Kenalkan, Rumah Adat Malige

Halo Pembaca rinidesu.com, apakah kalian pernah mendengar tentang Rumah Adat Malige? Sebuah rumah tradisional yang menjadi salah satu peninggalan seni budaya masyarakat Bugis-Makassar. Lokasinya berada di Desa Bontoa, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Rumah Adat Malige sendiri diisi dengan banyak nilai kegiatan sosial masyarakat Bugis-Makassar seperti adat nikah, penyambutan tamu, atau upacara adat lainnya.

Rumah Adat Malige

Tidak hanya itu, letak geografis Desa Bontoa sendiri yang berada di kaki Bukit Samalona memberikan pandangan indah terhadap Pantai Samalona. Yah, tak heran kalau banyak wisatawan luar kota dan bahkan mancanegara mengunjungi desa ini. Jadi, jangan heran kalau Rumah Adat Malige dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata budaya.

Sejarah Rumah Adat Malige

Rumah Adat Malige tersebut dipercayai sebagai salah satu peninggalan Kesultanan Bone dari abad ke-17. Dimana rumah yang dibangun pada masa itu bergaya arsitektur yang ditunjukkan dengan denah berbentuk persegi panjang dan atapnya terdiri dari lima tingkat. Tak lupa, patung kuda-berkuda yang menjulang diatas atapnya menjadi ciri khas dari rumah-rumah adat di wilayah Kesultanan Bone.

Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa rumah adat tersebut dibangun oleh Andi Boting Seksane, mantan raja Kesultanan Bone di sela-sela pemberontakan yang dilancarkan oleh Putri Tenriawaru pada 1663. Hingga pada tahun 2005, Rumah Adat Malige direnovasi menjadi lebih modern.

Kelebihan Rumah Adat Malige

Simbol kebudayaan Bugis-Makassar tersebut menawarkan banyak kelebihan yang akan kalian rasakan ketika melewatkan waktu di sana. Berikut adalah kelebihan-kelebihan dari Rumah Adat Malige.

1. Arsitekturnya yang Indah

Tak jauh berbeda dengan bangunan kesultanan lainnya, Rumah Adat Malige memiliki arsitektur yang indah dan menawan. Mulai dari ukiran kayu, pintu-pintu dengan desain khas, serta beberapa patung-patung yang dibentuk dengan baik. Menjadikan rumah adat tersebut layak dikunjungi dan ditelisik untuk mengenal lebih dalam tentang kesenian adat Bugis-Makassar.

2. Cenderung Eksotis dan Sejuk

Kenyamanan saat berada di Rumah Adat Malige menjadi faktor penting dengan udara sejuknya. Dikelilingi pohon-pohon pepohonan yang rindang, menjadikan lokasi rumah adat tersebut menjadi lebih asri dan rilex. Kalian yang bosan dengan suasana di kota, dapat pergi kesini untuk terlepas sejenak dari monotonnya suasana perkotaan.

3. Banyak Spot Spot Foto Instagramable

Bagi kalian yang hobi fotografi dan gemar menghasilkan karya seni foto, disini kalian seolah-olah mempunyai surga tersendiri. Dengan beberapa goa-goa yang bisa dijadikan sebagai tempat pengambilan gambar, itulah alasannya mengapa banyak orang memilih Rumah Adat Malige sebagai tempat bersilaturrahmi. Selain itu, warna cat rumah yang mencolok namun tetap seimbang menjadikan tampilan rumah adat tersebut menjadi lebih indah.

4. Menambah Wawasan Kebudayaan

Sebagai salah satu simbol budaya Bugis-Makassar, Rumah Adat Malige menjadi sebuah bangunan bersejarah yang menawarkan banyak pengetahuan. Berbicara tentang tapak sejarah, tidak jarang orang-orang suka ‘melebur diri’ dengan rumah adat tersebut karena adanya budaya dan tradisi yang dapat diambil sebagai ilmu baru.

5. Melestarikan Budaya Ancestor

Di tengah banyaknya pembangunan gedung-gedung pencakar langit dan bangunan modern lainnya, Rumah Adat Malige menjadi bentuk dari perjuangan untuk melestarikan bangunan budaya zaman dulu. Melihat keindahan arsitekturnya yang unik dan tak tampak di masa kini, menjadikan rumah adat tersebut lebih pantas untuk dipertahankan dan diteliti untuk kepentingan anak cucu nanti.

Kekurangan Rumah Adat Malige

Tentu, tak luput dari hal-hal yang kurang bagus tentang Rumah Adat Malige. Apa saja hal yang kurang dari Rumah Adat Malige?

1. Saat Terik Matahari, Outdoor Jadi Kurang Nyaman

Danau Toba atau Danau Kelimutu menjadi terkenal karena keindahan suasana alamnya saat matahari terbit. Hal ini tidak boleh dilupakan saat berkunjung ke Rumah Adat Malige. Tetapi, pada hari yang terkena sinar matahari langsung, kalian yang sensitif terhadap panas mungkin akan merasa kurang nyaman saat berada di area outdoor.

2. Tidak Ada Penunjuk Arah Jalan

Tidak seperti destinasi lain yang mempunyai banyak rambu jalan terutama yang terletak di Jawa, Rumah Adat Malige terbilang belum mempunyai jalur khusus yang mudah dikenali. Karena lokasi yang cukup jauh dari perkotaan, belum banyak penunjuk jalan yang dapat kalian gunakan sebagai panduan selama perjalanan.

3. Keterbatasan Tempat Parkir

Tentu, tempat ini menjadi tujuan wisata yang diminati kalangan luas, ada baiknya kalian menggunakan kendaraan roda dua agar pengalaman kalian berkunjung ke Rumah Adat Malige menjadi sempurna. Hal ini dikarenakan lokasi yang terletak di pinggir jalan sesak namun dengan keterbatasan tempat parkir, membuat pengunjung menjadi kelimpungan saat tidak menemukan kesempatan untuk berhenti.

Ada Apa Saja di Rumah Adat Malige?

Bagi kalian yang baru ingin berkunjung ke Rumah Adat Malige, berikut adalah tempat atau kegiatan yang dapat kalian temukan saat berada di sana.

1. Ruangan Serambi

Ruang serambi sering digunakan sebagai tempat menerima tamu atau sebagai ruangan santai sambil menyesap teh atau kopi bersama keluarga. Ruangan ini paling pertama yang akan ditemukan oleh pengunjung karena letaknya sangat dekat dengan pintu masuk.

2. Ruangan Langkahi

Bagi kalian yang suka dengan pemandangan luar rumah, masuk ke ruangan langkahi tidak pernah salah. Ruangan ini berada di lantai dua dan biasanya dibanjiri dengan sinar matahari yang masuk dari beberapa jendela kaca yang ada di sisi lainnya.

3. Ruangan Pinggolake

Ruang Pinggolake atau biasa disebut sebagai ruang pengantin. Merupakan bagian terserak dari bangunan rumah adat. Menurut adat Bugis-Makassar, bagian ini biasa digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara pernikahan. Tempat yang memiliki nutrisi spiritual yang tinggi, biasanya para tamu akan kata-kata selamatan untuk pasangan calon pengantin.

4. Ruangan Dodingnge

Merupakan ruangan yang dijadikan sebagai pepatah berkumpulnya para orang dewasa dalam rumah adat. Tak jarang juga saat berkunjung ke sini, kalian akan disambut dengan lagu pengiring berjenis campursari daerah.

5. Gowa Langke

Pada masa dulunya, bagian Gowa Langke digunakan untuk tempat khusus raja bergelar Sultan di Kesultanan Bone. Saking eksklusifnya, setiap bagian dalam segala aktivitas di kesultanan harus melalui bagian Gowa Langke terlebih dahulu. Jadi kalian ingin jadi raja, datang kesini dulu ya.’

6. Goa Batuabo

Tak jauh dari Rumah Adat Malige, kalian dapat menemukan Goa Batuabo yang mempunyai ketinggian 20 meter di atas permukaan tanah dan dianggap sebagai goa paling suci dalam sejarah Kesultanan Bone. Saat berkunjung ke sana, ternyata disana banyak patung-patung dari batu yang terdapat disana. Tak heran, banyak orang yang tertarik dan mempunyai asumsi bahwa tempat tersebut mungkin terkubur dari sisi sejarah Kesultanan Bone.

7. Bukit Samalona

Bukit Samalona yang menjadi julukan ‘Puncak Surga Dunia’ adalah tempat pertama yang akan kalian temukan dari lokasi Rumah Adat Malige. Memiliki panorama yang sangat indah yang memungkinkan kalian untuk menikmati keindahan Pantai Samalona dari ketinggian.

Tabel Informasi Rumah Adat Malige

Jenis Bangunan Rumah Adat
Daerah Desa Bontoa, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan
Biaya Tiket Masuk Rp10.000,- per orang
Parkir Tersedia
Fasilitas Toilet, Makanan, Air Minum, Tempat Parkir
Aktivitas Budidaya Ikan, Mendaftar untuk Belajar Traditional Kostum Bugis
Waktu Terbaik Berkunjung Maret hingga September

FAQ Seputar Rumah Adat Malige

1. Apakah Ada WC di Rumah Adat Malige?

Ya, terdapat WC lho di Rumah Adat Malige.

2. Berapa Biaya Masuk Rumah Adat Malige?

Biaya masuk ke Rumah Adat Malige adalah Rp10.000,- setiap orang.

3. Apa Yang Bisa Dilakukan Saat Berkunjung ke Rumah Adat Malige?

Kalian bisa melihat-lihat keindahan arsitektur rumah adat, belajar tradisi dan budaya adatkah Bugis-Makassar, atau menikmati pemandangan indah ke arah Pantai Samalona.

4. Apakah Ada Tempat Parkir di Rumah Adat Malige?

Ya, terdapat tempat parkir tetapi cukup terbatas.

5. Kapan Waktu yang Baik Berkunjung ke Rumah Adat Malige?

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada Maret hingga September dengan cuaca yang hangat dan jernih.

6. Apa Saja Ruangan Yang Ada Di dalam Rumah Adat Malige?

Ruangan yang dapat ditemukan di Rumah Adat Malige adalah serambi, langkahi, pinggolake, dodingnge, dan Gowa Langke.

7. Apa Saja Yang Bisa Dibeli di Dekat Rumah Adat Malige?

Di sekitarnya, kalian bisa membeli makanan tradisional khas Bugis-Makassar seperti pallu basa, coto Makassar, dan sate kuah.

8. Apakah Perlu Reservasi Terlebih Dahulu Sebelum Berkunjung ke Rumah Adat Malige?

Tidak perlu melakukan reservasi terlebih dahulu, kalian bisa datang langsung.

9. Apakah Rumah Adat Malige Digunakan sebagai Tempat Tinggal?

Saat ini, tidak ada yang tinggal di rumah adat tersebut dan hanya berfungsi sebagai bangunan wisata saja.

10. Bagaimana cara menuju Lokasi Rumah Adat Malige?

Kalian bisa menggunakan mobil atau motor untuk sampai ke Desa Bontoa, kemudian melanjutkan dengan berjalan kaki menuju Rumah Adat Malige.

11. Berapa Tinggi Rumah Adat Malige?

tinggi dari lantai 1 ke lantai 2 atau atap sekitar 16.5 meter.

12. Berapa Jarak Rumah Adat Malige dari Pantai Samalona?

Terletak langsung di samping Bukit Samalona.

13. Apakah Ada Jam Buka dan Tutup di Rumah Adat Malige?

Iya ada. Rumah Adat Malige dibuka dari pukul 8 pagi sampai pukul 4 sore.

Kesimpulan

Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai Rumah Adat Malige. Seperti yang telah dijelaskan di atas, rumah adat ini mempunyai keindahan arsitekturnya sendiri, sangat kental dengan nilai-nilai kebudayaan Bugis-Makassar. Tak lupa, lokasi rumah

Iklan