Tradisi Selamat Pagi di Jepang


Selamat Pagi di Jepang

Salah satu nilai yang terkenal dan penting dalam budaya Jepang adalah sopan santun atau ‘reigi.’ Nilai tersebut tercermin pada banyak kesempatan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah saat mengucapkan salam. Di Jepang, pengucapan salam pada pagi hari biasanya adalah ‘ohayou gozaimasu’.

‘Ohayou gozaimasu’ merupakan salah satu cara yang sangat umum dan penting dalam membentuk hubungan sosial di Jepang. Pada dasarnya, ohayou gozaimasu memiliki arti ‘selamat pagi’ dan digunakan ketika bertemu seseorang pada pagi hari. Karena di Jepang, waktu pagi dianggap sebagai waktu untuk memulai segalanya dan mempersiapkan diri sebelum memasuki kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, pengucapan salam ini merupakan bentuk penghargaan untuk satu sama lain pada awal hari.

‘Ohayou gozaimasu’ bukan hanya dipakai pada saat bertemu orang yang kita kenal, tetapi wajib juga untuk mengucapkannya pada siapapun, baik kita mengenalnya atau tidak. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan sopan santun yang tinggi terhadap orang lain.

Terkadang, dalam situasi formal atau tempat kerja, ohayou gozaimasu akan diikuti dengan salam formal lain, seperti ‘konnichiwa’ atau ‘kombanwa,’ tergantung pada waktu dan situasi.

Ketika mengucapkan ‘ohayou gozaimasu,’ sebaiknya tidak menggunakan kata-kata yang terlalu kasual atau informal. Bahasa Jepang sangat peka terhadap perasaan atau nuansa ketika berbicara, sehingga kata-kata yang tidak pantas dapat dengan mudah menyinggung perasaan orang lain.

Selain bahasa verbal, ada gaya visual yang bisa digunakan dengan ‘ohayou gozaimasu.’ Salah satunya adalah dengan melambungkan tangan kanan ke atas bahu dan sedikit membungkuk seperti tanda penghormatan. Ini disebut dengan ‘gassho,’ dan mengekspresikan rasa terima kasih dan penghormatan pada saat yang bersamaan.

Jepang memang terkenal dengan rendah hati dan sopan santun yang tinggi pada kehidupan sehari-hari. Dengan mengucapkan ‘ohayou gozaimasu’ pada pagi hari, bukan hanya menunjukkan kebaikan lingkungan sekitar, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kesadaran diri.

Perguruan Tinggi Dimulai Pukul 8 di Jepang


Perguruan Tinggi Jepang

Di Jepang, perguruan tinggi memegang standar waktu ketat dalam proses belajar mengajar yang disiplin. Salah satunya adalah dimulai tepat pukul 8 pagi, tidak ada toleransi keterlambatan untuk mahasiswa. Sistem dimulai tepat waktu kini menjadi trade mark tersendiri khas Jepang. Ketika dimulai, dosen akan memastikan bahwa semua siswa hadir dan memberikan pengumuman terkait materi ajar pada hari itu.

Dimulainya perguruan tinggi tepat waktu mencerminkan adanya kepribadian bangsa Jepang yang rajin dan disiplin. Faktor ini sangat memengaruhi cara perguruan tinggi melakukan operasi harian. Ada ketetapan bahwa keterlambatan akan mengganggu kualitas dari belajar mengajar tersebut.

Ketika mahasiswa terlambat, mereka akan mendapati ketidaksenangan dari dosen dan teman-teman lainnya. Mereka akan berhadapan dengan tatapan jijik dan merasa malu. Oleh karena itu, ketika Anda bergabung ke lingkungan perguruan tinggi Jepang, jangan terkejut melihat mahasiswa yang sampai sekolah pagi-pagi buta, membersihkan area sebelum masuk ke dalam kelas. Kedisiplinan seperti ini yang sangat menjadikan kualitas dari perguruan tinggi Jepang menjadi sangat tinggi.

Di perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan untuk belajar keras, bertanggung jawab dan disiplin. Mereka harus memahami betul jadwal, tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sebagai tambahan, mereka harus mematuhi disiplin perguruan tinggi, termasuk menjadi mahasiswa yang hadir tepat waktu dan tidak keluyuran di sela-sela kesibukan belajar mereka. Maka dari itu, untuk dapat menghadapi sistem belajar Jepang, mahasiswa haruslah siap untuk mengejar kesuksesannya, serta memahami prinsip kunci dalam belajar disiplin yang sesuai dengan regulasi yang ada.

Bagi mahasiswa yang tidak siap, akan terbiasa dengan konsekuensi kedisiplinan yang ketat dan dibutuhkan waktu bagi mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Jepang, mahasiswa perlu memastikan bahwa mereka sudah memahami betul apa yang seharusnya dilakukan dan dihindari.

Terlepas dari perbedaan budaya dan kebiasaan, perguruan tinggi Jepang tetap memegang prioritas untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas. Kedisiplinan dan ketepatan waktu dalam belajar dan ajar memainkan peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Tidak heran, perguruan tinggi Jepang telah menjadi rujukan bagi perguruan tinggi di seluruh dunia yang ingin mengejar kualitas pendidikan yang tinggi.

Kontan di Cangkir: Budaya Kopi di Jepang


Budaya Kopi di Jepang

Kopi adalah minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia. Tak terkecuali di Jepang yang memiliki budaya kopi yang unik dan menarik. Meski kopi bukanlah minuman asli Jepang, namun minuman ini dapat dengan mudah ditemukan di berbagai tempat di negara tersebut. Tak heran jika kini, Jepang menjadi negara pengkonsumsi kopi tertinggi ke-5 di dunia.

Kontan di Cangkir, begitulah paham yang dianut oleh masyarakat Jepang dalam mengonsumsi kopi. Artinya, mereka memahami betul bahwa kopi sebaiknya diminum dalam kondisi segar dan secepat mungkin setelah kopi diseduh. Inilah mengapa, Jepang memiliki gaya penyajian kopi yang sedikit berbeda dengan negara lain. Mereka lebih sering membuat kopi satu cangkir saja untuk sekali disajikan dan langsung diminum tanpa menunggu terlalu lama.

Tak hanya itu, Jepang juga sangat menjunjung tinggi kualitas dalam penyajian kopi. Bukan hanya dari segi rasa, tetapi juga dari estetika dan tampilan kopi itu sendiri. Anda pasti akan kagum dengan tampakan penyajian kopi di restoran-restoran Jepang. Penggunaan cangkir dan piring khusus yang cantik dan unik serta hiasan-hiasan menarik di dalamnya, menjadikan kopi lebih terlihat istimewa dan enak sekali untuk dicicipi.

Ketika anda berkunjung ke Jepang, jangan lewatkan untuk mencicipi kopi ala Jepang yang sangat terkenal. Beberapa jenis kopi yang sangat populer di Jepang antara lain:

1. Drip Coffee – Kopi ini diseduh dengan cara yang unik, yaitu menggunakan coffee bag (kantong kopi). Dalam kemasan tersebut sudah dilengkapi dengan filter, jadi anda bisa menyeduhnya dengan mudah. Tak hanya praktis, kopi jenis ini juga memiliki cita rasa yang lezat dan memiliki aroma harum.

2. Cold-brew Coffee – Jenis kopi ini diseduh dengan air dingin selama beberapa jam. Hasilnya adalah kopi yang tidak terlalu pahit dan lebih segar. Biasanya, cold-brew kopi ini disajikan dengan tambahan es, susu, dan sirup untuk memberikan rasa yang lebih manis.

3. Kopi Matcha – Jenis kopi yang sangat unik dan hanya bisa ditemukan di Jepang. Kopi ini bukanlah kopi biasa yang mengandung kafein, melainkan memakai teh matcha sebagai bahan utama. Campuran matcha dan susu yang dipanaskan, menjadikannya sangat cocok untuk dinikmati disaat musim dingin.

Demikianlah, Budaya kopi di Jepang yang sangat menarik dan unik. Selamat mencoba dan menikmati kopi ala Jepang jika sedang berkunjung ke negara tersebut.

Yin dan Yang di Balik Makanan Sarapan Orang Jepang


Selamat Pagi Japan

Orang Indonesia dan orang Jepang mungkin memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal sarapan. Saat orang Indonesia lebih menyukai nasi dan lauk sebagai menu sarapan, orang Jepang lebih memilih hidangan sederhana seperti nasi, sup, ikan asin, atau telur dadar. Biasanya, mereka juga minum teh hijau atau kopi.

Namun, apa yang mungkin tidak diketahui oleh sebagian besar orang adalah bahwa makanan sarapan Orang Jepang sebenarnya memiliki filosofi Yunani yang disebut Yin dan Yang. Menurut filosofi ini, dunia ini terdiri dari dua kekuatan: Yin yang mewakili kelemahan, kelam dan pasif, dan Yang yang mewakili kekuatan, terang dan aktif. Dalam konteks makanan, hidangan yang disajikan juga harus mengandung kedua elemen ini, sehingga makanan yang disajikan dapat merangsang keseimbangan tubuh dan jiwa.

Yin dan Yang

Dalam makanan Jepang, sup miso dan nasi dianggap sebagai makanan Yin, sementara telur, ikan asin, atau sayuran hijau dianggap sebagai makanan Yang. Sup miso dikenal sebagai makanan tradisional Jepang yang dibuat dari miso, sebuah pasta fermentasi kedelai atau kacang yang kaya akan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan. Sementara itu, nasi dipercaya sebagai sumber karbohidrat yang baik bagi tubuh dan dapat membantu mengatur energi tubuh.

Sementara itu, telur dan ikan asin yang termasuk ke dalam makanan Yang dianggap dapat memberikan tubuh dengan protein dan kalori yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas harian. Sedangkan sayuran hijau seperti bayam, kale, atau daun bawang merah dianggap sebagai makanan sehat yang mengandung banyak vitamin dan mineral penting bagi tubuh kita.

Secara keseluruhan, menu sarapan yang dikonsumsi Orang Jepang memang terlihat sangat sederhana dan mudah disiapkan, tetapi di balik itu terkandung filosofi kuno yang lebih dalam mengenai keseimbangan tubuh dan jiwa. Tidak heran bila banyak dari mereka yang dinobatkan sebagai bangsa dengan umur hidup yang tinggi. Jadi, jangan salah menganggap makanan sarapan Orang Jepang yang tampak sederhana sebenarnya kaya akan filosofi dan manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh.

Sarapan Jepang untuk Energi Seharian


Sarapan Jepang untuk Energi Seharian

Salah satu kebiasaan positif dari masyarakat Jepang adalah mereka meluangkan waktu untuk sarapan sebelum memulai aktivitas sehari-hari. Sarapan bagi masyarakat Jepang bukan hanya sekedar makan pagi seadanya, namun mereka memiliki filosofi tersendiri dalam memilih makanan yang mereka konsumsi.

Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis makanan yang biasa dijadikan sarapan di Jepang yang dapat memberikan energi seharian.

1. Nasi Putih dan Ikan Asin

Nasi Putih dan Ikan Asin

Nasi putih dan ikan asin adalah salah satu menu sarapan tradisional Jepang. Makanan ini mengandung karbohidrat, protein, dan sodium yang dibutuhkan tubuh pada pagi hari. Kombinasi antara nasi putih dan ikan asin dapat memberikan sensasi gurih dan menyegarkan di mulut.

2. Omelet Jepang

Omelet Jepang

Omelet Jepang atau yang dikenal dengan nama dashimaki tamago merupakan salah satu makanan yang mudah ditemukan di Jepang. Omelet ini terbuat dari telur yang dikocok dan dicampur dengan dashi (kaldu ikan) dan soy sauce (kecap asin). Dalam omelet yang disajikan hangat, terdapat sensasi lembut dan empuk ketika dipotong.

3. Natto

Natto

Natto atau kacang kedelai fermentasi merupakan camilan khas Jepang yang dapat dijadikan menu sarapan. Kacang kedelai ini diolah dengan cara difermentasi sehingga menghasilkan tekstur yang lengket dan berbau khas. Natto dapat dijadikan topping nasi atau dimakan dengan roti untuk menambahkan asupan protein pada tubuh di pagi hari.

4. Sup Miso

Sup Miso

Bagi masyarakat Jepang, sup miso merupakan salah satu menu sarapan yang wajib ada. Sup ini terbuat dari bahan-bahan seperti pasta miso, air, sayuran, dan seringkali dilengkapi dengan irisan ikan atau daging. Sup miso dapat memberikan vitamin dan mineral yang cukup untuk tubuh di pagi hari.

5. Yoghurt

Yoghurt

Meskipun yoghurt bukan berasal dari Jepang, makanan ini seringkali dijadikan camilan sehat yang cocok untuk sarapan. Yoghurt mengandung protein tinggi, kalsium, dan bakteri baik yang dapat membantu pencernaan. Masyarakat Jepang seringkali memilih yoghurt yang dibuat dari susu kambing atau susu kedelai sebagai alternatif produk dari susu sapi.

Sarapan Jepang bukan sekadar tentang makanan yang bergizi, namun juga tentang keseimbangan dan filosofi dalam hidup sehari-hari. Kebiasaan positif yang dimiliki masyarakat Jepang dalam memilih makanan di pagi hari dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk menjalani hidup sehat secara holistik.

Iklan