Suru: Asal Usul Munculnya Kata Kerja Serba Bisa dalam Bahasa Jepang


Suru Indonesia

Sebagai pecinta bahasa Jepang, mungkin kamu sudah tidak asing dengan kata kerja “suru”. Suru adalah kosakata yang sangat sering digunakan dalam percakapan bahasa Jepang, yang artinya “melakukan/ melakukan sesuatu”. Namun, tahukah kamu asal usul munculnya kata kerja “suru”? Yuk, kita bahas!

Pertama-tama, kita tinjau secara etimologis. Suru berasal dari bahasa Cina kuno yang dieja sebagai su, dan memang terdapat di dalam bahasa China secara modern yang juga dieja sebagai “su” (叫做 juézuo). Dalam arti luas, kata kerja tersebut memang berarti “melakukan sesuatu/ lakukan”, namun karena terdapat di dalam bahasa Jepang sebagai “suru”, maka terminologi serupa digunakan dalam bahasa Jepang.

Selain itu, kata kerja ini termasuk kata bantu, yang berarti dapat disambungkan dengan kata-kata lain untuk menghasilkan bentuk kalimat yang kompleks. Oleh karena itu, kemampuan serba bisa dari kata kerja “suru” mempermudah penggunaannya dalam percakapan sehari-hari, mahasiswa kebidanan juga sering menggunakan kata ini seperti “ganbaru suru” (berusaha keras).

Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kamu sedang tidak ingat kata yang tepat untuk dunia tersembunyi, atau ketika kamu mencari kata yang pas untuk memberikan persuasi, kamu bisa menggunakan kata kerja “suru” ini untuk menggantikan kata-kata yang tepat – wawan dan ekspresif sehingga keefektifan percakapan meningkat.

Manfaat Menggunakan Suru dalam Kehidupan Sehari-hari


Suru di Indonesia

Suru atau bamboo merupakan tumbuhan multifungsi yang menjadi salah satu bahan alam yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Selain kegunaannya sebagai bahan bangunan tradisional, suru memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan suru:

1. Alat Rumah Tangga

Suru untuk membuat furniture

Bamboo atau suru sering digunakan untuk membuat beberapa alat rumah tangga seperti sendok, garpu, wadah makanan, dan barang-barang rumah tangga lainnya. Kalau dibandingkan dengan peralatan dapur dan rumah tangga dari bahan plastik atau logam, alasannya adalah barang-barang dari suru lebih mudah dijaga dan membersihkan. Tidak kalah penting, suru juga lebih ramah lingkungan dan meminimalkan kerusakan lingkungan.

2. Furniture

Meja dari Suru

Pada saat ini, orang mulai tertarik dengan menggunakan suru sebagai bahan utama pembuatan furniture. Berbagai macam produk mebel seperti meja, kursi, rak, dan lemari dari suru saat ini sudah mudah ditemukan di berbagai toko dan galeri mebel di Indonesia. Selain tampilannya yang cantik, furniture dari suru pun sangat tahan lama dan kuat. Hal ini tentunya akan menghemat anggaran Anda untuk membeli furniture baru.

Di masa lalu, suru sering digunakan sebagai bahan utama dalam membuat furniture. Hasilnya melekat kuat dengan warisan budaya. Dalam konteks lingkungan, keuntungan dari penggunaan suru adalah bahwa furniture dari suru memiliki kekuatan yang lebih besar serta tahan lama. Dengan penggunaan furniture dari bambu, konsumen tidak hanya menikmati kelebihan produk dan keindahan seni, namun juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

3. Olahraga

Alat olahraga yang terbuat dari Suru

Selain itu, suru juga bisa digunakan sebagai bahan alat olahraga seperti tongkat hiking, tongkat ski, dan tongkat golf. Tongkat hiking dan ski terbuat dari serat suru yang sangat kuat, serta ringan dan mudah untuk dibawa. Begitu pula, tongkat golf dari serat suru sangat kuat dan ringan, sehingga memudahkan pemain untuk melempar bola sejauh dan seekstrim mungkin.

4. Obat tradisional

Tanaman suru

Di samping digunakan sebagai bahan bangunan, bahan alat rumah tangga, dan bahan alat olahraga, manusia di Indonesia juga sering memanfaatkan suru sebagai obat tradisional. Daun suru bisa digunakan sebagai obat sakit kepala, radang tenggorokan, dan demam. Ekstrak batang suru juga berkhasiat sebagai obat memperlancar sirkulasi darah, diabetes, dan kolesterol.

Itulah beberapa manfaat dari penggunaan suru dalam kehidupan sehari-hari. Selain bahan alam untuk membangun alat rumah tangga atau bahan untuk furniture, suru juga berkhasiat sebagai obat tradisional. Selain itu, lebih ramah lingkungan ketika harus memilih material untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, mari kita dukung penggunaan suru di Indonesia agar lingkungan kita tetap hijau dan lestari.

Cara Mengkonjugasikan Suru dan Contoh Penggunaannya dalam Kalimat


Penggunaan Suru di Indonesia

Suru merupakan kata kerja dalam bahasa Jepang yang menjadi salah satu kata serapan dalam bahasa Indonesia. Kata ini digunakan untuk memberikan instruksi atau perintah kepada seseorang agar melakukan sesuatu. Contoh kalimat yang menggunakan kata ‘suru’ dalam bahasa Indonesia adalah:

  • Saya suruh dia membersihkan kamar.
  • Andi suruh saya menemui dia jam 3 sore.
  • Orang tua saya selalu suruh saya belajar dengan sungguh-sungguh.

Dalam bahasa Jepang, kata suru memiliki arti yang lebih luas dan digunakan dalam berbagai konteks. Berikut adalah cara mengkonjugasikan kata suru dalam bahasa Jepang, beserta contoh penggunaannya dalam kalimat.

Konjugasi Bahasa Jepang

Untuk mengkonjugasikan kata suru dalam bahasa Jepang, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa kata ini termasuk ke dalam golongan kata kerja bantu atau helper verb. Ini berarti, kata ini digunakan sebagai kata kerja pelengkap untuk membantu mengubah makna dari kata kerja utama.

Berikut adalah konjugasi dari kata suru dalam bahasa Jepang:

  • Pola dasar: suru
  • Polite form: shimasu
  • Polite negative form: shimasen
  • Polite past form: shimashita
  • Polite negative past form: shimasen deshita

Penggunaan kata suru dalam bahasa Jepang biasanya digunakan untuk memberikan instruksi atau perintah, seperti dalam bahasa Indonesia. Namun, terdapat pula beberapa penggunaan yang lebih kompleks. Berikut adalah beberapa contoh.

Contoh Penggunaan dalam Kalimat

  1. Suru sebagai kata kerja utama
  2. Kata suru juga memiliki penggunaan sebagai kata kerja utama dalam bahasa Jepang. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan suatu tindakan atau kegiatan. Contohnya:

    Watashi wa nihongo wo benkyou suru.

    (Saya belajar bahasa Jepang.)

  3. Suru untuk menyatakan keputusan
  4. Sur juga digunakan untuk menyatakan keputusan atau keputusan yang telah diambil. Penggunaan ini biasanya diikuti oleh kata yang menunjukkan objek yang akan diambil tindakan. Contohnya:

    Keiki wo riyousuru koto ni shimashita.

    (Saya telah memutuskan untuk menggunakan dana pensiun.)

  5. Suru untuk menyatakan perubahan
  6. Kata suru juga digunakan untuk menunjukkan perubahan pada suatu benda atau keadaan. Penggunaan ini biasanya diikuti oleh kata yang menunjukkan objek perubahan. Contohnya:

    Kore wa akarui iro ni narimasu.

    (Ini akan menjadi warna yang lebih cerah.)

  7. Suru untuk menyatakan hal yang dilakukan secara terus menerus
  8. Penggunaan kata suru juga dapat menyatakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Penggunaan ini biasanya diikuti oleh kata benda yang menunjukkan aktivitas tersebut. Contohnya:

    Watashi wa mainichi terebi wo miru koto ni suru.

    (Saya menonton televisi setiap hari.)

Itulah beberapa cara mengkonjugasikan kata suru dalam bahasa Jepang, beserta contoh penggunaannya dalam kalimat. Meskipun kata ini hanya terdiri dari satu karakter, namun memiliki arti yang cukup luas dan kompleks dalam bahasa Jepang. Namun, dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata suru biasanya lebih sederhana dan digunakan untuk memberikan instruksi atau perintah seperti contoh di atas.

Perbandingan Suru dengan Kata Kerja Lain dalam Bahasa Jepang


Suru in Indonesia

Suru adalah kata kerja umum dalam bahasa Jepang dan terkadang dapat merepresentasikan suatu aktivitas umum kehidupan sehari-hari. Namun, Di Indonesia, Suru digunakan dalam bahasa sehari-hari dan sangat umum diucapkan oleh masyarakat. Ada banyak kata kerja lain dalam bahasa Jepang yang memiliki fungsi yang sama dengan Suru.

Kata Kerja Lain dalam Bahasa Jepang

Kata kerja yang paling umum dan mirip dengan Suru adalah Yaru, yang tersirat objek spesifik dan sering digunakan dalam situasi yang lebih informal. Selain itu, ada juga kata kerja Gau, yang memiliki arti yang sama dengan Suru dan digunakan secara luas di wilayah Kansai. Namun, kata kerja ini jarang digunakan di wilayah lain di Jepang karena dianggap sebagai dialek khas pasangan Kansai.

Selain itu, terdapat pula kata kerja lain seperti Nasu, yang memiliki konotasi lebih tinggi daripada Suru karena Nasu diartikan sebagai melakukan atau mengerjakan sesuatu secara lebih hati-hati dan dengan lebih teliti. Selanjutnya, Ageru dan Kureru yang merupakan kata kerja yang digunakan untuk memberikan atau menerima sesuatu. Terakhir, Aru dan Irupun dapat dianggap sebagai kata kerja yang bermakna sama dengan Suru. Kedua kata kerja ini merujuk pada keadaan dimana sesuatu barang atau benda mempunyai posisi atau tempat tertentu dalam suatu ruangan atau lingkungan.

Namun, ketika di Indonesia, Suru selalu bisa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, ketika menanyakan suatu aktivitas yang akan dilakukan seperti “Apa yang akan kau lakukan besok?”, maka jawabannya dapat dijawab dengan Suru. Contoh: “Aku akan mengerjakan pekerjaan rumah tangga besok pagi”.


Oleh karena itu, Suru merupakan kata kerja yang sangat berguna dalam bahasa Jepang untuk menyatakan tindakan umum dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan lain yang tidak dapat digambarkan dengan kata kerja lainnya.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Suru dan Cara Menghindarinya


Suru Indonesia

Suru adalah sebuah bahan masakan yang sering digunakan di Indonesia. Bahan masakan ini dipercaya dapat memberikan aroma dan bumbu yang lezat pada makanan. Namun, meskipun sering digunakan, masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam menggunakan Suru. Apa saja kesalahan yang umum dilakukan dan bagaimana cara menghindarinya? Simak ulasannya berikut ini.

1. Tidak Memasak Suru dengan Benar


Suru

Banyak orang yang menganggap Suru hanya perlu ditambahkan ke dalam makanan secara langsung, namun hal tersebut tidak benar. Suru harus dimasak dahulu sebelum ditambahkan ke dalam makanan. Mengapa? Karena Suru mentah tidak hanya memiliki aroma yang sangat kuat, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti mual dan sakit kepala. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memasak Suru terlebih dahulu sebelum digunakan dalam masakan.

2. Menggunakan Suru dalam Jumlah yang Terlalu Banyak


Suru

Kesalahan kedua yang sering dilakukan adalah menggunakan Suru dalam jumlah yang terlalu banyak dalam masakan. Pemakaian Suru yang berlebihan ini akan membuat cita rasa makanan menjadi terlalu kuat dan terasa tidak enak. Sebaiknya, gunakan Suru dalam jumlah yang wajar, yaitu sekitar satu sendok teh untuk setiap orang dalam satu porsi makanan.

3. Menyimpan Suru dengan Salah


Suru

Suru adalah bahan masakan yang cukup sensitive terhadap kelembaban. Oleh karena itu, menyimpan Suru dalam keadaan terbuka atau terkena kelembapan akan membuat Suru cepat rusak dan kehilangan aroma dan rasa yang segar. Untuk menjaga kualitas Suru, pastikan Anda menyimpannya di wadah kedap udara dan simpan pada tempat yang kering. Hindari juga meletakkannya pada tempat yang terkena sinar matahari langsung atau di tempat yang terlalu panas.

4. Mencampur Suru dengan Bahan Masakan yang Salah


Suru

Salah satu kesalahan penggunaan Suru yang sering terjadi adalah mencampur Suru dengan bahan masakan yang tidak sesuai atau tidak cocok. Beberapa masakan yang cocok untuk dicampur dengan Suru antara lain sayur, daging, ikan, dan telur. Selain itu, bahan-bahan yang bersifat asam seperti tomat atau jeruk nipis juga cocok untuk dicampur dengan Suru. Akan tetapi, hindari mencampur Suru dengan makanan yang terlalu pedas atau terlalu manis.

5. Tidak Mengetahui Kualitas Suru yang Baik


Suru

Terakhir, kesalahan umum dalam menggunakan Suru adalah tidak mengetahui kualitas Suru yang baik. Suru yang berkualitas bagus seharusnya memiliki aroma yang kuat, segar, dan wangi. Namun, pastikan Suru yang Anda beli tidak mengandung campuran bahan kimia atau pewarna buatan. Perhatikan pula tanggal kadaluarsa Suru, pastikan tidak melebihi batas waktu yang dianjurkan agar tetap aman untuk digunakan.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, penggunaan Suru dalam masakan Anda akan lebih optimal dan memberikan rasa yang lebih lezat. Selamat mencoba!

Iklan