Sejarah Bahasa Jepang


Latar Belakang Sejarah Bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah bahasa resmi Jepang, dan juga digunakan sebagai salah satu bahasa komunikasi global. Bahasa Jepang berasal dari percampuran bahasa-bahasa Jepang Kuno, Tionghoa Kuno, Korea, dan sekali-sekali bahasa-bahasa lain yang ditimbulkan dari hubungan yang bernama Yamato-gawa yang ada di Jepang bagian tengah. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa terbesar di dunia dan bahasa ini dituturkan oleh lebih dari 125 juta orang di seluruh dunia.

Bahasa Jepang berkembang dari kemajuan budaya di Jepang pada masa Heian (794 – 1185). Tidak hanya bahasa Jepang, sistem penulisan Jepang juga berkembang pada masa tersebut. Sistem ini dikenal dengan penulisan “Kana” dan “Kanji”. Penulisan kana berfungsi sebagai lambang suara dalam bahasa Jepang, sedangkan Kanji berfungsi sebagai huruf-huruf yang mempunyai arti tertentu seperti logogram.

Pada masa Edo (1603 – 1868), Bahasa Jepang berkembang pesat, karena Jepang yang saat itu terisolasi dari dunia luar dan terhadap pengaruh Tiongkok, saat itu Jepang mengalami kebangkitan dalam berbagai bidang seperti tradisi, seni dan budaya. Pada zaman Edo, sistem pendidikan nasional masih belum tersedia, sehingga para pendidik lebih banyak menggunakan bahasa lisan dalam mengajar. Maka, timbullah media yang digunakan untuk belajar bahasa tersebut, yaitu buku-buku ajar.

Pada masa Perang Dunia 1, bahasa Jepang banyak dipengaruhi oleh bahasa Inggris, karena pada masa itu banyak pengaruh dari barat ke Jepang untuk membuka hubungan internasional dengan negara lain. Karena akibat perkembangan ini, maka digunakan banyak kata-kata dalam bahasa Inggris dalam bahasa Jepang, terutama dalam teknologi dan bisnis.

Pada masa Perang Dunia ke-2, kebijakan pemerintah untuk kolonisasi dan perluasan wilayah mengakibatkan bahasa Jepang banyak digunakan di wilayah yang dikuasai. Terlebih lagi, bahasa Jepang digunakan sebagai bahasa kebangsaan dan digunakan secara formal oleh pemerintah.

Namun, setelah perang dunia ke-2, bahasa Jepang mengalami perkembangan yang pesat karena berkembangnya teknologi dan banyak pengaruh barat lainnya. Hal ini memengaruhi banyak kosakata dalam Bahasa Jepang menjadi lebih bervariasi, dan juga mengakibatkan banyak pengaruh bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya dalam bahasa Jepang. Seiring dengan berjalannya waktu, bahasa Jepang menjadi salah satu bahasa yang mumpuni dalam teknologi dan bisnis.

Dalam kesimpulannya, Bahasa Jepang mengalami perkembangan yang pesat dari waktu ke waktu. Setiap era dalam sejarahnya, Bahasa Jepang terus berevolusi, memiliki banyak pengaruh dari berbagai macam bahasa dan budaya. Perkembangan bahasa Jepang tidak hanya terjadi pada kosakata dan bentuk bahasa, tetapi juga pada penulisan dan tata bahasa yang ada. Keberadaan bahasa Jepang tidak hanya sebagai media komunikasi, tetapi juga menjadi media tafsiran dalam tradisi, seni, film dan manga di seluruh dunia.

Karakteristik Bahasa Jepang


Bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah bahasa yang unik dan menarik untuk dipelajari. Oleh karena itu, banyak orang di Indonesia yang tertarik untuk belajar bahasa Jepang. Bahasa Jepang memiliki karakteristik yang berbeda dari bahasa-bahasa lain seperti bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Berikut adalah beberapa karakteristik bahasa Jepang yang menarik:

Bahasa Jepang

1. Bahasa Tuan Rumah

Bahasa Jepang adalah bahasa tuan rumah yang digunakan dalam berbagai situasi formal dan informal di Jepang. Bahasa Jepang juga digunakan dalam media cetak, media sosial, televisi, dan bahkan dalam musik Jepang. Oleh karena itu, belajar bahasa Jepang akan memberikan pengetahuan lebih tentang budaya Jepang secara keseluruhan.

2. Aksara Kanji

Kanji

Selain hiragana dan katakana- aksara fonetik yang digunakan dalam bahasa Jepang, bahasa Jepang juga memiliki aksara kanji. Aksara Kanji terdiri dari sekitar 2000 karakter khusus yang mewakili kata, frasa, atau gagasan tertentu. Belajar aksara Kanji merupakan tantangan tersendiri karena karakter-karakter ini memiliki gambaran yang berbeda dari font yang digunakan di bahasa latin.

Belajar aksara Kanji sangat penting untuk dapat membaca bahasa Jepang dengan lancar karena sebagian besar teks Jepang menggunakan campuran hiragana, katakana, dan kanji. Aksara Kanji juga memberikan konteks dan nuansa tambahan pada kata-kata yang tidak dapat disampaikan hanya dengan menggunakan hiragana dan katakana saja.

3. Bahasa Polite

Bahasa Jepang juga merupakan bahasa yang sangat sopan dan mengedepankan formalitas. Kata-kata sopan seperti arigatou gozaimasu (terima kasih) atau sumimasen (maaf) sering digunakan dalam situasi formal di Jepang. Untuk memberikan penghormatan kepada orang yang lebih tua dan atasan, orang Jepang sering menggunakan kata-kata tertentu untuk menyapa mereka. Oleh karena itu, penting bagi yang belajar bahasa Jepang untuk mempelajari bahasa sopan dan formal di Jepang.

4. Perbedaan dalam Pengucapan

Bahasa Jepang memiliki beberapa suara konsonan yang berbeda dari bahasa-bahasa lain. Sebagai contoh, pengucapan huruf “r” dalam bahasa Jepang hampir sama dengan “l” dalam bahasa Inggris. Hal ini memerlukan waktu dan latihan agar dapat menghasilkan suara yang baik dalam bahasa Jepang. Ada beberapa suara vokal dalam bahasa Jepang yang tidak ada di bahasa Indonesia seperti “u” pendek atau ditembakkan yang dapat mempersempit arti suatu kata.

5. Verb Jadual

Bahasa Jepang memiliki sebuah kaidah tertentu dalam penggunaan waktu untuk kata kerja. Sebagai contoh, tata bahasa Jepang memiliki verb jadual untuk mengatur kata kerja dalam bentuk waktu yang berbeda. Hal ini dapat menjadi sulit bagi mereka yang belajar bahasa Jepang untuk memahami karena bahasa Indonesia tidak memiliki verb jadual.

Dalam kesimpulannya, bahasa Jepang memiliki karakteristik yang unik dan menarik bagi orang yang ingin belajar bahasa asing. Bahasa Jepang memerlukan waktu dan latihan untuk bisa menguasainya, tetapi dengan latihan yang cukup, dapat menjadi sebuah anugerah dalam banyaky hal. Belajar bahasa Jepang dapat memberikan wawasan tentang budaya Jepang dan menyenangkan saat kita eksplorasi bahasa dan budaya yang berbeda.

Fonologi Bahasa Jepang


Fonologi Bahasa Jepang

Bahasa Jepang dikenal karena vokal dan konsonan yang kaya dan berbeda dari bahasa lainnya. Terdapat lima vokal dalam bahasa Jepang yang umumnya diucapkan dengan artikulasi yang jelas dan terbuka. Kelima vokal itu adalah a, i, u, e dan o. Selain itu, bahasa Jepang mempunyai banyak konsonan, baik itu konsonan tunggal maupun konsonan ganda atau geminate. Konsonan tunggal diucapkan dengan satu bunyi, sedangkan konsonan ganda atau geminate diucapkan dengan dua bunyi. Konsonan ganda dijumpai pada kata-kata serapan dari bahasa asing seperti kata-kata serapan dari bahasa Inggris.

Salah satu konsonan seperti “r” dalam bahasa Jepang mempunyai dialek dan cara pengucapan yang berbeda seperti bahasa Inggris. Pengucapan konsonan “r” tergantung pada tempat di mana konsonan itu disebutkan dalam sebuah kata. ‘r’arisound,’l’padaakhir / kata,hanyadibelakangkonsonan’nya’ dibaca’l’ (example : karasu,kokoro)’

Dalam bahasa Jepang, kata-kata disusun dari suku kata yang terdiri dari satu atau lebih huruf. Macam-macam suku kata yang terdapat di dalam bahasa Jepang seperti suku kata mora tunggal, suku kata dua mora atau suku kata tiga mora. Suku kata mora tunggal adalah suku kata yang terdiri dari satu huruf vokal ataupun konsonan. Contohnya seperti “e” dan “n”. Suku kata dua mora dapat berisi gabungan konsonan dan vokal, vokal dan konsonan, konsonan dan suara “y”, ataupun dua huruf vokal. Contohnya seperti “ka”, “ki”, “ku”, “ke”, dan “ko”. Sedangkan suku kata tiga mora terdiri dari gabungan dua atau tiga suku kata dua mora. Contohnya seperti “kiku” dan “kimochi”.

Bahasa Jepang juga memiliki suara berbeda untuk melambangkan kata yang sama. Suara-suara itu terdiri dari hiragana, katakana dan kanji. Hiragana dan katakana adalah alfabet fonetik dengan 46 karakter yang masing-masing melambangkan satu suara. Katakana biasanya digunakan untuk menulis kata-kata serapan dari bahasa asing, sedangkan hiragana digunakan untuk menulis kata-kata asli Jepang dan kata-kata serapan dari bahasa Tionghoa. Ada juga karakter kanji yang dipinjam dari bahasa Tionghoa yang digunakan dalam bahasa Jepang. Karakter-karakter Chinese tersebut memiliki arti tersendiri dan dipakai sesuai konteks dalam setiap kalimat yang terbentuk.

Konsonan dapat diucapkan dengan cara yang berbeda-beda di dalam bahasa Jepang tergantung dari letak suku kata dalam sebuah kata. Misalnya konsonan s (suara “s”) dan z (suara “z”) dalam bahasa Jepang dapat diucapkan dalam tiga cara, yakni pengucapan normal (disebut unvoiced), pengucapan yang tegas (disebut voiced), dan pengucapan kecil (disebut semi-voiced). Sementara itu, konsonan h (suara “h”) dan b (suara “b”) juga dapat diucapkan dalam beberapa cara yang berbeda, tergantung pada tempat mereka berada dalam sebuah kata. Konsonan h dan b kadang-kadang juga diubah atau “henti” dalam pengucapan mereka. Hal ini terjadi ketika salah satu huruf itu bertemu dengan huruf n atau m.

Dalam bahasa Jepang, ketika sebuah kata ditulis dalam karakter kanji, pengucapannya dapat tidak sama dengan bunyi masing-masing karakter tersebut bila diucapkan satu per satu. Karakter Jepang dapat terbagi menjadi dua konsonan dengan bunyi yang berbeda. Seperti pengucapan kanji “比較”(Hikaku) yang diucapkan sebagai “Hikaku” dan bukan “Hikou” yang dihasilkan dari pengucapan karakter satu per satu.

Tata Bahasa Bahasa Jepang


Tata Bahasa Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki tata bahasa yang sangat baku, sehingga penting bagi kita untuk mempelajari bahasa ini dengan benar dan tepat. Salah satu hal penting dalam tata bahasa Jepang adalah penggunaan partikel.

Partikel dalam bahasa Jepang adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara kata-kata dalam sebuah kalimat. Partikel-partikel tersebut antara lain adalah “wa”, “ga”, “o”, “ni”, “de”, “to”, “kara”, “made”, dan “ya”.

Partikel “wa” digunakan untuk menunjukkan subjek dalam sebuah kalimat. Contohnya adalah “watashi wa Nihonjin desu” yang artinya “saya adalah warga negara Jepang”. Partikel “ga” digunakan untuk menunjukkan objek dalam sebuah kalimat. Contohnya adalah “anata ga suki desu” yang artinya “saya menyukaimu”.

Partikel “o” digunakan untuk menunjukkan objek yang diikuti oleh kata kerja. Contohnya adalah “hon o yomimasu” yang artinya “saya membaca buku”. Partikel “ni” digunakan untuk menunjukkan tempat atau waktu dalam sebuah kalimat. Contohnya adalah “watashi wa kono heya ni imasu” yang artinya “saya berada di kamar ini”.

Partikel “de” digunakan untuk menunjukkan tempat atau cara melakukan sesuatu dalam sebuah kalimat. Contohnya adalah “basu de ikimasu” yang artinya “saya pergi dengan bus”. Partikel “to” digunakan untuk menunjukkan orang yang diajak bicara dalam sebuah kalimat. Contohnya adalah “anata to hanashimasu” yang artinya “saya berbicara denganmu”.

Partikel “kara” digunakan untuk menunjukkan waktu dengan mengacu pada suatu kejadian. Contohnya adalah “watashi wa asa kara benkyou shimasu” yang artinya “saya belajar dari pagi”. Partikel “made” digunakan untuk menunjukkan waktu dengan mengacu pada suatu kejadian yang sudah lewat. Contohnya adalah “watashi wa kinou gakkou made ikimashita” yang artinya “saya pergi ke sekolah kemarin”.

Partikel “ya” digunakan untuk menyebutkan sejumlah hal atau orang dalam sebuah kalimat. Contohnya adalah “watashi wa ringo ya mikan o tabemasu” yang artinya “saya makan apel dan jeruk”.

Selain partikel, bahasa Jepang juga memiliki tata bahasa lainnya seperti penggunaan kata sifat, kata keterangan, dan kata kerja. Namun, dengan memahami penggunaan partikel secara benar, kita akan lebih mudah memahami kalimat dalam bahasa Jepang.

Karena bahasa Jepang memiliki tata bahasa yang sangat baku, penting bagi kita untuk mempelajarinya dengan benar dan tepat agar dapat berkomunikasi dengan orang-orang Jepang dengan baik dan benar.

Sumber Belajar Bahasa Jepang


Bahasa Jepang 1-10

Bahasa Jepang saat ini semakin populer di Indonesia. Karena itu, banyak orang yang ingin belajar bahasa ini untuk menambah kemampuan berbahasa asing. Mereka memiliki banyak rekomendasi sumber belajar bahasa Jepang yang disarankan. Berikut adalah beberapa sumber belajar bahasa Jepang untuk pemula:

1. Aplikasi Mobile


Aplikasi Mobile

Dalam era digital, untuk belajar bahasa Jepang kita tidak perlu menghadiri kursus terstruktur. Kita bisa memanfaatkan aplikasi mobile yang sangat populer untuk belajar bahasa Jepang seperti Duolingo, Memrise, dan Babbel. Aplikasi tersebut membantu pengguna untuk belajar bahasa Jepang secara langsung dengan beberapa kata penting, tata bahasa, serta kosakata yang harus dikuasai.

2. Situs Web Pelajaran


Situs Web Pelajaran

Banyak situs web yang menyediakan sumber belajar bahasa Jepang untuk pengguna di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan kita untuk belajar bahasa Jepang kapan saja dan di mana saja. Beberapa situs web yang disarankan antara lain Duolingo, NHK World-Japan, dan Lingodeer. Situs-situs tersebut juga menawarkan kosakata serta tata bahasa bahasa Jepang yang cukup lengkap untuk pemula.

3. Buku Pelajaran


Buku Pelajaran

Buku pelajaran bahasa Jepang sangat membantu untuk pemula. Buku tersebut merupakan sumber belajar bahasa yang mudah dipahami serta membantu dalam belajar kata-kata dan tata bahasa. Buku tersebut tidak mahal dan mudah ditemukan di toko buku terdekat. Buku pelajaran bahasa Jepang yang populer antara lain “Minna No Nihongo” dan “Japanese for Busy People”.

4. Pengajar Bahasa Jepang


Pengajar Bahasa Jepang

Metode belajar bahasa Jepang yang umumnya digunakan adalah kursus langsung, dimana kita akan belajar langsung dengan seorang pengajar atau guru bahasa Jepang. Dalam metode ini, kita dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai kata-kata dan tata bahasa yang ada di Jepang. Pengajar bahasa Jepang dapat membantu kita dalam berbicara bahasa Jepang secara benar.

5. Konten Tertulis Sederhana


Konten Tertulis Sederhana

Kita dapat meningkatkan kemampuan bahasa Jepang dengan membaca konten tertulis sederhana seperti manga atau anime yang telah didubbing ke dalam bahasa Jepang. Hal ini karena, bahasa yang digunakan dalam manga atau anime tersebut merupakan bahasa sehari-hari yang sangat mudah dipahami.

Membaca karya-karya tertulis seperti novel dan webtoon dalam bahasa Jepang juga dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca kita sehingga kita dapat memahami kosakata dan tata bahasa yang digunakan dalam bahasa Jepang. Selain itu, membaca komik dan manga dalam bahasa Jepang dapat membantu kita mengenal bahasa sehari-hari yang digunakan di Jepang.

Dalam menguasai bahasa Jepang, kita sebaiknya mengombinasikan beberapa sumber belajar bahasa Jepang di atas untuk memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap mengenai bahasa Jepang. Penting juga untuk rajin berlatih agar kita dapat berbicara bahasa Jepang dengan lebih lancar dan benar.

Iklan