Arti dari bulan Juli dalam Bahasa Jepang


Bulan Juli dalam Bahasa Jepang

Bulan Juli dikenal dengan nama “Shichigatsu” dalam bahasa Jepang. Bulan Juli adalah bulan ketujuh dalam sistem penanggalan solar dan menyediakan waktu bagi orang Jepang untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting seperti hari kemerdekaan mereka pada 23 Juli. Selain itu, ada beberapa hal menarik tentang bulan Juli dalam budaya Jepang yang patut dikenali oleh seluruh orang.

Selama bulan Juli, orang Jepang merayakan beberapa festival tradisional yang penting seperti “Tanabata” dan “Gion Matsuri”. Kedua festival ini dimaksudkan untuk merayakan musim panas dan membawa keberuntungan bagi orang-orang yang merayakannya. Festival Tanabata, atau disebut juga “Bintang Festival”, diadakan pada 7 Juli dan merayakan pertemuan dari dua bintang, Vega dan Altair, yang diyakini berjalan bersamaan sepanjang tahun. Semua orang Jepang menulis keinginan mereka pada kertas dan menggantungnya pada pohon bambu yang dipanen khusus untuk festival ini.

Festival Gion Matsuri, diadakan di kota Kyoto, juga diadakan selama bulan Juli. Festival ini menghormati para dewa dan menggabungkan acara musik, parade, dan kembang api. Festival ini diadakan di kuil “Yasaka-jinja” dan menampilkan parade yang mempertontonkan kereta-kereta dan kostum tradisional. Orang Jepang membawa mikoshi, kuil kecil yang dianggap mengandung kekuatan spiritual dan mereka percaya dapat mengeluarkan keberuntungan.

Salah satu hal terpenting yang menjadi ciri khas dari bulan Juli adalah bahwa ini adalah musim liburan panjang bagi pelajar dan pekerja di seluruh Jepang. Menjelang akhir bulan, banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri datang ke Jepang untuk melihat kembang api di Tokyo dan Kyoto yang diadakan selama musim panas.

Juli juga menjadi bulan yang penting bagi orang Jepang karena mereka menganggapnya sebagai awal dari musim gugur. Saat itu, suhu sedikit turun dari musim panas terik, berubah menjadi lebih sejuk dan membawa suasana yang lebih menyenangkan. Mereka juga mulai menikmati makanan musim gugur dan minuman seperti nabe, soba, dan bir segar.

Secara keseluruhan, bulan Juli di Jepang sangat penting dalam aspek tradisi dan budaya. Ada banyak festival menarik yang diadakan selama musim ini, dan ini menjadi waktu yang baik bagi semua wisatawan untuk merayakannya. Dengan cuaca yang cocok, banyak tempat yang dapat dikunjungi di Jepang selama bulan Juli.

Sejarah penamaan bulan Juli dalam Bahasa Jepang

Summer in Japan

Bulan Juli dalam bahasa Jepang disebut “Shichigatsu” atau “七月”. Bahasa Jepang adalah salah satu dari sedikit bahasa yang memiliki istilah bulan yang cukup unik untuk setiap bulan dalam setahun. Setiap bulan di Jepang didasarkan pada nama bulan-bulan dari kalender Tiongkok. Namun, penamaan bulan oleh orang Jepang tidak hanya menggunakan versi bahasa Tionghoa saja, melainkan juga memiliki penamaan yang khas.

Penamaan bulan-bulan dalam bahasa Jepang berasal dari bahasa Tionghoa. Penamaan itu dibuat selama zaman kuno, di mana kebudayaan Tionghoa sangat mempengaruhi Jepang. Oleh karena itu, penyebutan nama bulan dalam bahasa Jepang mengandung makna yang dalam dan bermakna.

Bulan Juli sendiri dinamai “Shichigatsu” atau “七月”, yang artinya bulan yang ke tujuh. Penamaan ini tentu saja berbeda dengan nama bulan Juli dalam penamaan bulan-bulan lainnya. Bulan Juli dinamai demikian karena pada saat itu, waktu yang berlalu dalam setahun sudah sampai di bulan ke tujuh.

Tak hanya itu, bulan Juli juga dikenal sebagai bulan yang sangat panas di Jepang. Puncak musim panas di negara tersebut biasanya terjadi pada bulan Juli. Selain itu, merujuk pada “Etymology”, kata Shichigatsu berasal dari pola angka sampai tujuh; yaitu ‘shi’ dan ‘chichi’. Kedua unit ini jika digabungkan akan membentuk nama bulan Juli.

Di Jepang, ada juga sebuah festival besar yang dirayakan pada bulan Juli yang bernama “Tanabata”. Festival ini adalah salah satu acara paling populer di Jepang, di mana orang dapat menikmati banyak pertunjukan dan pesta kembang api di malam hari. Tanabata jatuh pada tanggal 7 Juli menurut kalender Eropa, atau pada tanggal 7 bulan Juli menurut kalender Jepang.

Seiring berjalannya waktu, adat dan tradisi yang dulu kental di setiap bulan-bulan pun mengalami perubahan. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan budaya dan lingkungan, namun tetap saja ada beberapa tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Selain itu, banyak dari populasi di Jepang menganggap penamaan pada setiap bulan sebagai sebuah judul atau nama istimewa yang memberikan pandangan umum tentang bulan tersebut.

Dalam konteks budaya Jepang, nama bulan menjadi sejenis refleksi dari nilai-nilai historis dan mitologis yang terkait dengan masing-masing bulan. Penamaan bulan juga melambangkan keunikan dari budaya Jepang.

Jadi itulah sejarah penamaan bulan Juli dalam bahasa Jepang. Dari waktu ke waktu, penamaan bulan tersebut tetap menjadi ciri khas dalam budaya Jepang, yang membuatnya menjadi salah satu budaya terkenal dan diakui di seluruh dunia.

Perayaan yang Terjadi di Bulan Juli di Jepang


Perayaan Matsuri Jepang

Bulan Juli menjadi saksi banyaknya perayaan yang meriah di Jepang. Kehadiran musim panas, menjadi momen yang tepat bagi masyarakat untuk merayakan dan menikmati festival yang diselenggarakan. Berikut adalah beberapa perayaan yang akan terjadi pada bulan Juli di Jepang.

Matsuri


Matsuri Jepang

Matsuri adalah perayaan rakyat Jepang yang digelar untuk memperingati kejadian sejarah, seperti misalnya kejadian-kejadian penting dalam sejarah daerah tertentu atau peringatan kematian para leluhur. Perayaan Matsuri sering dijadwalkan pada musim panas, yakni pada bulan Juli atau Agustus. Dalam perayaan Matsuri, masyarakat mengadakan upacara dan pesta rakyat. Mereka mengenakan kostum tradisional, menari, dan berpesta di jalan-jalan dengan diiringi musik dan teatrikal. Salah satu perayaan Matsuri yang terkenal adalah Gion Matsuri yang diadakan di kota Kyoto.

Tak hanya Gion Matsuri, ada pula Nebuta Matsuri yang berlangsung mulai tanggal 2 Juli hingga 7 Agustus di kota Aomori. Pada perayaan ini, parade digelar menggunakan boneka raksasa yang terbuat dari bambu, kertas dan lampu-lampu ornamen yang sangat cantik. Selain parade, pada Nebuta Matsuri juga terdapat kontes foto dan kompetisi kue tradisional.

Ada juga O-Bon Matsuri yang diadakan untuk mendoakan keamanan jiwa leluhur. Perayaan ini dipercaya terjadi dalam empat hari, mulai tanggal 13 Juli hingga 16 Juli. Masyarakat Jepang melakukan upacara dan memeriahkan dengan menari Bon. Di acara ini biasanya disajikan hidangan khas yang disebut dengan Dango yang merupakan bola nasi yang dihias dengan saus kacang, miso, atau keju.

Tanabata Matsuri


Tanabata Matsuri

Tanabata Matsuri diselenggarakan pada tanggal 7 Juli setiap tahunnya dan terkenal sebagai perayaan cinta. Konon kisah Tanabata diambil dari kisah sepasang kekasih, yaitu bintang Vega dan Altair, yang hanya bisa berjumpa sekali dalam setahun. Pada perayaan Tanabata, masyarakat menuliskan harapan mereka di atas daun bambu yang ditanam di sekitar festival.

Perayaan ini diisi dengan berbagai pertunjukan, seperti parade karnaval, penampilan tari tradisional, dan dihiasi dengan ribuan bola-bola kertas bermotif yang luar biasa indah. Tak ketinggalan, makanan khas juga disiapkan untuk merayakan perayaan Tanabata. Ada beberapa jenis makanan berharga yang biasanya disajikan pada perayaan ini, diantaranya adalah Kyoudo Ryouri yang diolah dengan bahan-bahan dari daerah setempat dan Somen yang adalah makanan tradisional Jepang berbentuk mi yang sangat halus.

Umi No Hi


Umi no Hi Jepang

Umi No Hi adalah perayaan nasional Jepang yang diadakan pada tanggal 22 Juli. Perayaan Umi No Hi atau juga disebut “Hari Laut” merupakan hari libur nasional di mana kebanyakan masyarakat Jepang menuju pantai dan berpartisipasi dalam layanan nautika dan kegiatan lainnya. Keindahan pantai dan laut Jepang dipuji dan dirayakan dengan acara yang sangat meriah. Pada perayaan ini, masyarakat menikmati keindahan alam dengan melakukan beach party sambil menikmati makanan lokal seperti sashimi, ramen atau aneka hiyashi chuka atau salad mie dingin.

Perayaan Umi No Hi juga sering dijadikan momen untuk merayakan bersama teman dan keluarga. Para penyelenggara di sejumlah pantai juga memberikan beberapa kegiatan seperti menari di pantai, lomba renang, program olahraga, dan masih banyak lagi yang lain.

Masyarakat Jepang identik dengan kehidupan dengan berbagai tradisi yang masih dipegang hingga kini. Pelestarian adat budaya tersebut salah satunya melalui perayaan yang diikuti oleh masyarakat luas. Dari beragam acara yang ada, mata akan dimanjakan dengan beragam display pesta rakyat, kostum tradisional, serta berbagai menu makanan khas yang memikat selera. Jadi, jangan ketinggalan untuk merasakan perjalanan penuh hiburan dan wisata kuliner dengan mengunjungi Jepang pada periode bulan Juli.

Akhir Pekan di Bulan Juli di Jepang


Akhir Pekan di Bulan Juli di Jepang

Jepang adalah negara yang mempunyai budaya dan keindahan alam yang sangat menarik dan mempesona. Bulan Juli di Jepang juga tidak kalah menariknya, bahkan banyak festival atau event khusus yang hanya bisa ditemukan di bulan ini. Sebuah akhir pekan di bulan Juli di Jepang bisa membuat liburan kamu menjadi sangat berkesan. Mari simak lebih dalam tentang akhir pekan di bulan Juli di Jepang.

Festival Tanabata di Sendai

Festival Tanabata di Sendai

Festival Tanabata merupakan festival hari raya di Jepang yang dirayakan pada tanggal 7 Juli dalam kalender lunar. Di kota Sendai, festival ini dirayakan dengan sangat meriah selama 3 hari pada pekan terakhir di bulan Juli. Festival ini terkenal dengan hiasan bambu yang sangat indah bernama “Tanabata Kazari,” yang dipasang di sepanjang jalan utama kota. Selain itu, ada juga pertunjukan musik, tari, dan kembang api yang sangat memukau. Kamu bisa merasakan tradisi Jepang yang kental dengan berbagai pilihan makanan khas dan produk lokal Sendai.

Festival Lumba-Lumba di Osaka

Festival Lumba-Lumba di Osaka

Festival Lumba-Lumba atau “Iruka Matsuri” merupakan festival tahunan yang dirayakan di Osaka pada akhir pekan pertama di bulan Juli. Di festival ini, puluhan ribu lumba-lumba karet raksasa dilemparkan ke arah para pengunjung di sepanjang jalan utama kota. Di Jepang, lumba-lumba dianggap sebagai pelindung yang membawa keberuntungan. Oleh karena itu, menyentuh atau memegang lumba-lumba karet tersebut dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan. Selain itu, kamu juga bisa menikmati berbagai atraksi musik, tari tradisional Jepang, dan pertunjukan kembang api yang membuat kondisi semakin meriah.

Festival Api Obon di Tokyo

Festival Api Obon di Tokyo

Festival Api Obon atau “Bon-Odori” merupakan festival tahunan yang dirayakan di Tokyo pada bulan Juli atau Agustus. Festival ini merupakan festival yang menghormati arwah nenek moyang Jepang. Di festival ini kamu akan menemukan tarian unik Jepang, yakni Bon-Odori, yang hanya dapat kamu lihat di festival ini. Selain tarian, kamu juga bisa menikmati berbagai makanan khas Jepang, seperti takoyaki dan ramen, serta berbagai mainan yang dapat menjadi oleh-oleh untuk keluarga dan teman.

Festival Kawazu Sakura di Shizuoka

Festival Kawazu Sakura di Shizuoka

Kawazu Sakura atau bunga sakura merah muda adalah salah satu jenis bunga sakura yang hanya bisa kamu temukan di Shizuoka. Di bulan Juli, kawazu sakura akan mekar dengan indahnya, sehingga festival Kawazu Sakura akan diadakan selama 1 bulan penuh untuk merayakan mekarnya bunga ini. Di festival ini, kamu bisa duduk-duduk di bawah pohon sakura sambil menikmati berbagai jajanan khas Jepang yang disajikan oleh pedagang lokal.

Akhir pekan di bulan Juli di Jepang memang memiliki banyak pilihan acara yang menarik dan memukau. Kamu bisa merasakan tradisi Jepang serta berbagai keseruan yang dijamin akan membuatmu terkesan. Jangan lupa juga untuk mencicipi makanan khas dan produk lokal di setiap kota yang kamu singgahi. Selamat menikmati liburanmu di Jepang!

Keindahan Alam di Bulan Juli di Jepang


Keindahan Alam di Bulan Juli di Jepang

Selamat datang di artikel kami tentang keindahan alam di bulan Juli di Jepang! Bulan Juli merupakan salah satu bulan yang paling indah di Jepang. Suasana hangat dan cerah dari musim panas menjadi latar belakang bagi banyak kegiatan dan pemandangan yang benar-benar menakjubkan. Berikut adalah beberapa keindahan alam terbaik yang bisa kamu nikmati saat berada di Jepang pada bulan Juli.

1. Lautan Kembang Api di Pantai Shirahama


Pantai Shirahama di Jepang

Seperti banyak pantai di seluruh dunia, Pantai Shirahama adalah salah satu pantai terbaik di Jepang. Namun, pada malam hari, pantai ini menjadi sesuatu yang benar-benar luar biasa. Setiap tahun selama musim panas, Pantai Shirahama menjadi tuan rumah untuk pertunjukan kembang api yang spektakuler. Ribuan orang pergi ke pantai untuk menikmati pemandangan yang indah ini dan melihat malam cerah di sepanjang pantai.

2. Terpecaya Hiking di Pegunungan Jepang Tengah


Pegunungan Jepang Tengah

Pegunungan Jepang Tengah merupakan destinasi utama bagi para pendaki gunung. Pada bulan Juli, suhu di pegunungan ini sangat ideal bagi para pendaki gunung untuk mendaki. Salah satu jalur pendakian populer adalah Gunung Yatsugatake, yang membawa pendaki melalui lereng berbunga-bunga alpine, menyediakan pemandangan spektakuler dari Gunung Fuji.

3. Pertunjukan Kembang Api di Danau Kawaguchi


Danau Kawaguchi di Jepang

Salah satu tempat terbaik untuk menikmati keindahan Gunung Fuji pada malam hari adalah Danau Kawaguchi. Tiap minggu di bulan Juli, Danau Kawaguchi menjadi tuan rumah bagi pertunjukan kembang api spektakuler yang disertai dengan pemandangan khas Jepang, yaitu gunung dan danau.

4. Festival Tenjin Matsuri di Osaka


Festival Tenjin Matsuri di Osaka

Pada semester kedua, di Jepang diadakan banyak festival kembang api terkenal seperti Festival Tenjin Matsuri. Festival ini diadakan sebagai penghormatan kepada Tenmangu, dewa pelajar dan sarjana. Pertunjukan dilakukan di malam hari dan diakhiri dengan pesta kembang api yang sangat memukau yang diadakan di sepanjang sungai.

5. Festival Gion Matsuri di Kyoto


Festival Gion Matsuri di Kyoto

Festival Gion Matsuri merupakan festival musim panas paling terkenal di Jepang. Setiap tahun di bulan Juli, diadakan parade karnaval dan perayaan selama sebelas hari. Puncak perayaan ini adalah dua festival yang menampilkan lebih dari 30 kereta hias dan ratusan penari tradisional yang menari di jalan-jalan kota. Di malam hari, kereta dipenuhi oleh lentera dan dipandu oleh para gadis yakko yang mengenakan kimono.

Itulah keindahan alam di bulan Juli di Jepang yang wajib kamu kunjungi. Selain panorama yang begitu indah, kamu juga dapat merasakan suasana Jepang yang unik dan menyaksikan pertunjukan kembang api menakjubkan. Ayo, jadwalkan perjalanan kamu ke Jepang pada bulan Juli untuk mendapatkan pengalaman tak terlupakan tersebut.

Iklan