upacara adat tradisional grebeg

Upacara Adat yang Meriah dan Kental dengan Budaya Lokal

Pembaca rinidesu.com, Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya yang melimpah memang tidak akan pernah habis membahas keunikan dan keindahan upacara adat yang diadakan di berbagai daerah. Salah satu upacara adat yang selalu ramai diperbincangkan adalah upacara adat tradisional Grebeg. Upacara adat yang diadakan setahun sekali ini bukan hanya sekadar acara seremoni, tapi juga membawa makna yang amat dalam bagi masyarakat Jawa.

Upacara Grebeg diadakan pada akhir bulan Syawal tepatnya pada tanggal 20-21. Seluruh warga desa atau kota yang ada di blitar berkumpul di pusat kota untuk memeriahkan upacara adat ini. Kegiatan ini bertujuan untuk mengambil berkat dan keberkahan dari Sang Pencipta melalui panglima jendral Sunan Ampel.

Kelebihan Upacara Adat Tradisional Grebeg

Upacara adat tradisional Grebeg disebut sebagai acara seremoni terbesar di blitar, dari jumlah pengunjung acara ini selalu meningkat tiap tahun. Ini menunjukkan bahwa potensi kepariwisataan Blitar terus berkembang.

Upacara adat ini juga bisa menjadi media untuk mengenalkan dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia khususnya budaya Jawa yang merupakan ciri khas dari Indonesia ke seluruh dunia.

Grebeg menjadi ajang pertemuan warga dan keluarga beserta akar budaya yang melekat pada masyarakat Blitar. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi bagi warga Blitar yang sudah lama berpisah, sehingga mempererat hubungan dan tali silaturahmi antara satu dengan lainnya.

Upacara adat Grebeg dapat menjadi pemasukan asli bagi para pedagang lokal di sekitar Blitar. Karena ini menjadi kesempatan bisnis yang baik dan memberikan kesempatan bagi pedagang lokal untuk memasarkan produk mereka.

Selain keempat hal tersebut, upacara adat tradisional Grebeg juga bisa menjadi media untuk mengenali kembali nilai-nilai luhur yang digunakan oleh pendahulu kita serta sebagai sarana untuk mengingatkan kembali akan budaya yang mengajarkan kearifan lokal dalam kehidupan sehari- hari.

Kekurangan Upacara Adat Tradisional Grebeg

Salah satu kekurangan dari upacara adat Grebeg adalah bahwa masih banyak pengunjung yang tidak memahami arti dan maksud dari upacara ini. Sehingga mereka hanya menganggap acara ini sebagai perayaan seremonial saja.

Tidak sedikit pula masyarakat ada yang merasa risih dengan adanya para wisatawan maupun pengunjung yang langsung melompati tarian-tarian tradisional yang terlihat penari yang mengenakan pakaian adat, tanpa memperhatikan adat istiadat dan sikap yang patut dipertahankan.

Tabel Informasi Upacara Adat Tradisional Grebeg

Tanggal pelaksanaan 20-21 Syawal (kalender Hijriyah setiap tahun)
Tempat pelaksanaan Blitar
Jenis upacara Upacara adat tradisional Jawa
Penjabat upacara Panglima Jendral Sunan Ampel
Peserta Seluruh warga desa atau kota di blitar
Tujuan Mengambil berkat dan keberkahan dari Sang Pencipta
Acara terbesar di Blitar Upacara adat tradisional Grebeg

13 Pertanyaan Seputar Upacara Adat Tradisional Grebeg

1. Dari mana asal usul dari upacara adat tradisional Grebeg?

Asal usul dari upacara adat tradisional ini berasal dari kondisi ketika Keraton Majapahit mulai runtuh pada masa kejayaannya. Dalam ketidak pastian pemerintahan, muncul sebuah tokoh bernama Ki Ageng Mirah, yang kemudian melarikan diri ke Kerajaan Blambangan dengan membawa pusaka.

2. Di mana letak Blitar?

Blitar merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau, letaknya yang berada di tengah-tengah Jawa Timur membuatnya mudah dijangkau oleh berbagai macam transportasi.

3. Kapan upacara adat tradisional Grebeg pertama kali diadakan?

Upacara adat tradisional Grebeg pertama kali diadakan pada tahun 1921.

4. Di mana lokasi pelaksanaan upacara?

Pelaksanaan upacara adat tradisional Grebeg diadakan di Alun-alun Kota Blitar.

5. Apa yang membedakan upacara adat tradisional Grebeg dengan upacara adat tradisional lainnya?

Upacara adat tradisional Grebeg dikaitkan dengan pengambilan berkah, yakni berupa ketambahan keturunan atau panen yang melimpah. Sedangkan upacara adat lain lebih difokuskan pada memperingati peristiwa sejarah atau keagamaan.

6. Bagaimana rangkaian upacara adat tradisional Grebeg berlangsung?

Upacara adat tradisional Grebeg diawali dengan tempel menguji kerbau, kemudian kerbau yang dianggap layak akan diarak disekitar alun-alun, kemudian setelah ziarah ke makam-makam para Walisongo, digelar penampilkan tarian dan kostum adat.

7. Apa saja tarian tradisional yang ditampilkan saat upacara adat tradisional Grebeg?

Tari topeng Blitar, tari Bedoyo, dan ronggeng Blambangan.

8. Bagaimana dengan persiapan jangka panjang untuk menyukseskan upacara adat tradisional Grebeg?

Persiapan untuk menjalankan Grebeg sangatlah panjang, hal ini dikarenakan upacara ini membutuhkan kesiapan fisik dan psikologis bagi seluruh masyarakat Blitar.

9. Apa yang menjadi hikmah yang bisa dipetik saat berpartisipasi dalam upacara adat tradisional ini?

Hikmah dari upacara ini adalah mempererat tali silaturahmi dan pengingat akan tipologi budaya Indonesia.

10. Bisakah kita membeli souvenir atau oleh-oleh khas Blitar saat acara upacara adat tradisional Grebeg?

Tentu saja, selain menikmati acara Grebeg, para wisatawan juga bisa membeli oleh-oleh khas dari Blitar seperti makanan, suvenir atau produk produk kain tenun blacu dan busana adat.

11. Apa yang harus saya kenakan saat mengikuti upacara adat tradisional Grebeg sebagai pengunjung ?

Sebaiknya para pengunjung ingin mengikuti acara adat ini harus memakai baju kebaya atau pakaian adat Jawa lainnya. Dengan menyesuaikan diri dengan budaya indonesa tentunya para pengunjung akan mudah diterima dan turut berpartisipasi dalam Grebeg.

12. Apa yang harus menjadi perhatian pada acara upacara adat tradisional Grebeg bagi wisatawan di luar negeri?

Perhatikan budaya, dan tutur kata dengan menghormati keadatan adat setempat.

13. Kapan waktu terbaik untuk berkunjung ke Blitar dan mengikuti upacara adat tradisional Grebeg?

Waktu terbaik berkunjung ke Blitar saat ingin mengikuti upacara adat tradisional Grebeg adalah di akhir bulan Syawal pada kalender hijriah.

Kesimpulan

Pembaca rinidesu.com, upacara adat tradisional Grebeg yang diadakan setahun sekali di kota Blitar menyimpan banyak potensi untuk pengembangan pariwisata di daerah ini. Kehadiran kepariwisataan di Blitar juga akan berdampak positif pada kehidupan masyarakat sekitar, mulai dari perekonomian hingga pengenalan nilai-nilai luhur kebudayaan Indonesia.

Budaya lokal merupakan simbol dari kedalaman pemikiran masyarakatnya, upacara adat tradisional Grebeg menjadi penanda dari kearifan lokal yang masih harus dilestarikan dan dipertahankan oleh generasi masa kini. Melalui upacara adat tradisional Grebeg, kita dapat memelihara kesinambungan hidup suatu masyarakat dalam satu lingkup budaya tertentu.

Kita harus berusahan untuk melestarikan dan memajukan budaya bangsa untuk dapat menjadi bangsa yang unik dan dimuliakan di mata dunia. Partisipasi dan peran aktif kita semua menjadi kunci utama keberhasilan dari upacara adat tradisional Grebeg.

Jadi, jangan lupa untuk menjadi bagian dari upacara adat tradisional Grebeg bagi yang mempunyai kesempatan, dan kemudian terus berperan aktif dalam membantu melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

Disclaimer

Teks ini disajikan sebagai bahan bacaan, referensi dan pengembangan wawasan pembaca. Seluruh informasi yang tersaji dalam artikel ini, disadur dari berbagai sumber terpercaya dan diharapkan menjadi sumber pengetahuan yang berguna bagi para pembacanya.

Iklan