Ads - After Header

Adat Ka Kurung Ku Iga: Memahami Tradisi Unik dari Sulawesi Selatan

Semesta

adat ka kurung ku iga

Halo Pembaca rinidesu.com, kali ini kami akan membahas tentang adat ka kurung ku iga, sebuah praktik adat yang unik dari Sulawesi Selatan. Dalam artikel ini, kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah, kelebihan, dan kekurangan adat ini, serta informasi lengkap tentang praktik adat ka kurung ku iga.

Pendahuluan – Mengenal Adat Ka Kurung Ku Iga

Adat ka kurung ku iga adalah sebuah praktik adat yang masih dilakukan oleh masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan. Praktik ini dilakukan saat seseorang beralih dari masa kecil ke masa dewasa. Proses ini dikenal sebagai pengantong, dalam bahasa Makassar, atau puputu, dalam bahasa Bugis.

Adat ka kurung ku iga dapat diartikan sebagai “menjaga/ membungkus tulang rusuk”, di mana seorang gadis akan “dikurung” dalam sebuah kamar kecil yang terbuat dari anyaman bambu selama sekitar sebulan. Selama waktu ini, sang gadis akan dipandang sebagai “dalam masa bertapa”.

Setelah melewati masa kurung, sang gadis akan diarak di atas kereta yang disebut pabbicara dan dibawa ke rumah adat. Di sinilah ia akan dihadapkan pada prosesi adat yang lebih besar di mana ia akan melewati berbagai tes untuk membuktikan kekuatannya, seperti menyelesaikan tiga kilometer perjalanan di atas pohon jati yang telah ditebang.

Also Read

Bagikan:

Tags

Ads - Before Footer