Ads - After Header

Upacara Adat Puputan Bayi, Tradisi yang Dilakukan Setelah Kelahiran di Berbagai Daerah Indonesia

Semesta

Upacara Adat Puputan Bayi

Pembaca rinidesu.com, setiap daerah di Indonesia memiliki kebiasaan dan tradisi yang berbeda dalam menyambut dan merayakan setiap momen penting, termasuk momen kelahiran bayi. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah upacara adat puputan bayi. Puputan bayi adalah acara dimana bayi yang baru lahir dibawa ke hadapan para tetua dan kerabat, kemudian dilakukan sejumlah ritual sebagai bentuk perlindungan dan doa-doa untuk sang bayi agar tumbuh menjadi anak yang baik dan diberi keberkahan.

1. Apa itu Puputan Bayi?

Puputan bayi adalah upacara adat yang dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan rohani dan jasmani bayi yang baru lahir, serta melindungi bayi dari gangguan-gangguan yang mungkin datang. Upacara adat ini juga dianggap sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan atas karunia kelahiran.

Sejarah Puputan Bayi

Ritual puputan bayi telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Indonesia sejak dulu kala. Ada beberapa versi dan cara pelaksanaan dari puputan bayi. Misalnya, di Bali biasanya dilakukan 42 hari setelah kelahiran bayi, sementara di Jawa dilakukan usai bayi berusia 7 hari.

2. Kelebihan dan Kekurangan Upacara Adat Puputan Bayi

Kelebihan Upacara Adat Puputan Bayi

Puputan Bayi bukan hanya upacara yang memiliki nilai religius, namun juga memiliki sejumlah kelebihan seperti:

Also Read

Bagikan:

Tags

Ads - Before Footer