Pengertian kata tunjuk dalam bahasa Jepang


Kata tunjuk Jepang

Kata tunjuk atau yang sering disebut dengan bentuk kata deictic adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu benda, orang, atau tempat. Dalam bahasa Jepang, kata tunjuk memiliki beberapa jenis yang berbeda-beda. Ada tiga jenis kata tunjuk dalam bahasa Jepang, yaitu katakana, hiragana, dan kanji. Masing-masing jenis kata tunjuk ini digunakan dalam situasi yang berbeda-beda.

Katakana adalah jenis kata tunjuk dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menunjukkan suatu benda atau objek. Contohnya adalah ketika seseorang mencari sebuah nama restoran atau merek produk tertentu, maka akan menggunakan katakana sebagai tanda atau petunjuk tempat yang ingin dicari.

Sedangkan, hiragana adalah jenis kata tunjuk yang digunakan untuk menunjukkan tempat. Contohnya adalah ketika seseorang sedang mencari alamat rumah temannya, dia akan menggunakan hiragana sebagai petunjuk untuk menunjukkan di mana tempat temannya berada.

Kanji adalah jenis kata tunjuk yang mungkin lebih dikenal dan paling sering digunakan dalam bahasa Jepang. Jenis kata tunjuk ini digunakan untuk menunjukkan suatu benda atau objek, dan digunakan pada tanda-tanda jalan atau di tempat-tempat umum untuk memberi tahu orang mana yang harus ditemukan atau ditujukan.

Selain itu, terdapat dua jenis kata tunjuk dalam bahasa Jepang yang harus diperhatikan, yaitu soko dan asoko. Soko digunakan untuk menunjukkan suatu objek yang berada dekat dengan pembicara, sedangkan asoko digunakan untuk menunjukkan objek yang berada di jarak lebih jauh daripada pembicara. Contohnya, jika seseorang bertanya di mana telepon berada, pembicara dapat menjawab dengan menggunakan soko untuk menunjukkan telepon yang berada di dekatnya atau asoko untuk menunjukkan telepon yang berada di ruangan sebelah atau di ruangan lain.

Dalam penggunaannya, kata tunjuk dapat digunakan dalam bentuk lisan atau tulisan. Namun, perlu diingat, penggunaan kata tunjuk dalam bahasa Jepang sangat tergantung pada situasi dan hubungan antara pembicara dan lawan bicaranya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami jenis-jenis kata tunjuk dan cara penggunaannya agar kita dapat menggunakannya dengan benar dalam situasi yang tepat.

Jenis Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang


jenis kata tunjuk jepang

Kata tunjuk dalam bahasa Jepang, sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama dalam situasi sosial yang membutuhkan interaksi seperti dalam toko, restoran, atau ruang kelas. Penggunaannya bisa menjadi kunci untuk membangun kesan yang baik dan meredakan ketidaknyamanan dalam komunikasi. Kata tunjuk atau shudaigo (手 指 事) dalam bahasa Jepang adalah kata yang digunakan untuk menunjuk sesuatu. Ada beberapa jenis kata tunjuk dalam bahasa Jepang, yaitu sebagai berikut:

Kata Tunjuk “Koko” (ここ)


koko kata tunjuk jepang

Kata tunjuk “Koko” (ここ) digunakan untuk menunjuk objek atau tempat di dekat pembicara itu sendiri. Dalam situasi sehari-hari, kata ini sering digunakan untuk menunjuk suatu tempat, benda atau menu pada restoran. Contohnya, jika seseorang bertanya tentang jalan di kota, kita dapat menunjuk ke arah tempat yang dimaksud dan mengatakan “koko desu” yang berarti “ini itu.”

Kata Tunjuk “Soko” (そこ)


soko kata tunjuk jepang

Kata tunjuk “Soko” (そこ) digunakan untuk menunjuk sebuah objek atau tempat yang berada di dekat lawan bicara pembicara tersebut. Misalnya jika seseorang mengajukan pertanyaan “Di mana tas saya?” lalu anda menunjuk ke kursi dan berkata “soko” yang artinya “di sana.”

Kata Tunjuk “Asoko” (あそこ)


asoko kata tunjuk jepang

Kata tunjuk “Asoko” (あそこ) digunakan untuk menunjukkan objek atau tempat yang jauh dari tempat pembicara dan pendengar. Contohnya, jika ada orang yang bertanya kepada Anda, “Di mana kantor pos?” Anda dapat menunjuk ke arah tempat yang dimaksud dan mengatakan “Asoko desu” yang berarti “di sana.”

Kata Tunjuk “Kore” (これ)


kore kata tunjuk jepang

Kata tunjuk “Kore” (これ) digunakan untuk menunjukkan objek atau benda yang ada di dekat pembicara. Misalnya, “Kore wa hon desu” yang berarti “Ini adalah buku.”

Kata Tunjuk “Sore” (それ)


sore kata tunjuk jepang

Kata tunjuk “Sore” (それ) digunakan untuk menunjukkan sebuah objek atau benda yang dekat dengan lawan bicara. Misalnya, “Sore wa anata no hon desu ka?” yang artinya “Apakah itu buku anda?”

Kata Tunjuk “Are” (あれ)


are kata tunjuk jepang

Kata tunjuk “Are” (あれ) digunakan untuk menunjukkan suatu objek atau benda yang jauh dari pembicara dan lawan bicara. Misalnya, “Are wa doko desu ka?” artinya “Di mana itu?”

Dalam berbicara bahasa Jepang, penggunaan kata tunjuk sangat penting untuk dapat memahami situasi dan menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Di samping itu, untuk memberi kesan yang sopan kepada orang lain, penting juga untuk menggunakan kata tunjuk dengan benar. Oleh karena itu, kita harus lebih memperhatikan penggunaan kata tunjuk dalam percakapan sehari-hari.

Penggunaan kata tunjuk dalam kalimat bahasa Jepang


Penggunaan kata tunjuk dalam kalimat bahasa Jepang

Kata tunjuk atau yang dalam bahasa Jepang disebut yubi merupakan kata yang sangat penting dalam penggunaan bahasa Jepang. Yubi digunakan untuk menunjuk sesuatu atau seseorang dalam percakapan. Penggunaan yubi yang tepat dan sopan akan membantu memperjelas percakapan dan menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi di Jepang. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai penggunaan kata tunjuk dalam kalimat bahasa Jepang.

Macam-Macam Bentuk Yubi atau Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang


Macam-macam bentuk yubi atau kata tunjuk dalam bahasa Jepang

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yubi atau kata tunjuk sangat penting dalam bahasa Jepang. Namun, tidak hanya satu bentuk yubi yang digunakan dalam percakapan. Berikut ini adalah beberapa bentuk yubi atau kata tunjuk dalam bahasa Jepang dan cara penggunaannya:

  • Kore (Ini)
    Bentuk yubi yang satu ini digunakan untuk menunjuk suatu benda yang berada di dekat pembicara. Misalnya, “Kore wa watashi no pen desu” yang artinya “Ini adalah pulpen saya”.
  • Sore (Itu)
    Bentuk yubi yang satu ini digunakan untuk menunjuk suatu benda yang berada di dekat lawan bicara. Misalnya, “Sore wa anata no kuruma desu ka?” yang artinya “Itu mobil Anda, kan?”.
  • Are (Itu)
    Bentuk yubi yang satu ini digunakan untuk menunjuk suatu benda atau orang yang berada jauh dari pembicara dan lawan bicara. Misalnya, “Are wa watashi no machi kara tooi tokoro desu” yang artinya “Itu tempat yang jauh dari kota saya”.
  • Kono (Ini)
    Bentuk yubi yang satu ini digunakan untuk menunjuk suatu benda yang sudah disebutkan sebelumnya. Misalnya, “Watashi wa kono hon wo yonda” yang artinya “Saya membaca buku ini”.
  • Sono (Itu)
    Bentuk yubi yang satu ini digunakan untuk menunjuk suatu benda yang sudah disebutkan sebelumnya. Misalnya, “Anata wa sono resutoran ni itta koto ga arimasu ka?” yang artinya “Apakah pernah ke restoran itu?”.
  • Ano (Itu)
    Bentuk yubi yang satu ini digunakan untuk menunjuk suatu benda atau orang yang sudah disebutkan sebelumnya. Misalnya, “Sono hito wa ano sensei desu” yang artinya “Orang itu adalah sensei yang tadi sudah disebutkan”.

Penggunaan bentuk yubi atau kata tunjuk yang tepat akan membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang Jepang. Namun, harus diingat bahwa penggunaan kata tunjuk dalam bahasa Jepang sangat tergantung pada konteks percakapan dan posisi benda yang ditunjuk dalam percakapan. Sebaiknya, perlu menguasai beberapa bentuk yubi atau kata tunjuk agar lebih mudah dalam memperjelas percakapan.

Kesimpulan

Yubi atau kata tunjuk sangat penting dalam penggunaan bahasa Jepang. Dengan penggunaan yubi yang tepat, maka percakapan akan lebih mudah dipahami oleh orang Jepang dan menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Ada beberapa bentuk yubi atau kata tunjuk dalam bahasa Jepang, yaitu kore, sore, are, kono, sono dan ano. Penggunaan bentuk yubi yang tepat akan membantu memperjelas percakapan dan membuat komunikasi lebih lancar. Sehingga sangat penting untuk menguasai bentuk yubi dalam bahasa Jepang agar lebih mudah dalam berkomunikasi saat bertemu dengan orang Jepang.

Kombinasi kata tunjuk dengan partikel dalam bahasa Jepang


Kombinasi kata tunjuk dalam bahasa Jepang

Kata tunjuk dalam bahasa Jepang sangat penting karena mereka membantu penutur bahasa Jepang untuk menunjukkan arti objek atau tempat secara spesifik. Digabungkan dengan partikel tertentu, kata tunjuk akan membantu penutur dalam membentuk frasa lengkap dan membantu memahami situasi atau konteks dari kalimat. Di dalam bahasa Jepang, ada tiga jenis kata tunjuk, yakni “kore”, “sore” dan “are.” Masing-masing kata tunjuk ini memiliki fungsi yang berbeda untuk menunjukkan objek atau tempat. Partikel dalam bahasa Jepang terdiri dari berbagai jenis yang digunakan sesuai dengan fungsi atau konteks kalimat. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas kombinasi katas tunjuk dengan partikel tertentu dalam bahasa Jepang.

Penggunaan Kore dengan Partikel

Penggunaan Kore dalam bahasa Jepang

Kore adalah kata tunjuk yang biasa digunakan untuk menunjukkan benda yang berada di dekat pembicara. Ketika digabungkan dengan partikel “wa”, fungsi Kore adalah fokus pada objek tersebut. Contohnya:

“Kore wa pen desu.” (Ini adalah pulpen.)

Jika digunakan dengan partikel “ni”, fungsi Kore akan menunjukkan arah. Contohnya:

“Kore ni mukatte.” (Berbelok ke arah sini.)

Penggunaan Sore dengan Partikel

Penggunaan Sore dalam bahasa Jepang

Sore adalah kata tunjuk yang biasa digunakan untuk menunjukkan benda yang berada di dekat orang yang diajak berbicara. Jika digabungkan dengan partikel “wa”, fungsi Sore adalah menyebutkan benda. Contohnya:

“Sore wa kaban desu.” (Itu adalah tas).

Jika digunakan dengan partikel “ni”, fungsi Sore akan menunjukkan arah. Contohnya:

“Sore ni itte.” (Pergi ke arah itu.)

Penggunaan Are dengan Partikel

Penggunaan Are dalam bahasa Jepang

Are adalah kata tunjuk yang biasa digunakan untuk menunjukkan suatu benda yang berada jauh dari pembicara dan orang yang diajak bicara. Jika digabungkan dengan partikel “wa”, Are akan menunjukkan benda yang jauh dari kedua pembicara. Contohnya:

“Are wa jidousha desu.” (Itu adalah mobil.)

Jika digunakan dengan partikel “ni”, fungsi Are akan menunjukkan arah. Contohnya:

“Are ni itte.” (Pergi ke arah sana.)

Penggunaan sorekara dengan Partikel

Penggunaan sorekara dalam bahasa Jepang

“Sorekara” adalah frasa penunjuk waktu yang artinya “setelah itu” dalam bahasa Jepang. Ini adalah kombinasi dari kata tunjuk “sore” dan kata kerja “kara” yang berarti “dari” atau “setelah”. Jika digabungkan dengan partikel “wa,” fungsi “sorekara” menjadi penghubung antara peristiwa pertama dan kedua. Contohnya:

“Danwatasi sorekara kaerimasu.” (Saya akan pulang setelah ini.)

Jika digunakan dengan partikel “no”, fungsi sorekara adalah mengajukan pertanyaan tentang urutan terjadinya peristiwa. Contohnya:

“Kiite sorekara, nanika iwanai?” (Setelah kamu mendengarkan, apakah kamu ingin bertanya sesuatu?)

Dalam bahasa Jepang, penggunaan kata tunjuk dan partikel sangat penting dalam membentuk frasa lengkap dan menunjukkan konteks kalimat. Meskipun terlihat sederhana, tentunya kita juga harus memahami aturan penggunaan dan konteksnya. Semoga sangat bermanfaat untuk mempelajari bahasa Jepang.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang


Kesalahan Umum dalam Menggunakan Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki beberapa kata tunjuk seperti kore, sore, are, dan dore. Meskipun terdengar mudah, seringkali orang Indonesia salah menggunakan kata tunjuk dalam bahasa Jepang. Berikut adalah kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan kata tunjuk dalam bahasa Jepang:

1. Menggunakan “Kore” untuk Benda yang Jauh


Menggunakan "Kore" untuk Benda yang Jauh

“Kore” adalah kata tunjuk yang digunakan untuk menyebutkan benda yang dekat dengan pembicara. Oleh karena itu, jika menggunakan “kore” untuk menyebut benda yang jauh, maka akan menjadi kesalahan. Jika ingin menyebutkan benda yang jauh, gunakanlah kata tunjuk “are” untuk benda yang dekat dengan lawan bicara dan “sore” untuk benda yang dekat dengan orang ketiga.

2. Menggunakan “Sore” untuk Benda Milik Sendiri


Menggunakan "Sore" untuk Benda Milik Sendiri

Orang Indonesia suka menggunakan “sore” untuk benda yang milik dirinya sendiri. Misalnya, ketika memegang ponsel, banyak orang yang menggunakan “sore” sebagai kata tunjuknya. Padahal, kata tunjuk yang tepat adalah “kore”. “Sore” digunakan untuk benda yang dekat dengan orang ketiga, bukan milik diri sendiri.

3. Menggunakan “Are” untuk Manusia


Menggunakan "Are" untuk Manusia

Meskipun “are” bisa digunakan untuk benda yang dekat dengan lawan bicara, namun tidak berlaku untuk manusia. Kata tunjuk yang tepat untuk menyebut manusia adalah “kore” jika dekat dengan pembicara dan “sore” jika dekat dengan orang ketiga.

4. Menggunakan “Sore” untuk Benda yang Sudah Disebutkan Sebelumnya


Menggunakan "Sore" untuk Benda yang Sudah Disebutkan Sebelumnya

Orang Indonesia suka mengulang-ulang penggunaan kata tunjuk yang sama untuk benda yang sudah disebutkan sebelumnya. Padahal, kata tunjuk yang tepat adalah “kore” jika benda tersebut dekat dengan pembicara dan “are” jika benda tersebut dekat dengan lawan bicara.

5. Tidak Menggunakan Kata Tunjuk dengan Benar


Tidak Menggunakan Kata Tunjuk dengan Benar

Banyak orang yang tidak menggunakan kata tunjuk dengan benar dalam berkomunikasi. Misalnya, ketika memegang pulpen, banyak orang yang tidak menggunakan kata tunjuk sama sekali atau mengulang-ngulangi kata pulpen di setiap kalimat. Padahal, penggunaan kata tunjuk dapat membuat kalimat menjadi lebih mudah dipahami oleh lawan bicara, sehingga sangat disarankan untuk selalu menggunakan kata tunjuk yang tepat dalam berkomunikasi.

Dalam menggunakan kata tunjuk dalam bahasa Jepang, diperlukan pemahaman yang baik agar tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi. Perhatikan contoh penggunaan kata tunjuk yang tepat agar dapat melakukan pembicaraan dengan lancar dan mudah dipahami oleh lawan bicara.

Iklan