Pengantar

Halo Pembaca rinidesu.com,

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya yang tersebar di seluruh wilayah. Salah satunya adalah Suku Bima yang tersebar di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Tak hanya terkenal dengan keragaman adat istiadat dan bahasanya sendiri, suku Bima juga punya rumah adat khas yang bernama “Lumbung Bima”.

Meski sudah modernisasi dan kian meratanya pengaruh budaya luar, Suku Bima masih mempertahankan keberadaan rumah adat sebagai nilai sejarah dan identitas budaya. Berikut ulasan lengkap tentang Rumah Adat Suku Bima yang pantas untuk Anda ketahui.

Rumah Adat Suku Bima

Pendahuluan

1. Sekilas Tentang Suku Bima

Suku Bima adalah kelompok etnis yang mendiami daerah Kecamatan Bima, Sumbawa, dan Dompu. Bahasa Bima juga termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia. Bima memiliki sejarah panjang yang banyak melibatkan bangsa luar.

2. Sejarah Rumah Adat Suku Bima

Rumah adat Suku Bima yang sering disebut “Lumbung Bima”, memiliki sejarah panjang dalam kehidupan Suku Bima. Dalam masa lalu, Lumbung Bima tepat digunakan sebagai tempat penyimpanan beras bersama-sama. Namun, seiring perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, Lumbung Bima kini banyak digunakan sebagai rumah tinggal yang masih dihuni oleh masyarakat Suku Bima.

3. Arsitektur Rumah Adat

Rumah adat Suku Bima memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari rumah adat daerah lain. Saat ini, rumah adat yang ada biasanya memiliki satu lantai dan dibangun dari bahan kayu yang diukir dengan detail. Bahan-bahan seperti daun kelapa dan ilalang digunakan untuk atap. Rumah adat ini pun memiliki ukuran yang besar, meliputi sekitar 600 sampai 800 meter persegi.

4. Konstruksi Rumah Adat

Salah satu konstruksi rumah adat Suku Bima yang harus diketahui adalah penggunaan kayu sebagai bahan dasar rangka. Kayu diolah oleh ahli carpenter yang kian langka saat ini. Sementara bagian atap rumah seperti sengkelat ditopang oleh balok-balok kayu yang disusun secara horizontal. Biasanya di bagian depan, ada pintu besar yang bernama Guwo. Di dalam rumah ini terdapat sebuah danau kecil, yang dinamakan Borong. Jangkar-jangkar tradisional di dalam danau tersebut ditempatkan di bagian tengah.

5. Fungsi Lumbung dan Organisasi Suku Bima

Lumbung Bima memiliki fungsi dasar untuk menyimpan hasil panen seperti padi, jagung, kacang-kacangan. Namun bukan hanya itu, di dalam Lumbung Bima juga dilangsungkan kerja sama yang seimbang antara pemilik dengan penyewa. Sementara itu, organisasi Suku Bima sendiri dipimpin oleh Rato, sedangkan Lumbung Bima dipimpin oleh Rato Kati. Pemimpin Lumbung Bima bertanggung jawab mengecek proporsi hasil panen yang didapat oleh penyewa dan pemilik tanah.

6. Kelebihan Rumah Adat Suku Bima

🏘️

Tetap Eksis Hingga Kini: Rumah adat Suku Bima memiliki produk yang masih langka. Masyarakat setempat mempertahankan penggunaannya hingga saat ini sebagai melestarikan warisan budaya yang unik.

🌳

Penggunaan Material Ramah Lingkungan: Dalam pembangunan rumah adat ini, Suku Bima tidak memakai bahan-bahan berbahaya seperti asbestos, plastik, atau pun logam berat. Secara tidak langsung, hal tersebut menunjukkan sebagai bentuk penghormatan pada lingkungan.

👨‍👩‍👧‍👦

Mudah Difungsikan Untuk Kebutuhan Keluarga: Rumah adat Suku Bima selalu mampu menampung kebutuhan keluarga. Setiap rumah adat memiliki ruangan yang luas, baik untuk keluarga besar maupun keluarga kecil. Bentuk rumah yang minimalis namun sederhana tak mengurangi kenyamanannya.

🔑

Mudah Sekali Menerapkannya Hingga Ke Masa Kini: Rumah adat Suku Bima sangat khas dan mudah untuk dirawat. Masyarakat setempat masih menggunakannya sebagai rumah idaman hingga kini. Kehadirannya cocok untuk memenuhi kebutuhan proses penataan lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

7. Kekurangan Rumah Adat Suku Bima

💲

Harga Material Yang Mahal: Jika dibandingkan dengan bangunan rumah di perkotaan, material pada rumah adat Suku Bima tergolong lebih mahal. Hal ini karena keterbatasan stok bahan baku karena kualitas kayu yang digunakan.

🌞

Mudah Rusak Akibat Cuaca: Seperti rumah tradisional Indonesia pada umumnya, rumah adat Suku Bima juga rentan terhadap serangan cuaca yang ekstrem dan mengalami kerusakan. Butuh ketelitian dan keterampilan khusus untuk merawat dan memperbaiki rumah tersebut.

Kurangnya Pertumbuhan Daerah Terhadap Rumah Adat: Saat ini, banyak pengembang properti di Indonesia beralih ke bangunan modern yang terbuat dari bahan yang lebih murah dan lebih mudah dibangun banyak di perkotaan. Hal ini menambah sedikit meningkatkan kebutuhan akan rumah adat Suku Bima di masa depan.

🚫

Terbatasnya Ketersediaan Kayu Rami: Pada masa lalu kayu rami mudah ditemui. Namun saat ini, kayu rami sudah mulai langka. Ini menjadi kendala dalam pembangunan rumah adat Suku Bima yang menggunakan material ini. Pembatasan kemampuan penukang kayu menjadi salah satu penyebab kayu rami semakin langka.

Detail Rumah Adat Suku Bima

Nama Rumah Lumbung Bima
Bahan dasar Kayu Rami, kayu Kelapa, Atap Ijuk Yang Didapatkan Di Hutan
Warna Rumah Menjaga warna kayu asli atau mengkilapkan tergantung pada keinginan pemilik rumah
Kisaran harga Berbagai jenis dan kualitas yang bervariasi antara Rp 500 ribu dan Rp 5 juta;
Lokasi yang cocok Biasanya di dataran tinggi atau bukit dan memiliki pemandangan yang baik
Luas rumah Rumah Adat Bima biasanya berukuran 600-800 meter persegi.

Pertanyaan Umum Tentang Rumah Adat Suku Bima

1. Apa yang membuat rumah adat Suku Bima unik?

Jawaban: Rumah adat Suku Bima unik karena memiliki desain yang khas, penggunaan kayu rami, dan atap bertipe ijuk yang ditemukan di hutan.

2. Apa fungsi dari Lumbung Bima?

Jawaban: Lumbung Bima awalnya dipakai untuk menampung hasil pertanian berupa padi dan berbagai jenis kacang-kacangan. Dia juga berfungsi sebagai pusat kegiatan komunal untuk masyarakat setempat.

3. Apa bagian dari rumah adat Bima yang disebut Guwo?

Jawaban: Guwo adalah pintu besar yang biasanya ditemukan di bagian depan rumah adat Bima.

4. Apa saja kelebihan rumah adat Suku Bima yang bisa diacungi jempol?

Jawaban: Kelebihan rumah adat Suku Bima, yaitu tetap eksis hingga kini, menggunakan material ramah lingkungan, mudah difungsikan untuk kebutuhan keluarga dan cocok untuk memenuhi kebutuhan dan lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

5. Adakah kekurangan dalam rumah adat Suku Bima?

Jawaban: Ya, ada beberapa kekurangan seperti harga material yang mahal, mudah rusak akibat cuaca, kurangnya pertumbuhan daerah terhadap rumah adat, dan terbatasnya ketersediaan kayu rami.

6. Apakah rumah adat Suku Bima harganya mahal?

Jawaban: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, harga material rumah adat Suku Bima terbilang cukup mahal dibandingkan dengan material rumah lainnya. Harganya bervariasi mulai dari Rp. 500 ribu hingga Rp. 5 juta, tergantung pada jenis bahan dan tingkat kesulitan dalam pembuatan.

7. Apakah rumah adat Suku Bima masih dihuni oleh masyarakat pribumi?

Jawaban: Meski kini Banyuwangi sudah berkembang modern, tetapi banyak masyarakat adat Suku Bima masih tinggal di rumah adat sebagai bentuk melestarikan warisan sesuai tradisi dan kepercayaan mereka.

Kesimpulan

Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, keberadaan rumah adat Suku Bima terus dipertahankan dan dijaga oleh masyarakat setempat sebagai salah satu bentuk warisan budaya yang kaya dan unik. Memiliki kelebihan yang signifikan seperti keindahan, kemudahan pemeliharaan dan lingkungan yang bersih dan sehat menjadi alasan kuat mengapa rumah adat Suku Bima patut dipertimbangkan sebagai gaya rumah di masa depan. Meski begitu, kelemahan seperti harga material yang mahal dan pembatasan kemampuan penukang kayu menjadi kendala dalam pembangunan rumah adat Suku Bima di masa kini. Kendati demikian, rumah adat ini tetap merupakan alternatif yang menarik bagi Anda mencari tempat tinggal yang nyaman dan bernuansa alami.

Sekian informasi tentang Rumah Adat Suku Bima yang pantas Anda ketahui. Terima kasih telah membaca artikel ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Salam,

Tim Redaksi Rinidesu

Disclaimer:

Informasi yang dihasilkan di artikel ini bersumber dari berbagai macam sumber dan dengan sebaik-baiknya telah masuk di dalam batasan waktu penulisan artikel. Kami tidak bertanggung jawab atas kesalahan informasi yang mungkin terjadi selama proses penulisan artikel ini.

Iklan