Tiga Contoh Pola Kalimat Bahasa Jepang dengan Verba Transitif


Japanese verb transitive

Mempelajari bahasa Jepang tidak hanya tentang memahami kosakata dasar tetapi juga pola kalimat. Sebuah kalimat dalam bahasa Jepang terdiri dari subjek, predikat, dan objek. Ada dua jenis verba dalam bahasa Jepang yaitu verba transitive dan intransitive. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang tiga contoh pola kalimat bahasa Jepang dengan verba transitif.

Verba Transitif dalam Bahasa Jepang


Japanese verb transitive

Verba transitif dalam bahasa Jepang mendeskripsikan suatu tindakan yang membutuhkan objek langsung. Jadi, ketika kita ingin mengatakan bahwa kita melakukan suatu tindakan pada benda tertentu, kita perlu menggunakan verba ini. Sebagai contoh, verba “taberu” yang artinya “makan” membutuhkan objek langsung berupa makanan. Berikut adalah tiga contoh pola kalimat bahasa Jepang dengan verba transitif

Contoh Kalimat 1


japanese food

もう食べましたか?(Mou tabemashitaka?)
Artinya, “Sudahkah kamu makan?”. Dalam kalimat ini, verba transitif yang digunakan adalah “taberu” yang menjadi kata kerja utama. Dalam kalimat ini, subjek adalah “kamu” dan objek adalah makanan.

Contoh Kalimat 2


japanese train

あの電車を降ります。(Ano densha wo orimasu.)
Kalimat ini artinya “Saya akan turun dari kereta itu”. Dalam kalimat ini, verba transitif yang digunakan adalah “oriru” yang artinya “turun”. Dalam kalimat ini, subjek adalah “saya” dan objek adalah “kereta”.

Contoh Kalimat 3


Dogs in japanese

犬を飼います。(Inu wo kaimasu.)
Artinya “Saya memelihara anjing”. Dalam kalimat ini, verba transitif yang digunakan adalah “kau” yang artinya “memelihara”. Dalam kalimat ini, subjek adalah “saya” dan objek adalah “anjing”.

Dalam bahasa Jepang, verba yang digunakan akan berubah bentuk tergantung pada waktu dan keterangan lainnya yang digunakan dalam kalimat. Namun, dengan memahami dasar-dasar verba transitif, kalian akan dapat membuat kalimat yang lebih kompleks dengan mudah. Memahami pola kalimat dasar adalah kunci menuju kemahiran berbahasa Jepang yang lebih baik.

Empat Contoh Pola Kalimat Bahasa Jepang dengan Verba Intransitif


verba intransitif

Verba intransitif adalah kata kerja dalam bahasa Jepang yang tidak memerlukan objek seperti “eat” dalam bahasa Inggris. Ada beberapa pola kalimat yang dapat digunakan dengan verba intransitif dalam bahasa Jepang. Berikut adalah empat contoh pola kalimat dengan verba intransitif:

  1. Verba + ます

    Pola kalimat ini digunakan untuk mengekspresikan tindakan secara umum.

    Contoh: 日本語を勉強します。 (Nihongo wo benkyou shimasu) – Saya belajar bahasa Jepang.

  2. Verba + ます + 方 (hou)

    Pola kalimat ini digunakan untuk mengekspresikan cara melakukan sesuatu.

    Contoh: 散歩をする方がリラックスできます。(Sanpo wo suru hou ga rirakkusu dekimasu) – Berjalan kaki membuat saya merasa rileks.

    Penjelasan tambahan:

    Tanda 方 (hou) pada pola kalimat ini merupakan kata benda yang artinya adalah “cara”. Bentuk kalimat ini lebih umum digunakan dalam kalimat-kalimat formal, seperti di ruang kerja atau dalam surat resmi.

    Contoh penambahan kata-kata yang biasa digunakan dalam pola kalimat ini:

    • こんな風に… (Konna fuu ni…) – Dengan cara seperti ini…
    • ああいう風に…(Aa iuu fuu ni…) – Dengan cara seperti itu…
    • こうじゃなくて、ああいう風にやってみます。(Kou janakute, aa iuu fuu ni yatte mimasu) – Saya akan mencoba melakukannya dengan cara seperti itu, bukan seperti ini.
  3. Verba + が + 食べられます (taberaremasu)/飲めます (nomemasu)

    Pola kalimat ini digunakan untuk mengekspresikan kemampuan untuk melakukan tindakan pada suatu barang atau makanan. Kata-kata seperti “dapat” dan “perlu” dapat ditambahkan ke dalam pola kalimat ini.

    Contoh: この果物は食べられますか。(Kono kudamono ha taberaremasu ka) – Apakah buah ini dapat dimakan?

  4. Verba + ことができる (koto ga dekiru)

    Pola kalimat ini digunakan untuk mengekspresikan kemampuan atau kesempatan untuk melakukan suatu aksi.

    Contoh: 日本語を話すことができます。(Nihongo wo hanasu koto ga dekimasu) – Saya bisa berbicara bahasa Jepang.

Lima contoh pola kalimat bahasa Jepang dengan kata sifat


Lima contoh kata sifat Jepang

Bahasa Jepang memiliki tata bahasa yang berbeda dengan bahasa Indonesia, termasuk dalam penggunaan kata sifat. Di bawah ini adalah lima contoh pola kalimat bahasa Jepang yang menggunakan kata sifat.

1. Kalimat sederhana dengan kata sifat

Contoh kata sifat

Contoh pola kalimat Jepang dengan kata sifat adalah:

Kanojo wa kirei desu.

Artinya adalah “Dia cantik.” Pada kalimat ini, kata sifat yang digunakan adalah kirei yang artinya cantik.

2. Kata sifat sebagai predikat

Kata sifat Jepang

Dalam bahasa Jepang, kata sifat dapat digunakan sebagai predikat atau objek dari suatu kalimat. Contoh kalimatnya adalah:

Watashi wa anshin shite iru.

Artinya adalah “Saya merasa aman.” Pada kalimat ini, kata sifat yang digunakan adalah anshin yang artinya aman.

3. Pola kalimat dengan kata sifat penghubung

Kata sifat Jepang

Cara lain menggunakan kata sifat dalam bahasa Jepang adalah dengan menghubungkannya dengan kata lain dalam kalimat. Contohnya adalah:

Kono tokei wa yasui desu.

Artinya adalah “Jam tangan ini murah.” Pada contoh kalimat ini, kata sifat yasui yang artinya murah dihubungkan dengan kata lain kono tokei yang artinya jam tangan ini.

Setiap kata dalam bahasa Jepang memiliki peran dan posisi yang sudah tertentu dalam kalimatnya, termasuk kata sifat. Dalam kalimat di atas, yasui diposisikan sebelum predikat desu.

4. Kata sifat untuk menggambarkan kondisi

Kata sifat Jepang

Kata sifat juga dipakai dalam bahasa Jepang untuk menggambarkan kondisi dari suatu benda atau keadaan. Contohnya:

Nekojita wa itai desu.

Artinya adalah “Saya sakit gigi karena makan es krim.” Pada kalimat ini, kata sifat yang digunakan adalah itai yang artinya sakit. Kata ini menggambarkan kondisi sakit gigi.

5. Membandingkan dua hal dengan kata sifat

Kata sifat Jepang

Bahasa Jepang juga menggunakan kata sifat untuk membandingkan dua hal dalam suatu kalimat, misalnya:

Kodomo no hataraiki wa sugoi sokudo desu.

Artinya adalah “Kemampuan anak-anak sangat cepat.” Pada kalimat ini, kata sifat yang digunakan adalah sugoi yang artinya sangat. Dipakai untuk membandingkan kecepatan dari kemampuan anak-anak.

Kalimat-kalimat di atas adalah contoh penggunaan kata sifat dalam bahasa Jepang. Selain itu, masih banyak lagi penggunaan kata sifat dalam bahasa Jepang yang bisa kita pelajari.

Enam contoh pola kalimat bahasa Jepang dengan kata keterangan waktu


Kata Keterangan Waktu Bahasa Jepang

Kata keterangan waktu dalam bahasa Jepang sangat penting untuk kita ketahui karena dapat membantu kita untuk menginisiasi tata bahasa Jepang dengan tepat dan benar. Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas enam contoh pola kalimat bahasa Jepang dengan kata keterangan waktu.

Contoh 1:


Kata Keterangan Waktu Hari Ini

Kata keterangan waktu pertama yang akan kita bahas adalah “Hari Ini” (Kyou) dalam kalimat bahasa Jepang. Berikut adalah contoh kalimatnya:

“Kyou wa gakkou ni ikimasu.” (Hari ini, saya pergi ke sekolah.)

Contoh 2:


Kata Keterangan Waktu Besok

Selain “Hari Ini”, kata keterangan waktu selanjutnya yang akan kita bahas adalah “Besok” (Ashita) dalam kalimat bahasa Jepang.

“Ashita wa eiga ni ikimasu.” (Besok, saya akan pergi menonton film.)

Contoh 3:


Kata Keterangan Waktu Kemarin

Selanjutnya, kata keterangan waktu yang sering digunakan dalam bahasa Jepang adalah “Kemarin” (Kinou).

“Kinou, tomodachi ni aimashita.” (Kemarin, saya bertemu dengan teman saya.)

Contoh 4:


Kata Keterangan Waktu Dulu

Kata keterangan waktu selanjutnya adalah “Dulu” (Mukashi) dalam kalimat bahasa Jepang.

“Mukashi, watashi wa Nihon ni sunde imashita.” (Dulu, saya tinggal di Jepang.)

Dalam kalimat di atas, kata “Watashi” berarti “Saya”, “Nihon” berarti “Jepang”, dan “Sunde imashita” berarti “Tinggal”.

Hingga di sini, artikel tentang “Enam contoh pola kalimat bahasa Jepang dengan kata keterangan waktu” telah selesai. Selamat belajar!

Tujuh contoh pola kalimat bahasa Jepang dengan partikel tambahan


Contoh pola kalimat bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki pola kalimat yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Selain itu, bahasa Jepang juga mengandalkan partikel tambahan untuk memperjelas arti kalimat. Berikut ini adalah tujuh contoh pola kalimat bahasa Jepang dengan partikel tambahan:

1. Pola kalimat dengan partikel “wa” (は)


Partikel wa bahasa Jepang

Partikel “wa” digunakan untuk menunjukkan topik kalimat. Contohnya:

“Watashi wa sushi ga suki desu.” (Saya suka sushi.)

Partikel “wa” di sini menunjukkan bahwa topik kalimat adalah “watashi” atau “saya”.

2. Pola kalimat dengan partikel “ga” (が)


Partikel ga bahasa Jepang

Partikel “ga” digunakan untuk menunjukkan subjek kalimat. Contohnya:

“Ano hito ga sensei desu.” (Orang itu adalah guru.)

Partikel “ga” di sini menunjukkan bahwa subjek kalimat adalah “ano hito” atau “orang itu”.

3. Pola kalimat dengan partikel “wo” (を)


Partikel wo bahasa Jepang

Partikel “wo” digunakan untuk menunjukkan objek kalimat. Contohnya:

“Watashi wa sushi wo tabemasu.” (Saya makan sushi.)

Partikel “wo” di sini menunjukkan bahwa objek kalimat adalah “sushi”.

4. Pola kalimat dengan partikel “ni” (に)


Partikel ni bahasa Jepang

Partikel “ni” digunakan untuk menunjukkan tempat atau waktu. Contohnya:

“Watashi wa kyoto ni sunde imasu.” (Saya tinggal di Kyoto.)

Partikel “ni” di sini menunjukkan tempat tinggal “watashi” atau “saya”.

5. Pola kalimat dengan partikel “de” (で)


Partikel de bahasa Jepang

Partikel “de” digunakan untuk menunjukkan cara atau alat. Contohnya:

“Gakkou de nihongo wo benkyou shimasu.” (Saya belajar bahasa Jepang di sekolah.)

Partikel “de” di sini menunjukkan alat atau tempat belajar “gakkou”.

Kawaii bahasa Jepang

Menggunakan partikel tambahan adalah salah satu kunci dalam memahami bahasa Jepang. Semoga contoh-contoh pola kalimat di atas dapat membantu dalam mempelajari bahasa Jepang dengan lebih baik.

Iklan