Asal Usul Katakana


Asal Usul Katakana

Bagi sebagian besar orang Jepang, katakana merupakan huruf yang sangat penting karena digunakan secara luas dalam bahasa Jepang. Katakana adalah salah satu jenis kana (huruf) dalam aksara Jepang dan digunakan sebagai cara untuk menuliskan kata-kata dari bahasa asing dalam tulisan Jepang. Tapi, apakah asal usul dari katakana?

Menurut sejarah, katakana pertama kali digunakan pada zaman Heian (794-1185) dengan tujuan untuk membantu orang Jepang untuk membaca sastra Tiongkok. Saat itu, sastra dan tulisan Tiongkok sangat populer di Jepang sehingga kemampuan membaca dokumen-dokumen Tiongkok menjadi penting. Hal ini mendorong penggunaan huruf Tiongkok atau kanji dalam aksara Jepang.

Namun, kanji memiliki banyak karakter yang rumit dan sulit untuk dibaca, bahkan oleh orang Jepang sendiri, terutama mereka yang tidak terlalu terdidik. Oleh karena itu, katakana mulai digunakan untuk membantu orang Jepang membaca teks Tiongkok dengan cara yang lebih mudah dan sederhana. Katakana digunakan untuk menulis kata-kata asing yang diadaptasi ke dalam bahasa Jepang seperti nama-nama tempat dan barang-barang dari luar negeri.

Awalnya, katakana hanya digunakan oleh orang-orang terpelajar tapi kemudian menjadi populer di kalangan masyarakat umum dari abad ke-10 sampai ke-14. Bahkan, pada abad ke-14, katakana sering digunakan dalam bentuk puisi oleh para penyair untuk memperlihatkan keindahan dan keluwesan suara.

Setelah itu, penggunaan katakana terus berkembang dan mulai banyak digunakan dalam percetakan pada abad ke-16 saat teknologi cetak mulai dikenalkan di Jepang. Buku-buku cetak tertua menggunakan huruf kanji dan katakana yang dicampur dan dikenal sebagai “buku campuran” atau “buku campuran kanji-katakana”.

Pada Abad Edo (1603-1868), aksara katakana menjadi sangat populer dan ada banyak karya sastra, seperti novel, puisi, dan buku cerita anak-anak, yang ditulis dengan katakana. Saat itu, katakana dapat digunakan dengan mudah dan orang-orang mulai menerima penggunaannya yang semakin luas.

Meskipun awalnya ditujukan untuk membantu orang Jepang lebih mudah membaca teks Tiongkok, katakana telah menjadi bagian integral dari bahasa Jepang dan digunakan secara luas hingga saat ini. Sekarang, katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata asing baru yang diperkenalkan ke dalam bahasa Jepang, seperti teknologi dan merek asing, dan juga digunakan untuk penekanan kata dalam bahasa Jepang.

Jadi, asal usul dari aksara katakana adalah dari kebutuhan orang Jepang untuk membaca teks Tiongkok dengan lebih mudah dan sederhana. Dari sana, katakana berkembang menjadi bagian integral dari aksara Jepang dan digunakan secara luas dalam bahasa Jepang hingga saat ini.

Cara Membaca dan Menulis Katakana


Cara Membaca dan Menulis Katakana

Bagi kamu yang pernah belajar bahasa Jepang pasti sudah familiar dengan katakana. Katakana adalah salah satu dari tiga tulisan bahasa Jepang, selain kanji dan hiragana. Katakana digunakan untuk menulis kata-kata asing dan istilah teknis yang tidak bisa ditulis dengan kanji atau hiragana. Tapi tahukah kamu kalau di Indonesia, kita juga harus belajar katakana? Yuk, simak cara membaca dan menulis katakana berikut ini!

Apa itu Katakana?


Apa itu Katakana

Katakana adalah tulisan bahasa Jepang yang terdiri dari 46 karakter. Setiap karakter memiliki pengucapan yang unik dan berbeda dengan hiragana. Katakana sendiri sering digunakan untuk menulis kata-kata asing atau istilah teknis yang tidak mempunyai karakter dalam bahasa Jepang. Misalnya, kata-kata seperti kamera, komputer, dan internet scrupulous dapat ditulis menggunakan katakana. Akan tetapi, kata-kata asing yang sudah lama digunakan dalam bahasa Jepang akan ditulis dengan kanji.

Cara Membaca Katakana


Cara Membaca Katakana

Membaca katakana relatif lebih mudah dibandingkan dengan hiragana atau kanji. Setiap karakter memiliki satu suku kata dan diucapkan secara jelas. Namun, beberapa karakter katakana memiliki pengucapan yang agak mirip. Berikut ini adalah cara membaca katakana:

  • Akhiran “a” ditulis dengan karakter ア (a)
  • Akhiran “i” ditulis dengan karakter イ (i)
  • Akhiran “u” ditulis dengan karakter ウ (u)
  • Akhiran “e” ditulis dengan karakter エ (e)
  • Akhiran “o” ditulis dengan karakter オ (o)

Cara Menulis Katakana


Cara Menulis Katakana

Seperti hiragana, menulis karakter katakana membutuhkan teknik dan gerakan yang benar. Berikut ini adalah langkah-langkah cara menulis karakter katakana.

  • Cara menulis huruf ア (a)
    1. Awali dengan garis dari atas ke bawah dengan kemiringan ke kanan. (Klik gambar diatas untuk melihat contoh.)
    2. Lanjutkan dengan dua sedikit menekuk ke kanan turun
    3. Akhirnya, ambil garis ke bawah.
  • Cara menulis huruf イ (i)
    1. Buat garis singkat dari atas ke bawah.
    2. Belok ke kiri, dan buat garis ke bawah membentuk sudut tajam.
  • Cara menulis huruf ウ (u)
    1. Awali dengan bentuk seperti huruf “7” mirip dengan berlian.
    2. Lanjutkan dengan garis horisontal di bagian atas garis vertikal.
  • Cara menulis huruf エ (e)
    1. Buat garis serong turun ke kanan denan panjang yang sama dengan karakter イ.
    2. Lanjutkan dengan huruf “C” di bawahnya.
    3. Akhirnya, lengkapi dengan garis kecil di tengah bentuk “C” tadi.
  • Cara menulis huruf オ (o)
    1. Mulai dengan garis melengkung turun ke kanan dengan sudut di tengah.
    2. Tekan balik, dan buat garis melengkung turun sedikit sebelum langsung berbelok ke sisi kiri bawah, terakhir siku.

Sekarang, kamu telah mempelajari cara membaca dan menulis katakana! Jangan lupa agar tetap sering berlatih menulis dan membaca! Semangat belajar!

Perbedaan Antara Katakana dan Hiragana


Pembedaan Antara Katakana dan Hiragana

Katakana dan Hiragana adalah dua jenis aksara yang digunakan dalam penulisan bahasa Jepang. Kedua jenis aksara ini sangat penting dalam pembelajaran bahasa Jepang. Namun, bagaimana perbedaan antara katakana dan hiragana sendiri? Di Indonesia, istilah katakana dan hiragana sudah tidak asing lagi dikalangan orang-orang yang ingin belajar bahasa Jepang. Namun, masih banyak yang belum tahu bagaimana perbedaan antara katakana dan hiragana. Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk membantu kalian memahami perbedaan tersebut.

Hiragana dan katakana adalah dua jenis aksara fonetik dalam bahasa Jepang. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata atau ungkapan asli Jepang, sedangkan katakana digunakan untuk menulis kata-kata yang diambil dari bahasa asing. Dengan kata lain, Katakana digunakan untuk menulis kata-kata yang asalnya bukan dari bahasa Jepang. Salah satu contohnya adalah “コーヒー” (ko-hi-) yang berasal dari kata “Coffee” dalam bahasa Inggris. Hiragana dan Katakana memiliki bentuk yang hampir sama, namun terdapat beberapa perbedaan.

Penggunaan Hiragana dan Katakana

Perbedaan utama antara Hiragana dan Katakana adalah penggunaannya. Sederhananya, Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata asli Jepang, sementara Katakana digunakan untuk menulis kata-kata asing, seperti nama orang, nama negara, dan kemudian diadaptasi menjadi kata-kata bahasa Jepang. Dalam Bahasa Jepang banyak kata-kata yang mempunyai fasilitas kata benda dan kata kerja, misalnya :

  • Kata Benda :
    • 日本 [にほん] (Nihon) = Jepang.
    • 桜 [さくら] (Sakura) = Bunga Sakura.
  • Kata Kerja :
    • 見る [みる] (miru) = Melihat.
    • 買う [かう] (kau) = Membeli.

Dari sekilas contoh itu, kata-kata tersebut hanya memerlukan hiragana yang memudahkan untuk membaca huruf-hurufnya.

Pengucapan Hiragana dan Katakana

Perbedaan lain antara Hiragana dan Katakana adalah pengucapannya. Hiragana memiliki pengucapan yang lebih lembut karena terdiri dari bunyi lembut seperti “a,” “i,” “u,” “e,” dan “o”. Sementara Katakana lebih banyak terdiri dari bunyi tegas seperti “ka,” “ki,” “ku,” “ke,” “ko”. Pengucapan Katakana juga lebih keras dan terdengar lebih kasar daripada Hiragana.

Hiragana dan Katakana juga digunakan dalam bahasa Jepang menandai intonasi, pengucapan, dan pentingnya suara dalam kata atau frase. Misalnya, karakter Katakana dengan garis di bawah (ー) dikenal sebagai “chōonpu” dan digunakan sebagai penanda suara yang dilanjutkan. Kemudian Hiragana dengan cirri (゛) dikenal sebagai “dakuten” dan digunakan untuk membantu mengubah bunyi bahasa Jepang. Hiragana juga sering digunakan dalam penulisan kotoba di dalam novel, cerita atau catatan ekspresif.

Kesimpulan

Begitulah, perbedaan antara Hiragana dan Katakana, dua jenis aksara dalam bahasa Jepang yang sangat penting dan sering digunakan. Keduanya memiliki kegunaan masing-masing dan digunakan untuk menulis kata-kata dalam Bahasa Jepang. Semoga dengan penjelasan di atas tentang Hiragana dan Katakana, membuat pemahaman kamu lebih baik dalam membedakan dua jenis aksara yang penting ini dan bagaimana keduanya digunakan dalam penulisan kosakata dan ungkapan bahasa Jepang.

Penggunaan Katakana dalam Bahasa Jepang


Katakana dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang terdiri dari 3 jenis tulisan yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Di antara ketiga jenis huruf tersebut, katakana merupakan jenis huruf yang paling sering digunakan. Berikut adalah penjelasan tentang penggunaan katakana dalam bahasa Jepang.

1. Membaca Katakana

Sebelum membahas penggunaan katakana dalam bahasa Jepang, kita harus tahu terlebih dahulu cara membaca huruf katakana. Huruf katakana terdiri dari 46 suku kata dan dibaca dengan cara yang sama seperti hiragana. Contohnya kata “katakan” yang ditulis dengan huruf katakana (カタカン) akan dibaca sebagai “ka-ta-ka-n”.

2. Katakana untuk menulis kata asing

Penggunaan katakana dalam bahasa Jepang paling sering digunakan untuk menulis kata asing. Terlebih lagi, katakana juga digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang berasal dari negara lain seperti nama produk, merek, dan sebagainya.
Contohnya, katakana dipakai untuk menuliskan kata “pizza” (ピザ), “hamburger” (ハンバーガー), dan “cola” (コーラ).

3. Katakana untuk menunjukkan intonasi

Penggunaan katakana bisa juga untuk menunjukkan intonasi atau penekanan kata. Bahasa Jepang sendiri memiliki banyak kata-kata yang memiliki intonasi tersendiri. Intonasi sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman saat berbicara dengan lawan bicara. Contohnya, kata “sō desu” (そうです) jika ditulis dengan huruf biasa memiliki arti “begitu” sedangkan jika ditulis dengan huruf katakana, “sō desu” (ソウデス) artinya menjadi “iya benar”.

4. Katakana untuk menulis nama orang dan wilayah


Nama daerah di bawah katakana

Penggunaan katakana dalam bahasa Jepang juga diperbolehkan untuk menuliskan nama orang atau wilayah yang mana asal nama tersebut bersumber dari bahasa asing. Contohnya, kata “ジェニファー” (jenifā) yang ditulis dengan katakana sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yaitu “Jennifer”. Nama wilayah seperti Los Angeles dalam bahasa Jepang akan ditulis sebagai “ロサンゼルス” (ro-san-zerusu). Selain itu juga, beberapa nama orang dalam bahasa asing yang lebih sering dipanggil dengan nama julukan tertentu seperti “ジョン” (Jon) untuk “John”, “マイケル” (Maikeru) untuk “Michael” dan masih banyak lagi.

5. Kombinasi Katakana dengan Kanji

Kanji merupakan karakter tulisan Jepang yang paling rumit karena satu karakter terdiri dari beberapa garis. Penggunaan katakana seringkali dipadukan dengan kanji yang menghasilkan nama benda, firma dan merk yang unik. Diberikan contoh kata “ランドリーバスケット (randoi basuketto)” yang dimana jika diuraikan maka “ランドリー (randoi)” dalam huruf katakana yang berarti “laundry”, dan “バスケット (basuketto)” dalam huruf kanji yang berarti “keranjang baju”. Sehingga penggabungan kata tersebut menjadi “keranjang baju” dalam bahasa Jepang.

Penggunaan katakana dalam bahasa Jepang tidak bisa dipisahkan dan sangat penting. Dengan mengetahui penggunaan katakana ini, Anda dapat memperkaya kosakata dalam bahasa Jepang dan meningkatkan kemampuan berbicara di depan orang Jepang.

Wo Katakana in Indonesia: Contoh Penggunaan Katakana dalam Kehidupan Sehari-hari


Kecantikan dan fashion berbau jepang

Indonesia semakin dekat dengan Jepang, terutama dengan muda-mudi yang sangat menyukai budaya Jepang. Salah satu pengaruh budaya yang terasa di kehidupan sehari-hari adalah gaya fashion dan kecantikan berbau Jepang. Mereka suka mengadopsi gaya fashion dari Jepang yang tidak hanya terkenal dengan gaya streetwear tapi juga beberapa brand fashion ternama.


Menu restoran jepang

Makanan Jepang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dari segala usia. Kehadiran restoran Jepang menjambah varian kuliner masyarakat. Katakana digunakan untuk menuliskan menu-menu Jepang karena penamaan menu tersebut sangat kental dengan budaya Jepang, seperti sushi, sashimi, ramen, udon, dan masih banyak lagi.

Manga dan Anime


Manga anime

Manga dan anime merupakan salah satu industri yang perkembangannya cukup pesat di Indonesia, terbukti dari banyaknya pecinta dan penggemar manga dan anime baik di kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa. Pengaruh katakana bisa dilihat pada judul manga dan anime yang dipilih dan digunakan di Indonesia.

Electronik Jepang


Elektronik jepang

Jepang juga terkenal akan elektronik terbaiknya. Produk-produk elektronik Jepang seperti kamera, televisi, printer, dll sudah menjadi pilihan banyak orang Indonesia. Penggunaan katakana pada produk-produk Jepang dilakukan untuk memperkuat branding produk tersebut dan lebih memantapkan bahwa produk tersebut buatan Jepang yang tentunya akan lebih meyakinkan konsumen di Indonesia yang memang cukup percaya dengan produk Jepang.

Hobii: Shodo dan Origami


Shodo origami

Hobi adalah hal yang kerap dilakukan untuk mejaga keseimbangan hidup. Indonesia memandang dengan positif kebiasaan melakukan kegiatan yang dianggap sebagai hobi. Ada banyak hobi yang diwariskan oleh budaya Jepang yang sedang menjadi trend di Indonesia, seperti Shodo dan Origami. Kedua hobbi tersebut lebih berbeda dari hobbi yang di Indonesia, sehingga pengembangannya cukup unik dan konservatif. Katakan turut hadir pada kedua hobbi tersebut dalam berbagai poster, brosur, dan buku-buku panduan yang terdapat di Indonesia.

Iklan