Pengertian Ni dan Sejarahnya di Jepang


Ni artinya di Indonesia

Apakah kamu sering mendengar kata “Ni” di media sosial atau bahkan di sekitar lingkunganmu? Tahukah kamu bahwa istilah tersebut berasal dari Jepang?

Ni sendiri secara harfiah berarti “dua” dalam bahasa Jepang, namun penggunaannya di dunia maya memiliki arti tersendiri. Biasanya ni digunakan dalam kalimat-kalimat yang merujuk pada sesuatu yang memiliki sifat sama, atau istilah umum yang menunjukkan orang atau hal yang memiliki kesamaan tertentu. Contohnya seperti “Ni anak kuliahan lagi ngopi di warung”, yang artinya dua mahasiswa sedang minum kopi di warung.

Penggunaan istilah ni dalam bahasa Jepang ternyata sudah sangat populer sejak lama, bahkan sejak zaman Edo. Pada saat itu, ni digunakan untuk menunjukkan penghormatan antara samurai dan pejabat tinggi. Samudera memiliki pangkat yang dipanggil dengan sebutan “ni-dai” yang berarti tangani pengawal. Pada penggunaan modern sekarang, ni sudah memiliki arti yang berbeda, terutama dalam penggunaan bahasa internet.

Namun, penggunaan istilah ni dengan konotasi sosial dan kultural yang berbeda muncul perdana di Jepang tahun 1980-an. Pada saat itu, muncul budaya jiwa kota besar atau istilah umumnya disebut sebagai “kota-kei” yang diwakili oleh para pemuda dengan gaya hidup kota yang kreatif dan populer.

Dikarenakan populernya para pemuda tersebut, ia menciptakan istilah ni sebagai pengganti “kalian” serta “mereka” yang biasa dipakai di negara lain, terutama dalam media sosial. Tidak hanya itu, istilah ini juga digunakan secara luas oleh para pemain esports dan para penontonnya.

Tidak hanya di Jepang, penggunaan istilah ni akhirnya menyebar ke seluruh dunia melalui perkembangan media sosial di era digital seperti sekarang ini. Di Indonesia, istilah ini menjadi populer setelah dimulainya platform TikTok yang memungkinkan para penggunanya menggunakan video pendek untuk berkreasi sesuai dengan gaya yang mereka inginkan.

Di samping itu, penggunaan istilah ni juga menjadi populer di kalangan remaha setelah muncul sebutan “generasi ni” yang merujuk pada generasi muda di Indonesia yang tercerahkan, kreatif dan tanpa asap rokok atau sebagainya. Keberhasilan generasi Ni yang cerdas, kreatif, dan inovatif itu antara lain karena generasi ini senantiasa belajar langsung dari pengalaman untuk meningkatkan kemampuannya. Itu sebabnya generasi ni pun dijuluki sebagai generasi pelopor, kontent kreator, dan inovator.

Dalam hal ini, penggunaan istilah ni lebih mengacu pada identitas generasi muda Indonesia yang mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dan melakukan terobosan dengan cara dan nilai yang berbeda. Oleh karena itu, penggunaan istilah ni di Indonesia sendiri sudah tidak lagi berarti “dua” dalam bahasa aslinya.

Demikianlah ulasan mengenai pengertian ni dan sejarahnya di Jepang yang dapat menjadi referensi bagi kamu yang kebingungan dengan penggunaannya. Bagi kamu yang ingin bergabung dengan generasi ni, belajar dan terus berkembang adalah kunci untuk menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif.

Fungsi dan jenis-jenis ni dalam budaya Jepang


ni artinya

Bicara mengenai budaya Jepang, pasti terlintas berbagai macam kesenian yang mendapatkan pengaruh dari kebudayaan negeri Sakura tersebut. Salah satu kesenian yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang adalah ni. Di Indonesia, ni artinya adalah tarian. Namun, sebenarnya ni tidak hanya tarian, melainkan ada beberapa jenis dan fungsi ni dalam kebudayaan Jepang, seperti yang akan dibahas berikut ini.

Ni sebagai Tarian Tradisional Jepang

Ni tarian

Ni dalam artian tarian, merupakan salah satu jenis kesenian tradisional Jepang yang berasal dari zaman Heian pada abad ke-9 hingga abad ke-12. Ni sering juga diartikan sebagai tarian yang diiringi oleh musik tradisional Jepang, seperti shamisen (alat musik petik tiga senar), taiko (gendang besar), dan lainnya.

Ada beberapa jenis ni yang terkenal di Jepang, antara lain ni Kagura, ni Okina, dan ni Noh. Tiap jenis ni ini memiliki ciri khas masing-masing, mulai dari kostum yang dipakai, gerakan tariannya, hingga latar belakang cerita yang diangkat dalam pertunjukannya.

Ni sebagai Acara Resmi dan Upacara Adat Jepang

Upacara ni Jepang

Selain sebagai kesenian tradisional, ni juga sering digunakan dalam acara resmi dan upacara adat di Jepang. Contohnya adalah saat pelantikan kepala desa, wisuda, upacara pernikahan, dan lainnya. Pada acara-acara tersebut, ni biasanya ditampilkan oleh para penari yang sudah terlatih dan dipilih secara khusus.

Sebagai contoh, pada upacara pernikahan Jepang, ni biasanya dipertunjukkan oleh para gadis muda yang mengenakan kimono warna-warni. Tariannya membawa makna kesucian dan keindahan dalam memulai bahtera rumah tangga baru yang dilakukan oleh kedua mempelai.

Ni sebagai Hiburan dan Kesenangan

Tarian Ni jepang

Selain memiliki fungsi sebagai kesenian tradisional dan acara resmi, ni juga digunakan sebagai hiburan dan kesenangan bagi orang Jepang. Saat acara festival, ni sering diadakan sebagai hiburan bagi pengunjung. Tidak jarang penari ni juga ikut mengajak penonton untuk ikut menari, sehingga suasana menjadi semakin meriah dan menyenangkan.

Tidak hanya itu, ni juga biasanya ditampilkan di restoran Jepang yang memiliki konsep tradisional. Dalam restoran tersebut, para penari akan menampilkan tarian ni sambil mengenakan kimono atau pakaian tradisional Jepang lainnya. Hal ini tentunya akan menambah kenikmatan dan keasikan bagi para pelanggan yang sedang menyantap hidangan Jepang di restoran itu.

Kesimpulan

Ni tarian tradisional Jepang

Itulah beberapa jenis dan fungsi ni dalam kebudayaan Jepang. Ni tidak hanya digunakan sebagai tarian tradisional Jepang, namun juga sering dipertunjukkan pada acara-acara resmi dan upacara adat, serta digunakan sebagai hiburan dan kesenangan. Di Jepang, ni telah menjadi bagian dari kebudayaan yang tidak akan hilang, baik sebagai warisan budaya maupun hiburan bagi masyarakat Jepang dan pengunjung dari seluruh dunia.

Cara Membuat Ni dari Bahan-bahan Alami


Cara membuat ni dari bahan-bahan alami

Ni merupakan minuman tradisional yang terkenal di daerah Nusa Tenggara Timur. Minuman ini terbuat dari bahan-bahan alami, seperti biji nangka, sagu, dan daun pandan. Selain rasanya yang enak, ni juga memiliki manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh. Bagi Anda yang ingin membuat sendiri ni di rumah, berikut adalah cara membuat ni dari bahan-bahan alami:

Bahan-Bahan:

  • 500 gram biji nangka
  • 200 gram sagu mutiara
  • 2 lembar daun pandan, ikat simpul
  • 1 liter air kelapa muda
  • 150 gram gula merah, serut halus
  • 1/4 sendok teh garam

Cara Membuat:

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat ni:

  1. Cuci biji nangka hingga bersih lalu rendam dengan air selama 1 jam. Kemudian, kukus biji nangka selama 30 menit hingga empuk.
  2. Sementara menunggu biji nangka matang, rendam sagu mutiara dengan air dingin. Biarkan selama kurang lebih 1 jam, lalu rebus sagu mutiara dengan air mendidih selama 10-15 menit hingga matang.
  3. Setelah biji nangka matang, letakkan biji nangka ke dalam wadah besar, lalu tambahkan air kelapa muda. Tambahkan gula merah serut halus dan daun pandan. Aduk rata.
  4. Kemudian, potong-potong sagu mutiara menjadi ukuran kecil, lalu masukkan ke dalam wadah bersama dengan biji nangka. Aduk kembali hingga merata.
  5. Tambahkan garam sesuai selera, lalu aduk kembali hingga merata.
  6. Diamkan selama kurang lebih 30 menit, atau sampai rasa ni tercampur sempurna. Setelah itu masukkan ke dalam kulkas dan sajikan ni saat sudah dingin.

Dengan mengikuti resep di atas, Anda bisa membuat ni sendiri di rumah dengan mudah. Rasanya yang manis dan segar dapat menyejukkan di tengah hari yang panas. Selain itu, ni juga menyediakan banyak manfaat untuk tubuh karena bahan-bahan alaminya yang kaya akan nutrisi. Yuk, segera coba resep ni di rumah!

Makna filosofis di balik seni ni


Seni Ni

Seni Ni memiliki makna filosofis yang tersirat di dalamnya. Seni ini telah melambangkan kepercayaan budaya dan spiritual masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya sejak zaman dahulu. Bahkan seni ini telah menjadi warisan kebudayaan Indonesia yang harus dilestarikan dan dijaga dengan baik.

Di balik keindahan rupa dari Seni Ni, terdapat makna filosofis yang dalam. Artinya, Seni Ni bukan hanya tentang keterampilan teknis dalam seni lukis tradisional. Seni Ni adalah tentang spiritualitas, kepribadian, dan kehidupan manusia.

Seni Ni adalah karya seni yang memberi representasi simbolis dari kehidupan dan pengalaman manusia. Seni ini dikenal karena menggunakan warna hitam, putih, dan merah dalam karya seninya. Ketiga warna ini melambangkan filosofi dan simbolis yang kuat dalam budaya Indonesia.

Warna hitam melambangkan kekosongan, atau ketiadaan, dalam kehidupan manusia. Sedangkan warna putih melambangkan suci atau keberanian dalam melalui kehidupan. Sementara warna merah mewakili keberanian dan keberuntungan. Ketiga warna ini melambangkan kehidupan manusia dan ikatan spiritual dengan alam semesta.

Seni Ni biasanya dibuat dalam bentuk bilangan genap. Bilangan genap dalam Seni Ni melambangkan keselarasan dan keseimbangan. Bilangan genap menunjukkan kesetimbangan antara kehidupan spiritual dan material manusia.

Tidak hanya itu, Seni Ni juga dipengaruhi oleh ajaran agama Buddha. Seni Ni mewakili filosofi kehidupan Buddha yang merupakan ajaran tentang kelahiran, kehidupan, dan kematian secara abadi. Seni Ni melambangkan kesempurnaan dan kesederhanaan dalam kehidupan.

Seni Ni juga dipengaruhi oleh kepercayaan animisme dan Dinamisme. Dalam kepercayaan ini, alam semesta dianggap dihuni oleh roh-roh yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Seni Ni menggambarkan keberadaan roh di dalam kehidupan manusia dan menunjukkan peran penting roh dalam kehidupan manusia.

Seni Ni juga menunjukkan simbolis yang dalam dalam budaya Indonesia. Bentuk lingkaran dalam karya Seni Ni melambangkan keberlangsungan hidup dan keseimbangan antara manusia dan alam semesta. Sedangkan bentuk kerucut melambangkan penyelesaian atau pengakhiran dari suatu peristiwa atau kehidupan.

Karya Seni Ni juga menekankan pentingnya kesatuan dan kebersamaan antara manusia dan alam semesta. Sebuah karya Seni Ni biasanya memiliki tema yang menggambarkan kehidupan manusia dalam keseimbangan dan persatuan dengan alam semesta. Seni Ni mendorong manusia untuk hidup secara harmonis dengan alam.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Seni Ni memiliki makna yang dalam dan filosofis di dalamnya. Seni ini melambangkan kehidupan manusia yang harmonis dengan alam semesta, spiritualitas, kepribadian, dan pengalaman manusia. Semua filosofi ini digambarkan melalui tiga warna utama, bilangan genap, dan juga bentuk-bentuk simbolik yang ditampilkan dalam karya Seni Ni. Semua ini menunjukkan bahwa Seni Ni adalah bukan hanya karya seni biasa, tetapi juga sebagai manifestasi yang indah dari budaya dan filosofi lokal Indonesia yang kaya dan bernilai tinggi.

Pengaruh ni dalam seni rupa dan desain Jepang modern


ni artinya in indonesia

Ni artinya dalam bahasa Jepang adalah “dua.” Namun, dalam seni rupa Jepang modern, ni artinya adalah teknik pencahayaan yang digunakan untuk menciptakan efek langit malam atau bulan purnama. Penggunaan teknik ini telah mempengaruhi banyak seniman rupa dan desainer di Jepang. Seperti apa pengaruh ni dalam seni rupa dan desain Jepang modern? Inilah jawabannya.

1. Penggunaan ni dalam seni rupa


ni artinya in indonesia art

Ni pertama kali dikenalkan pada tahun 1930-an oleh seniman rupa Jepang bernama Shiko Munakata. Dia mengembangkan teknik pencahayaan ini untuk menggambarkan benda-benda di alam seperti bulan, langit, dan benda-benda alam lainnya. Teknik ini kemudian diadopsi oleh banyak seniman rupa dan akhirnya menjadi ciri khas seni rupa Jepang modern.

2. Teknik ni dalam desain Jepang


ni artinya in indonesia design

Pengaruh ni tidak hanya terbatas pada seni rupa, tetapi juga pada desain Jepang modern. Desainer Jepang seperti Issey Miyake dan Yohji Yamamoto telah menggunakan teknik pencahayaan ni untuk menciptakan pola dan desain kain yang unik dan menarik. Para desainer ini seringkali menggunakan teknik ni agar kreasi terlihat lebih hidup dan berbeda dari yang lainnya.

3. Penggunaan ni pada anime dan manga


ni artinya in indonesia anime

Pengaruh ni juga bisa ditemukan pada anime dan manga, media populer dari Jepang yang terkenal di seluruh dunia. Teknik ni sering digunakan untuk menciptakan efek malam hari atau adegan di luar ruangan ketika bulan purnama bersinar terang. Teknik ini memberi anime dan manga nuansa yang berbeda dari media visual lainnya.

4. Ni sebagai warisan budaya Jepang


ni artinya in indonesia culture

Ni tidak hanya membentuk seni rupa dan desain Jepang modern, tetapi juga merupakan warisan budaya Jepang yang kaya. Sebagai teknik yang unik dan hanya ditemukan di Jepang, ni telah menjadi bagian dari identitas seni rupa dan desain Jepang yang berbeda dengan negara lain di dunia. Penggunaan ni dalam seni rupa dan desain dapat dianggap sebagai upaya untuk mempertahankan keunikan budaya Jepang.

5. Inovasi dalam penggunaan ni


ni artinya in indonesia innovation

Meskipun ni telah menjadi teknik klasik dalam seni rupa dan desain Jepang, seniman rupa dan desainer terus mengembangkan penggunaannya untuk menciptakan karya-karya yang lebih inovatif. Beberapa seniman rupa memadukan teknik ni dengan teknik lainnya seperti lukisan air atau cat minyak untuk menghasilkan efek yang lebih kompleks dan menarik. Beberapa desainer juga menciptakan pola dan desain yang baru dengan menggabungkan ni dengan teknologi digital.

Dalam kesimpulan, pengaruh ni dalam seni rupa dan desain Jepang modern sangat besar. Teknik pencahayaan ini telah menciptakan karya-karya seni rupa dan desain yang unik dan menarik serta menjadi bagian dari kebudayaan Jepang yang kaya. Meskipun telah digunakan selama lebih dari 80 tahun, ni tetap menjadi teknik yang penuh inovasi dan potensi untuk menghasilkan karya-karya kreatif yang baru.

Iklan