Asal-usul Keberuntungan dalam Budaya Jepang


Keberuntungan Jepang

Dalam budaya Jepang, keberuntungan atau sering disebut “unlucky” atau “lucky” dapat memengaruhi hidup seseorang secara signifikan. Kepercayaan akan keberuntungan ini telah dipercaya sejak zaman kuno di Jepang. Bahkan hingga saat ini, kepercayaan akan keberuntungan masih dapat ditemukan di berbagai aspek kehidupan masyarakat Jepang.

Salah satu kepercayaan yang sangat populer di Jepang adalah Teru Teru Bozu. Teru Teru Bozu merupakan boneka kecil yang digantungkan di depan rumah untuk mengusir hujan dan mendatangkan cuaca cerah. Biasanya, anak-anak di Jepang membuat Teru Teru Bozu ketika mereka ingin bermain dan tidak ingin hujan datang. Teru Teru Bozu ini juga biasa digunakan sebelum acara-acara penting atau pada saat upacara pernikahan, karena diyakini dapat membawa keberuntungan.

Selain Teru Teru Bozu, di Jepang juga terdapat kepercayaan akan angka. Beberapa angka memiliki arti keberuntungan, misalnya saja angka 8 yang diartikan sebagai simbol kekayaan. Oleh karena itu, tidak heran jika beberapa orang di Jepang sering memilih nomor-nomor tertentu ketika membeli lotre atau tiket undian.

Keberuntungan juga sering dikaitkan dengan warna dalam budaya Jepang. Warna merah, kuning dan putih dipercaya sebagai warna keberuntungan yang dapat membawa kebahagiaan, kesejahteraan, dan kelimpahan. Beberapa orang Jepang sering mengenakan pakaian dengan warna-warna tersebut pada saat acara penting atau perayaan tertentu.

Tidak hanya itu, dalam budaya Jepang juga terdapat beberapa objek yang dapat membawa keberuntungan, seperti Maneki Neko, Omamori, dan Amulet. Maneki Neko adalah patung kucing yang sering dijumpai di depan toko atau restoran. Dalam mitologi Jepang, Maneki Neko digambarkan sebagai kucing pengusir roh jahat yang mencoba memasuki suatu tempat. Biasanya, Maneki Neko memiliki tangan kanan yang diangkat untuk mengundang keberuntungan. Omamori dan Amulet juga memiliki fungsi yang sama seperti Maneki Neko, yaitu untuk memberikan perlindungan dan keberuntungan pada pemiliknya.

Semua kepercayaan akan keberuntungan ini membuat masyarakat Jepang sangat menghargai dan merayakan tanggal-tanggal spesial. Misalnya, tanggal 1 Januari yang disebut Hatsumode, merupakan hari di mana umat Shinto di Jepang merayakan tahun baru dengan mengunjungi kuil-kuil suci. Pada acara Hatsumode, orang-orang akan memohon keberuntungan dan keselamatan untuk tahun yang baru.

Tanggal 3 Maret juga sangat penting di Jepang. Pada tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bukanboneka atau Hina Matsuri. Biasanya, anak perempuan merayakan Hari Bukanboneka dengan menata boneka Hina di depan rumah mereka. Boneka Hina ini melambangkan kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup.

Dalam budaya Jepang, keberuntungan bukanlah hanya sekedar kepercayaan, tetapi merupakan salah satu tradisi yang sangat dihargai. Setiap objek, angka, warna, atau tanggal spesial memiliki makna dan arti tertentu yang bisa membawa keberuntungan. Hal ini membuat keberuntungan menjadi menjadi salah satu nilai penting dalam kebudayaan Jepang yang harus dihargai dan dijunjung tinggi.

Ungkapan dan Kata-kata Jepang untuk Menggambarkan Keberuntungan


Keberuntungan Jepang

Keberuntungan adalah sesuatu yang diidamkan oleh semua orang. Di Jepang, keberuntungan dianggap sebagai aspek penting dalam hidup, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam budaya populer. Tak heran, berbagai ungkapan maupun kata-kata dalam bahasa Jepang yang berkaitan dengan keberuntungan selalu menjadi topik pembicaraan menarik.

Berikut adalah beberapa ungkapan dan kata-kata Jepang yang umum digunakan untuk menggambarkan keberuntungan:

1. 福(fuku) – Keberuntungan dan Kebahagiaan

Fuku Jepang

Kata 福 atau fuku dalam bahasa Jepang artinya adalah keberuntungan dan kebahagiaan. Ungkapan yang kerap digunakan oleh masyarakat Jepang adalah 福を呼ぶ(fuku wo yobu) atau panggilan untuk keberuntungan. Ungkapan ini sering kali digunakan ketika seseorang ingin menarik keberuntungan dalam hidupnya. Beberapa contoh lainnya antara lain 福が舞い込む(fuku ga maikomu) yang bermakna keberuntungan akan datang secara tak terduga atau juga 福を招く(fuku wo maneku) artinya adalah menarik keberuntungan.

2. 招(cat) – Undangan untuk keberuntungan

Maneki-Neko

Salah satu ungkapan yang paling terkenal di Jepang adalah 招(cat) atau dalam bahasa Indonesia berarti mengundang. Di Jepang, ada suatu kepercayaan bahwa keberuntungan akan datang dengan cara diundang. Seseorang bisa mengundang keberuntungan dengan cara menjaga sikap yang baik atau juga membeli beberapa benda yang konon membawa keberuntungan. Salah satu simbol keberuntungan yang cukup populer di Jepang adalah Maneki-Neko yang sering kali disimpan di depan rumah atau di dalam toko. Maneki-Neko artinya “kucing yang mengundang” dan diyakini mampu menarik keberuntungan.

Di samping itu, kata 招(cat) juga dapat merujuk pada ungkapan 招福 (maneki-fuku) yang berarti undangan keberuntungan. Ungkapan ini kerap dipakai ketika seseorang ingin memberikan ucapan selamat atas keberuntungan yang didapatkan oleh orang lain.

3. 幸せ(shiawase) – Kebahagiaan dan Kebajikan

Shiawase

Kata 幸せ atau shiawase dalam bahasa Jepang, selain memiliki makna kebahagiaan, juga sering digunakan untuk menyebut keberuntungan. Ungkapan yang sering dipakai adalah 幸運を呼ぶ (kouun wo yobu) atau artinya adalah undangan keberuntungan.

Selain itu, di Jepang ada kepercayaan bahwa jika seseorang mengucapkan kata 幸運(kouun) atau keberuntungan dengan sembarangan, maka kemungkinan besar keberuntungan itu akan pergi jauh. Oleh karena itu, para penduduk Jepang sering kali lebih memilih menggunakan kata shiawase ketimbang kouun untuk menyebut keberuntungan.

4. 破魔弓(hamayumi) – Busur Suci untuk Membawa Keberuntungan

Hamayumi

Di Jepang, keberuntungan juga sering dikaitkan dengan kepercayaan atau kebiasaan yang sudah ada sejak lama. Salah satunya adalah penggunaan 破魔弓(hamayumi) atau busur suci. Merupakan benda suci yang digunakan untuk membawa keberuntungan dan juga untuk membantu mengusir roh jahat. Melewatkan busur suci di atas kepala dipercaya bisa menarik keberuntungan dan menyelamatkan dari bencana. Busur suci ini sering kali dipakai pada acara-acara penting seperti pada saat perayaan tahun baru atau juga acara pernikahan.

5. 手水舎(te-mi-dzu-ya) – Air Suci untuk Menarik Keberuntungan

Te-mi-dzu-ya

Tak hanya busur suci, di Jepang juga terdapat air suci yang disebut dengan 手水舎(te-mi-dzu-ya). Air suci ini dipercayai bisa mengusir keburukan dan juga membawa keberuntungan bagi mereka yang meminumnya atau membasuh tangan dan muka. Biasanya, air suci ini dijumpai di kuil-kuil atau gereja-gereja di Jepang.

Itulah beberapa ungkapan dan kata-kata Jepang yang digunakan untuk menggambarkan keberuntungan. Meski beberapa diantaranya dilandasi kepercayaan dan kebiasaan, tak dapat dipungkiri bahwa keberuntungan tetap menjadi aspek penting bagi kehidupan dan budaya populer masyarakat Jepang. Yuk, bergabung dengan mereka untuk menarik keberuntungan di dalam hidup kita!

Mimpi dan Simbol-simbol Keberuntungan dalam Tradisi Jepang


Mimpi dan Simbol-simbol Keberuntungan dalam Tradisi Jepang

Salah satu kebiasaan yang cukup melekat di dalam budaya Jepang adalah mempercayai bahwa mimpi dan simbol-simbol tertentu dapat membawa keberuntungan. Hal ini mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap mimpi dan simbol-simbol, karena mereka percaya bahwa hal tersebut menunjukkan petunjuk atau tanda untuk masa depan mereka.

Berikut ini adalah beberapa mimpi dan simbol-simbol keberuntungan dalam tradisi Jepang:

1. Mimpi tentang Gunung Fuji

Gunung Fuji

Gunung Fuji merupakan salah satu tempat yang dianggap suci di Jepang dan menjadi simbol nasional sekaligus daya tarik wisata. Menurut kepercayaan di Jepang, bermimpi tentang gunung Fuji dapat membawa kebahagiaan dan sukses dalam hidup. Mimpi tentang gunung Fuji dipercayai sebagai tanda bahwa orang yang bermimpi akan mencapai tujuannya.

2. Simbol Koi

Simbol Koi

Simbol koi adalah ikan yang sering kali digambarkan dalam seni tradisional Jepang dan sering dijadikan tato. Di samping itu, simbol koi juga dipercayai dapat membawa keberuntungan dalam kehidupan seseorang khususnya dalam hal cinta, kekayaan, kesuksesan, dan kesehatan. Selain itu, warna dari ikan koi memiliki maknanya masing-masing. Warna merah, misalnya, melambangkan cinta dan keberuntungan dalam asmara.

3. Simbol Daruma

Simbol Daruma

Seperti halnya dengan simbol koi, simbol daruma juga dipercayai membawa keberuntungan dalam hidup seseorang. Daruma adalah boneka berbentuk bulat yang tidak memiliki kaki. Ketika seseorang akan memulai sesuatu, dia dapat membeli Daruma dan kemudian memasang mata satu daruma. Setelah tugas tersebut tercapai, maka mata sebelah lagi baru dipasang dan juga menghiasi daruma tersebut. Simbol daruma dipercayai dapat membawa keberuntungan dalam kehidupan, khususnya dalam hal mengejar tujuan-tujuan yang sulit atau mengatasi kesulitan yang ada.

4. Mimpi tentang buah persik

Buah persik

Buah persik selalu dikaitkan dengan keberuntungan. Di Jepang, buah persik dikaitkan dengan keberhasilan dan harapan kebahagiaan. Oleh karenanya, mimpi tentang buah persik dipercayai membawa keberuntungan, terutama dalam mencapai tujuan dan keberhasilan di masa depan.

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, penting bagi kita untuk selalu berusaha dan percaya bahwa keberuntungan akan selalu datang pada waktu yang tepat. Dalam budaya Jepang, disamping mempercayai kesuksesan dari kerja keras, masyarakat pun memiliki banyak keyakinan tentang mimpi dan simbol keberuntungan.

Keberuntungan dalam Bisnis dan Karir dengan Bahasa Jepang


Keberuntungan dalam Bisnis dan Karir dengan Bahasa Jepang di Indonesia

Bukan rahasia lagi bahwa Bahasa Jepang menjadi bahasa yang dianggap penting di dunia kerja di Indonesia. Selain kemampuan untuk berbahasa Inggris, kemampuan untuk berbahasa Jepang menjadi faktor yang dapat menambah nilai dalam dunia bisnis. Apalagi dengan semakin terbukanya pintu peluang kerja dan investasi asal Jepang ke Indonesia, maka semakin penting pula kemampuan untuk berbahasa Jepang.

Dalam bisnis dan karir, Bahasa Jepang dapat membuka peluang yang lebih besar untuk mendapatkan posisi, promosi, kerjasama, hingga kesempatan belajar ke Jepang. Oleh karena itu, kemampuan untuk berbahasa Jepang menjadi nilai tambah yang sangat dihargai dalam dunia kerja.

Tidak hanya itu, keberuntungan juga dapat dijumpai melalui dunia bisnis di Jepang. Negeri Sakura memiliki budaya dan tradisi yang sangat unik dan berbeda dengan budaya yang ada di Indonesia. Hal ini menimbulkan peluang baru untuk mengembangkan bisnis dan menemukan pasar yang berbeda dari Indonesia.

Salah satu sektor bisnis yang paling menjanjikan di Jepang adalah di bidang teknologi, seperti robotika, perangkat elektronik, dan mobil listrik. Selain itu, Jepang juga merupakan pusat riset dan pengembangan teknologi terkini. Dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada di Jepang, bisnis Anda dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global.

Selain sektor bisnis teknologi, sektor makanan dan minuman juga dapat menjadi peluang bisnis di Jepang. Ada banyak pilihan makanan dan minuman khas Jepang yang dapat dikenalkan di Indonesia, seperti sushi, ramen, dan sake. Selain menarik minat orang Indonesia, dapat pula menarik minat para turis asing yang berkunjung ke Indonesia.

Di sisi lain, bagi mereka yang bekerja atau ingin bekerja di perusahaan Jepang di Indonesia, kemampuan untuk berbahasa Jepang juga menjadi faktor penentu keberhasilan karir. Karena kebanyakan perusahaan Jepang memerlukan karyawan yang dapat berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka di Jepang.

Perusahaan Jepang juga memiliki budaya kerja yang sangat berbeda dengan budaya kerja di Indonesia. Di Jepang, kerja keras, ketekunan, dan disiplin kerja sangat dihargai. Para karyawan diharapkan dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan memberikan hasil terbaik bagi perusahaan.

Mampu membaca, menulis, dan berbahasa Jepang dengan lancar juga dapat menunjang keberhasilan seseorang dalam ujian sertifikasi bahasa Jepang, salah satunya adalah ujian JLPT (Japanese Language Proficiency Test). Ujian JLPT dapat menambah nilai dan kepercayaan bagi pengusaha atau karyawan dalam dunia kerja.

Secara keseluruhan, keberuntungan dalam bisnis dan karir dengan Bahasa Jepang sangat terbuka lebar bagi orang Indonesia. Dengan kemampuan berbahasa Jepang, peluang untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi, mendapatkan promosi, serta kesempatan untuk belajar di Jepang sangat terbuka lebar. Namun, tentu saja kemampuan berbahasa Jepang harus dibarengi dengan kemampuan dan kompetensi lainnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Karena itu, bagi Anda yang ingin mengembangkan karir atau bisnis di Jepang, belajar Bahasa Jepang menjadi langkah awal yang penting. Dengan adanya kemampuan bahasa Jepang, Anda dapat memperluas jaringan bisnis, mempelajari budaya Jepang, serta meningkatkan peluang Anda dalam dunia kerja.

Ritual Keberuntungan dengan Bahasa Jepang pada Malam Tahun Baru Jepang


Ritual Keberuntungan dengan Bahasa Jepang pada Malam Tahun Baru Jepang

Di Jepang, tradisi dan budaya sangat dihargai. Bahkan pada malam tahun baru, mereka mengadakan ritual khusus demi mendapatkan keberuntungan di tahun yang baru. Tidak hanya itu, kebiasaan mereka ternyata juga melibatkan penggunaan bahasa Jepang untuk memanggil keberuntungan dan membawa keberuntungan di dalam rumah. Mari kita bahas beberapa ritual keberuntungan dengan bahasa Jepang pada malam tahun baru Jepang.

1. Kadomatsu


Kadomatsu

Kadomatsu adalah hiasan yang bertujuan untuk mengundang tiga dewa kebaikan, yaitu ‘Fuku’, ‘Ju’ dan ‘So’. Ada banyak cara untuk membuat Kadomatsu, tapi beberapa tarikan ada yang harus dipenuhi. Pertama, tumbuh-tumbuhan yang digunakan sebagai Kadomatsu harus dipotong secara diagonal. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bahwa ‘keberuntungan’ akan meninggalkan kediaman penghuni rumah. Setelah itu, 3 bambu bertingkat diletakkan di tengah untuk mewakili tiga dewa kebaikan, yaitu ‘Fuku’, ‘Ju’ dan ‘So’ Bisa digunakan juga ‘Mochi’ sebagai simbol keberuntungan yang mereka selalu sedia dalam berbagai upacara baik pribadi seperti ini ataupun dalam acara keagamaan.

2. Kagami Mochi


Kagami Mochi

Kagami Mochi adalah kue beras bulat yang di tempatkan dalam dua lapisan, dengan bahan-bahan utamanya adalah ketan dengan rasa sedikit gurih. Kagami Mochi umumnya diletakkan di dalam rumah dan diharapkan akan membawa keberuntungan berlipat untuk keluarga dan penghuni rumah. Dalam bahasa Jepang, ‘Kagami’ Sendiri memiliki arti Cermin. Cermin selalu dianggap sebagai simbol keberuntungan di masa lalu, maka cermin khusus dibuat dan selalu dibawa dalam upacara Agung di berbagai tempat di Jepang. Kue beras ini juga dipercaya akan meningkatkan pertumbuhan padi, khususnya bagi petani sebagai sumber mata pencaharian mereka.

3. Ema


Ema

Ema adalah sejenis plakat yang digantung di kuil atau kuil Shinto, di mana seseorang dapat menulis hasrat atau keinginannya di atas lembaran kayu, yang dikenal sebagai Ema di Jepang. Ritual ini membutuhkan orang yang menulis keberuntungan mereka di atas lembaran kayu, dan kemudian menggantungnya di depan kuil atau kuil shinto di mana dia meminta doa. Di Jepang, mereka memanggil itu ‘Ema’ dan tradisinya mereka percaya bahwa keberuntungan akan datang jika orang yang meminta doa tersebut memiliki keyakinan yang kuat dan tulus serta berdoa dengan sungguh-sungguh. Kuil-kuil yang ramai akan mendapat antrian panjang di malam tahun baru, di mana pengunjung dengan harapan untuk meningkatkan keberuntungan mereka di tahun mendatang.

4. Daruma


Daruma

Daruma adalah boneka yang dianggap sebagai simbol keinginan atau harapan. Di tengah-tengah jangkauan para pelajar dan pebisnis di Jepang, daruma dipakai menjadi sebuah alat yang digunakan untuk mencatat harapan. Di masa lalu, orang-orang percaya bahwa jika Daruma digunakan oleh orang yang beruntung, maka magnetisme akan mengikat harapan tersebut. Namun, jika seseorang tidak beruntung, maka harapan tersebut akan hancur. Ini membuat Daruma menjadi simbol penting dalam upacara bahasa Jepang untuk berharap agar tahun yang baru akan membawa keberuntungan bagi mereka.

5. O-Shogatsu Nokorimono (Sisa Tiga Hal)


O-Shogatsu Nokorimono (Sisa Tiga Hal)

Di tempat-tempat tertentu di Jepang, tradisi O-Shogatsu Nokorimono, atau sisa tiga hal, dilakukan. Ini adalah cara bagi masyarakat untuk memastikan keberuntungan untuk datang. ‘Nokorimono’ sendiri memiliki arti barang yang tersisa. Barang-barang ini termasuk koin harta karun yang merupakan simbol kekayaan, buah persimmon, dan batang bambu berisi biji. Persimmon melambangkan kesehatan dan keabadian sementara batang bambu melambangkan kemakmuran dan kemakmuran yang berkelanjutan. Selain itu, koin harta karun dapat membawa keuntungan finansial kepada keluarga yang memilikinya di dalam rumah mereka.

Itulah, lima kebiasaan ritual keberuntungan dengan bahasa Jepang pada malam tahun baru Jepang. Hal ini memperlihatkan kepada kita betapa kuatnya pengaruh tradisi dan budaya Jepang dalam aspek kehidupan mereka sehari-hari. Semoga kita dapat mengambil beberapa pelajaran dari kebiasaan mereka ini dan menggunakannya untuk meraih keberuntungan yang luar biasa di hari-hari mendatang.

Iklan