Asal Usul Nama-nama Hari dalam Bahasa Jepang


Nama Hari Bahasa Jepang

Bagi penggemar animasi dan budaya Jepang, nama-nama hari dalam bahasa Jepang mungkin sering terdengar. Nama hari dalam bahasa Jepang berbeda dengan nama hari dalam bahasa Inggris, terutama dalam penyebutannya. Dalam bahasa Jepang, nama hari disebut sebagai “youbi” yang terdiri dari tujuh hari dalam seminggu. Berbeda dengan bahasa Indonesia yang memiliki nama hari sesuai dengan penamaan masing-masing agama, bahasa Jepang memiliki asal-usul yang cukup unik.

Berdasarkan sejarah, asal-usul nama-nama hari dalam bahasa Jepang berasal dari 10 hari dalam hitungan astronomi kalender Cina. Tiga hari yang pertama adalah akhir pekan (Minggu, Senin, dan Selasa), yang dipercayai sebagai hari-hari yang baik untuk beristirahat. Sedangkan empat hari sisanya dianggap sebagai hari kerja (Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu). Kedua hari terakhir ini dianggap hari yang buruk, terutama Sabtu, karena dianggap sebagai hari di mana roh jahat berkeliaran.

Pada akhir abad ke-19, bahasa Jepang menggunakan sistem penamaan hari-hari dalam bahasa Inggris yang telah diadopsi ke dalam bahasa Jepang selama masa modernisasi Jepang. Namun, penggunaan nama-nama hari asli Jepang tetap dikenal dan terus digunakan hingga saat ini di kalangan masyarakat.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai nama-nama hari dalam bahasa Jepang beserta asal-usul pembuatannya:

1. Nichiyoubi (Minggu)

Penamaan hari Minggu dalam bahasa Jepang rupanya berbeda dengan penyebutannya di mancanegara. Dalam bahasa Jepang, Minggu disebut “nichiyoubi”. Kata “nichi” berasal dari bahasa China dan memiliki arti “hari” sedangkan “youbi” berarti “hari dalam seminggu”. Nama hari Minggu sendiri memiliki makna “hari matahari”. Hal ini digunakan karena sistem hitungan kalender Cina menyebutkan bahwa “hari satu”, yaitu “nichi”, melambangkan matahari.

Berdasarkan sejarah, asal-usul nama Minggu berasal dari agama Buddha yang dianut oleh masyarakat Jepang. Pada zaman dulu, orang-orang Buddha menganggap bahwa aura waktu matahari sangat kuat dan berpengaruh terhadap permukaan bumi. Oleh karena itu, hari Minggu dipercayai sebagai waktu yang tepat untuk menghormati sang Buddha. Seiring berkembangnya zaman, nama Minggu semakin menjadi populer dan digunakan oleh masyarakat Jepang hingga saat ini.

Dalam bahasa Jepang, nama Minggu sangat penting. Bahkan, dalam beberapa budaya Jepang, sang anak baru di keluarga Jepang akan diberi nama yang serupa dengan nama hari lahir mereka. Sebagai contoh, seorang anak yang lahir pada hari Minggu akan diberi nama “Nichi”.

Nama-nama hari dalam bahasa Jepang selalu berkaitan dengan tradisi serta budaya mereka. Meskipun seiring perkembangan zaman penamaan hari-hari dalam bahasa Jepang menggunakan sistem penamaan bahasa Inggris, namun hal tersebut tidak menyebabkan hilangnya nilai tradisional dalam budaya Jepang. Sehingga, penggunaan nama-nama hari dalam bahasa Jepang masih tetap dikenal dan dijunjung tinggi.

Nama Hari Bahasa Jepang di Indonesia


Nama Hari Bahasa Jepang di Indonesia

Nama hari bahasa Jepang telah dikenal di Indonesia, terutama dalam konteks kebudayaan dan hiburan. Hampir semua orang di Indonesia tahu bahwa “senin” dalam bahasa Jepang adalah “getsuyoubi” dan “minggu” adalah “nichiyoubi”. Namun, dari mana asal muasal nama-nama hari tersebut? Mari kita lihat sejarah dan tradisi di balik penggunaan nama hari bahasa Jepang.

Sejarah dan Tradisi


Sejarah dan Tradisi Hari Bahasa Jepang

Sebelum pengaruh Tiongkok yang kuat pada abad ke-6, masyarakat Jepang mengikuti sistem penanggalan yang berbeda. Seiring dengan pengaruh budaya Tionghoa, mereka mengadopsi kalender penanggalan Tiongkok dan mulai menggunakan nama-nama hari yang didasarkan pada sistem bintang China, yaitu “yin” dan “yang”. Sistem bintang ini digunakan untuk mengatur jadwal upacara keagamaan dan kegiatan politik di Jepang pada masa itu.

Namun, pada abad ke-10, pengaruh Tionghoa mulai memudar sedikit demi sedikit dan Jepang mulai mengembangkan sistem penanggalan sendiri berdasarkan pada kalender bulan. Nama-nama hari juga mulai ditentukan berdasarkan siklus bulan. Nama hari yang ditetapkan tersebut kemudian digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan sosial di masyarakat Jepang.

Tidak seperti bahasa Inggris yang nama-nama hariannya tidak terlalu memiliki makna, nama-nama hari dalam bahasa Jepang diambil dari unsur alam dan mitologi Jepang. Misalnya, “getsuyoubi” berasal dari kata “getsu” yang berarti bulan dan “youbi” yang berarti hari. “Getsuyoubi” juga memiliki arti khusus dalam agama Shinto, yaitu hari untuk memuja dewa bulan.

Sementara untuk hari Sabtu dan Minggu dalam bahasa Jepang, tidak memiliki arti khusus seperti di Indonesia. Sabtu biasanya disebut “doyo” dan Minggu biasa disebut “nichiyoubi”. Namun, di kalangan pekerja Jepang, ada istilah “shumatsu” yang berarti akhir pekan.

Itulah sejarah dan tradisi di balik nama-nama hari bahasa Jepang. Meskipun banyak nama hari memiliki makna khusus, penamaan tersebut justru menjadi bagian penting dari budaya Jepang dan membantu mengembangkan hubungan sosial dan kebudayaan yang kuat di antara para penduduk Jepang. Dengan demikian, pengenalan dan pemahaman tentang nama hari bahasa Jepang adalah suatu hal yang penting dalam memahami budaya Jepang secara keseluruhan.

Mengenal Karakter dari Nama-nama Hari dalam Bahasa Jepang


Hari Bahasa Jepang

Budaya Jepang memang selalu menarik untuk digali lebih dalam. Termasuk nama-nama hari dalam bahasa Jepang. Ya, di Jepang nama-nama hari memiliki karakter yang terkait dengan budaya dan sejarahnya. Mari mengenal lebih jauh!

Hari Minggu (Nichiyoubi)


Hari Minggu

Nama hari minggu dalam bahasa Jepang adalah “Nichiyoubi.” Karakter yang dipegang oleh hari minggu adalah keluarga dan keterikatan dengan orang-orang terdekat. Hari minggu dipercaya sebagai hari perdamaian dan kesejahteraan. Oleh karena itu, pada hari Minggu kebanyakan orang Jepang menghabiskan waktu bersama dengan keluarga, dan pergi ke kuil atau kegiatan yang membuat mereka bahagia.

Hari Senin (Getsuyoubi)


Hari Senin

Nama hari Senin dalam bahasa Jepang adalah “Getsuyoubi.” Karakter yang dipegang oleh hari Senin adalah keberanian, ketenangan, dan kesadaran diri. Karena Senin adalah hari pertama dalam minggu, maka di Jepang oleh banyak orang dianggap sebagai hari yang penting. Oleh karena itu, dihari Senin banyak orang Jepang memulai rutinitas yang baru atau target-target baru.

Hari Selasa (Kayoubi)


Hari Selasa

Nama hari selasa dalam bahasa Jepang adalah “Kayoubi.” Karakter yang dipegang oleh hari selasa adalah kebahagiaan. Di Jepang, pada hari selasa orang-orang menganggap bahwa kebahagiaan berasal dari tempat yang berbeda dalam kehidupan. Mereka percaya bahwa dengan memulai sesuatu pada hari selasa, meraka akan mendapatkan keberuntungan dalam kehidupan.

Hari Rabu (Suiyoubi)


Hari Rabu

Nama hari rabu dalam bahasa Jepang adalah “Suiyoubi.” Karakter yang dipegang oleh hari Rabu adalah keindahan serta rasa syukur. Orang-orang di Jepang percaya bahwa pada hari rabu mereka harus mengambil waktu untuk mengagumi keindahan sekitar mereka. Mereka menganggap bahwa apresiasi terhadap keindahan berkontribusi pada kebahagiaan.

Hari Kamis (Mokuyoubi)


Hari Kamis

Nama hari kamis dalam bahasa Jepang adalah “Mokuyoubi.” Karakter yang dipegang oleh hari Kamis adalah pembelajaran, spiritualitas dan kebijaksanaan. Di Jepang, pada hari Kamis banyak orang yang berprinsip bahwa belajar dan membangun spiritualitas dapat memberikan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Hari Kamis merupakan hari yang dianggap cocok untuk melakukan kegiatan belajar atau mencari pengalaman baru.

Hari Jumat (Kinyoubi)


Hari Jumat

Nama hari Jumat dalam bahasa Jepang adalah “Kinyoubi.” Karakter yang dipegang oleh hari Jumat adalah kemakmuran dan kesuksesan. Pada hari Jumat orang Jepang menjumpai ini sebagai hari untuk mengambil keputusan ekonomi, untuk memulai usaha baru, atau mengejar kesuksesan lainnya. Mereka percaya bahwa dengan memulai pada hari Jumat, mereka akan berhasil dan mendapatkan keuntungan.

Hari Sabtu (Doyoubi)


Hari Sabtu

Nama hari Sabtu dalam bahasa Jepang adalah “Doyoubi.” Karakter yang dipegang oleh hari Sabtu adalah kesehatan dan kecantikan. Mereka percaya bahwa pada hari Sabtu menjaga kesehatan dan kecantikan akan memberi efek positif pada hidup seseorang. Oleh karena itu, pada hari Sabtu banyak orang di Jepang akan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan menjaga kecantikan dan kesehatan, seperti jogging, yoga, atau perawatan tubuh.

Demikian karakter dari nama-nama Hari Bahasa Jepang. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda dan menjadi pemahaman lebih lanjut mengenai budaya Jepang.

Perbedaan Sistem Penamaan Hari dalam Bahasa Jepang dan Indonesia


Nama Hari Bahasa Jepang di Indonesia

Sistem penamaan hari dalam bahasa Jepang dan Indonesia memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Jika kita membandingkan dua negara ini, kita akan menemukan beberapa perbedaan menarik antara nama hari dalam bahasa Jepang dan Indonesia.

Di Indonesia, nama hari berasal dan diambil dari Perjanjian VOC pada masa penjajahan Belanda. Indonesia lebih mengadopsi penamaan hari dari Eropa. Sedangkan, untuk Jepang lebih mengadopsi nama-nama planet. Tidak ada kaitan antara nama planet dan hari dalam kultur Jepang, hal ini diadaptasi dari barat sebagai media pembelajaran.

1. Nama Hari dalam Bahasa Jepang

Nama Hari dalam Bahasa Jepang

Dalam budaya Jepang, ada 7 hari dalam seminggu yang memiliki nama berbeda-beda. Berikut adalah nama-nama hari dalam bahasa Jepang:

  • Senin – Getsuyōbi (月曜日)
  • Selasa – Kayōbi (火曜日)
  • Rabu – Suiyōbi (水曜日)
  • Kamis – Mokuyōbi (木曜日)
  • Jumat – Kinyōbi (金曜日)
  • Sabtu – Doyōbi (土曜日)
  • Minggu – Nichiyōbi (日曜日)

2. Nama Hari dalam Bahasa Indonesia

Nama Hari dalam Bahasa Indonesia

Di Indonesia, nama hari dalam bahasa Indonesia lebih banyak menggunakan bahasa Inggris dengan menjadikan hari Sabtu dan Minggu sebagai hari libur nasional. Berikut adalah nama-nama hari dalam bahasa Indonesia:

  • Senin
  • Selasa
  • Rabu
  • Kamis
  • Jum’at
  • Sabtu
  • Minggu

Nama hari dalam bahasa Indonesia lebih mudah diucapkan karena penamaannya disesuaikan dengan kebiasaan dan budaya masyarakat di Indonesia. Selain itu, penamaan hari dalam bahasa Indonesia juga terdapat unsur budaya asli Indonesia seperti Jum’at.

3. Hari Libur Nasional

Hari Libur Nasional di Indonesia

Di Indonesia, hari libur nasional memang benar-benar dijadikan libur untuk seluruh masyarakat Indonesia, terlepas dari agama, ras, atau suku. Ada 11 hari libur nasional yang selalu diumumkan setiap tahunnya oleh pemerintah Indonesia, yaitu:

  • Tahun Baru
  • Imlek
  • Hari Raya Nyepi
  • Isra’ Miraj
  • Waisak
  • Idul Fitri
  • Hari Kemerdekaan
  • Tahun Baru Islam
  • Idul Adha
  • Maulid Nabi Muhammad SAW
  • Natal

4. Makna Hari Berdasarkan Zodiak dalam Bahasa Jepang

Zodiak Jepang

Masing-masing hari dalam bahasa Jepang memiliki makna dan memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari, seperti zodiak pada bahasa Inggris. Berikut adalah makna-makna dari setiap hari berdasarkan zodiak dalam Bahasa Jepang:

  • Senin – merupakan hari planet bumi, melambangkan waktu untuk mencari ketenangan dalam kesepian.
  • Selasa – hari planet Mars, melambangkan semangat dan tekad untuk melakukan apa yang harus dilakukan.
  • Rabu – hari planet Merkurius, melambangkan keberanian.
  • Kamis – hari planet Jupiter, melambangkan kesuksesan.
  • Jumat – hari planet Venus, melambangkan cinta dan keindahan.
  • Sabtu – hari planet Saturnus, melambangkan hati-hati, sabar dan kuat.
  • Minggu – hari planet Matahari, melambangkan optimisme dan semangat untuk menjalani hidup.

Itulah perbedaan sistem penamaan hari dalam bahasa Jepang dan Indonesia. Terlepas dari perbedaan itu, masing-masing negara memiliki preferensi dan kebiasaan dalam penamaan hari. Namun, pada akhirnya, tujuan dari penamaan hari adalah untuk memudahkan kita dalam membuat jadwal dan bekerja dengan lebih produktif.

Pelajaran Bahasa Jepang: Cara Mengucapkan Hari dalam Bahasa Jepang


hari dalam bahasa jepang

Bahasa Jepang merupakan bahasa yang sangat menarik untuk dipelajari. Mengapa demikian? Karena bahasa Jepang memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan bahasa yang umum kita ketahui. Salah satu yang membedakan bahasa Jepang dengan bahasa lain adalah cara mengucapkan nama-nama hari dalam bahasa Jepang.

Anda penggemar anime atau J-Pop pasti pernah mendengar nama-nama hari dalam bahasa Jepang yang disebutkan dalam lagu atau anime. Nah, disini saya akan memberikan penjelasan tentang bagaimana cara mengucapkan nama-nama hari dalam bahasa Jepang.

Senin (Getsuyōbi)


Senin dalam bahasa jepang meme

Hari senin dalam bahasa Jepang disebut dengan “getsuyōbi” (/getsuyoubi/). Saat mengucapkan kata ini, penempatan intonasi yang benar akan membuat hidupmu lebih mudah. Pada pembacaan “getsu”, intonasi harus diberikan pada nada rendah dan “yōbi” pada nada tinggi.

Selasa (Kayōbi)


Selasa dalam bahasa jepang

Kata “selasa” dalam bahasa jepang disebut dengan “kayōbi” (/ka yo’obi/). Cara pengucapannya adalah dengan memberikan tekanan nada rendah pada huruf “ka” dan nada tinggi pada “yōbi”.

Rabu (Suiyōbi)


Rabu dalam bahasa jepang

“Rabu” dalam bahasa Jepang disebut “suiyōbi” (/suiyo-obi/). Berbeda dengan pengucapan nama hari sebelumnya, pengucapan “sui” diberikan dengan nada tinggi dan “yōbi” diberikan pada nada rendah.

Kamis (Mokuyōbi)


Kamis dalam bahasa jepang

Di bahasa Jepang, kamis disebut dengan “mokuyōbi” (/mokuyo-obi/). Untuk penempatan intonasi, “moku” harus diberikan dengan nada tinggi dan “yōbi” dengan nada rendah.

Jumat (Kinyōbi)


Jumat dalam bahasa jepang

Hari Jumat dalam bahasa jepang disebut dengan “kinyōbi” (/ki nyo’obi/). Pengucapan dapat dilakukan dengan menempatkan intonasi alto pada huruf “ki” dan bertenor tinggi pada “nyo’obi”.

Sekarang, Anda sudah tahu cara mengucapkan nama-nama hari dalam bahasa Jepang! Jangan malu-malu untuk berlatih mengucapkannya di depan teman atau orang Jepang yang ditemui ya. Selamat mencoba!

Iklan