Apa yang dimaksud keluarga bahagia? ini 5 kriterianya!

Apa yang Dimaksud Keluarga

Apa yang dimaksud keluarga bahagia? parameter keluarga bahagia antara satu pasangan dan pasangan yang lain memang berbeda. Akan tetapi, ada satu benang merah yang bisa kita tarik disini, yaitu ketika masalah keluarga bisa ditekan kemunculannya dan anggota keluarga nyaman saat berada di rumah. Paling tidak inilah standar minimal pengertian keluarga bahagia. Anggota keluarga yang bekerjasama untuk saling mendukung dan saling melindungi adalah ciri keluarga bahagia. Apalagi tujuan dari membina keluarga jika tidak untuk bahagia?.

Lebih lanjut apa yang dimaksud keluarga bahagia? 5 kriteria berikut akan membantu kita mendeskripsikannya.

1.    Dilandasi iman dan takwa

Apa yang dimaksud keluarga bahagia? kriteria yang pertama keluarga bahagia adalah landasan iman dan takwa yang  kuat. Jika suami atau istri tidak memiliki landasan iman dan takwa yang sama-sama kuat, paling tidak suami selaku pengarah harus memenuhi kriteria ini.

Iman dan takwa yang kuat dan kesadaran untuk menghamba kepada Tuhan yang Maha Esa inilah yang  akan membantu meredakan konflik yang mencuat seperti beda pendapat yang tidak berujung damai, masalah ekonomi, orang ketiga, dan masalah yang lain. Yang paling penting adalah kesadaran ini menjadi reminder dari apa sebenarnya tujuan pernikahan yang dibangun yang tentunya sifatnya bukanlah duniawiyah dan sementara.

2.   Minim konflik

Apa yang dimaksud keluarga bahagia? yang jelas harus minim konflik. Kenapa dikata “harus”? Karena banyaknya masalah keluarga yang terjadi secara berulang-ulang sudah pasti memberikan rasa tidak nyaman. Jika hati merasa tidak nyaman, bisa bahagiakah kita? sudah pasti tidak!.

Memang, konflik dalam rumah tangga itu mutlak adanya, tetapi cara penyikapan yang bijak dengan mengontrol ledakan emosi akan mengurangi intensitas adu mulut yang terjadi setiap harinya. Saat konflik bisa ditekan, hati terasa nyaman dan jawaban atas pertanyaan “apa yang dimaksud keluarga bahagia” pun bisa dirasakan.

3.   Dipenuhi rasa cinta kasih, dan komitmen yang kuat

Saat seseorang “tergila-gila” dengan pasangannya, apapun yang sifatnya positif akan dilakukan. Karena apa? Karena dalam hati mereka ada cinta kasih yang dalam. Jangankan sungguh-sunggguh menyakiti, terbersit dalam hati niatan jelek pun tidak. Cinta kasih yang kuat pada masing-masing pasangan adalah kunci kadamaian dalam rumah tangga.

Tidak akan ada perkataan yang menyinggung karena kita sayang mereka, tidak ada kekerasan fisik karena kita tidak ingin melukainya, tidak ada rasa tega untuk tidak menafkahi karena kita takut orang yang kita cintai hina di mata manusia lainnya.

Tidak hanya itu, rasa cinta kasih dan rasa sayang yang kuat harus disertai dengan komitmen yang kuat pula. Komitmen inilah yang akan mencegah atau mengendalikan diri agar tidak sedikit-sedikit bilang cerai, ngambek sedikit bilang cerai, marah sedikit bilang cerai. Cinta, kasih yang disempurnakan dengan komitmen akan menangkis godaan yang datangnya dari luar seperti pelakor. Apa yang dimaksud keluarga bahagia? yaitu yang dipenuhi cinta, kasih, dan komitmen yang kuat.

 

4.   Didukung perekonomian yang kuat

Wujud cinta kasih yang nyata setelah menikah tidak hanya “perkataan yang romantis” saja. Saling merajuk dan berkasih-kasihan. Tetapi, cinta kasih yang nyata adalah keinginan dan tindakan untuk memenuhi kebutuhan lahir anggota keluarga dengan cara apapun yang halal dan yang baik-baik.

Perekonomian yang kuat akan menyempurnakan cinta kasih yang dijalin. Tidak ada masalah dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, tidak bingung untuk biaya pendidikan anak, biaya renovasi rumah, biaya travelling, dan sebagainya. Apa yang dimaksud keluarga bahagia? Salah satunya adalah yang terpenuhi kebutuhan hariannya.

5.   Lancar komunikasinya

Meski sibuk, meski padat jadwalnya, ada satu rutinitas penting yang harus dilakukan meski hanya sebentar. Apa itu? bercengkrama, berkomunikasi dengan istri dan anak-anak tercinta. Sharing masalah keluarga yang dihadapi saat ini untuk menemukan solusinya. Selain itu, keluarga yang intensitas komunikasinya terjaga akan terjaga keharmonisan rumah tangganya.

Dan, komunikasi yang terjaga adalah salah satu cara menghargai pasangan dan anak-anak. Apa yang dimaksud keluarga bahagia? Keluarga bahagia adalah mereka yang tidak lupa meluangkan waktu untuk bercengkrama setiap harinya. Quality time perlu Anda luangkan agar keluarga yang Anda jalin bahagia.

Baca Juga:

Keluarga Sejahtera, Haruskah? 4 Hal Ini Alasannya!

 

Iklan