Perbedaan Makna Kata “Mata” dan “Matta”


Mata

Kata “mata” merupakan salah satu kata bahasa Indonesia yang paling umum digunakan. Secara umum, kata ini merujuk pada organ penglihatan di kepala manusia dan hewan vertebrata lainnya. Namun, makna “mata” tidak terbatas pada organ penglihatan itu sendiri, melainkan juga bisa merujuk pada berbagai hal yang berkaitan dengan penglihatan, seperti warna mata, keindahan mata, dan sebagainya.

Sementara itu, kata “matta” adalah kata yang lebih jarang digunakan dalam bahasa Indonesia. Pada dasarnya, “matta” adalah kata serapan dari bahasa asing, yakni bahasa Sanskerta dan Pali, yang artinya “tidak bergerak”, “tenang”, atau “tidak bergejolak”.

Perbedaan antara makna kedua kata ini sangat signifikan dan jelas terlihat. Jika “mata” berkaitan dengan penglihatan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan penglihatan tersebut, maka “matta” memiliki makna yang lebih abstrak dan kompleks.

Bisa dikatakan, bahwa “matta” memiliki banyak sekali makna dan aspek dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam konteks agama atau spiritualitas, “matta” sering diartikan sebagai ketenangan batin, jalan menuju kedamaian dalam diri, dan pengendalian diri dari hawa nafsu.

Di dunia seni, “matta” bisa dihubungkan dengan bentuk seni abstrak atau seni modern yang mengekspresikan apa yang ada di dalam diri manusia, termasuk emosi, ketegangan, kegelisahan, dan sebagainya. Contohnya, lukisan dari pelukis ternama Roberto Matta Echaurren.

Secara umum, kata “matta” adalah kata yang bermakna filosofis dan artistik, dan tidak berkaitan langsung dengan dunia nyata atau fisik seperti halnya “mata”. Jika “mata” berhubungan dengan segala yang dapat dilihat secara nyata, maka “matta” berhubungan dengan segala hal yang tidak kasat mata, seperti halnya seorang yang mencari ketenangan batin, mereka membutuhkan kesabaran, ketekunan, kerendahan hati, dan pengendalian diri yang baik.

Nah, itulah perbedaan makna antara kata “mata” dan “matta” yang banyak dibahas. Penting untuk mengetahui perbedaan ini agar tidak terjadi kesalahan dalam menyampaikan maksud dan tujuan dalam pembicaraan, terutama jika kita berbicara dengan orang yang senang dengan bahasa yang ”puitis” atau setidaknya memiliki standar bahasa yang cukup tinggi.

Kata yang Berawalan “Ma-” yang Mirip dengan “Mata”


Maenong

Selain kata ‘mata’, bahasa Indonesia juga memiliki beberapa kata yang berawalan ‘ma-‘ dan memiliki arti atau bunyi mirip dengan kata ‘mata’. Beberapa di antaranya adalah:

1. Maenong


maenong

Kata ‘maenong’ merujuk pada pemandangan atau panorama yang dapat dilihat oleh mata. Kata ini sering juga biasa digunakan untuk menyebut keindahan alam seperti gunung, laut, dan sawah. Maenong mempunyai arti yang sama dengan ‘pemandangan’ atau ‘panorama’, yaitu citra atau gambaran yang bisa dilihat mata.

Misalnya: “Aku ingin menikmati maenong di tepi pantai.” Artinya, saya ingin menikmati keindahan alam yang bisa dilihat mata di tepi pantai.

2. Makin


makin

Kata ‘makin’ berarti semakin atau bertambah. Meskipun tidak memiliki arti sama dengan ‘mata’, kata ini memiliki bunyi yang mirip dengan ‘mata’. Seperti ‘maenong’, kata ‘makin’ juga sering digunakan dalam pembicaraan sehari-hari. Saat kita ingin menyampaikan bahwa sesuatu semakin meningkat atau bertambah, kita bisa menggunakan kata ini.

Misalnya: “Penjualan online semakin meningkat setelah pandemi ini.” Artinya, penjualan online semakin bertambah setelah pandemi ini.

Kata ‘makin’ digunakan dalam bahasa percakapan yang santai dan informal, namun sering digunakan dalam berbagai situasi bahkan dalam bahasa tulis formal.

3. Manfaat


manfaat

Kata ‘manfaat’ memiliki arti yang berhubungan dengan guna atau kegunaan yang bisa dirasakan atau dilihat oleh mata. Kata ini sering digunakan dalam pembicaraan sehari-hari ketika kita ingin mengatakan bahwa sesuatu memiliki kegunaan atau manfaat yang baik.

Misalnya: “Sayuran hijau memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.” Artinya, sayuran hijau memiliki banyak kegunaan atau kebaikan untuk kesehatan yang bisa dilihat atau dirasakan mata.

4. Mandang


mandang

Kata ‘mandang’ kurang dikenal dalam bahasa Indonesia, namun kata ini memiliki arti yang mirip dengan ‘maenong’, yaitu pemandangan atau tempat di mana kita bisa melihat keindahan alam. Biasanya kata ‘mandang’ digunakan di wilayah tertentu di Indonesia, seperti Sumatera Barat dan Padang.

Misalnya: “Kita bisa beristirahat di mandang setelah perjalanan panjang.” Artinya, kita bisa beristirahat di tempat yang memiliki pemandangan indah setelah perjalanan panjang.

Dari keempat kata berawalan ‘ma-‘ di atas, dapat dilihat bahwa bahasa Indonesia memiliki banyak kata yang memiliki arti atau bunyi yang mirip dengan kata ‘mata’. Kata-kata tersebut memiliki kegunaan masing-masing dalam penggunaannya di kalimat. Juga dapat memperkaya kosa kata dan penggunaan bahasa kita.

Makna-Kata Mata yang Banyak Digunakan dalam Bahasa Jepang


Makna-Kata Mata yang Banyak Digunakan dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang mempunyai banyak sekali kata yang memiliki makna serupa dengan kata “mata” dalam Bahasa Indonesia. Beberapa contohnya yaitu “me”, “hitomi”, “manako”, dan “gan”. Seperti kata “mata” di Bahasa Indonesia, kata-kata tersebut juga terkait dengan organ penglihatan manusia. Namun, kata-kata tersebut juga memiliki makna yang lebih luas dan sering digunakan dalam banyak konteks seperti dalam percakapan sehari-hari dan dalam budaya populer Jepang.

“Me”


Me Jepang

Kata “me” (目) adalah kata yang paling umum dalam Bahasa Jepang untuk menyebutkan organ mata. Kata ini sering digunakan dalam bahasa sehari-hari dan dalam bahasa formal. Contohnya, “watashi no me ga itai” (わたしの目が痛い) yang artinya “mata saya sakit”. Selain itu, kata “me” juga sering dipakai dalam konteks kunyah hidup-hidup seperti dalam barang-barang promosi dan pilihan makanan di restoran. Kata “me” juga dipakai dalam nama-nama tempat wisata di Jepang seperti Tokyo Tower dan Tokyo Skytree.

“Hitomi”


Hitomi Jepang

Kata “hitomi” (瞳) adalah kata yang memiliki makna serupa dengan kata “me”, namun terkesan lebih halus dan romantis. Kata ini biasanya digunakan dalam percakapan cinta atau dalam puisi, agar terasa lebih romantis. Contoh kalimat yang menggunakan kata “hitomi” yaitu “anata no hitomi wa utsukushi desu” (あなたの瞳は美しいです) yang artinya “matamu sangat indah”. Selain itu, kata “hitomi” juga sering digunakan dalam nama-nama karakter Jepang dalam manga atau anime.

“Manako”


Manako Jepang

Kata “manako” (眼) merupakan kata yang memiliki makna serupa dengan kata “me”. Namun, kata “manako” lebih sering dipakai dalam bahasa ulang tahun atau ucapan tahniah untuk orang-orang yang memiliki usia 70 tahun ke atas di Jepang. Istilah ini berasal dari kepercayaan masyarakat Jepang bahwa mata yang sehat adalah lambang kehidupan yang sehat dan memiliki usia panjang. Oleh karena itu, kata “manako” dipakai sebagai ucapan selamat atas hari ulang tahun yang berarti “mata yang sehat” dan diharapkan kelangsungan hidup hingga berusia lebih lanjut.

Ucapan Ulang Tahun di Jepang

Di Jepang, ucapan selamat ulang tahun untuk orang yang berusia 70 tahun ke atas, sangat dihargai. Pada saat itu, keluarga dan teman-temannya merayakan ulang tahun dengan banyak hadiah, makanan dan minuman. Hal ini juga mencerminkan nilai-nilai tradisional Jepang yang menghormati keluarga dan orang tua.

“Gan”


Gan Jepang

Kata “gan” (眼) adalah kata yang banyak dipakai dalam kamus medis Jepang sebagai singkatan dari kata “ganka”. “Ganka” sendiri memiliki makna “ahli mata” atau “spesialis mata”. Oleh karena itu, istilah “ganka” sering digunakan dalam konteks kesehatan dan pengobatan mata di Jepang. Selain itu, kata “gan” juga sering dipakai dalam nama-nama tempat di Jepang seperti “Gankei no Mori” (眼科の森) yang artinya “Hutan Spesialis Mata”.

Jadi, itu tadi beberapa kata yang serupa dengan kata “mata” dalam Bahasa Indonesia dan digunakan dalam Bahasa Jepang. Setiap kata memiliki makna dan konteks yang berbeda-beda, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam budaya populer Jepang.

Perbandingan Arti Kata “Mata” dalam Berbagai Bahasa di Dunia


Perbandingan Arti Kata Mata dalam Berbagai Bahasa di Dunia

Mata adalah salah satu anggota tubuh yang penting bagi manusia. Fungsinya yang utama adalah untuk melihat dan merasakan sekitar kita. Namun, bagaimana dengan arti kata “mata” dalam berbagai bahasa di dunia? Berikut ini adalah perbandingan arti kata “mata” dalam beberapa bahasa dunia:

Bahasa Inggris
Arti kata “mata” dalam bahasa Inggris adalah “eye”.

Bahasa Spanyol
Arti kata “mata” dalam bahasa Spanyol adalah “ojo”.

Bahasa Prancis
Arti kata “mata” dalam bahasa Prancis adalah “œil”.

Bahasa Jerman
Arti kata “mata” dalam bahasa Jerman adalah “Auge”.

Bahasa Arab
Arti kata “mata” dalam bahasa Arab adalah “عين”.

Bahasa Jepang
Arti kata “mata” dalam bahasa Jepang adalah “目”.

Bahasa Mandarin
Arti kata “mata” dalam bahasa Mandarin adalah “眼睛”.

Bahasa Korea
Arti kata “mata” dalam bahasa Korea adalah “눈”.

Ternyata, arti kata “mata” hampir sama dalam berbagai bahasa dunia, yaitu “eye”, “ojo”, “œil”, “Auge”, “عين”, “目”, “眼睛”, dan “눈”. Bahkan bahasa yang sama seperti bahasa Jepang dan Mandarin menggunakan karakter yang sama untuk menyatakan arti kata “mata”.

Namun, satu hal yang menarik adalah budaya atau kepercayaan setempat yang dapat memengaruhi arti dan makna sebuah kata seperti “mata”. Contohnya, dalam bahasa Inggris terdapat ungkapan “the eyes are the windows to the soul” yang berarti bahwa mata adalah cermin jiwa seseorang. Sedangkan dalam bahasa Arab, kata “ain” selain merujuk pada mata, juga memiliki makna percaya diri dan keberanian.

Dalam bahasa Indonesia sendiri, terdapat banyak kata yang serupa dengan kata “mata”. Di antaranya adalah “ngeri”, “negeri”, “negri”, “negara”, dan “nagara”. Kata-kata tersebut, meskipun memiliki ejaan yang hampir sama, tetapi memiliki makna yang berbeda-beda. Kata “ngeri” misalnya, berarti ketakutan atau terkaget-kaget. Sedangkan kata “negara” merujuk pada sebuah wilayah yang dipimpin oleh seorang kepala negara dan memiliki kedaulatan.

Demikianlah perbandingan arti kata “mata” dalam berbagai bahasa di dunia. Meskipun artinya hampir sama, namun terkadang budaya dan kepercayaan setempat memengaruhi makna sebuah kata. Hal ini memberikan warna dan keunikan tersendiri bagi setiap bahasa di dunia.

Sindiran dengan Menggunakan Kata yang Mirip dengan Mata


Sindiran dengan Menggunakan Kata yang Mirip dengan Mata

Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan untuk bersindir dengan menggunakan kata-kata yang mirip dengan arti kata tertentu. Salah satu sindiran tertua dan paling populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah “Kata yang Serupa dengan Mata”.

Ini adalah sindiran yang diucapkan kepada seseorang yang tidak jujur atau suka berbohong. “Kata” dan “mata” mempunyai suara yang serupa dalam Bahasa Indonesia, oleh karena itu, sindiran ini mudah diingat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Di samping itu, ada beberapa sindiran lain yang sering digunakan dalam masyarakat Indonesia yang juga menggunakan kata-kata yang mirip dengan arti kata aslinya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Pulang dengan Bawa Telinga


Pulang dengan Bawa Telinga

Ini adalah sindiran yang diucapkan kepada seseorang yang gagal atau tidak mendapatkan yang diinginkan. “Telinga” dan “telinga” mempunyai suara yang serupa, tetapi artinya berbeda. Dalam Bahasa Indonesia, telinga juga digunakan sebagai bentuk kontraksi dari kata “terlalu ingat”, seperti dalam kalimat “Aku telinga sama dia”, yang berarti “Aku terlalu ingat tentang dia”.

2. Baju Dalam Berwarna Warni


Baju Dalam Berwarna Warni

Ini adalah sindiran yang diucapkan kepada seseorang yang hanya menunjukkan kebaikan dan ketertiban di depan umum, tetapi sebenarnya tersembunyi kelemahan atau kejahatan dalam dirinya. “Baju dalam” dan “baju dalam” mempunyai suara yang serupa, tetapi artinya berbeda. Dalam Bahasa Indonesia, “baju dalam” merujuk pada pakaian intim yang biasanya tidak terlihat oleh orang lain.

3. Makan Sambil Berdiri


Makan Sambil Berdiri

Ini adalah sindiran yang diucapkan kepada seseorang yang suka bertindak tergesa-gesa dan tidak sabar. “Makan” dan “makan” mempunyai suara yang serupa, tetapi artinya berbeda. Dalam Bahasa Indonesia, “makan” merujuk pada tindakan memakan makanan, sedangkan “makan” merujuk pada tindakan mengurangi atau menyelesaikan sumber daya.

4. Cuci Baju di Air Keruh


Cuci Baju di Air Keruh

Ini adalah sindiran yang diucapkan kepada seseorang yang mencoba menyembunyikan kebenaran atau mengubah fakta demi kepentingannya sendiri. “Cuci” dan “cuci” mempunyai suara yang serupa, tetapi artinya berbeda. Dalam Bahasa Indonesia, “cuci” merujuk pada tindakan membersihkan sesuatu, seperti baju, dan “cuci” juga merujuk pada tindakan memesahkan sesuatu dari yang lainnya.

5. Air Susu Dibalas dengan Air Tubruk


Air Susu Dibalas dengan Air Tubruk

Ini adalah sindiran yang diucapkan kepada seseorang yang tidak menghargai atau menghormati sesuatu yang diberikan kepadanya dengan baik. “Susah” dan “tubruk” mempunyai suara yang serupa, tetapi artinya berbeda. Dalam Bahasa Indonesia, “susah” merujuk pada sesuatu yang bernilai, dan “tubruk” merujuk pada tindakan mengalahkan atau merusak sesuatu.

Contoh dari sindiran ini bisa dilakukan ketika seseorang tidak menghargai pemberian yang diberikan kepadanya dengan baik. Misalnya, ketika seseorang memberikan air susu sapi kepada tetangganya secara cuma-cuma, tetapi tetangganya itu mengembalikannya dengan memberikan air tubruk yang tidak bernilai.

Selain lima sindiran di atas, masih banyak sindiran lainnya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Namun, perlu diingat bahwa sindiran harus digunakan dengan bijaksana dan tidak untuk menyakiti perasaan orang lain.

Iklan