Apa itu Hiragana dan Bagaimana Cara Membacanya?


Hiragana (ひらがな)

Apakah kamu pernah mendengar tentang hiragana? Hiragana adalah satu dari tiga huruf dalam bahasa Jepang. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata Jepang yang bukan berasal dari kanji, yaitu huruf yang diadaptasi dari tanda kanji. Hiragana berbeda dengan katakana yang digunakan untuk merujuk pada kata-kata asing dan kata-kata teknis.

Selain itu, hiragana juga sering digunakan untuk menulis kata-kata sambung, konjugasi kata kerja, kata-benda, dan sebagainya. Oleh karena itu, belajar hiragana merupakan hal yang sangat penting jika kamu ingin memperdalam kemampuan bahasa Jepangmu.

Huruf hiragana sendiri dianggap sebagai dasar dalam belajar bahasa Jepang. Hampir semua kursus bahasa Jepang memasukkan pengajaran mengenai dasar-dasar hiragana dalam pelajarannya. Maka dari itu, pastikan kamu belajar hiragana dengan benar jika kamu ingin memperdalam kemampuan bahasa Jepangmu.

Bagaimana cara membaca hiragana? Cara membacanya sebenarnya cukup mudah. Setiap huruf hiragana memiliki cara membaca yang unik dan mudah untuk diingat. Misalnya, jika kamu ingin membaca huruf ‘あ’, maka kamu harus melafalkan sebagai ‘a’ seperti dalam kata ‘apple’. Begitu pula dengan huruf ‘い’ yang diucapkan sebagai ‘i’ seperti dalam kata ‘insect’. Nah, begitu seterusnya. Kamu dapat mencari daftar lengkap hiragana dan cara membacanya di internet.

Jika kamu ingin mempelajari cara menuliskan hiragana, maka kamu harus terlebih dahulu memahami bentuk dan aturan dasar dari masing-masing huruf hiragana. Hiragana memiliki bentuk dasar yang sederhana, hal ini membuat kamu dapat mempelajari dan menguasai pola dasar dalam menulis hiragana.

Jangan khawatir jika kamu merasa kesulitan dalam menghafal huruf-huruf hiragana. Pelan-pelan saja, karena hiragana memang bukanlah sesuatu yang dapat dipelajari dalam sehari. Belajarlah secara bertahap dan berulang-ulang, kamu akan semakin terbiasa dalam menghafal huruf hiragana.

Jangan lupa, praktik membuat sempurna. Kamu harus sering-sering berlatih menulis dan mengucapkan huruf hiragana agar semakin memahaminya.

Jadi, bila kamu ingin memperdalam kemampuan bahasa Jepangmu, pastikan kamu mempelajari hiragana dengan benar dan berlatih dengan rutin. Hiragana merupakan dasar penting dalam belajar bahasa Jepang. Selamat belajar!

Sejarah dan Asal-usul Teks Hiragana


Hiragana Ohayou Gozaimasu

Hiragana adalah salah satu aksara Jepang yang digunakan untuk menulis bahasa Jepang. Sejarah hiragana dimulai dari abad ke-8, saat seorang biksu bernama Kukai atau Kobo Daishi pergi ke Tiongkok untuk mempelajari aksara Tionghoa kuno, yang saat itu telah berkembang menjadi aksara Tionghoa Klasik. Sesampainya di Tiongkok, ia belajar tentang Mantra Esoteris Tionghoa, dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke Korea. Di Korea, Kukai mempelajari aksara Hanja dan membuat aksara baru yang disebut aksara Kana atau Fonetik Kana.

Awalnya, aksara Kana hanya terdiri dari dua jenis huruf, yaitu man’yōgana dan katakana. Man’yōgana terdiri dari 50 tanda aksara Tionghoa kuno yang digunakan sebagai kata-kata pemikat atau slogan pada abad ke-5 hingga ke-10, sedangkan katakana terdiri dari 48 huruf, digunakan untuk menulis bahasa asing atau untuk memberikan penekanan pada beberapa kata.

Namun, hiragana baru mulai berkembang di akhir abad ke-8 dan awal abad ke-9, saat para wanita bangsawan dan orang kaya mulai belajar membaca dan menulis. Namun, mereka kurang nyaman dengan aksara Kana, sehingga mereka menciptakan pola tulisan tangan yang lebih sederhana. Itulah yang kemudian menjadi dasar pembuatan huruf hiragana pertama, yaitu Huruf Henu / He-no-wa-no, yang kemudian berkembang menjadi huruf-huruf lainnya.

Hiragana sendiri pada awalnya digunakan untuk menulis surat, cerita pendek, dan puisi, tetapi kemudian juga digunakan untuk menulis literatur populer, seperti novel dan kolom surat kabar. Dalam perkembangannya, aksara hiragana mengalami beberapa perubahan dari segi penulisan, di antaranya perubahan bentuk dan penggunaan huruf. Sebagai contoh, huruf Chi / Ti, sebelum zaman Meiji, ditulis dengan tiga garis, tetapi setelah reformasi, huruf tersebut ditulis dengan dua garis.

Dari sinilah, Hiragana menjadi salah satu aksara resmi Jepang, yang digunakan selain aksara Katakana dan Kanji. Masing-masing aksara memiliki fungsi dan kelompok kata yang berbeda-beda. Hiragana dianggap sebagai aksara yang paling dasar dan paling mudah dipelajari, karena hanya terdiri dari 46 tanda, dan sering digunakan untuk menulis kata-kata Jepang asli, terutama kata-kata yang tidak dapat ditulis dengan huruf Kanji.

Sekarang, Hiragana digunakan dalam konteks sehari-hari, termasuk dalam bahasa sehari-hari. Hiragana juga sering digunakan dalam penulisan nama jalan, nama produk, dan istilah-istilah teknis yang tidak ditulis dengan huruf Kanji. Selain itu, dalam budaya pop dan anime, sering kali menggunakan aksara Hiragana untuk menambahkan sentuhan lucu atau imut pada karakter atau adegan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami asal-usul hiragana, sehingga kita dapat lebih memahami budaya dan sejarah Jepang, terutama dalam mempelajari bahasa Jepang. Hiragana Ohayou Gozaimasu adalah salah satu contoh bentuk dasar Hiragana yang merupakan ucapan salam pagi yang populer di Jepang. Jadi, ayo belajar Hiragana dan merangkul budaya Jepang!

Panduan Pengucapan Menggunakan Hiragana “Ohayou Gozaimasu”


Ohayou Gozaimasu

Hiragana merupakan salah satu tulisan Jepang yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tulisan hiragana dasar adalah ‘おはようございます’ atau yang dibaca ‘Ohayou Gozaimasu’. Ungkapan ini biasa digunakan sebagai salam pagi di Jepang. Hiragana ‘Ohayou Gozaimasu’ diucapkan dengan menggunakan beberapa aturan khusus. Untuk itu, simak panduan pengucapan menggunakan hiragana ‘Ohayou Gozaimasu’ berikut ini:

1. Cara Mengucapkan “Ohayou”


Ohayou

Huruf ‘O’ pada ‘Ohayou’ diucapkan dengan pengucapan huruf ‘O’ seperti dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya, huruf ‘ha’ diucapkan dengan melafalkan bunyi ‘ha’ dengan sedikit suara ‘a’ yang lebih pendek. Huruf ‘yo’ diucapkan dengan melafalkan seperti bunyi ‘yo’ dalam bahasa Indonesia. Terakhir, huruf ‘u’ pada akhir kata tidak diucapkan dengan jelas. Bunyi ini disebut dengan bunyi ‘u’ desis atau bunyi ‘u’ yang pendek. Jadi, kata ‘Ohayou’ diucapkan sebagai ‘Oha-yo’.

2. Cara Mengucapkan “Gozaimasu”


Gozaimasu

Setelah ‘Ohayou’, kita melanjutkan dengan mengucapkan ‘Gozaimasu’. Huruf ‘go’ diucapkan dengan melafalkan bunyi ‘go’ seperti dalam bahasa Indonesia. Huruf ‘zai’ diucapkan dengan melafalkan bunyi ‘za’ seperti dalam bahasa Indonesia dan huruf ‘i’ diucapkan dengan menarik bunyi ‘i’ dengan suara yang lebih panjang. Terakhir, huruf ‘ma’ diucapkan dengan melafalkan seperti bunyi huruf ‘ma’ dalam bahasa Indonesia dan huruf ‘su’ pada akhir kata juga tidak diucapkan dengan jelas. Bunyi ini disebut dengan bunyi ‘u’ desis atau bunyi ‘u’ yang pendek. Jadi, kata ‘Gozaimasu’ diucapkan sebagai ‘Go-zai-ma-su’.

3. Panduan Praktis dalam Menggunakan “Ohayou Gozaimasu”


Japanese Greetings

Setelah memahami cara mengucapkan ‘Ohayou Gozaimasu’, berikut ini adalah beberapa panduan praktis dalam menggunakan ungkapan ini:

1. Waktu Penggunaan

‘Ohayou Gozaimasu’ biasa digunakan sebagai salam pagi di Jepang. Penggunaan salam ini biasanya terjadi ketika belum terlalu siang dan sebelum orang tersebut mulai melakukan aktivitas yang sibuk. Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan ungkapan ini mulai berkembang menjadi penggunaan sebagai salam dalam pertemuan resmi maupun tidak resmi.

2. Konteks Penggunaan

3. Ekspresi Wajah dan Bahasa Tubuh

Penggunaan ekspresi wajah dan bahasa tubuh pada saat mengucapkan ‘Ohayou Gozaimasu’ sangat penting di Jepang. Biasanya, ketika orang bersalaman dan bertegur sapa di pagi hari, mereka akan menundukkan kepala sedikit sambil menjaga pandangan mata. Hal ini digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara.

Berikut adalah beberapa panduan praktis dalam menggunakan ‘Ohayou Gozaimasu’ dengan benar. Sebagai tambahan, jangan ragu untuk terus berlatih dalam penggunaannya karena hal ini akan meningkatkan keterampilan dan kemampuan berbahasa Jepang kita. Semoga panduan ini dapat membantu dalam mempelajari cara menggunakan hiragana ‘Ohayou Gozaimasu’ dengan lebih baik!

Penjelasan Mengenai Fungsi Huruf Tengah (Ten Ten) dan Huruf Bawah (Maru)


gambar huruf tengah maru

Hiragana adalah salah satu sistem tulisan Jepang yang terdiri dari 46 karakter. Dalam sistem tulisan tersebut terdapat dua jenis tanda kecil atau diakritik yang dapat ditemukan pada karakter-karakter hiragana, yaitu huruf tengah (ten ten) dan huruf bawah (maru). Diakritik tersebut memiliki fungsi yang berbeda dan akan memberikan pengaruh pada pengucapan serta makna dari kata tersebut. Pada artikel ini akan dijelaskan lebih detail mengenai fungsi diakritik tersebut.

Fungsi Huruf Tengah (Ten Ten)


gambar huruf tengah

Huruf tengah atau ten ten adalah tanda diakritik kecil berupa dua garis kecil yang menggantung di atas karakter hiragana. Tanda ini menandakan bahwa huruf k tersebut diucapkan dengan suara g atau b. Dalam sistem tulisan Jepang, huruf g dan b kelompok bunshin atau huruf-huruf yang sama dengan bentuk hiragana yang berbeda. Contohnya, kata kami (berasal dari kata ‘kamu’) yang memiliki huruf awal ‘k’ akan diubah menjadi ‘g’ ketika diberi tanda diakritik ten ten. Karakter kanji untuk kata ‘kami’ adalah 米 yang juga dapat membawa arti nasi atau beras. Apabila ditulis dengan hiragana dan dengan pengucapan yang berbeda, maka akan memberikan arti yang berbeda pula.

Contoh lain perubahan pengucapan yang disebabkan oleh ten ten adalah huruf ‘t’ menjadi ‘d’, huruf ‘s’ menjadi ‘z’, dan huruf ‘h’ menjadi ‘b’. Kata watashi atau ‘aku’ akan menjadi wadashi ketika diberi tanda diakritik ten ten pada huruf ‘t’. Contoh lain kata desu (adalah) akan menjadi desu (memiliki) ketika huruf ‘s’ diganti dengan huruf ‘z’ dengan penambahan tanda ten ten.

Penggunaan diakritik ten ten sangat penting dalam sistem tulisan Jepang karena dapat membuat perubahan besar terhadap makna dari sebuah kata. Pemakaian ten ten pada karakter yang tepat akan membuat ucapan kata-kata menjadi benar dan tepat dengan artinya.

Fungsi Huruf Bawah (Maru)


gambar huruf bawah

Huruf bawah atau maru adalah tanda diakritik kecil berupa titik yang ditempatkan di bawah karakter hiragana. Tanda ini menandakan bahwa karakter hiragana tersebut diucapkan dengan udara dari hidung. Contohnya pada kata hontō atau ‘benar’, karakter terakhir ditambahkan dengan huruf n dan tanda maru sehingga menjadi ‘hontōn’.

Dalam beberapa kata, tanda diakritik maru dapat menunjukkan perbedaan dalam pengucapan sekaligus makna. Pada kata chīsana atau ‘kecil’, huruf terakhir dapat ditambahkan dengan huruf ya untuk menunjukkan pengucapan yang berbeda, menjadi chīsayāngata atau ‘rencana kecil’ atau chīsashita atau ‘telah mengecil’.

Penggunaan diakritik maru dalam sistem tulisan Jepang sangat membantu dalam membentuk pengucapan dan memperjelas arti dalam sebuah kata.

Dalam belajar bahasa Jepang dan sistem tulisan Hiragana, pemahaman fungsi dari diakritik ten ten dan maru sangat penting dipahami. Hal ini akan membantu dalam mengekspresikan pengucapan dan makna yang benar.

Tips untuk Memperbanyak Kosakata dengan Hiragana


Kosakata dalam bahasa jepang

Bicara mengenai bahasa Jepang memang tidak akan pernah ada habisnya, karena bahasa ini sangat unik dan mempunyai tatabahasa yang berbeda dari bahasa-bahasa lainnya. Salah satu tata bahasa yang cukup penting untuk dikuasai yaitu hiragana. Hiragana merupakan aksara Jepang dasar yang digunakan untuk menulis kata-kata dari bahasa Jepang. Dan kali ini kita akan membahas tips untuk memperbanyak kosakata dengan hiragana.

Membaca Buku atau Manga Dalam Bahasa Jepang


belajar bahasa jepang

Cara yang paling efektif dan menyenangkan dalam memperbanyak kosakata dengan hiragana adalah dengan membaca buku atau manga dalam bahasa Jepang. Ketika membaca buku atau manga, kamu tidak hanya memperbanyak kosakata, tapi juga memperluas wawasan tentang budaya Jepang dan cara berkomunikasi yang umum digunakan. Dalam pembelajaran kosakata, peran pemahaman konteks juga sangat penting untuk memperdalam pemahaman kata-kata baru.

Menonton Anime atau Drama Dalam Bahasa Jepang


anime dalam bahasa jepang

Menonton anime atau drama dalam bahasa Jepang juga sangat efektif dalam memperbanyak kosakata dengan hiragana. Dalam menonton anime atau drama, selain memperkaya kosakata, kamu juga akan memperdalam pemahaman tentang bahasa Jepang dan budaya di Jepang. Akan lebih baik lagi jika kamu menonton dengan subtitle bahasa Jepang agar dapat mengasah kemampuan membaca hiragana dan kanji (aksara Jepang yang lebih lanjut).

Belajar Kosakata melalui Permainan


belajar bahasa jepang dalam game

Memainkan game dalam bahasa Jepang juga dapat membantumu untuk memperbanyak kosakata dengan hiragana. Game-game seperti RPG (Role Playing Game) atau game simulasi populer Jepang seperti Princess Maker dapat membantu kami untuk belajar mengenai kosakata seperti angka, hari, bulan, dan kata-kata sehari-hari lainnya. Selain itu, pengucapan karakter dalam game juga biasanya cukup jelas dan mudah dipahami.

Membuat Daftar Kosakata


belajar bahasa jepang dengan daftar kosakata

Terakhir, sangat disarankan untuk membuat daftar kosakata yang telah kamu peroleh. Dengan membuat daftar, kamu bisa merapikan kosakata yang kamu pelajari, dan bisa mempermudahmu dalam mengingat apa saja kosa kata yang sudah kamu pelajari. Kamu juga bisa membuat kategori daftar kosakata, seperti warna, bentuk, atau kata-kata kerja sehari-hari. Hal ini akan sangat membantumu dalam mengingat dan memahami kata-kata yang sudah kamu pelajari.

Iklan