Selamat Datang, Pembaca Rinidesu.com!

Bicara mengenai tradisi dan adat istiadat di Indonesia, tentu saja tak lengkap rasanya jika kita melewatkan perayaan sunatan adat Sunda. Kegiatan ini biasanya menjadi salah satu ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat Sunda untuk merayakan proses dewasa seorang anak laki-laki. Tak hanya sebagai urusan keagamaan semata, sunatan adat Sunda juga memiliki makna sentimental yang sangat mendalam bagi mereka.

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai pelaksanaan sunatan adat Sunda, kelebihan dan kekurangannya, serta segala hal yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk menjalankan kegiatan ini.

1. Pelaksanaan Sunatan Adat Sunda 📜

Pelaksanaan sunatan adat Sunda biasanya dilakukan pada saat anak laki-laki mencapai usia 7 atau 9 tahunan. Proses sunat dilakukan oleh seorang pembantu yang disebut “sangkur” dan dibantu oleh keluarga dekat. Proses sunat dilakukan dengan cara mengikis ujung kulup secara perlahan menggunakan sangkur sambil mengucapkan bacaan doa-doa tertentu.

Setelah itu, pengikut Sunda biasanya memiliki cara sendiri dalam merayakannya. Mereka biasanya mengundang keluarga dekat, tetangga, dan beberapa teman untuk ikut serta dalam acara perayaan. Adapun beberapa prosesi dan pantangan adat yang harus diikuti selama prosesi sunatan:

Pelaksanaan Sunatan Adat Sunda Pantangan Sunatan Adat Sunda
Memakai baju adat (Kebaya atau Baju Koko) Tidak boleh memasak untuk diri sendiri
Menyiapkan Gunungan hias Tidak boleh mengambil foto selama proses perayaan
Menggelar acara selama 3 hari Tidak boleh memperlihatkan kegembiraan berlebihan

Masing-masing keluarga Sunda memiliki varian bentuk dan cara perayaan tersendiri. Namun, secara umum, kegiatan tersebut dilakukan dengan selalu memperlihatkan rasa kesederhanaan dan kekayaan adat.

2. Kelebihan Sunatan Adat Sunda 💪

Setiap kegiatan adat di Indonesia pastinya memiliki kelebihan masing-masing, termasuk sunatan adat Sunda. Berikut beberapa kelebihan sunatan adat Sunda:

1. Sebagai Identitas Budaya

Sunatan adat Sunda memang terlihat sederhana, tetapi menjadi kegiatan yang identik dengan adat kebudayaan orang Sunda. Hal ini membuat perayaan sunatan sering menjadi situasi yang membuat orang Sunda merasa sangat bersyukur dan bangga atas adat dan identitas mereka.

2. Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Proses sunatan adat biasanya dilakukan oleh imam masjid setempat. Bagi mereka yang menjalankan sunatan adat, kehadiran seorang imam di tengah-tengah pesta sunatan bisa membantu memberikan pengetahuan lebih mengenai islamiyah. Hal ini berguna untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah di antara partisipan, keluarga, dan teman-teman terdekat.

3. Membentuk Karakter Kepribadian Anak

Sebagian besar keluarga Sunda masih meyakini bahwa sunatan adat bisa membentuk karakter kepribadian anak menjadi lebih kuat dan dewasa dalam menjalani kehidupan. Mereka percaya bahwa anak laki-laki harus memiliki identitas yang kuat sebagai muslim dan pribumi Indonesia.

4. Sebagai Wujud Syukur Doa

Sunatan adat Sunda bisa dijadikan sebagai bentuk syukur doa kepada Tuhan. Proses sunat menjadi salah satu cara untuk berterima kasih atas anugerah kesehatan seorang anak dari Allah SWT. Selain itu, kegiatan sunat juga diharapkan dapat membantu melindungi anak dari segala jenis penyakit dan gangguan.

5. Merajut Silaturahmi

Sunatan adat Sunda juga diyakini bisa merajut silaturahmi antar keluarga dan teman-teman. Pelaksanaan sunatan biasanya dilakukan dalam tiga hari, sehingga semua kerabat dan teman-teman bisa berkumpul dalam satu tempat untuk merayakan together dengan sederhana.

6. Meningkatkan Rasa Solidaritas

Sunatan adat Sunda juga bisa menjadi salah satu bentuk solidaritas sosial. Biasanya dalam perayaan sunatan, masyarakat akan membuka bazaar dengan menyediakan makanan dan minuman secara gratis untuk para tamu undangan. Hal ini menunjukkan sikap peduli dan gotong-royong dalam membantu melancarkan jalannya sunatan adat.

7. Menumbuhkan Rasa Patriotisme

Sunatan adat Sunda bisa menjadi salah satu cara untuk membentuk rasa patriotisme pada anak. Kegiatan ini merupakan tradisi turun-temurun yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, terutama suku Sunda. Dalam kegiatan sunatan ini, anak-anak akan diajarkan nilai-nilai budaya Indonesia yang baik serta memperkenalkan pesona kekayaan adat dan budaya Indonesia.

3. Kekurangan Sunatan Adat Sunda 💔

Setiap kegiatan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut beberapa kekurangan sunatan adat Sunda:

1. Risiko Medis

Setiap kegiatan medis memiliki risikonya masing-masing, termasuk pada prosesi sunatan. Proses sunat bisa meninggalkan efek samping seperti pembengkakan, perdarahan, infeksi, dan lain-lain. Karena itu, disarankan untuk memilih tempat sunat yang aman dan nyaman serta menggunakan alat medis yang telah disterilkan dengan baik.

2. Biaya yang Membengkak

Biaya yang dibutuhkan dalam mengadakan sunatan adat Sunda bisa sangat mahal. Mulai dari biaya sunat, sewa baju adat, hingga persiapan makanan dan tempat. Hal ini sering merugikan keluarga yang tidak mampu secara finansial. Namun, biasanya keluarga Sunda akan berkumpul dan bahu membahu untuk mengumpulkan dana supaya sunatan dapat berjalan dengan lancar.

3. Pengaruh Budaya Global

Pengaruh budaya global bisa membuat kegiatan sunatan adat Sunda menjadi merosot popularitasnya di masyarakat modern. Sekarang banyak keluarga Sunda yang lebih memilih sunatan secara syariat untuk menghindari biaya yang mahal, risiko medis yang lebih besar, dan hal-hal seperti itu.

4. Berpotensi Menyebarkan COVID-19

Sunatan adat Sunda prokesnya masih sangat minim. Terkadang, banyak kerabat dan teman-teman yang datang mengikuti rangkaian acara tanpa mengenakan masker dan tanpa menjaga jarak sosial. Ini sangat berbahaya di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

5. Risiko Penetrasi Sangkur yang Terlalu Dalam

Sangkur adalah alat medis yang digunakan untuk mengikis ujung kulup. Jika alat ini tidak steril atau digunakan dengan teknik yang tidak benar, bisa saja penetrasi yang terlalu dalam terjadi. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

6. Risiko Penularan Penyakit

Selama proses sunatan, anak laki-laki terpapar banyak bakteri dan mikroorganisme yang mungkin sulit ditanggulangi. Hal ini bisa menyebabkan infeksi atau bahkan penyakit yang lebih serius. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi dan pengarahan dari dokter atau tenaga medis terkait cara merawat anak yang baru saja disunat.

7. Pelanggaran Hak Asasi Anak

Beberapa anak mungkin merasa takut atau tidak nyaman dengan proses sunatan. Hal yang dikhawatirkan adalah bila anak terlalu ditekan atau dipaksa untuk menjalankan kegiatan ini. Hal ini bisa merusak hubungan orang tua dan anak serta bisa dianggap sebagai pelanggaran hak asasi anak.

4. FAQs 🤔

1. Apa itu Sunatan Adat Sunda?

Sunatan adat Sunda adalah rangkaian acara tradisi Sunda yang dilaksanakan untuk merayakan proses dewasa seorang anak laki-laki. Kegiatan ini biasanya dilakukan saat anak laki-laki mencapai usia 7 atau 9 tahunan.

2. Apa yang Dilakukan dalam Sunatan Adat Sunda?

Proses sunat dilakukan oleh seorang pembantu yang disebut “sangkur” dan dibantu oleh keluarga dekat. Setelah proses sunat, keluarga biasanya menyelenggarakan acara perayaan sepanjang tiga hari untuk merayakan prosesi sunatan.

3. Kenapa Sunatan Adat Sunda Dilakukan?

Di Indonesia, sunatan biasanya menjadi salah satu bentuk tradisi adat yang dilakukan untuk merayakan proses dewasa seorang anak laki-laki. Selain itu, sunatan adat bisa dijadikan sebagai bentuk syukur atas anugerah kesehatan seorang anak dan memperkenalkan pesona kekayaan adat dan budaya Indonesia.

4. Siapa yang Melakukan Sunatan Adat Sunda?

Proses sunat biasanya dilakukan oleh seorang pembantu yang disebut “sangkur” dan dibantu oleh keluarga dekat. Prosedur ini diawasi oleh imam masjid atau sipir kampung setempat.

5. Apakah Sunatan Adat Sunda Berbahaya?

Setiap kegiatan medis, termasuk sunatan, memiliki risikonya masing-masing. Risiko terbesar adalah infeksi dan perdarahan. Untuk mencegah hal ini, dianjurkan untuk memilih tempat sunat yang aman dan nyaman serta menggunakan alat medis yang telah disterilkan dengan baik

6. Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Sunatan Adat Sunda?

Waktu yang diperlukan sangat bervariasi tergantung pada banyaknya tamu dan partisipan serta hasil koordinasi pengurus adat setempat. Namun, secara umum, kegiatan sunatan dilaksanakan dalam tiga hari berturut-turut.

7. Berapa Biaya yang Dibutuhkan untuk Sunatan Adat Sunda?

Biaya yang dibutuhkan bisa bervariasi tergantung pada banyaknya tamu dan partisipan serta hasil koordinasi pengurus adat setempat. Namun, biasanya biaya yang dibutuhkan bisa mencapai ratusan hingga jutaan rupiah.

8. Bagaimana Mencegah Risiko COVID-19 selama Upacara Sunatan Adat Sunda?

Disarankan agar para tamu undangan menaati protokol kesehatan COVID-19 dengan menjaga jarak dan menggunakan masker kain saat menyerang acara.

9. Bagaimana Saya Bisa Mempersiapkan Diri untuk Menjalankan Sunatan Adat Sunda?

Anda bisa mempersiapkan diri dengan memahami adat dan tradisi Sunda yang berlaku, berkonsultasi dengan pengurus adat setempat, menyiapkan kebutuhan makanan, dan menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga dan teman-teman dekat.

10. Kenapa Sunatan Adat Sunda Penting Dijaga Kehidupannya?

Sunatan adat Sunda adalah kegiatan yang memiliki makna sentimental yang sangat mendalam bagi masyarakat Sunda. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi wujud syukur doa kepada Tuhan atas anugerah kesehatan seorang anak dan mempertahankan identitas budaya Indonesia.

11. Bagaimana Mengetahui Apakah Saya Cocok untuk Menjalankan Sunatan Adat Sunda?

Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan orangtua atau keluarga Anda untuk menentukan apakah Anda cocok atau tidak untuk menjalankan sunatan adat Sunda.

12. Apa yang Harus Dilakukan Setelah Sunatan Adat Sunda?

Setelah sunatan adat Sunda, Anda harus menjaga kebersihan dan kesehatan area sunat. Hindari kegiatan yang memerlukan tenaga yang berlebihan dan hindari memakai celana ketat agar tidak menimbulkan efek samping yang tak diinginkan.

13. Apa Saja Hal yang Harus Dihindari Selama Proses Sunatan Adat Sunda?

Dalam kegiatan sunatan adat Sunda, ada beberapa hal yang harus dihindari, seperti tidak boleh memperlihatkan kegembiraan berlebihan, tidak boleh mengambil foto selama proses perayaan, dan tidak boleh makan makanan yang kurang bersih atau berbahaya.

5. Kesimpulan 📝

Sunatan Adat Sunda merupakan salah satu kegiatan tradisi adat

Iklan