Pengertian Kata Kerja Transitif


Kata Kerja Transitif in Indonesia

Kata kerja, atau yang lebih dikenal dengan istilah verb, adalah kata yang digunakan untuk memberitahukan suatu tindakan atau keadaan dalam kalimat. Di dalam bahasa Indonesia, ada dua jenis kata kerja yang umum digunakan, yaitu kata kerja transitif dan kata kerja intransitif. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang kata kerja transitif.

Kata kerja transitif adalah jenis kata kerja yang membutuhkan objek untuk melengkapi artinya. Objek ini dapat berupa benda, makhluk hidup, atau bahkan konsep abstrak. Arti kata kerja transitif juga akan berbeda-beda tergantung dari objek yang melengkapinya. Contohnya, kata “makan” akan memiliki arti yang berbeda jika diberi objek “nasi” dan jika diberi objek “buah-buahan”.

Sebagai contoh kalimat, “Saya makan nasi.” Kalimat ini menggunakan kata kerja transitif “makan” yang memiliki objek “nasi”. Kata “makan” tidak dapat berdiri sendiri dalam kalimat dan harus diberi objek untuk melengkapi artinya.

Kata kerja transitif dapat dibedakan dari kata kerja intransitif yang tidak memerlukan objek untuk melengkapinya. Contoh kata kerja intransitif adalah “berlari” yang artinya hampir sama meskipun tidak diberi objek apapun.

Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi apakah sebuah kata kerja termasuk dalam kategori transitif atau intransitif. Salah satunya adalah dengan memperhatikan apakah kata kerja tersebut memerlukan objek untuk melengkapi artinya. Jika iya, maka kata kerja tersebut termasuk dalam jenis kata kerja transitif. Namun jika tidak, maka termasuk dalam jenis kata kerja intransitif.

Contoh lain kalimat yang mengandung kata kerja transitif adalah “Saya menyapu lantai”. Di sini, kata kerja “menyapu” membutuhkan objek “lantai” untuk melengkapi artinya. Tanpa objek, kalimat tersebut akan terasa tidak lengkap. Contoh lain adalah kalimat “Dia membeli bunga untuk ibunya” yang menggunakan kata kerja transitif “membeli” dengan objek “bunga”.

Secara umum, penggunaan kata kerja transitif dalam bahasa Indonesia cukup sering dilakukan dalam kalimat-kalimat sehari-hari. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, pemahaman tentang kata kerja transitif dibutuhkan untuk memahami makna kalimat dan membuat kalimat yang lebih tepat.

Bahasa Indonesia: Contoh Kalimat Kata Kerja Transitif

Ciri-ciri Kata Kerja Transitif


Ciri-ciri kata kerja transitif

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek dalam kalimat. Artinya, objek bisa menjadi target dari kata kerja. Misalnya, “saya membeli kue” – kata kerja “membeli” memerlukan objek “kue”. Ciri-ciri lain dari kata kerja transitif adalah:

1. Objek Dapat Dipindahkan

Kata kerja transitif mengharuskan adanya objek dalam kalimat. Namun, objek dapat dipindahkan ke posisi lain dalam kalimat. Misalnya, kalimat “saya membeli kue” bisa juga ditulis “kue dibeli oleh saya”.

2. Berdasarkan Jenis Objek

Kata kerja transitif dapat dibedakan berdasarkan jenis objek yang digunakan dalam kalimat. Ada tiga jenis objek dalam bahasa Indonesia, yaitu objek langsung, objek tidak langsung, dan objek majemuk. Ketiga jenis objek ini dapat mempengaruhi penggunaan kata kerja transitif. Berikut penjelasannya:

Objek Langsung

Objek langsung adalah objek yang langsung tidak memerlukan unsur pelengkap dalam kalimat. Misalnya, pada kalimat “saya membeli kue”, kata kerja transitif adalah “membeli”, dan objek langsungnya adalah “kue”. Objek langsung sering ditemukan dalam kalimat aktif. Selain itu, objek langsung dapat digantikan oleh kata ganti seperti ‘dia’, ‘mereka’, ‘kamu’, atau ‘kita’.

Objek Tidak Langsung

Objek tidak langsung terletak di antara kata kerja dan objek langsung. Biasanya, objek tidak langsung ditandai dengan kata depan “kepada” atau “untuk”. Kita bisa mengganti objek tidak langsung dengan kata seperti ‘mereka’, ‘dia’, ‘kamu’, atau ‘kita’ juga. Misalkan “saya membuat kue untuk ibu” maka objek langsungnya adalah “kue” dan objek tidak langsungnya adalah “ibu”.

Objek Majemuk

Objek majemuk adalah objek yang terdiri dari beberapa kata. Misalnya, pada kalimat “saya membeli dua kue”, objek langsungnya adalah “kue”, sementara objek majemuknya adalah “dua kue”.

3. Menyatakan Perbuatan

Kata kerja transitif selalu menyatakan perbuatan atau tindakan. Dalam sebuah kalimat, kata kerja transitif dipakai untuk menyatakan apa yang dilakukan oleh subjek terhadap objek. Misalnya, pada kalimat “dia melukis gambar”, kata kerja “melukis” digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh “dia” terhadap objek”gambar”.

4. Terdapat Agen Penyebab

Kata kerja transitif selalu memiliki agen penyebab atau pelaku yang melakukan tindakan. Misalnya, pada kalimat ” mereka membangun jembatan”, kata kerja “membangun” mengimplikasikan bahwa ada sekelompok orang yang melakukan tindakan tersebut.

Dalam bahasa Indonesia, contoh kalimat yang mengandung kata kerja transitif sangatlah banyak. Oleh karena itu, penting untuk memahami ciri-ciri dan jenis-jenis objek yang digunakan dalam kalimat untuk memahami makna dari kata kerja.

Contoh Kalimat dengan Kata Kerja Transitif dalam Bentuk Aktif


Contoh Kalimat Transitif Aktif

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek untuk melengkapi maknanya dan dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu aktif dan pasif. Bentuk aktif dari kata kerja transitif adalah ketika subjek melakukan aksi terhadap objeknya. Berikut ini adalah contoh kalimat dengan kata kerja transitif dalam bentuk aktif:

  1. Saya membaca buku sepanjang malam.
  2. Ani memakan nasi goreng dengan lahap.
  3. Kamu memahami konsep matematika dengan mudah.
  4. Ibu memeriksa tugas anaknya dengan teliti.
  5. Pria itu mencuri jam tangan di toko emas.

Contoh kalimat di atas memiliki subjek, objek dan kata kerja transitif. Subjek merupakan orang, hewan atau benda yang melakukan aksi, sedangkan objek adalah orang, hewan atau benda yang menjadi sasaran aksi dari subjek. Kata kerja transitif dalam bentuk aktif menunjukkan bahwa subjek melakukan aksi terhadap objek. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai contoh kalimat di atas:

  1. Saya membaca buku sepanjang malam.
    Subjek kalimat ini adalah “saya,” sedangkan objeknya adalah “buku.” Kata kerja transitif dalam kalimat ini adalah “membaca,” yang menunjukkan bahwa subjek melakukan aksi membaca terhadap objek.
  2. Ani memakan nasi goreng dengan lahap.
    Subjek kalimat ini adalah “Ani,” sedangkan objeknya adalah “nasi goreng.” Kata kerja transitif dalam kalimat ini adalah “memakan,” yang menunjukkan bahwa subjek melakukan aksi memakan terhadap objek.
  3. Kamu memahami konsep matematika dengan mudah.
    Subjek kalimat ini adalah “kamu,” sedangkan objeknya adalah “konsep matematika.” Kata kerja transitif dalam kalimat ini adalah “memahami,” yang menunjukkan bahwa subjek melakukan aksi memahami terhadap objek.
  4. Ibu memeriksa tugas anaknya dengan teliti.
    Subjek kalimat ini adalah “ibu,” sedangkan objeknya adalah “tugas anaknya.” Kata kerja transitif dalam kalimat ini adalah “memeriksa,” yang menunjukkan bahwa subjek melakukan aksi memeriksa terhadap objek.
  5. Pria itu mencuri jam tangan di toko emas.
    Subjek kalimat ini adalah “pria itu,” sedangkan objeknya adalah “jam tangan.” Kata kerja transitif dalam kalimat ini adalah “mencuri,” yang menunjukkan bahwa subjek melakukan aksi mencuri terhadap objek.

Dalam penulisan kalimat yang mengandung kata kerja transitif, sangat penting untuk memperhatikan penggunaan objek yang tepat agar kalimat dapat terstruktur dengan baik dan jelas dalam mengungkapkan maknanya. Selain itu, berlatih membuat kalimat dengan kata kerja transitif juga dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia seseorang.

Contoh Kalimat dengan Kata Kerja Transitif dalam Bentuk Pasif


kata kerja transitif dalam bentuk pasif

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek untuk melengkapi artinya. Kata kerja transitif dalam bentuk pasif merupakan bentuk kata kerja yang menunjukkan bahwa subjek menerima aksi dari objek. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja transitif dalam bentuk pasif ditandai dengan kata “(oleh)”. Berikut adalah contoh kalimat dengan kata kerja transitif dalam bentuk pasif:

  1. Sepeda motor ini dimodifikasi oleh mekanik handal agar bisa digunakan di pegunungan.
  2. Buku itu dipinjam oleh teman saya.
  3. Penyanyi terkenal ini diundang untuk mengisi konser tersebut.
  4. Kerja keras yang dilakukan oleh tim akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan.
  5. Bunga-bunga itu dipetik oleh anak-anak kecil yang sedang bermain di taman.

Contoh kalimat di atas menunjukkan penggunaan kata kerja transitif dalam bentuk pasif dalam bahasa Indonesia. Dalam setiap kalimat, kata “(oleh)” digunakan untuk menunjukkan siapa yang melakukan aksi terhadap objek. Dalam bentuk pasif, objek menjadi pusat kalimat dan menjadi fokus pembicaraan.

Contoh kalimat pertama menggambarkan bahwa sepeda motor telah dimodifikasi oleh seorang mekanik handal. Dalam hal ini, mekanik tersebut melakukan aksi untuk memperbaiki atau memodifikasi sepeda motor agar bisa digunakan di pegunungan. Namun, dalam kalimat tersebut digunakan kata kerja transitif dalam bentuk pasif dengan menambahkan kata “(oleh)” di akhir kalimat, sehingga pesannya sesuai dengan objek yang ingin disampaikan yaitu sepeda motor itu sendiri.

Selanjutnya, pada contoh kalimat kedua, kata kerja transitif dalam bentuk pasif digunakan untuk mengatakan bahwa buku itu dipinjam oleh teman si penutur. Dari kalimat tersebut, kita bisa mengetahui bahwa si penutur tidak melakukan aksi untuk meminjam buku tersebut, melainkan buku tersebut dipinjam oleh teman si penutur. Dalam hal ini, kata “teman” adalah pelaku aksi, dan “buku” sebagai objek yang diterima aksi.

Contoh kalimat ketiga menunjukkan bahwa penyanyi terkenal diundang untuk mengisi konser. Dalam frasa “diundang”, penyanyi tersebut adalah objek, sedangkan yang melakukan aksi adalah si penyelenggara konser. Dalam hal ini, kata kerja transitif dalam bentuk pasif digunakan untuk menyatakan bahwa penyanyi tersebut diundang oleh si penyelenggara konser.

Contoh kalimat keempat menggambarkan bahwa tim yang bekerja keras akhirnya melihat hasil yang memuaskan. Dalam frasa “dikerjakan dengan keras”, tim tersebut adalah objek, sedangkan yang melakukan aksi adalah tim itu sendiri. Namun dalam kalimat tersebut, kata kerja transitif dalam bentuk pasif digunakan untuk menekankan hasil dari kerja keras tim tersebut.

Pada contoh kalimat terakhir, kata kerja transitif dalam bentuk pasif digunakan untuk menyatakan bahwa bunga-bunga itu dipetik oleh anak-anak yang sedang bermain di taman. Anak-anak tersebut melakukan aksi untuk memetik bunga, sedangkan bunga-bunga itu adalah objek yang menerima aksi tersebut.

Jadi, itulah beberapa contoh kalimat dengan kata kerja transitif dalam bentuk pasif dalam bahasa Indonesia. Meskipun penggunaannya cukup sederhana, namun dengan kata-kata yang tepat, pesan yang disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Pentingnya memahami konsep kata kerja transitif dalam bahasa Jepang


kata kerja transitif

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek untuk melengkapi maknanya. Pemahaman konsep kata kerja transitif penting bagi para pembelajar bahasa Jepang, karena kata kerja transitif dan kata kerja intransitif digunakan dengan cara yang berbeda dalam bahasa Jepang. Sebagai contoh, kata kerja “kirimu” (mengirim) adalah kata kerja transitif yang memerlukan objek “surat” atau “barang”, sehingga kalimat yang benar adalah “watashi wa tegami o kirimashita” (saya mengirim surat).

kirimu

Di sisi lain, kata kerja intransitif seperti “hashiru” (berlari) tidak memerlukan objek dan cukup digunakan sendiri dalam kalimat seperti “watashi wa hashiru” (saya berlari). Oleh karena itu, memahami perbedaan antara kata kerja transitif dan intransitif sangat penting agar tidak salah mengucapkan dan menggunakan kalimat dalam bahasa Jepang.

suru kata kerja transitif

Selain itu, pemahaman konsep kata kerja transitif juga membantu dalam menguasai kata kerja transformatif seperti “suru” atau “membuat”. Kata kerja “suru” perlu disertai dengan objek yang diubah oleh perbuatan yang dilakukan. Sebagai contoh, kalimat “watashi wa eiga o tsukuru” (saya membuat film) menggunakan kata kerja transitif “tsukuru” (membuat) dan objek “eiga” (film) yang diubah atau dibuat.

contoh kata kerja transitif benar

Bagi pembelajar bahasa Jepang, memahami konsep kata kerja transitif juga membantu dalam membuat kalimat yang lebih lengkap dan terstruktur. Hal ini karena penggunaan kata kerja transitif membutuhkan objek yang jelas, sehingga membuat kalimat lebih terperinci dan jelas dalam maknanya. Contohnya, kalimat “saya membeli buku di toko” (watashi wa toko de hon o kaimashita) menggunakan kata kerja transitif “kaimasu” (membeli) dan objek “hon” (buku) yang dibeli.

kata kerja transitif vs intransitif

Sebenarnya, perbedaan antara kata kerja transitif dan intransitif tidak hanya ditemukan dalam bahasa Jepang, tetapi juga dalam bahasa Indonesia. Namun, karena bahasa Jepang memiliki struktur kalimat yang berbeda dari bahasa Indonesia, maka pemahaman konsep kata kerja transitif menjadi kunci untuk menguasai bahasa Jepang. Maka, sangat penting bagi pembelajar bahasa Jepang untuk memahami konsep kata kerja transitif, baik itu dalam pengucapan, pemilihan objek, meletakkan kata-kata secara benar, sehingga pembelajar dapat dengan mudah membuat kalimat yang terstruktur dan terperinci.

Iklan