Sejarah Ame dalam Bahasa Jepang


Ame dalam Bahasa Jepang

Kita semua pernah merasakan aneka jenis permen dan cokelat saat kita masih kecil atau bahkan masih sekarang. Namun, rasanya kurang lengkap jika kita tidak merasakan manis ala Jepang. Penyebutan kue manis atau permen dalam bahasa Jepang adalah “ame” dan sudah ada sejak zaman Nara, tahun 710-794 Masehi.

Pada zaman itu, bangsawan Jepang menciptakan “ame” dengan campuran gula dan bahan alami lainnya seperti jahe, jinten dan kulit kayu manis. Perlahan-lahan, semakin banyak orang yang mulai memproduksi “ame” dan menjualnya di pasar. Pada zaman Heian, yang terkenal dengan kecintaan menikmati hidangan yang indah, orang Jepang menyajikan “ame” dengan rasa dan bentuk yang indah.

Selama periode Muromachi, “ame” menjadi sangat populer dan muncul banyak toko kue manis di seluruh Jepang. Akan tetapi, selama Perang Dunia II, pemerintah Jepang membuat kebijakan untuk mengalihkan produksi makanan dari permen ke bahan makanan pokok seperti beras dan gandum.

Namun, sesudah perang, “ame” kembali menjadi makanan yang populer dan mulai diproduksi secara massal. Pada tahun 1950-an, produsen permen menciptakan inovasi-inovasi baru seperti permen karet, yang sebelumnya tidak dikenal di Jepang.

Ketika Jepang semakin modern, “ame” juga mengalami inovasi dan perubahan dalam bentuk dan rasa. Ada aneka jenis “ame” seperti “konpeito”, permen kaca yang terbuat dari kristal gula dan “kohakutou”, permen gula alami yang terbuat dari semangka. Selain itu, “ame” juga menjadi hadiah yang populer pada acara-acara rutin seperti acara pertunjukan atau upacara pernikahan.

Kesimpulannya, “ame” dalam bahasa Jepang sudah lama menjadi makanan yang populer dan diproduksi secara massal. Walau begitu, konsepnya telah mengalami perkembangan dan perubahan seiring dengan perkembangan masyarakat Jepang. Sekarang, aneka jenis “ame” sudah bisa ditemukan di mana-mana di Jepang dan menjadi produk yang dikenal di dunia internasional.

Berbagai Jenis Ame dalam Bahasa Jepang


Ame dalam bahasa Jepang

Ame dalam bahasa Jepang bermakna permen atau kudapan manis yang nikmat. Biasanya terbuat dari gula, pati tepung, sirup dan lain-lain. Ada banyak jenis ame yang diproduksi di Jepang dan semuanya punya rasa dan bentuk yang unik. Berikut jenis-jenis ame dalam bahasa Jepang:

1. Kintaro Ame


Kintaro Ame dalam bahasa Jepang

Kintaro Ame merupakan ame tradisional dengan rasa strach dan unik. Bentuknya bulat dengan warna-warna yang menarik. Di dalam kintaro ame terdapat gambar yang berhubungan dengan tokoh legendaris dari Jepang, Kintaro.

2. Sakurafubuki Ame


Sakurafubuki Ame dalam bahasa Jepang

Sakurafubuki Ame mempunyai rasa yang manis dan segar. Ame ini diberi warna merah muda yang cantik, menyerupai kelopak bunga sakura (bunga sakura adalah simbol nasional Jepang). Karena sakurafubuki ame diberikan bentuk yang rata seperti puri, selain makanan ringan juga membuat cantik dalam kaleng dimana biasanya disimpan.

Sakurafubuki Ame pertama kali diproduksi pada tahun 1976 oleh perusahaan Ame no Kawa.

3. Tsumami Ame


Tsumami Ame dalam bahasa Jepang

Tsumami Ame adalah ame dengan penampilan yang unik. Mereka seperti kertas tipis yang dijepit dan dipotong dalam berbagai bentuk seperti bunga, ikan, burung, atau karakter populer. Tsumami Ame pertama kali diciptakan di Kyoto, di mana dia sangat populer di kalangan wanita di era Heian (794-1185).

Jadi seandainya kalian ingin menikmati permen yang cantik tetapi nikmat, Tsumami Ame bisa menjadi pilihan yang tepat.

4. Ume Ame


Ume Ame dalam bahasa Jepang

Ume Ame memiliki cita rasa asam. Biasanya, ame ini dibuat dari buah umeboshi yang asam, terutama sebagai obat untuk menghindari rasa mual. Selain rasanya yang enak, Ume Ame juga dikenal manfaatnya dalam membantu melawan dampak dari makanan yang berlemak.

Ume Ame sangat populer sebagai permen tradisional dan disukai dengan rasa asam yang khas

5. Kuro Ame


Kuro Ame dalam bahasa Jepang

Kuro Ame memiliki rasa seperti karamel. Ame ini diberikan nama “kuro” yang artinya hitam karena sebelum dibentuk menjadi bentuk lanyard, ame ini adalah sejenis karamel berwarna hitam. Kuro Ame seringkali digunakan sebagai tanda kasih sayang dalam budaya Jepang. Pada festival dan acara khusus, kuro ame adalah hadiah yang sangat populer.

Dari jenis-jenis ame dalam bahasa Jepang ini membuat wisata kuliner di Jepang semakin lengkap.

Peribahasa & Ungkapan yang Menggunakan Ame dalam Bahasa Jepang


Ame dalam bahasa jepang

Ame adalah kata dalam bahasa Jepang yang memiliki arti hujan. Seperti pada umumnya, hujan sendiri dapat membuat suasana hati seseorang menjadi berubah, baik menjadi senang atau malah menjadi sedih. Di Indonesia sendiri juga terdapat beberapa ungkapan tentang hujan yang sering digunakan sehari-hari. Begitu pula halnya dengan bahasa Jepang, di mana terdapat banyak sekali peribahasa dan ungkapan yang menggunakan ame sebagai judulnya. Berikut ini adalah beberapa peribahasa dan ungkapan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di Jepang.

1. Ame to furusato

Ame to furusato

Satu peribahasa yang sering mendapat perhatian dan kerap dikutip dalam bahasa Jepang adalah “ame to furusato”. Arti harfiahnya “hujan dan kampung halaman”. Peribahasa ini digunakan untuk menyampaikan bahwa meski hujan turun dengan derasnya, tetapi kampung halaman seseorang tetaplah tempat yang nyaman dan membuat hati bahagia.

2. Ame furi tsuzuku

Ame furi tsuzuku

Peribahasa kedua adalah “ame furi tsuzuku”. Arti harfiah dari peribahasa ini adalah “hujan terus-menerus turun”. Peribahasa ini banyak digunakan di Jepang sebagai suatu ungkapan untuk menggambarkan suatu kondisi yang tidak berubah-ubah, bahkan meskipun sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

3. Kasa wo sashite susumu

Kasa wo sashite susumu

“Kasa wo sashite susumu” adalah ungkapan Jepang yang bermakna “menjaga payung berjalan”. Maksud dari ungkapan tersebut adalah ketika hujan turun, maka sebaiknya kita membawa payung agar kita tetap dapat berjalan dan terlindungi dari hujan tersebut. Demikian juga dengan hidup, setiap orang seharusnya selalu mempersiapkan diri agar dapat menghadapi setiap kejadian yang akan datang, baik dalam keadaan cerah atau sedang hujan-hujannya.

4. Ame no hi mo tenki

Ame no hi mo tenki

Ungkapan berikutnya yang juga sering digunakan adalah “ame no hi mo tenki”. Artinya adalah bahwa “walau seandainya hujan, langit tetap cerah”. Seperti diketahui, cuaca sering berubah-ubah dan tidak bisa diprediksi. Ungkapan ini mengajarkan kita untuk selalu berpikir positif dan tidak menyerah bahkan ketika dihadapkan pada keadaan yang sulit dan tidak menyenangkan.

5. Ame ni mo makezu

Ame ni mo makezu

Ungkapan terakhir adalah “Ame ni mo makezu”. Artinya adalah “tidak akan kalah bahkan oleh hujan”. Pada dasarnya, ungkapan tersebut mengajarkan kita untuk selalu berjuang dan pantang menyerah dalam keadaan apapun, baik dalam situasi yang sulit maupun mudah.

Di Jepang, hujan atau ame bukan merupakan hal yang buruk dan menyedihkan. Oleh karena itu, banyak masyarakat Jepang yang bahagia dan merasa tenang ketika hujan turun. Hal ini pun tercermin dari banyaknya peribahasa dan ungkapan yang menggunakan ame sebagai menjadi judulnya. Peribahasa dan ungkapan di atas juga dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk tetap optimis dan selalu berusaha dalam menghadapi setiap masalah dan tantangan hidup.

Ame dalam Budaya Populer Jepang


Ame dalam budaya populer jepang

Di Jepang, hujan adalah sebuah fenomena alamiah yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Apalagi dengan keindahan ame (hujan) yang selalu dihadirkan dalam karya seni mereka. Banyak sekali karya seni seperti musik, film, maupun anime yang menggunakan hujan sebagai salah satu elemen penting di dalamnya. Karya-karya inilah yang kemudian memperkenalkan keindahan ame dalam budaya populer Jepang.

Salah satu bentuk seni yang mengangkat keindahan ame adalah musik. Banyak sekali lagu-lagu di Jepang yang mengisahkan tentang hujan, baik itu dalam lirik maupun video klipnya. Lagu yang paling terkenal adalah Itsuka Dokoka de dari penyanyi legendaris Jepang, Miyuki Nakajima. Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang sedang merindukan kekasihnya saat hujan turun. Suara pelan-pelan Miyuki Nakajima dan hentakan hujan yang lembut membawa pendengar pada suasana yang tenang dan romantis.

Ame juga sering dihadirkan dalam film Jepang. Salah satu film paling populer yang memanfaatkan elemen ame adalah After the Rain, yang dirilis pada tahun 2018. Film ini bercerita tentang seorang gadis SMA yang jatuh cinta pada pelatih lamanya yang lebih tua. Film ini menampilkan pemandangan hujan yang lembut dan indah di kawasan Tama, Tokyo. Keindahan ame dalam film ini berhasil membawa penonton merasakan kesepian dan perasaan cinta yang dialami tokoh utama.

Tak hanya dalam musik dan film, keindahan ame juga kerap hadir dalam anime. Anime yang memperlihatkan ame dalam adegan-adegannya seringkali menghadirkan nuansa yang sedih atau romantis, bahkan keduanya. Salah satu anime yang dirilis pada tahun 2019, Weathering with You, mengisahkan tentang seorang anak laki-laki yang bertemu dengan seorang gadis yang mampu mengendalikan cuaca. Pemandangan hujan yang indah dalam anime ini berhasil menghadirkan perasaan yang sama dengan yang ada di film After the Rain, yaitu kesepian dan cinta yang mendalam.

Dalam kehidupan sehari-hari, keindahan ame juga diabadikan dalam bentuk tradisi. Ame-zaiku adalah seni membuat permen yang menyerupai benda-benda di dalam hujan, seperti payung atau ikan koi. Permen yang terbuat dari gula, air, tepung, dan pewarna makanan ini dibentuk dengan tangan tanpa alat bantu apapun. Ame-zaiku biasanya dijadikan oleh-oleh khas Jepang, tapi kamu juga bisa menemukan tokonya di beberapa negara dengan harga yang cukup mahal.

Keindahan ame memang tidak akan pernah habis untuk diungkapkan. Berbagai seni dan tradisi yang ada di Jepang berhasil menghadirkannya dalam banyak bentuk, sehingga keindahan ame bisa dirasakan oleh siapapun. Dari lagu, film, anime, hingga permen, semua itu berhasil mengangkat keindahan ame dalam budaya populer Jepang.

Ame dalam Bahasa Jepang: Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui

Tips untuk Memilih Ame dalam Bahasa Jepang


Tips untuk Memilih Ame dalam Bahasa Jepang

Ame dalam bahasa Jepang adalah permen tradisional yang sudah ada sejak zaman Edo di Jepang. Ada berbagai jenis ame yang bisa kita nikmati, seperti ame apel, permen terong, dan ame mint, semua dengan rasa yang lezat dan unik. Jika Anda adalah penggemar permen, maka ame dalam bahasa Jepang harus masuk ke dalam daftar makanan yang wajib Anda coba.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda memilih ame yang tepat dalam bahasa Jepang:

1. Pilih Jenis Ame

Sebelum membeli ame dalam bahasa Jepang, pertimbangkan jenis ame apa yang ingin Anda coba. Ada berbagai macam ame, dari rasa ubi jalar hingga stroberi. Setiap bahan dasar memberikan rasa yang unik pada ame, sehingga pastikan Anda mencari ame yang paling cocok dengan selera Anda.

2. Cek Kemasan

Sebelum membeli ame dalam bahasa Jepang, pastikan untuk memeriksa kemasannya dengan teliti. Kemasan permen tradisional biasanya memiliki gambar-gambar tradisional Jepang atau bahkan karakter anime. Pastikan kemasannya tidak rusak atau kotor karena ame mudah leleh dan pecah jika kemasannya rusak.

3. Perhatikan Warna

Warna ame juga bisa menentukan rasa yang akan Anda dapatkan. Ada beberapa jenis ame yang memiliki warna-warna cerah dan mencolok, seperti merah dan hijau. Warna-warna ini menunjukkan rasa yang kuat dan biasanya memiliki rasa yang agak asam. Jika Anda lebih suka ame yang lembut, maka pilihlah ame yang berwarna pastel.

4. Perhatikan Kandungan Gula

Ame dalam bahasa Jepang memiliki kandungan gula yang berbeda-beda. Jika Anda ingin mengurangi konsumsi gula, pastikan untuk memeriksa kandungan gula pada label kemasan. Beberapa jenis ame bahkan memiliki kandungan gula rendah dan cocok untuk Anda yang sedang berusaha menjaga kesehatan.

5. Beli dari Toko Terpercaya

Tips untuk Memilih Ame dalam Bahasa Jepang

Pastikan untuk membeli ame dalam bahasa Jepang dari toko terpercaya. Jangan membeli ame dari toko yang tidak jelas asal-usulnya atau dari pedagang kaki lima. Terkadang ame palsu disebarkan dengan harga murah untuk menarik minat konsumen. Pastikan untuk membeli dari toko terpercaya dan jangan terlalu cepat tergoda oleh harga yang murah.

Dengan tips di atas, Anda sekarang siap untuk memilih ame dalam bahasa Jepang yang tepat untuk Anda. Ingatlah untuk memperhatikan jenis ame, kemasan, warna, kandungan gula, dan beli dari toko terpercaya. Selamat menikmati!

Iklan