- Mengenal Tradisi 7 Bulanan dalam Kehidupan Masyarakat Jawa
- Pengertian dan Hikmah dari 7 Bulanan Adat Jawa
- Kelebihan dan Kekurangan 7 Bulanan Adat Jawa
- Proses Pelaksanaan 7 Bulanan Adat Jawa
- Tabel Data 7 Bulanan Adat Jawa
- FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan
- 1. Di mana biasanya pelaksanaan 7 bulanan adat Jawa dilakukan?
- 2. Setiap waktu mitoni untuk usia keberapa?
- 3. Apa saja syarat yang harus dilengkapi untuk melaksanakan 7 bulanan adat Jawa?
- 4. Apa saja yang harus dipersiapkan saat melaksanakan 7 bulanan adat Jawa?
- 5. Apa saja rekomendasi pakaian saat melaksanakan 7 bulanan adat Jawa?
- 6. Dapatkah acara Mitoni diselenggarakan oleh keluarga yang non-Jawa?
- 7. Apa saja persiapan lain yang diperlukan?
- Kesimpulan
- Disclaimer
Mengenal Tradisi 7 Bulanan dalam Kehidupan Masyarakat Jawa
Halo, Pembaca rinidesu.com! Adat Jawa memang sangat kental dengan tradisi-tradisinya yang kaya akan makna dan simbolisme. Salah satu di antaranya adalah 7 bulanan adat Jawa, atau biasa disebut dengan Mitoni. Kegiatan ini sangat penting dalam kehidupan masyarakat Jawa dan biasanya diadakan ketika seorang wanita hamil memasuki usia ke-7 bulan. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai 7 bulanan adat Jawa, berikut penjelasannya.
Pengertian dan Hikmah dari 7 Bulanan Adat Jawa
Mitoni sendiri mempunyai pengertian sebagai “mencari rahmat”, di mana ibu hamil melakukan ritual untuk meminta rahmat dan keselamatan bagi dirinya dan calon bayinya. Dalam penanggulangan bencana, Mitoni juga menjadi salah satu usaha yang dipercayakan untuk menghindari bahaya dan mendatangkan keberuntungan. Demikian pula untuk menjaga kualitas kehamilan, usia 7 bulan dianggap sebagai saat yang vital bagi keberlangsungan kehidupan janin dalam kandungan.
Setelah usai menjalani ritual, alih-alih menarik perhatian lebih banyak orang dalam merayakan kesuksesannya, memang tidak ada kepentingan lain di balik ritual Mitoni, selain mencurahkan usaha dan doa untuk bisa mendapatkan kelahiran yang sehat dan selamat.
Kelebihan dan Kekurangan 7 Bulanan Adat Jawa
Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan 7 bulanan adat Jawa. Berikut penjelasannya.
Kelebihan
1. Memberikan Pesan Moral
Ritual yang ada pada 7 bulanan adat Jawa memiliki pesan moral yang disampaikan pada anggota keluarga lainnya. Maka dari itu, orang ketika hendak melakukan ritual harus memahami arti dari setiap ritualnya.
2. Menjaga Hubungan Keluarga
Saat melaksanakan ritual 7 bulanan adat Jawa, keluarga harus berkumpul bersama-sama menjadi sebuah rasa kebersamaan dalam keluarga, dimana dalam prosesnya bisa membantu menjaga hubungan keluarga menjadi lebih hangat dan erat.
3. Memberikan Semangat pada Ibu Hamil
Dalam proses mengandung janin, beberapa ibu hamil mengalami fase merendah diri. Ketika acara Mitoni dilaksanakan, keluarga menyampaikan doa untuk ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Dengan adanya ritual ini dapat memberikan semangat dan menyemangati ibu hamil.
4. Melestarikan Budaya
Tidak dapat dipungkiri, 7 bulanan adat Jawa adalah bagian dari budaya Jawa. Maka dari itu, proses melaksanakan ritual akan mempengaruhi generasi berikutnya dalam melestarikan budaya tanah air.
5. Menjaga Stabilitas Emosi Sang Ibu
Saat sebuah ibu hamil, ia perlu memperhatikan emosi yang stabil untuk kesehatan janin. Dalam acara Mitoni yang dihadiri keluarga lainnya, proses berdoa dan memberikan dukungan pada sang ibu dapat membantu menjaga stabilnya kondisi emosinya.
Kekurangan
1. Menambah Biaya Keluarga
Melakukan ritual 7 bulanan adat Jawa memang untuk kesehatan dan keselamatan ibu hamil dan bayi dalam kandungannya. Namun kita jangan abai dengan unsur biayanya yang mahal, karena dalam satu paket cenderung dianggap cukup mahal.
2. Lama Acara
Acara Mitoni mudah-mudahan pada prosesnya, namun acara tetaplah menghabiskan waktu sehingga tidak semua orang bisa menghabiskan waktu untuk acara tersebut. Hal ini membuat terkadang ada keluarga angkat kaki saat acara ritul Mitoni berlangsung.
Proses Pelaksanaan 7 Bulanan Adat Jawa
Ada beberapa prosesi di dalam 7 bulanan adat Jawa.
Babad Tanah Jawa
Babad Tanah Jawa adalah salah satu ritual dalam 7 bulanan adat Jawa. Dalam ritual ini, ibu hamil dikerumuni buku yang ditumpuk dan dikelilingi oleh seorang dukun. Dukun kemudian meminta izin kepada leluhur untuk membuka lembaran rahasia kehamilan wanita yang tengah hamil usia 7 bulan tersebut. Tindakan ini mengembalikan keseimbangan dan meningkatkan kesehatan sang ibu hamil.
Ruwatan Garwo
Ruwatan Garwo adalah ritual penyucian janin atau bayi dalam kandungan. Dalam ritual ini, dukun memimpin orang untuk menuangkan air dari lautan untuk memperkuat keberuntungan dari janin dan ibu hamil.
Sesaji Nasi Kuning
Ritual untuk meminta pengampunan dari leluhur dilakukan dengan menyiapkan sesaji yang akan disajikan ke pohon beringin sebagai tempat singgahnya roh leluhur.
Nyumbang Kacarakan
Ritual ini dilakukan oleh keluarga besar. Mereka akan menyumbangkan hasil bumi yang dihasilkan kepada sang ibu hamil sebagai bentuk dukungan moril dan material kepadanya.
Tabel Data 7 Bulanan Adat Jawa
No | Prosesi | Kegunaan |
---|---|---|
1 | Babad Tanah Jawa | Menyembuhkan penyakit secara spiritual, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menyingkirkan setan dalam tubuh si ibu |
2 | Ruwatan Garwo | Meminta keselamatan bagi ibu dan janin dalam kandungan. |
3 | Sesaji Nasi Kuning | Memohon perlindungan, keselamatan serta pertolongan dengan jalan persembahan sesaji atau tolak bala. |
4 | Nyumbang Kacarakan | Memaksimalkan keberuntungan bagi bayi yang ada di dalam kandungan |
FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Di mana biasanya pelaksanaan 7 bulanan adat Jawa dilakukan?
Acara 7 bulanan adat Jawa biasanya dilakukan di rumah sang ibu hamil atau di pendopo.
2. Setiap waktu mitoni untuk usia keberapa?
Saat seorang ibu hamil memasuki usia ke-7 bulan, dalam kalender Jawa biasanya tanggal 11 bulan bagi (ditandai dengan purnama [bulan purnama]).
3. Apa saja syarat yang harus dilengkapi untuk melaksanakan 7 bulanan adat Jawa?
Tidak ada persyaratan yang khusus untuk melaksanakan 7 bulanan adat Jawa. Yang penting adalah mendasari ritual ini dengan niat yang tulus dan mengikuti dengan hati yang ikhlas.
4. Apa saja yang harus dipersiapkan saat melaksanakan 7 bulanan adat Jawa?
Yang harus disiapkan di antaranya tanda mata seperti kue, buah-buahan, beras, ayam, kacang-kacangan, kotongan dan perlengkapan lain untuk ritual. Namun, ada beberapa keluarga yang melewatkan segala sesuatu tergantung dari kemampuan keuangan dan kebutuhan dari acara tersebut.
5. Apa saja rekomendasi pakaian saat melaksanakan 7 bulanan adat Jawa?
Pakaian yang akan digunakan tak terlalu ribet, cukup dengan pakain casual (kebaya) dan jangan lupa mengenakan semacam selendang.
6. Dapatkah acara Mitoni diselenggarakan oleh keluarga yang non-Jawa?
Tentu saja bisa, Mitoni dapat dilakukan oleh semua keluarga umat manusia.
7. Apa saja persiapan lain yang diperlukan?
Persiapan yang lainnya, seperti menyiapkan makanan atau nasi kuning, dan mengundang pandhita atau dukun yang akan memimpin ritual tersebut. Hal ini biasanya diatur oleh keluarga besar atau orang tua dari calon bayi yang akan dilahirkan.
Kesimpulan
Setelah mengetahui penjelasan mengenai 7 bulanan adat Jawa, dapat dikatakan bahwa ritual ini sangatlah penting bagi masyarakat Jawa. Selain untuk kesehatan dan keselamatan ibu hamil serta calon bayi, ritual ini juga memiliki pesan moral dan kebaikan yang bisa dirasakan bagi keluarga besar. Meskipun mengandung biaya yang cukup mahal dan memakan waktu, bahwa adat dan budaya tetap harus dijaga dan dilestarikan. Semoga dengan menjaga keberlangsungan budaya Jawa, dapat membawa keberkahan bagi masyarakat Jawa dan bagi umat manusia seluruhnya.
Disclaimer
Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis yang sesuai. Setiap pengobatan atau obat-obatan harus diminum sesuai dengan resep dokter. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum melakukan ritual atau mengambil keputusan medis.