Pengertian Kalimat Intransitif


Kalimat Intransitif

Kalimat intransitif adalah jenis kalimat yang tidak membutuhkan objek untuk melengkapinya. Artinya, kalimat intransitif dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan objek sebagai pendukung maknanya. Kalimat intransitif sering disebut juga sebagai kalimat tak transitif.

Contoh kalimat intransitif:

  • Muhammad berjalan ke pasar.
  • Ali tertawa gembira.
  • Mereka berbicara sampai larut malam.
  • Burung hinggap di atas pohon.

Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa kalimat-kalimat tersebut tidak memerlukan objek untuk melengkapinya. Kegiatan yang dilakukan dalam kalimat tersebut sudah dapat mencapai makna yang sama.

Namun, meskipun tidak menggunakan objek, kalimat intransitif dapat memiliki kata kerja yang bervariasi. Ada beberapa jenis kata kerja yang dapat digunakan dalam kalimat intransitif, di antaranya:

  1. Kata kerja intransitif yang dapat berdiri sendiri, seperti: tidur, berlari, berjalan, dan lain-lain.
  2. Kata kerja intransitif yang memerlukan keterangan tambahan, seperti: tertawa, menangis, bicara, dan lain-lain.
  3. Kata kerja intransitif yang diikuti oleh kata keterangan, seperti: sudah, masih, belum, dan lain-lain.

Adapun cara membedakan kalimat intransitif dengan kalimat transitif adalah dengan melihat adanya objek dalam kalimat. Objek merupakan pelengkap kata kerja dalam kalimat transitif.

Contoh kalimat transitif adalah:

  • Muhammad membeli buku di toko.
  • Ali menaruh tas di rak.
  • Mereka membawa kotak besar ke ruangan.
  • Burung menerbangkan sayapnya dengan indah.

Dalam kalimat transitif, kata kerja membutuhkan objek untuk melengkapinya. Dalam contoh kalimat di atas, objeknya adalah “buku”, “tas”, “kotak besar”, dan “sayapnya”.

Perbedaan antara kalimat transitif dengan intransitif sering kali menjadi kesalahan dalam berbahasa. Oleh karena itu, pemahaman yang baik dalam membedakan kedua jenis kalimat ini sangatlah penting.

Ciri-ciri Kalimat Intransitif


Ciri-ciri Kalimat Intransitif

Kalimat intransitif adalah jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia yang tidak memerlukan objek atau keterangan pada akhir kalimat. Dalam kalimat ini, subjek cukup berdiri sendiri tanpa objek atau tambahan apapun. Berikut adalah ciri-ciri kalimat intransitif:

  1. Tidak Memiliki Objek
  2. Sebagaimana namanya, kalimat intransitif tidak memerlukan adanya objek dalam kalimat. Contoh: Saya berjalan di taman. “Saya” adalah subjek kalimat intransitif, sedangkan kata “berjalan” tidak memerlukan objek. Hanya saja, Anda bisa menambahkan keterangan “di taman,” tetapi bukan objek.

  3. Memiliki Verba Tak Intensif
  4. Verba pada kalimat intransitif tidak memerlukan adanya objek. Verba tersebut juga dapat memiliki arti yang kurang intensif dibandingkan kata kerja pada kalimat transitif. Misalnya, kata kerja “mengejar” pada kalimat transitif memiliki arti yang lebih intens, sedangkan “lari” pada kalimat intransitif lebih halus artinya. Contoh: Anjing lari di taman. “Anjing” adalah subjek atas kalimat intransitif, dan kata “lari” adalah verba tak intensif.

  5. Berisi Kata Kerja dengan Sifat Intransitif
  6. Kata kerja pada kalimat intransitif memiliki sifat intransitif. Hal ini berarti, kata kerja tersebut tidak memerlukan objek dalam kalimat. Contohnya, “berlari,” “menari,” atau “duduk.” Kata-kata tersebut bisa berdiri sendiri sebagai verba dalam kalimat intransitif. Contoh: Dia menari dengan penuh semangat. “Dia” adalah subjek dalam kalimat intransitif, sedangkan “menari” adalah verba tak intensif dengan sifat intransitif.

  7. Subjek Berdiri Sendiri
  8. Pada kalimat intransitif, subjek dapat berdiri sendiri dan tidak memerlukan objek atau keterangan yang terlalu banyak. Hal ini karena subjek sudah cukup menjelaskan maksud kalimat tersebut. Berikut contohnya: Hujan turun dengan deras. “Hujan” adalah subjek pada kalimat intransitif, dengan verba intransitif “turun.” Walaupun dapat menambahkan keterangan “dengan deras,” kalimat ini tetap sudah jelas maksudnya tanpa perlu tambahan kalimat lain atau objek.

Itulah beberapa ciri-ciri kalimat intransitif dalam Bahasa Indonesia. Meski pendek dan sederhana, kesan yang terbungkus pada kalimat intransitif sangatlah berkesan dan efektif dalam menyampaikan pesan tanpa perlu pengalihan perhatian pembaca ke objek atau keterangan.

Contoh Kalimat Intransitif dengan Beberapa Kata Kerja


contoh kalimat intransitif

Kata kerja adalah bagian dari kalimat yang memberikan informasi tentang tindakan atau perasaan. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja dibedakan menjadi dua, yaitu kata kerja transitif dan intransitif. Jika kata kerja membutuhkan objek, maka itu disebut sebagai kata kerja transitif, sedangkan jika kata kerja tidak membutuhkan objek, maka itu disebut sebagai kata kerja intransitif. Berikut ini adalah contoh kalimat intransitif dengan beberapa kata kerja:

Berkaitan dengan Pergerakan


berjalan

1. Saya berlari di lapangan
Artinya, saya melakukan tindakan berlari tanpa objek yang spesifik atau tidak memerlukan objek tertentu.
2. Kucing melompat dari atap
Artinya, kucing melakukan tindakan melompat tanpa memerlukan objek tertentu.
3. Ibu pergi ke pasar
Artinya, ibu melakukan tindakan pergi tanpa objek yang spesifik atau tidak memerlukan objek tertentu.

Berkaitan dengan Perasaan


senang

1. Anak-anak senang bermain di taman
Artinya, anak-anak merasa senang tanpa memerlukan objek tertentu.
2. Ibu sedih mendengar berita itu
Artinya, ibu merasa sedih tanpa memerlukan objek tertentu.
3. Ayah marah melihat perilaku anaknya
Artinya, ayah merasa marah tanpa objek yang spesifik atau tidak memerlukan objek tertentu.

Berkaitan dengan Pekerjaan


menulis

1. Ibu memasak di dapur
Artinya, ibu melakukan tindakan memasak tanpa objek yang spesifik atau tidak memerlukan objek tertentu.
2. Riki menulis di buku catatan
Artinya, Riki melakukan tindakan menulis dengan objek yang spesifik, yaitu di buku catatan.
3. Ayah membaca koran di ruang tamu
Artinya, ayah melakukan tindakan membaca dengan objek yang spesifik, yaitu koran di ruang tamu.

Itulah beberapa contoh kalimat intransitif dengan berbagai kata kerja yang berbeda-beda. Semoga dapat menambah pemahaman tentang kata kerja intransitif dalam bahasa Indonesia.

Perbedaan Kalimat Intransitif dengan Kalimat Transitif


Perbedaan Kalimat Intransitif dengan Kalimat Transitif

Kalimat, pada umumnya, terdiri dari dua jenis yaitu kalimat intransitif dan kalimat transitif. Keduanya, tergantung dari fungsinya, biasanya bersifat aktif dan pasif dan memiliki perbedaan mendasar dalam konstruksi dan makna.

Transitif, berasal dari kata transit, yang berarti berpindah atau melewati, dalam hal ini artinya benda atau hal lain harus mengalami perpindahan. Sedangkan, intransitif, berasal dari kata intransit yang berarti tidak melewati atau tidak berpindah, dengan arti bahwa subjek dalam kalimat dapat berdiri sendiri atau tidak membutuhkan objek.

Kalimat transitif memerankan objek dalam kalimat. Ini berarti bahwa ada satu objek tunggal dalam kalimat, dan kalimat membutuhkan satu objek. Zaman, seni, dan olahraga termasuk kategori benda atau objek yang dapat muncul di dalam kalimat transitif.

Contoh :

Kalimat Transitif: Saya membeli buku di toko

Saya sebagai Subyek, membeli sebagai predikat dan buku di toko sebagai objek.

Selain itu, dalam kalimat transitif, predikat yang digunakan juga biasanya berupa kata kerja transitif seperti membeli, menunjukkan, memakan dan yang lainnya. Predikat tidak hanya menyatakan aksi atau pekerjaan, tapi juga menunjukkan hubungan yang ada antara subjek dan objek.

Sedangkan pada kalimat intransitif, tidak terdapat responsive objek pada kalimat. Artinya, bahwa subjek yang telah dinyatakan terbatas pada dirinya sendiri. Jadi, mengubah kalimat intransitif ke sebuah kalimat transitif hanya melibatkan menambahkan beberapa kata atau frasa untuk memiliki objek yang pasti sesuai dengan konteks kalimat.

Contoh :

Kalimat Intransitif: Saya berjalan di taman

Saya sebagai Subyek dan berjalan sebagai predikat, dan kata ‘di taman’ adalah frasa keterangan.

Perhatikan bahwa predikat dalam kalimat intransitif memerlukan objek. Dalam contoh di atas, objek tidak diperlukan karena kalimat hanya memerlukan beberapa majas dan frasa untuk menambahkan deskripsi ke subjek dan tindakan.

Dalam beberapa kasus, kalimat dapat menjadi kombinasi dari kedua jenis kalimat, yang mencakup kata kerja transitif dan tidak transitif dalam konstruksi kalimat yang sama.

Contoh :

Kalimat Campuran: Saya makan mie goreng di warung

Saya sebagai Subyek dan makan sebagai predikat, mie goreng sebagai objek dan di warung sebagai frasa keterangan.

Kalimat campuran seperti contoh di atas bisa menjadi sedikit bingung. Namun, pada dasarnya, kalimat campuran memiliki satu predikat transitif dan objek yang memerlukan konstruksi tambahan untuk menambahkan deskripsi benda atau objek. Dan beberapa kalimat intransitif dalam satu kalimat dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kalimat transitif dengan satu objek

Dalam kesimpulannya, perbedaan kalimat intransitif dan kalimat transitif terletak pada keberadaan objek atau tidak. Dalam kalimat transitif terdapat objek yang bisa diterima oleh predikat, sedangkan pada kalimat intransitif tidak terdapat objek.

Pentingnya Memahami Kalimat Intransitif dalam Bahasa Jepang


Kalimat Intransitif Indonesia

Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang kompleks dan memiliki banyak tata bahasa yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Salah satu contoh tata bahasa yang sering menjadi masalah dalam mempelajari bahasa Jepang adalah kalimat intransitif. Kalimat intransitif adalah kalimat yang tidak memerlukan objek dalam kalimat. Untuk memahami kalimat intransitif dalam bahasa Jepang, hal ini sangat penting karena adanya variasi gramatikal yang berbeda dengan bahasa Indonesia.

Contoh Kalimat Intransitif dalam Bahasa Jepang


Contoh Kalimat Intransitif Jepang

Contoh kalimat intransitif dalam bahasa Jepang adalah seperti contoh berikut:

  • 昼ごはんを 食べます (Hiru gohan wo tabemasu) artinya “Saya makan siang”
  • 走ります (Hashirimasu) artinya “Saya berlari”
  • 好きです (Suki desu) artinya “Saya suka”

Dalam kalimat-kalimat tersebut, terdapat kata kerja yang tidak memerlukan objek dalam kalimat, seperti makan siang, berlari, dan suka.

Pentingnya Memahami Kalimat Intransitif dalam Bahasa Jepang bagi Pembelajar


Pembelajar Bahasa Jepang

Pentingnya memahami kalimat intransitif dalam bahasa Jepang bagi pembelajar adalah sebagai berikut:

  1. Membantu memahami bahasa Jepang dengan lebih baik. Dalam bahasa Jepang, terdapat banyak kalimat intransitif yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
  2. Meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Jepang. Penggunaan kalimat intransitif sangat berguna dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang secara lancar dan efektif.
  3. Menambah kosakata dalam bahasa Jepang. Dengan memahami kalimat intransitif, pembelajar bahasa Jepang dapat menambah kosakata dalam bahasa Jepang secara lebih mudah dan efektif.
  4. Memudahkan dalam mempelajari tata bahasa lain dalam bahasa Jepang. Dengan memahami kalimat intransitif, pembelajar bahasa Jepang dapat lebih mudah memahami tata bahasa lain dalam bahasa Jepang, seperti kalimat transitif.
  5. Meningkatkan peluang dalam mencari pekerjaan. Bahasa Jepang merupakan bahasa yang populer dan banyak digunakan di berbagai sektor industri. Dengan memahami kalimat intransitif, pembelajar bahasa Jepang dapat meningkatkan peluang dalam mencari pekerjaan yang memerlukan kemampuan berbahasa Jepang.

Tips dalam Memahami Kalimat Intransitif dalam Bahasa Jepang


Tips Memahami Kalimat Intransitif

Berikut adalah beberapa tips dalam memahami kalimat intransitif dalam bahasa Jepang:

  • Memahami perbedaan antara kalimat intransitif dan kalimat transitif. Kalimat transitif memerlukan objek dalam kalimat, sedangkan kalimat intransitif tidak memerlukan objek.
  • Mengenali bentuk kata kerja dalam kalimat intransitif. Bentuk kata kerja dalam kalimat intransitif tidak mengalami perubahan dan tetap sama dalam semua bentuk kalimat.
  • Menghafal kosakata dalam kalimat intransitif. Dalam kalimat intransitif, kosakata yang digunakan tidak terlalu banyak dan cukup mudah untuk dihafal.
  • Melakukan latihan dengan percakapan sehari-hari. Melakukan latihan dengan percakapan sehari-hari dapat membantu pembelajar bahasa Jepang dalam memahami penggunaan kalimat intransitif dalam kehidupan sehari-hari.

Penutup


Kalimat Intransitif

Mempelajari kalimat intransitif dalam bahasa Jepang sangat penting untuk meningkatkan pemahaman bahasa Jepang secara keseluruhan. Dalam pembelajaran bahasa Jepang, memahami tata bahasa yang kompleks seperti kalimat intransitif akan memudahkan dalam memahami tata bahasa lainnya. Dengan memahami tata bahasa yang benar dalam bahasa Jepang, akan membantu dalam meningkatkan kemampuan berbicara, menambah kosakata, dan juga meningkatkan peluang dalam mencari pekerjaan. Oleh karena itu, bagi pembelajar bahasa Jepang, memahami kalimat intransitif merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa Jepang.

Iklan