Kebutuhan Keluarga Meningkat dan 15 Cara Ampuh Mengatasinya

Kebutuhan Keluarga

 

Kebutuhan keluarga tidak stagnan, terkadang menurun dan cenderung meningkat. Dalam bahasa pendidikan, kebutuhan keluarga dibagi menjadi tiga, kebutuhan primer, sekunder dan tersier.

Kebutuhan primer berarti kebutuhan pokok yang meliputi sandang pangan dan papan, kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan seperti rekreasi, dan kebutuhan tersier berarti kebutuhan yang fungsinya untuk memenuhi kepuasan pribadi. Setiap rumah tangga memiliki kebutuhan keluarga yang berbeda-beda. Naik turunnya kebutuhan keluarga tidak lepas dari faktor penyebabnya seperti dalam uraian dibawah ini.

Penyebab Meningkatnya Kebutuhan Keluarga

Kebutuhan keluarga dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor Internal

Faktor internal yang berpengaruh pada tinggi rendahnya kebutuhan keluarga/ konsumsi keluarga adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri, diantaranya adalah:

  • Motivasi

Motivasi adalah rangsangan untuk mengelola keuangan untuk  memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya. Bisa jadi motivasi ini bersifat alamiah atau bersifat terencana.

  • Kepribadian

Kepribadian adalah karakter anggota keluarga yang berpengaruh pada tinggi rendahnya konsumsi keluarga, apakah karakter pribadi tersebut hemat ataukah boros.

  • Sikap Hidup

Sikap hidup merupakan karakter bentukan atau hasil didikan sejak dini, apakah seseorang terbiasa memasak ataukah memilih membeli makanan di luar.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berpengaruh pada tinggi rendahnya tingkat konsumsi yang berasal dari lingkungan luar. Diantaranya adalah:

  • Pendapatan

Tinggi rendahnya kebutuhan keluarga tergantung dari banyak sedikitnya pendapatan yang diperoleh. Pendapatan yang tinggi berpengaruh pada tingginya nilai konsumsi barang dan jasa. Sebaliknya, pendapatan yang rendah menyebabkan terbatasnya kebutuhan keluarga yang bisa dipenuhi.

  • Tinggi Rendahnya Harga

Harga berpengaruh pada seberapa banyak produk atau jasa yang dikonsumsi. Semakin tinggi harga sebuah barang, daya beli masyarakat semakin rendah, dan tingkat konsumsinya semakin rendah pula.

  • Perkiraan Harga di Masa Mendatang

Perkiraan harga produk atau jasa yang meningkat di masa mendatang berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan keluarga saat ini. Mereka yang menyadari potensi kenaikan harga itu membeli produk tersebut dalam jumlah banyak saat ini sebelum harga barang naik.

Meningkatnya kebutuhan keluarga harus diantisipasi sejak dini. Kebutuhan keluarga yang tidak dikelola dengan baik berpengaruh pada keuangan keluarga yang sangat mungkin menyulut konflik. Kelola kebutuhan dengan baik dengan 15 cara ampuh berikut ini.

1.    Evaluasi Biaya Rumah

Banyak keluarga yang mengalami masalah keuangan karena tingginya biaya cicilan rumah setiap bulannya. Ini karena  kredit perumahan yang mereka ambil melebihi dari 25 persen total pendapatan bulanan. Solusi untuk menekan kebutuhan keluarga ini adalah dengan mencari tempat kredit rumah yang lebih terjangkau.

Dengan kondisi keuangan yang pas-pasan, Anda bisa mencari kredit rumah dengan fasilitas yang sederhana. Atau, Anda bisa mencari rumah kontrakan atau kos-kosan terlebih dahulu sembari menabung. Kuncinya adalah Anda harus rajin update informasi, menyisihkan gaji untuk dana darurat dan perbanyak investasi.

Jika Anda masih lajang dan rumah tersebut terbeli, Anda bisa gunakan satu kamar untuk pribadi dan kamar yang lain untuk investasi. Nah, dana yang Anda dapat dari hasil sewa ini bisa Anda gunakan untuk membayar angsuran bulanan, menabung, atau investasi.

2.   Anggaran Belanja Bulanan yang Matang

Buatlah anggaran belanja bulanan yang matang dengan cara menulisnya. Anda bisa kelompokkan kebutuhan menjadi dua, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan tersier. Kebutuhan primer seperti untuk makan, biaya pendidikan, listrik, telepon, transportasi, cicilan rumah, cicilan mobil dan sebagainya.

Sedangkan untuk kebutuhan tersier adalah seperti hanging out bersama teman, shopping, nonton, dst.  Buatlah anggaran dana yang detail yang harus Anda patuhi. Jangan sampai pengeluaran Anda melebihi rencana anggaran tertulis itu jika tidak ingin berdampak buruk pada kondisi keuangan.

3.   Beli Barang Bekas yang Layak Pakai

Membeli  barang baru harganya pasti mahal dan berpengaruh pada tingginya pengeluaran. Jika Anda ingin berhemat, cobalah untuk membeli barang bekas yang layak pakai. Sebut saja mobil, gadget dan furniture bekas. Anda bisa mendapatkannya seperti di pasar loak, atau toko online yang menjual barang bekas dengan kualitas yang masih bagus.

Barang bekas yang dijual tidak selamanya dalam kondisi rusak parah. Ada yang baru beberapa kali pakai saja atau bahkan tidak pernah dipakai sama sekali. Hanya karena kemasannya sudah dibuka, barang tersebut disebut barang bekas. Bagi Anda yang hobby koleksi buku, cobalah untuk pergi ke toko buku bekas.

Carilah buku yang Anda perlukan yang biasanya dijual dengan harga 10ribu saja. Atau, bagi Anda yang memiliki hunian baru dan belum ada anggaran untuk membeli furniturenya,  Anda bisa beli furniture bekas dengan sedikit perawatan misalnya dengan mengecatnya. Furniture tampak seperti baru kembali. Meski harga sudah miring, tidak ada salahnya jika Anda melakukan penawaran untuk mendapatkan harga yang lebih ekonomis lagi.

4.   Kendalikan Penggunaan Kartu Kredit

Kebutuhan keluarga meningkat salah satu alasannya adalah karena adanya fasilitas yang memudahkan bertransaksi, yaitu kartu kredit. Dengan kartu kredit, semua bisa Anda beli dan Anda bisa melakukan transaksi dengan mudah. Kartu kredit memberikan manfaat yang besar bagi pemiliknya jika yang bersangkutan bijak dalam menggunakannya, seperti dengan menggunakan promo dalam berbelanja.

Namun jika kartu kredit dipakai sembarangan, banyak yang terjebak hutang dan memperburuk perekonomian keluarga. Riset membuktikan bahwa cara tercepat menghabiskan uang adalah dengan menggunakan kartu kredit.

Jika ingin mengontrol pengeluaran dengan baik, ingin berhemat dan ingin keluarga bebas dari lilitan hutang, lupakan kartu kredit sekarang juga dan cari solusi menghemat uang dengan cara yang lain. Penggunaan kartu kredit tidak lepas dari bunga dan juga administrasi yang menambah pengeluaran Anda.

 

5.   Menghemat Pembelanjaan

Anda bisa menekan kebutuhan keluarga dengan cara menimbang manakah kebutuhan yang perlu dibeli dan yang bisa ditunda. Contohnya saja, jika Anda bekerja di kantor yang dekat dengan kediaman Anda, Anda bisa tekan pengeluaran dengan tidak membeli makan dan minum di luar. Anda bisa pulang dengan jalan kaki untuk menghemat BBM dan makan di rumah. Atau, jika Anda memerlukan beberapa barang sekaligus, seperti butuh pensil, tempat sampah, dan pembersih lantai, Anda bisa catat apa kebutuhan keluarga Anda, lalu membelinya sekali jalan.

Jangan sampai Anda tidak mencatatnya dan berdalih lupa sehingga Anda harus kembali dua sampai tiga kali untuk memenuhi kebutuhan keluarga itu. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Selisih keuangan sekecil apapun  itu berpotensi meningkatkan saldo tabungan Anda. Simpan saldo tersebut dan tunggu hingga satu tahun lamanya Anda akan lihat hasilnya.

6.   Kurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor

Jalan kaki membantu Anda untuk menghemat penggunaan BBM. Saat ini harga BBM cukup mahal. Untuk menempuh jarak yang dekat, Anda bisa berjalan kaki sehingga mengurangi penggunaan motor atau mobil. Berjalan  kaki tidak hanya menghemat BBM saja, namun ini bisa jadi sarana olahraga ringan dan mudah dilakukan sehingga tubuh lebih bugar.

7.    Cari Penghasilan Tambahan

Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menambah penghasilan. Manfaatkan waktu luang tersebut untuk mendapatkan penghasilan tambahan seperti dengan menjadi penulis lepas, berjualan online, jual pulsa, dan sebagainya yang sekiranya tidak mengganggu profesi utama Anda. Penghasilan tambahan yang Anda peroleh itu bisa Anda gunakan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari, sedangkan gaji utama Anda bisa Anda sisihkan untuk menambah saldo tabungan.

8.   Rencanakan Daftar Belanja Bulanan

Awal bulan, cobalah Anda rencanakan belanja bulanan seluruh kebutuhan keluarga. Anda bisa mendata kebutuhan tersebut secara rinci, lalu membelinya dalam jumlah grosir dengan harga yang lebih murah. Rincian data tersebut membantu Anda untuk mendapatkan semua barang kebutuhan keluarga tanpa terkecuali. Hanya dengan sekali jalan Anda bisa dapatkan kebutuhan Itu untuk pemakaian satu bulan ke depan. Lebih hemat BBM pastinya.

9.   Kurangi Kebiasaan Makan Diluar

Makan di luar seperti di restoran dan di warteg boleh sesekali di lakukan, misalkan satu atau dua kali dalam sebulan. Jangan sampai kebiasaan ini berlangsung setiap hari mengingat harga satu porsi makanan di luar bisa Anda gunakan untuk membeli lauk pauk seluruh anggota keluarga selama satu hari. Selain itu, makan di rumah meningkatkan kesehatan tubuh karena cara masaknya lebih higienis dan bahan-bahan yang digunakan pun lebih sehat.

10. Belanja saat Promo

Nah, Anda bisa belanja kebutuhan keluarga saat sedang promo baik itu untuk belanja kebutuhan dapur, kebutuhan sehari-hari, baju, dan sebagainya. Saat promo, Anda bisa belanja banyak barang sekaligus untuk persediaan.  Selisih harga promo dan harga normal cukup banyak. Selisih harga tersebut bisa Anda manfaatkan untuk kebutuhan keluarga yang lain atau untuk berinvestasi dan menambah saldo tabungan.

11.  Sisihkan Uang Senang-senang

Pentingkah alokasi dana untuk senang-senang ini? tentu!. Ada kalanya kita jenuh bekerja dan ada waktunya anak butuh hiburan. Tidak perlu sering, Anda bisa pergi berlibur atau rekreasi sekali dalam sebulan. Anda bisa pilih jenis kegiatan pengisi waktu liburan itu dan perkiraan berapa dana yang akan Anda keluarkan. Tidak perlu banyak, secukupnya saja.

12. Tentukan Tujuan Jangka Panjang

Setiap pasangan tentu punya target. Tidak selamanya pasangan ingin tinggal di kontrakan atau di kos-kosan. Anda bisa tentukan target jangka panjang misalnya dua tahun ke depan akan membeli rumah, mobil, membuka usaha atau menyekolahkan anak di sekolah bonafit. Tujuan tersebut membantu Anda mengendalikan pengeluaran dan lebih berhemat.

13. Buat Anggaran yang Realistis

Anggaran belanja yang Anda buat setiap awal bulan tidak sebaiknya terlalu sedikit dengan alasan berhemat. Anda bisa buat anggaran dana yang “masuk akal” sehingga saat diterapkan selisih antara anggaran dan pengeluaran tidak terlalu banyak. Jangan sampai Anda membuat anggaran dana yang ujungnya membuat Anda sekeluarga tersiksa.

14. Lacak Pengeluaran

Ada baiknya jika di awal pernikahan Anda membiasakan diri melacak pengeluaran keluarga setiap harinya. Dana belanja setiap hari sebesar sekian rupiah untuk membeli kebutuhan keluarga apa saja. Jika dirasa ada kebutuhan konsumtif berlebihan, Anda bisa lakukan evaluasi dan menekan keinginan untuk kebutuhan konsumtif tersebut.  

15. Menabung

Menabung adalah cara jitu untuk hidup tenang. Dengan menabung, Anda memiliki cadangan dana  yang bisa Anda gunakan untuk kebutuhan keluarga yang mendadak, untuk kepentingan pendidikan anak, dan untuk membeli properti yang dibutuhkan. Anda akan lebih siap untuk menghadapi masa tua dengan adanya tabungan.

Rajin menabung akan membantu Anda terbebas dari kepribadian boros dan sikap hidup konsumtif. Apakah kebutuhan keluarga Anda meningkat saat ini? atasi dan kendalikan dengan 15 tips ampuh diatas.

Selamat mencoba!

baca juga Keluarga Sejahtera, Haruskah? 4 Hal Ini Alasannya!

Iklan