Upacara Adat Ngaben dan Asalnya

Upacara adat Ngaben merupakan salah satu jenis upacara adat yang terdapat di Indonesia. Secara umum, upacara adat Ngaben merupakan upacara yang dilakukan oleh masyarakat Bali sebagai bentuk persembahan dan penghormatan terhadap para leluhur. Upacara adat Ngaben diidentikkan dengan upacara kematian karena umumnya upacara ini diadakan setelah seseorang meninggal dunia.

Secara etimologis, kata Ngaben berasal dari bahasa Bali “ngabuin” yang berarti mempercepat atau memperpendek. Hal ini berkaitan dengan upacara kremasi atau pembakaran jenazah yang dilakukan dalam upacara adat Ngaben. Dalam upacara adat ini, jenazah dipercepat untuk dipindahkan ke alam lain dengan cara dibakar sebagai bentuk pembebasan roh dari tubuh.

Pembaca rinidesu.com, perlu diketahui bahwa upacara adat Ngaben bukan hanya ditemukan di Bali, tetapi juga terdapat di daerah-daerah lain seperti Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua. Di beberapa daerah tersebut, upacara adat ini memiliki perbedaan dalam segi pelaksanaan dan persiapan, tergantung dari adat istiadat masyarakat setempat.

Secara umum, upacara adat Ngaben memiliki beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaannya, seperti keluarga yang berduka, pemangku, dan para undangan yang hadir. Pelaksanaan upacara adat Ngaben dapat memakan waktu berminggu-minggu, akibat dari persiapan dan juga menunggu kedatangan keluarga yang tinggal jauh.

Pada penjelasan selanjutnya, artikel ini akan membahas seputar kelebihan dan kekurangan dari upacara adat Ngaben serta penjelasan secara detail mengenai pelaksanaannya.

Kelebihan dan Kekurangan dari Upacara Adat Ngaben

Kelebihan Dari Upacara Adat Ngaben

1) Bentuk Penghormatan terhadap Para Leluhur

Upacara adat Ngaben merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap para leluhur. Upacara ini juga dianggap sebagai bentuk persembahan terakhir bagi para leluhur.

💡 Faktanya, Upacara adat Ngaben sendiri berasal dari tradisi Balinese Ancient Hindu dalam mempersiapkan kehidupan selanjutnya setelah masa kematian. 💡

2) Menumbuhkan Kesadaran akan Kematian

Upacara adat Ngaben dapat menjadi pengingat bagi manusia akan kematian. Selain itu, upacara ini juga menjadi momentum untuk merenungkan hidup dan merenungkan hubungan mereka dengan Tuhan, serta memberi kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki kebaikan dalam hidup sehari-hari.

💡Saat upacara ini dipandang sebagai ritual, Ngaben menjadi dasar penguburan secara Islami terhadap jenazah orang Muslim di Indonesia. 💡

3) Menjaga Keharmonisan Keluarga dan Berkomunikasi dengan Leluhur

Upacara adat Ngaben tetap merupakan bentuk penghormatan keluarga, dimana semua keluarga seakan berkumpul dalam satu wadah untuk menggelar upacara tersebut. Ini menjadi momentum yang penting bagi keluarga untuk menjaga keharmonisan, saling berkomunikasi, hingga semacam penyembuhan dalam diri masing-masing.

💡Setiap keluarga di Bali menandai peringatan kematian dengan membakar Ayodya, yaitu kerajaan mitologi di mana keluarga korban menanduk lawan-lawannya dan menghindar kecuali mereka yang pernah berteman baik dengan yang meninggal.💡

4) Melestarikan Budaya

Melalui terus dilakukan Upacara adat Ngaben, maka dapat mempertahankan budaya dan etos dari masyarakat yang ada. Maka, upacara adat Ngaben menjadi bentuk pelestarian dan menjaga keberlangsungan budaya di masa depan.

Kekurangan Dari Upacara Adat Ngaben

1) Biaya yang Mahal

Upacara adat Ngaben bisa memakan biaya tergolong mahal. Hal ini disebabkan oleh semua keluarga harus berkontribusi untuk memberikan pembiayaan dalam pelaksanaan upacara tersebut, dan terkadang membawa dampak pada mahalnya harga dari kebutuhan standar dalam hidup yang lain. Bahkan ada keluarga-keluarga yang tidak mampu melakukan upacara ini dengan baik karena terkendala oleh masalah biaya.

💡Untuk memberikan penghormatan terhadap leluhur, banyak keluarga Bali bahkan menjual properti yang mereka miliki atau menerima hutang untuk membayar biaya upacara Ngaben.💡

2) Merusak Lingkungan

Pelaksanaan upacara adat Ngaben terkadang memunculkan permasalahan terkait lingkungan. Diketahui bahwa saat Ngaben dilakukan, para keluarga lebih memilih memakai barang-barang sekali pakai sebagai media persembahan, yang terkadang merusak lingkungan dan menciptakan limbah yang sulit terurai.

💡 Beberapa pihak dari lembaga swadaya masyarakat menjalankan kampanye terkait limbah yang dihasilkan oleh upacara adat Ngaben, serta memberikan solusi terhadap penggunaan barang-barang sekali pakai. 💡

3) Menciptakan ekses kompetitif

Terkadang, dalam upacara adat Ngaben, para keluarga terkadang cenderung mempertandingkan ukuran kubah pemakaman. Itu membuatnya menjadi efek samping dan bisa memicu terjadinya ekses kompetitif antara keluarga.

💡Saat upacara dimulai, orang yang lebih tua akan berseru, “jangan biarkan air matamu jatuh ke tanah, tetapi buang ke laut!” Ini dimaksudkan sebagai pengingat bahwa bumi tempat jenazah dikebumikan seharusnya terus menjadi subur sehingga memberikan kehidupan baru bagi orang lain.💡

Pelaksanaan Upacara Adat Ngaben

Persiapan Upacara Adat Ngaben

Persiapan menghadapi upacara Ngaben dimulai dari jauh-jauh hari, tergantung dari keluarga yang melaksanakan acara ini. Terkait dengan persiapan, mereka akan membicarakan siapa saja yang akan terlibat dalam upacara tersebut dan juga mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam upacara. Hal-hal yang disiapkan antara lain pakaian yang akan dikenakan, bahan-bahan makanan untuk disajikan bagi para undangan, sampai dengan properti seperti tandu dan patung leluhur.

Persiapan Jenazah

Selain persiapan acara, keluarga juga harus mempersiapkan pertama jenazah sebelum dikebumikan. Persiapan ini meliputi dimandikan dan diberi berbagai macam bunga dan minuman, termasuk air, yang dikenal sebagai “tirtha”.

Momen Upacara Ngaben

Hari “pembakaran” datang, secara tradisional hari tersebut dimulai pada saat fajar terbit. Mereka persiapkan bale kambang, di mana jenazah disiapkan dan di sekelilingnya dipajang berbagai macam persembahan.

Bagaimana proses diagnostik jenazah sebelum dibakar. Sebelum dibakar, pemangku akan melakukan proses diagnostik pada jenazah, untuk menentukan bagian mana yang berhubungan dengan roh orang yang meninggal. Sebelum proses diagnostik dimulai, roh leluhur akan diberi kesempatan terlebih dahulu untuk hadir di sisi keluarga. Di sinilah keluarga akan melewatkan hari ini untuk merenungkan dan memohon restu secara spiritual.

Baju Bendera

Setelah proses diagnostik selesai, pemangku akan membuka baju kemudian melilitkan kain bendera biru di bagian dada jenazah. Bendera ini melambangkan gagah berani jenazah dalam melewati perjalanan terakhirnya. lalu, dipasang di atas tandu yang akan digunakan untuk mengangkut jenazah menuju ke wilayah pembakaran.

Pembakaran Jenazah

Proses pembakaran berlangsung di suatu tempat yang disebut alas purwo. Dalam tradisi Balinese Ancient Hindu, alas purwo diidentikkan sebagai tempat iblis dan asal setan, sehingga prosesi pembakaran di sana dianggap sebagai bentuk pembersihan oleh Ngelawang.

Setelah jenazah dibakar, keluarga merenovasi tempat pemakaman

Prosesi Pembayaran

Hal ini terkait dengan patung atau perahu leluhur milik keluarga yang digunakan sebagai simbol perjalanan ke alam berikutnya di bawah Nawa Sanga. Mereka berharap agar mereka membawa jenazah kepada leluhur dan menemukan kebahagiaan di alam berikutnya.

Proses pembayaran dipandang sebagai hal sakral, dan memerlukan berbagai macam syarat seperti persembahan dan penyelesaian upacara.

Informasi Lengkap Upacara Adat Ngaben dalam Tabel

Informasi Keterangan
Apa itu Upacara Adat Ngaben Upacara Adat yang dilakukan oleh masyarakat Bali sebagai bentuk persembahan dan penghormatan terhadap para leluhur. Upacara adat Ngaben diidentikkan dengan upacara kematian karena umumnya upacara ini diadakan setelah seseorang meninggal dunia.
Apa itu alas purwo alam batin di mana para leluhur dan dewa-dewi dianggap bermukim. Konon, wilayah itu menjadi tempat yang sangat kontemporer dan menghadirkan sejumlah cobaan.
Apa arti masyarakat Bali adalah sebuah kelompok etnik yang berasal dari Indonesia dan umumnya menetap di pulau Bali.
Bagaimana proses diagnostik jenazah sebelum dibakar Proses diagnostik dilakukan untuk menentukan bagian mana yang berhubungan dengan roh orang yang meninggal.
Siapa saja yang terlibat dalam upacara adat Ngaben keluarga yang berduka, pemangku, dan para undangan yang hadir.
Apa itu Tirtha Minuman yang diberikan kepada Jenazah yang berisi bunga-bunga.
Bagaimana Persiapan Upacara Adat Ngaben keluarga akan mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam upacara seperti pakaian, makanan, sampai dengan properti seperti tandu dan patung leluhur.
Apa itu Patung Leluha Patung Leluha sering di identifikasikan dengan leluhur yang menunjukan kejar bergabung dalam upacara adat ngaben bagi umat Penobaan di wilayah tinggi Papua.
Apa itu Konsep Nawa Sanga Secara sederhana nawa sanga adalah dewa semesta yang menurut kepercayaan orang Bali tinggal di sembilan arah mata angin.
Apa arti Baju Bendera Melambangkan gagah berani jenazah dalam melewati perjalanan terakhirnya.
Apa itu Bale Kambang Bale kambang adalah sebuah bangunan terapung yang biasanya memiliki bentuk seperti gazebo. biasanya dijadikan sebagai tempat upacara adat yang dilaksanakan di atas air atau kolam renang.
Proses baju di upacara Ngaben Setelah proses diagnostik jenazah selesai, pemangku akan membuka baju kemudian melilitkan kain bendera biru di bagian dada jenazah.
Syarat dalam pembayaran Syarat yang diharuskan adalah memberi persembahan dan melengkapi upacara agar segala sesuatu dapat terasa sakral.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Upacara Adat Ngaben dan Persiapan

1. Apa saja yang disiapkan oleh keluarga

Iklan