Cara Mengembalikan Data Yang Terformat di Flashdisk dan Harddisk

Pemulihan data adalah proses mengembalikan data yang hilang atau rusak ke dalam bentuk aslinya. Data dapat hilang atau rusak karena berbagai alasan, seperti virus komputer, kegagalan hardware, atau human error. Pemulihan data dapat dilakukan dengan menggunakan software pemulihan data atau dengan meminta bantuan dari profesional pemulihan data.

 

Untuk mengembalikan data yang terformat di flashdisk atau harddisk, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Cobalah untuk menggunakan software pemulihan data seperti Recuva, EaseUS Data Recovery Wizard, atau Stellar Data Recovery untuk mencoba mengembalikan data yang hilang. Software ini dapat mencari dan menemukan file-file yang terhapus atau terformat di harddisk atau flashdisk.
  2. Jika tidak memiliki software pemulihan data, Anda dapat mencoba mengakses harddisk atau flashdisk tersebut di sistem operasi lain. Misalnya, jika Anda menggunakan Windows, cobalah mengakses harddisk atau flashdisk tersebut di sistem operasi Mac atau Linux. Seringkali, sistem operasi lain dapat membaca file yang tidak terbaca di sistem operasi Anda saat ini.
  3. Jika Anda tidak memiliki akses ke sistem operasi lain, cobalah untuk menggunakan Command Prompt di Windows untuk mencoba mengembalikan data yang terformat. Buka Command Prompt dengan mengetik “cmd” pada kolom pencarian di Start Menu, lalu ketikkan perintah “chkdsk [nama drive]: /f” untuk memindai harddisk atau flashdisk tersebut untuk mencari file-file yang hilang.
  4. Jika Anda tidak berhasil mengembalikan data yang terformat dengan cara-cara di atas, mungkin perlu meminta bantuan profesional. Beberapa toko komputer atau perusahaan pemulihan data mungkin dapat membantu Anda mengembalikan data yang terformat dengan menggunakan teknik yang lebih avans. Namun, jasa ini biasanya memiliki biaya yang relatif tinggi.

Sebaiknya selalu mencoba untuk mem-backup data yang penting secara teratur untuk menghindari kehilangan data yang disebabkan oleh format atau kerusakan harddisk atau flashdisk.

Cara Menggunakan Software Pemulihan Data

Berikut adalah cara umum untuk menggunakan software pemulihan data:

  1. Download dan instal software pemulihan data yang Anda pilih, lalu jalankan aplikasi tersebut.
  2. Pilih drive atau partisi yang ingin Anda scan untuk mencari file yang hilang.
  3. Klik tombol “Scan” atau “Start” untuk memulai proses pemindaian. Proses ini bisa memakan waktu yang lama tergantung pada ukuran drive yang Anda pilih dan jumlah file yang ada di dalamnya.
  4. Setelah proses scan selesai, akan muncul daftar file yang ditemukan oleh software. Pilih file-file yang ingin Anda kembalikan, lalu klik tombol “Recover” atau “Restore” untuk memulai proses pemulihan.
  5. Pilih lokasi penyimpanan untuk file yang akan dipulihkan. Pastikan untuk memilih lokasi yang berbeda dari drive atau partisi yang Anda scan, agar tidak terjadi ke sobekan file yang dipulihkan.
  6. Tunggu hingga proses pemulihan selesai, lalu cek lokasi penyimpanan yang telah Anda pilih untuk mencari file yang telah dipulihkan.

Perlu diingat bahwa tidak semua file yang hilang dapat dipulihkan, terutama jika file tersebut telah dihapus atau terformat dari sistem operasi. Selalu coba untuk mem-backup data yang penting secara teratur untuk menghindari kehilangan data yang disebabkan oleh format atau kerusakan harddisk atau flashdisk.

Kenapa Perlu Backup Data?

 

Backup adalah proses menyimpan salinan data pada media penyimpanan yang terpisah dari data asli, seperti hard drive eksternal, cloud storage, atau media penyimpanan fisik seperti kaset atau disket. Backup sangat penting karena membantu mengurangi risiko kehilangan data yang penting. Ada beberapa alasan mengapa backup sangat penting, di antaranya adalah:

  1. Menghindari kehilangan data permanen: Data dapat hilang atau rusak karena berbagai alasan, seperti kegagalan hardware, virus komputer, atau human error. Dengan melakukan backup, Anda dapat dengan mudah mengembalikan data yang hilang atau rusak ke dalam bentuk aslinya.
  2. Memastikan ketersediaan data: Jika data hilang atau rusak, Anda tidak akan dapat mengaksesnya hingga data tersebut diperbaiki atau diperbarui. Dengan melakukan backup, Anda dapat memastikan bahwa data yang penting selalu tersedia untuk digunakan.
  3. Meminimalkan downtime: Jika data hilang atau rusak, Anda mungkin harus menghentikan aktivitas bisnis sementara untuk memperbaiki atau mengembalikan data. Dengan melakukan backup, Anda dapat dengan cepat mengembalikan data yang hilang atau rusak, sehingga mengurangi downtime.
  4. Mencegah kehilangan data karena bencana alam: Bencana alam seperti kebakaran, banjir, atau gempa bumi dapat menyebabkan kehilangan data yang permanen. Dengan melakukan backup, Anda dapat menyimpan data Anda pada lokasi yang terpisah dari tempat data asli, sehingga meminimalisir risiko kehilangan data karena bencana alam.

Backup adalah cara yang efektif untuk mengurangi risiko kehilangan data yang penting. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan backup secara teratur agar data Anda selalu tersedia dan terlindungi.

 

Iklan