Ads - After Header

Ulasan Anime How to Keep a Mummy

Semesta

Ulasan Anime How to Keep a Mummy
Ulasan Anime How to Keep a Mummy

Ulasan Anime How to Keep a Mummy | Anime sering kali menawarkan kisah yang unik dan menghibur, dan “How to Keep a Mummy” tidak terkecuali. Mengambil latar kehidupan seorang anak laki-laki di sekolah tinggi Jepang, kisah ini memperkenalkan elemen fantastis dengan membawa mumi kecil sebagai hewan peliharaan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam keunikan dan daya tarik dari anime ini, yang berhasil menggabungkan unsur keimutan dengan tema persahabatan.

Ulasan Anime How to Keep a Mummy

Semua dimulai dengan ide kreatif seseorang untuk membuat manga tentang kehidupan sehari-hari seorang siswa sekolah tinggi Jepang yang mendapatkan mumi sebagai hewan peliharaan.

Manga ini kemudian diadaptasi menjadi anime yang dirilis pada musim dingin 2018, menghasilkan 12 episode dengan durasi masing-masing 24 menit, diproduksi oleh studio 8bit. Judulnya dalam Bahasa Jepang, “ミイラの飼い方” atau “How to Keep a Mummy” dalam Bahasa Inggris, memperkenalkan kita pada dunia kecil mumi bernama Miira dan petualangan uniknya.

Keseharian yang Ajaib

Bagi pecinta hal-hal lucu, “How to Keep a Mummy” menjadi tontonan yang sangat menghibur. Anime ini menyajikan kehidupan sehari-hari Kashiwagi Sora, karakter utama kita, yang mendapatkan mumi kecil bernama Miira sebagai hewan peliharaan.

Keimutan Miira yang terbungkus perban dan tingkat kecilnya membuatnya tak bisa tidak mengundang senyum. Bahkan dalam momen-momen sederhana, seperti Miira menjadi handuk dingin saat Sora sakit, anime ini berhasil menangkap kehangatan dan kelembutan.

Namun, anime ini bukan hanya tentang keimutan belaka. Di balik kisah lucu dan kecil Miira, terdapat tema yang mendalam tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan makhluk-makhluk supernatural. Sora, yang telah tahu tentang keberadaan makhluk-makhluk ini sepanjang hidupnya, menerima mereka dengan hati terbuka. Ia bahkan membaca cerita sebelum tidur untuk Miira, menciptakan ikatan seperti seorang ibu yang merawat anaknya.

Persahabatan yang Unik

Salah satu inti dari “How to Keep a Mummy” adalah bagaimana manusia dapat menjalin hubungan persahabatan dengan makhluk-makhluk supernatural. Teman Sora, Kamiya Tazuki, juga memiliki pengalaman sejak kecil dengan makhluk supernatural, namun trauma masa kecilnya membuatnya resisten terhadap upaya ogre anak-anak untuk menjadi hewan peliharaannya.

Melalui perjalanan emosionalnya, Tazuki akhirnya menerima Conny, ogre anak yang pemberontak, ke dalam keluarganya.

Kisah serupa terjadi pada teman sekelas Sora, Motegi Asa, yang memiliki ketakutan terhadap kadal. Saat seekor naga kecil muncul di rumahnya, Asa merespon berlebihan karena kebiasaan ketakutannya. Sora dengan sabar meyakinkan Asa bahwa naga bukanlah kadal, dan dari situlah, Asa menerima naga tersebut, Isao, seperti hewan peliharaan biasa.

Anime ini menggambarkan momen-momen perawatan yang menghangatkan hati dari hewan peliharaan supernatural itu sendiri. Miira, ketika Sora sakit, dengan penuh perhatian menyerap air dengan tubuh perban dan menjadi handuk dingin di dahi Sora. Begitu juga dengan Isao, naga peliharaan Asa, yang dengan setia menarik selimutnya setiap kali lepas saat Asa tidur.

Perkembangan Karakter dan Kedalaman Emosional

Pertunjukan ini berhasil menghadirkan kedalaman emosional melalui perkembangan karakter. Karakter utama, Sora, memainkan peran sentral dalam membentuk persahabatan antara manusia dan makhluk-makhluk supernatural.

Keterbukaannya dan kesabaran dalam membantu teman-temannya mengatasi ketakutan dan trauma menciptakan dinamika yang mengharukan. Ini memberikan pesan positif tentang penerimaan perbedaan dan kebaikan hati.

Namun, tidak ada kisah tanpa tantangan. Terdapat momen dramatis menuju akhir seri, di mana kelompok ini harus menyelamatkan Miira dari penculik hewan peliharaan supernatural. Meskipun sedikit kontras dengan sifat santai pertunjukan ini, momen tersebut memberikan elemen ketegangan yang memberikan variasi pada cerita keseluruhan.

Baca Juga: Ulasan Anime Princess Principal

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, “How to Keep a Mummy” adalah tontonan yang sangat aman dan ramah keluarga. Dengan menekankan tema-tema seperti keimutan, persahabatan, dan penerimaan, anime ini berhasil menarik perhatian penonton dari berbagai kelompok usia. Meskipun mencoba menyisipkan elemen dramatis di akhir, inti cerita ini tetap pada kisah persahabatan unik antara manusia dan makhluk-makhluk supernatural.

Bagi penggemar anime yang mencari kombinasi kisah lucu, keimutan hewan peliharaan supernatural, dan pesan moral yang positif, “How to Keep a Mummy” adalah pilihan yang sempurna.

Dengan animasi yang indah, karakter-karakter yang memikat, dan kisah yang menghangatkan hati, anime ini menjadi salah satu yang patut ditonton bagi mereka yang ingin merasakan kebahagiaan dalam keseharian yang ajaib.

Also Read

Bagikan:

Tags

Ads - Before Footer