Apakah Itu Kata Akhiran Ru?

Kata Akhiran Ru

Bagi kita yang sudah belajar bahasa Indonesia, kata akhiran ru mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun, bagi mereka yang belum tahu, kata akhiran ru adalah sebuah kata yang sering digunakan di dalam bahasa Indonesia. Biasanya, kata akhiran ru digunakan dalam kata benda. Dalam konteks bahasa Indonesia, kata akhiran ru juga dikenal sebagai kata “pengubahan”.

Dalam bahasa Indonesia, kata akhiran ru memiliki fungsi untuk memodifikasi sebuah kata benda sehingga menjadi bentuk jamak. Kata benda jamak adalah bentuk lain dari kata benda yang menunjukkan lebih dari satu objek. Kata akhiran ru biasanya digunakan dalam kata benda yang berakhiran dengan huruf “a”.

Contohnya adalah kata “piala”, yang jika dijadikan jamak menjadi “pialar”. Kata “piala” adalah kata benda yang diakhiri dengan huruf “a”. Jika ingin mengubahnya menjadi jamak, maka perlu menambahkan akhiran ru untuk menghasilkan kata “pialar”. Begitu pula dengan kata benda lainnya seperti “bara”, “janda”, “soda” dan masih banyak lagi kata lainnya yang diakhiri dengan huruf “a”.

Meskipun kata akhiran ru digunakan untuk membuat kata benda menjadi bentuk jamak, ada juga beberapa kasus di mana kata akhiran ru digunakan untuk kata benda tunggal. Biasanya hal ini terjadi pada kata benda yang berasal dari bahasa Sanskerta, seperti “langit”, “sari”, “kujang”, dan masih banyak lagi.

Terkait dengan penggunaan kata akhiran ru, penting untuk diingat bahwa perubahan bentuk kata benda tidak hanya sekadar menambahkan akhiran “ru” pada kata benda saja. Ada beberapa kata benda yang membutuhkan perubahan pada huruf lainnya sebelum akhiran ru ditambahkan. Perubahan huruf ini disebut sebagai perubahan bentuk kata benda.

Contohnya adalah kata benda “soda”. Jika ingin mengubahnya menjadi jamak, maka perlu melakukan perubahan bentuk pada huruf “o” menjadi huruf “a”. Setelah itu, baru bisa ditambahkan akhiran ru untuk menghasilkan kata “sodar”. Perubahan bentuk tersebut didasarkan pada aturan-aturan tertentu dalam bahasa Indonesia yang sebaiknya dipelajari dan dipahami.

Terkadang, penggunaan kata akhiran ru juga bisa membingungkan bagi mereka yang baru belajar bahasa Indonesia. Namun, jika kita memahami dan menguasai konsep dasar tentang penggunaan kata akhiran ru, maka kita bisa lebih mudah membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia. Mengenai hal ini, kita bisa membaca lebih banyak buku dan artikel dalam bahasa Indonesia sebagai latihan.

Contoh Kata dengan Akhiran Ru

Contoh Kata dengan Akhiran Ru

Di dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak sufiks atau akhiran yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu akhiran yang paling sering digunakan adalah akhiran ru. Kata-kata yang menggunakan akhiran ru ini sering digunakan dalam bahasa formal maupun informal. Berikut adalah contoh kata dengan akhiran ru beserta arti dan penggunaannya.

1. Guru

Kata guru adalah salah satu kata yang mengunakan akhiran ru. Guru berarti seorang pengajar di pembelajaran formal seperti sekolah ataupun universitas. Selain itu, kata guru juga bisa merujuk pada seorang pelatih dalam sebuah olahraga.

2. Pendiri

Pendiri adalah kata benda yang memiliki arti sebagai orang yang mendirikan atau mendirikan suatu organisasi, perusahaan atau lembaga. Biasanya kata ini digunakan untuk merunut sejarah berdirinya suatu perusahaan atau organisasi. Sebagai contoh, “Bapak Haji Kalla adalah salah seorang pendiri perusahaan yang sangat terkenal”. Terdapat banyak perusahaan dan organisasi di Indonesia yang memiliki sejarah berdirinya dan banyak di antaranya yang diambil oleh salah satu pendirinya yang pasti menggunakkan akhiran “ru”.

3. Pencipta

Kata pencipta mengacu kepada seseorang yang menciptakan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi banyak orang. Contohnya seperti pencipta lagu, pencipta buku, atau pencipta alat-alat teknologi canggih. Banyak orang Indonesia yang sangat produktif membuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sehingga munculnya peristiwanya menggunakan kata yang menggunakkan akhiran “ru”.

4. Penyanyi

Penyanyi adalah kata benda yang menunjukkan profesi seseorang yang mempunyai bakat dalam melantunkan lagu atau bernyanyi. Hal ini bisa dilihat dari keberhasilannya merilis album atau bersama di acara-acara konser. Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai banyak penyanyi yang hebat yang terkenal baik di dalam negeri maupun mancanegara.

5. Pelukis

Pelukis adalah kata benda yang memiliki arti sebagai individu yang ahli dalam melukis, mengekspresikan kesan, pikiran dan ide lewat karya seninya. Kata pelukis paling sering dikaitkan dengan seniman yang berkarya dengan cat minyak, akrilik, atau media lain. Banyak pelukis Indonesia telah berhasil membawa karyanya ke mancanegara dan memenangkan banyak penghargaan internasional.

6. Penulis

Kata penulis mengacu pada seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menulis karya-karya tulisan seperti buku, artikel, esai, atau skripsi. Penulis yang baik harus mampu menyampaikan ide dan melakukan analisis secara berat serta memberikan sajian-tulisan yang ramah pembaca sehingga mendapatkan apresiasi dari pembaca. Indonesia mempunyai banyak penulis yang karyanya berhasil memenangkan baik di dalam negeri maupun mancanegara.

7. Penerima

Penerima adalah kata benda yang mengacu pada seseorang yang menerima sesuatu. Meskipun terdengar sangat sederhana, kata tersebut tampaknya sangat luas maknanya dan bisa diterapkan pada berbagai situasi yang berbeda. Sebut saja penerima beasiswa, penerima penghargaan, penerima hadiah, atau bahkan penerima suara pada suatu pemilu. Dalam kegiatan sehari-hari, kata penerima cukup sering digunakan oleh orang Indonesia.

Itulah beberapa contoh kata dengan akhiran ru dalam bahasa Indonesia. Meskipun beberapa kata mengandung arti yang berbeda, penggunaannya cukup sering dan umum digunakan oleh dalam kegiatan sehari-hari. Maka, sebaiknya kita harus memahami dan menggunakan kata-kata tersebut dengan benar dan tepat dalam konteksnya.

Pemakaian Akhiran Ru dalam Tatabahasa Jepang

Akhiran Ru dalam Tatabahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, akhiran ru atau kana ru merupakan salah satu akhiran untuk kata kerja di akhir kalimat. Kata kerja akan diakhiri dengan huruf ru untuk bentuk dasar atau memasukkan konsonan ru pada kata dasar. Penggunaan akhiran ru berbeda-beda tergantung pada jenis kalimat dan konteks yang digunakan.

1. Bentuk dasar kata kerja

Kata dasar merupakan kata yang belum diubah bentuk apapun. Dalam Tatabahasa Jepang, kata kerja dapat memiliki banyak bentuk, dan salah satunya adalah bentuk dasar kata kerja. Bentuk dasar kata kerja disebut dengan kata kerja ichidan karena memiliki jenis konsonan yang sama, yaitu -iru atau -eru. Konjugasi kata kerja ichidan hanya dalam bentuk present dan non-past saja. Dalam present tense, gunakan akhiran -ru setelah kata kerja dalam bentuk dasar, misalnya taberu atau makan. Sedangkan dalam non-past tense, gunakan akhiran -masu setelah kata dasar, misalnya tabemasu atau saya sedang makan.

2. Bentuk yang dimodifikasi

Bentuk modifikasi pada akhiran ru digunakan dalam keadaan formal. Bentuk modifikasi ini dikenal sebagai kata kerja godan karena terdapat lima jenis bentuk konsonan yang berbeda pada kata kerja. Bathin dasar kata kerja godan, jika konsonan terakhir adalah k atau g, maka harus diubah menjadi t atau jika terdapat suku kata e menjadi te. Misalnya, kiku atau mendengar menjadi kikimasu atau sedang mendengar. Sedangkan jika kata kerjanya berakhir dengan suku kata i atau e dan suku kata pertama-nya adalah k atau s, maka kata dasar harus diubah menjadi uru atau suru. Contohnya, benkyou atau belajar menjadi benkyou suru atau belajar.

3. Pemanjangan waktu

Dalam tata bahasa Jepang, akhiran ru juga memiliki fungsi untuk memperpanjang bentuk non-past kata kerja. Ini disebut sebagai bentuk te-iru. Bentuk ini biasanya digunakan untuk menyatakan bahwa kegiatan sedang berlangsung untuk waktu yang lama atau telah berlangsung dan sampai saat ini masih berlangsung. Bentuk ini terbentuk dengan menambahkan kata bantu te dan akhiran iru atau seru pada kata kerja dasar. Sebagai contoh, shaberu atau berbicara menjadi shabette-iru atau sedang berbicara.

Dalam Bahasa Jepang, pemakaian akhiran ru memang terbilang kompleks. Namun, jika kamu sering berlatih dan berkomunikasi dengan orang Jepang, kamu akan lebih menguasai bahasanya dengan baik. Semoga informasi tentang pemakaian akhiran ru dalam tata bahasa Jepang ini bermanfaat untuk kalian.

Bentuk Kata dengan Akhiran Ru dalam Bahasa Informal

Bentuk Kata dengan Akhiran Ru dalam Bahasa Informal

Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai akhiran kata yang berfungsi sebagai penanda kata benda, kata sifat, kata keterangan, dan sebagainya. Salah satu akhiran yang paling sering digunakan dalam bahasa informal adalah akhiran ru. Sejumlah kata dengan akhiran ru ini digunakan untuk menambahkan nuansa khusus pada kalimat. Berikut ini adalah beberapa bentuk kata dengan akhiran ru dalam bahasa informal yang sering digunakan di masyarakat.

1. Barangbaru

Barangbaru

Bentuk kata pertama yang memiliki akhiran ru adalah barangbaru. Barangbaru merupakan kata gabungan dari kata ‘barang’ dan ‘baru’. Kata ini sering digunakan untuk menyebutkan barang atau benda yang masih baru atau segar, mulai dari pakaian, gadget, sampai alat rumah tangga. Contohnya, “Barangbaru ini hadiah dari pacar ku.”

2. Gajiru

Gajiru

Bentuk kata kedua yang memiliki akhiran ru adalah gajiru. Kata ini sering digunakan di kalangan pekerja kantoran atau pengusaha untuk menyebutkan penghasilan atau gaji bulanan mereka. Biasanya kalimat yang menggunakan kata gajiru ini akan diikuti dengan nominal uang. Contohnya, “Gajiru gue sebulan lima juta bro.”

3. Sabarru

Sabarru

Bentuk kata ketiga yang memiliki akhiran ru adalah sabarru. Kata sabarru sering digunakan untuk memberikan pendapat atau saran agar orang yang dihadapannya harus lebih sabar dalam suatu situasi, karena hal tersebut akan memberikan manfaat di kemudian hari. Contohnya, “Sabarru bro, masih ada banyak kesempatan lagi.”

4. Garelaaru

Garelaaru

Bentuk kata terakhir yang memiliki akhiran ru adalah garelaaru. Kata garelaaru sering digunakan untuk menyebutkan orang yang sangat sering atau rajin ke warung makan atau tempat kuliner lainnya. Biasanya orang yang menggunakan kata ini menganggap bahwa orang yang dihadapannya terlalu banyak menghabiskan uang untuk makanan. Contohnya, “Siapa nih yang garelaaru banget ke warung ayam ini.”

Demikianlah beberapa bentuk kata dengan akhiran ru dalam bahasa informal. Meskipun kata-kata yang ada terkesan sederhana dan jarang dipakai dalam bahasa baku, namun kata-kata seperti ini masih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Perbedaan Antara Akhiran Ru dan Akhiran Mu dalam Tatabahasa Jepang

akiran-ru-dan-mu-tatabahasa-jepang

Tatabahasa Jepang mempunyai banyak sekali aturan dan subtilitas, salah satunya adalah penggunaan akhiran kata benda. Akhiran tersebut terdiri dari berbagai macam, seperti akhiran ‘ru’ dan ‘mu’. Meskipun terlihat mirip, keduanya mempunyai perbedaan yang cukup signifikan.

1. Makna

arti-kata-ahiran-ru-dan-mu

Akhiran ‘ru’ dalam bahasa Jepang memiliki makna sebagai kata kerja atau orang yang melakukan sebuah pekerjaan, sehingga bersifat aktif. Sedangkan akhiran ‘mu’ pada umumnya menunjukkan benda atau hal yang passif, misalnya kata-kata seperti chizu (peta) atau jidouhanbaiki (otomatis mesin penjual).

2. Penggunaan

penggunaan-kata-akhiran-ru-dan-mu

Akhiran ‘ru’ umumnya digunakan untuk menyatakan tindakan atau perilaku, seperti takaru (mengambil), kau (membeli), dan nomu (minum). Sedangkan akhiran ‘mu’ digunakan untuk menyatakan benda-benda hingga ke tempat seperti bijin (laci), tsukue (meja), atau makura (bantal). Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan akhiran ini sangat tergantung pada konteks dan makna kata tersebut.

3. Pembentukan Kata

pembentukan-kata-dengan-akhiran-ru-dan-mu

Pembentukan kata dengan akhiran ‘ru’ dan ‘mu’ juga merupakan perbedaan yang mendasar. Kata kerja seperti yomu (membaca), kiku (mendengar), atau oyogu (berenang) menggunakan akhiran ‘ru’, sedangkan akhiran ‘mu’ lebih banyak digunakan pada kata benda, seperti shumi (hobi), kyuu (kelas), atau tabi (perjalanan).

4. Jenis Kelamin

jenis-kelamin-penggunaan-kata-akhiran-ru-dan-mu

Selain itu, dalam bahasa Jepang akhiran ‘ru’ dan ‘mu’ juga bisa menunjukkan jenis kelamin. Beberapa kata benda yang menggunakan mu, seperti ai (cinta) dan naka (dalam), merupakan kata-kata filtrat yang lebih sering digunakan oleh perempuan daripada laki-laki. Sedangkan akhiran ‘ru’ pada awalnya terkait dengan kata kerja yang sering dilakukan oleh lelaki, seperti konsaato (tokonya lelaki).

5. Budaya Jepang

budaya-jepang

Seperti yang kita ketahui, Jepang mempunyai budaya yang sangat unik dan kaya akan tradisi. Penggunaan kata-kata ‘ru’ atau ‘mu’ tersebut sebenarnya juga memiliki hubungan dengan asal usul bahasa Jepang yang seringkali berhubungan dengan kebudayaannya. Tidak hanya itu, bahasa Jepang juga mengandung nilai-nilai keberanian dan kepercayaan diri, seperti kata kerja harus diucapkan dengan suara yang kuat dan jelas, sehingga akhiran kerja ‘ru’ dapat memberikan kesan keaktifan dan tekad dalam berbicara.

Kesimpulannya, walaupun terlihat mirip, ada perbedaan signifikan antara kata akhiran ‘ru’ dan ‘mu’ dalam Bahasa Jepang. Perbedaan ini tergantung pada makna, tata bahasa, pembentukan kata, jenis kelamin, dan bahkan budaya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan penggunaan dan konteks kata benda agar dapat berkomunikasi dengan lancar dalam bahasa Jepang.

Iklan