Table of contents: [Hide] [Show]

Persiapan Anak Sekolah yang Wajib Orangtua Lakukan

 

Persiapan Anak sekolah | Bicara pendidikan anak, ada banyak hal yang harus kita pertimbangkan sebagai orang tua. Tepat dalam memilih pendidikan anak berperan penting pada bagaimana pribadi anak di masa mendatang. Sebaliknya, kesalahan dalam menentukan pendidikan anak berpengaruh besar pada pertumbuhan psikis dan emosional anak.

Sebagai Parent, tentu kita ingin anak kita menjadi pribadi yang tumbuh sesuai harapan orang tua dan bakat yang dimiliki anak. Jika waktu anak sekolah tinggal sebentar lagi, perhatikan hal berikut agar tidak salah pilih institusi pendidikan yang sesuai dengan bakat anak. Berikut tips mempersiapkan anak sekolah yang wajib Parent lakukan!

1. Observasi Bakat dan Minat Anak

Sebagai orang tua yang setiap hari berinteraksi dengan anak kandung masing-masing, tentunya kita tahu bagaimana gambaran kepribadian dan bakat minat anak. Apakah anak memiliki kelebihan dalam bidang eksakta, sosial, atau bahasa. Atau, apakah anak lebih cenderung memiliki kemampuan psikomotorik yang bagus jika dibandingkan dengan kemampuan kognitifnya.

Semua itu adalah kelebihan yang dimiliki anak. Kita tidak bisa memaksa anak untuk mendapatkan rangking satu di kelasnya jika memang secara bakat mereka kurang maksimal di bidang kognitifnya. Dengan mengetahui bakat dan minat anak, akan membantu kita untuk memutuskan dimanakah sekolah yang cocok untuk si kecil.

Kita sebagai orang tua wajib mencari tau apakah program unggulan di sekolah-sekolah tertentu. Ada sekolah yang unggul di bidang science dan prestasi akademik, ada yang menitikberatkan pada penguasaan bahasa, dan ada yang unggul di bidang seni dan olahraga. Mari kita arahkan anak untuk masuk dalam instansi yang sesuai dengan bakat dan minatnya agar potensi yang ada di dalam dirinya semakin berkembang.

2. Mencari Referensi Sekolah yang Cocok

Setelah mengetahui apa bakat yang dimiliki anak, sekarang saatnya Parent mencari referensi sekolah yang cocok. Kita bisa mencari referensi dari tiga sumber, yaitu:

  • Dari website sekolah
  • Dari orang tua wali murid
  • Dari rekomendasi teman atau kerabat

Ya, jauh-jauh hari sebelum anak sekolah, kita bisa mencari data dari website sekolah yang bersangkutan. Bisa kita amati dengan cermat apa saja program unggulan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan itu. Atau, parent bisa tanyakan kepada wali murid sekolah tertentu tentang program pendidikan di sekolah putra-putrinya. Kita bisa kombinasikan kedua langkah diatas dengan meminta rekomendasi dari teman atau kerabat mengenai referensi sekolah yang cocok sesuai dengan bakat dan minat anak.

3. Sesuaikan dengan Perekonomian

Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak, terutama dalam hal pendidikan. Akan tetapi, kita pun harus bersikap realistis dengan mempertimbangkan level perekonomian masing-masing.

Saat ini, biaya pendidikan sangat mahal, apalagi untuk kategori sekolah-sekolah bonafit yang menawarkan program unggulan tertentu, entah itu dari sisi kompetensi bahasanya, science, kedisiplinan, dan lain sebagainya.

Kita bisa memilih sekolah yang sesuai dengan bakat minat anak namun masih terjangkau dengan cara meng-survey detail program yang ditawarkan dan juga besar biaya pendidikannya. Jika dirasa terlalu mahal, kita bisa mencari alternatif sekolah lain yang lebih terjangkau dengan fasilitas yang hampir sama.

4. Lembaga Pendidikan yang Memprioritaskan Pendidikan Karakter

Tujuan anak sekolah tidak hanya memprioritaskan penguasaan kognitifnya saja. Salah satu pertimbangan kita memilih sekolah adalah dengan mempertimbangkan bagaimana perhatian sekolah terhadap pembentukan karakter anak.

Sekolah yang memprioritaskan pendidikan karakter memberikan efek jangka panjang pada pembentukan karakter anak yang bermanfaat pada masa depannya. Diantaranya adalah pembentukan karakter disiplin, jujur, toleransi, rendah hati, ingin tau, dst. Karakter tersebut adalah bekal menapaki kehidupan dengan lebih baik lagi di masa mendatang.

5. Background Pendidik yang Linear dan Kompeten

Salah satu parameter berkualitasnya sebuah lembaga pendidikan adalah dilihat dari bagaimana latar belakang pendidik yang ada di lembaga pendidikan itu. Latar belakang pendidikan ini berhubungan dengan wawasan keilmuan yang dimiliki yang siap di transfer pada anak didik. Selain itu, pengajar yang memberikan teladan yang baik kepada siswa siswinya akan menjadi cerminan bagaimana para siswa seharusnya bersikap.

6. Lingkungan Sekolah yang Kondusif

Lingkungan sekolah terdiri dari banyak elemen di dalamnya. Diantaranya adalah guru, tenaga kependidikan, siswa-siswi, dan lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekolah yang kondusif memenuhi syarat sebagai berikut;

  • Guru menerapkan pendidikan karakter yang bagus serta bisa menjadi teladan. Selain itu, guru juga memiliki wawasan keilmuan yang mumpuni dan mahir dalam mengendalikan kelas. Tenaga kependidikan selaku staf harus menerapkan tingkah laku positif.
  • Lingkungan besar pengaruhnya pada kepribadian anak. Lingkungan yang positif memberikan pengaruh positif pada anak sedangkan lingkungan negatif memberikan dampak buruk pada anak. Teman-teman yang ada di lingkungan sekolah tersebut memberikan pengaruh besar pada kepribadian anak. Kita bisa mengamati teman-teman yang ada di sekolahnya dengan cara mengamati para muridnya. Sebelum deal menyekelohkan anak di lembaga pendidikan tertentu, bisa kita lihat bagaimana cara para siswanya bersikap dan berpenampilan.
  • Sekolah yang strategis, luas, dan bersih, mempengaruhi mood belajar anak. Kita bisa menyaksikan bagaimana kondisi lingkungan sekitar sekolah secara kasat mata. Sekolah yang bagus kualitasnya akan mempekerjakan staf khusus untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Jika elemen tersebut berfungsi dengan baik mulai dari para dewan guru, siswa siswi, dan teman-temannya, besar kemungkinan anak kita akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter yang bagus dan cerdas secara kognitif.

7. Berikan Kursus Tambahan di Luar Sekolah

Kemampuan masing-masing anak berbeda. Jika kita amati anak kurang maksimal di bidang science-nya bisa kita berikan pelajaran tambahan di rumah dengan mendatangkan guru les untuk menunjang prestasinya di sekolah.

Atau, pelajaran tambahan itu tidak untuk tujuan tersebut, tetapi untuk menjembatani bakat dan minat anak agar semakin terasah. Misalnya dengan mengikutkan anak kelas karate, kelas bahasa inggris, kelas balet, kelas qiroah, dan sebagainya.

Langkah ini kita ambil agar anak yang memiliki kemampuan kognitif pas-pasan bisa mengimbangi teman-temannya yang lain di sekolah. Begitupun dengan anak yang memiliki bakat khusus di bidang tertentu agar semakin ahli dan menjadi sarana baginya untuk semakin berkembang.

8. Dukung Anak secara Fisik, Psikis dan Emosional

Bicara dukungan untuk anak sekolah, saya pribadi yakin bahwa ini tidak lepas dari bagaimana latar belakang pendidikan orang tuanya. Dukungan orang tua pada anak sangat dibutuhkan, mulai dari dukungan dukungan fisik, psikis, dan emosional

Dukungan fisik yang kita berikan saat waktunya anak sekolah adalah dengan membelikan seragam, sepatu, tas, dan perlengkapan sekolah yang dibutuhkan anak. Jangan sampai anak tersebut merasa minder karena kita memberikan baju seragam bekas kakaknya untuk dirinya. Atau, seragam yang kita pakaikan tidak sesuai dengan seragam di sekolahnya.

Ada dukungan fisik adapula dukungan psikis. Dukungan psikis yaitu berupa spirit kejiwaan yang dibutuhkan anak-anak. Kita bisa sampaikan kepada mereka hal-hal yang positif seperti kata-kata motivasi, mendukung setiap keinginan anak yang sifatnya positif, menyemangatinya saat sedang down dan menjadi teman curhat yang menyenangkan bagi anak.

Hampir sama dengan dukungan psikis, dukungan emosional yang kita berikan berupa pelukan hangat saat anak sedang down, menjaga hubungan baik dengan anak, memberikan dekapan saat anak sedang ada masalah dengan temannya di sekolah, adalah hal penting yang harus kita berikan sehingga anak tidak merasa terpuruk dengan kondisi yang dialaminya itu.

9. Persiapkan Pendidikan Karakter Sejak di Rumah

Anak sekolah berarti ini adalah waktunya mereka untuk menjadi bagian dari lingkungan yang baru. Di lingkungan yang baru anak-anak akan bertemu dengan banyak teman baru yang berasal dari latar belakang berbeda-beda. Apalagi jika sekolah yang kita pilih adalah sekolah yang jauh dari kediaman masing-masing.

Di lingkungan yang baru anak-anak sebaiknya bersikap dengan lebih baik lagi. Sebagai orang tua, kita bisa membantu anak untuk memiliki karakter yang bagus sejak berada di rumah. Tanamkan pada mereka karakter yang baik seperti jujur, disiplin, percaya diri, berfikir positif, berkata yang baik-baik, dst sehingga saat beradaptasi dengan lingkungan yang baru mereka tampak sebagai pribadi yang baik dan mudah diterima oleh lingkungan barunya.

Dengan cara yang demikian, anak-anak akan mampu menjadi pribadi yang lebih berkembang sehingga tujuan kita sebagai orang tua untuk memberikan pendidikan yang baik pada anak akan tercapai dengan lebih maksimal lagi.

10. Ajarkan Anak Sekolah Bersosialisasi dengan Lingkungan Barunya

Mengajarkan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya harus kita mulai sejak dini. Ada tipikal anak yang introvert dan extrovert. Tipikal anak yang extrovert akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Lain halnya dengan tipe anak introvert yang lebih banyak diam dan tertutup.

Baik anak introvert maupun extrovert perlu pengarahan agar mereka bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekolahnya. Saat pertama anak sekolah mereka perlu mendapatkan perhatian ekstra mengenai bagaimana cara bersikap dengan temannya, bagaimana anak berbicara dengan gurunya, dan bagaimana mereka bercakap-cakap dengan teman-temannya.

Anak-anak perlu disadarkan bahwa mereka tidak boleh egois dan mereka harus bersikap toleran pada teman-temannya di sekolah. Pendidikankarakter yang bagus membantu anak memiliki sikap sosialiasi yang baik dengan teman-temannya saat berada di sekolah.

11. Siapkan Bekal Makan Sehat

Kali pertama anak sekolah, mereka akan mengeksplor makanan apa saja yang di jual di sekolahnya. Tidak semua yang disediakan di kantin sekolah adalah bekal yang sehat dan kita sebagai orang tua perlu lebih berhati-hati lagi dengan apa yang di konsumsi anak sekolah.

Mari siapkan bekal sehat kesukaan anak untuk makan siangnya. Tidak ada salahnya jika kita menyiapkan cemilan juga untuk mengurangi konsumsi jajanan yang tidak sehat. Namun jika kita khawatir anak akan terkucil karena dikira anti jajan, kita bisa berpesan pada anak agar memilih jajanan yang sehat di kantin sekolah.

12. Ajarkan Anak Berhemat

Selain pendidikan karakter dan pendidikan kognitif, hal penting lain yang harus kita perhatikan sebagai orang tua saat kali pertama anak sekolah adalah dengan mengajak anak-anak berhemat. Mengajak anak berhemat berarti kita berupaya untuk mengajarkan sikap hidup ekonomis di masa mendatang.

Berikan uang jajan mingguan atau bulanan dalam jumlah yang wajar agar anak bisa menghitung sendiri seberapa banyak uang yang harus dibelanjakan hari ini dan seberapa banyak uang yang harus disisakan untuk tabungan anak sekolah.

Kali pertama anak sekolah adalah saat dimana kita sebagai orang tua menggantungkan harapan pada anak-anak. Pembiasaan yang bagus sejak dini akan memudahkan anak untuk bersosialisasi. Jeli memilih bakat anak sangatlah penting agar kita bisa menyesuaikan dengan jenis lembaga pendidikan yang akan kita pilih untuk anak sekolah.

Iklan