Paris – Dalam peringatan peristiwa-heroik Perang Dunia II dan peran penting yang dimainkan oleh gerakan Perlawanan, dua buku yang ditulis oleh Jean Moulin dan saudarinya, Laure Moulin, terus menarik perhatian para pembaca dan sejarawan. Karya-karya ini, “Premier Combat” dan “Jean Moulin,” menggambarkan pengalaman dan pandangan mereka dalam menghadapi tantangan selama masa perang yang penuh gejolak.

“Premier Combat” oleh Jean Moulin: Diterbitkan pada tahun 1940, buku ini membongkar pengalaman dramatis Jean Moulin selama hari-hari awal Perang Dunia II. Buku ini menggambarkan titik penting di Chartres saat kota itu dibanjiri pengungsi dan ditinggalkan oleh penduduknya sendiri. Buku ini menceritakan perjuangan Moulin melawan Wehrmacht dan keputusan teguhnya untuk tidak menandatangani dokumen palsu yang akan mencemarkan reputasi tentara Prancis. Lebih dari sekadar kronik peristiwa, “Premier Combat” memancarkan semangat perlawanan yang menjadi cikal bakal gerakan Perlawanan yang substansial.

“Jean Moulin” oleh Laure Moulin: Buku ini menggali lebih dalam ke dimensi personal Jean Moulin. Dengan sentuhan intim dari saudarinya, Laure Moulin, buku ini memberikan sekilas tentang masa kanak-kanak dan tahun-tahun formatif yang mengantarkan pada peran pentingnya dalam gerakan Perlawanan. Ditemani oleh foto-foto yang sebelumnya tidak pernah dipublikasikan dan surat-surat pribadi, buku ini mengungkapkan sisi pribadi Jean Moulin yang jarang ditemukan dalam sumber-sumber sejarah lainnya.

Baca Juga : Renee Marguerite Cerruti

Tidak hanya mendokumentasikan momen penting dalam sejarah Perang Dunia II, kedua buku ini juga memberikan wawasan mendalam tentang karakter dan semangat perlawanan yang melekat pada Jean Moulin. Sebagai penghormatan atas pengorbanan dan tekadnya, kedua buku ini terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi saat ini dan yang akan datang.

Iklan