yang menganggu pikiran dan sifatnya remeh dan Anda pun tau mana yang penting dan membawa Anda pada kebahagiaan terbesar. Anda mencari tau mana yang benar-benar penting, yang tidak lain adalah anak dan suami tercinta.

Kedudukan anak dalam keluarga tidak lepas dari urutan kelahirannya. Urutan kelahiran tersebut berpengaruh pada karakter anak yang menyangkut kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting bagi Anda untuk tau bagaimana tips mengatasi kekurangan itu karena setiap kelahiran memberikan setidaknya 12 manfaat diatas bagi orang tuanya.

Baca juga 11 Kebiasaan Belajar Anak ini Bantu Mereka Sukses di Bangku Sekolah

Selamat membaca semoga bermanfaat.

Referensi:

https://googleweblight.com/i?u=https://www.psychologytoday.com/us/blog/how-raise-happy-cooperative-child/201605/the-effect-birth-order-children&hl=en-ID

https://m.huffpost.com/us/entry/us_5964eda1e4b09be68c005576?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C3581005432

http://www.foxnews.com/health/2011/08/05/10-hidden-benefits-having-children.html

https://health.usnews.com/wellness/for-parents/articles/2017-03-09/5-benefits-of-having-children-later-in-life?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C1791629093

 

Iklan