Tentang Pembaca Rinidesu.com

Salam Pembaca Rinidesu.com, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Rumah Adat Suku Tengger. Artikel ini akan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang keistimewaan dan nilai sejarah dalam arsitektur tradisional Jawa Timur.

Pendahuluan

Sebagai salah satu suku yang berada di Jawa Timur, Suku Tengger memiliki rumah adat yang unik dan sarat dengan nilai simbolik. Rumah adat suku Tengger merupakan rumah adat tradisional khas Jawa Timur yang sangat erat kaitannya dengan kepercayaan dan adat istiadat yang dianut oleh masyarakat suku Tengger.

Secara fisik, rumah adat suku Tengger memiliki ciri khas atap corak limas dengan empat penyangga yang menjulang ke atas, suatu bentuk arsitektur yang terinspirasi dari gunung atau Keraton di Yogyakarta. Namun sayangnya, rumah adat ini kini semakin terpinggirkan oleh adanya perubahan zaman dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern.

Tujuan Artikel

Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang rumah adat suku Tennger sebagai bagian dari sejarah kebudayaan Jawa Timur. Diharapkan artikel ini dapat membantu melestarikan budaya dan sejarah yang terkandung dalam rumah adat suku Tengger.

Rangkuman

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang rumah adat suku Tengger, kelebihan dan kekurangan rumah adat, sejarah, bentuk fisik, nilai simbolis, dan pengaruh masyarakat terhadap rumah adat ini.

Kelebihan dan kekurangan rumah adat suku Tengger

Kelebihan Rumah Adat Suku Tengger

Simbol Budaya

Rumah adat suku Tengger bukan hanya sebatas bangunan saja, tetapi juga menjadi simbol budaya dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Dalam suku Tengger, rumah adat merupakan tanda dari sebuah kesatuan keluarga dan simbol keterikatan dengan tradisi yang diwarisi dari leluhur.

Adaptasi Lingkungan

Rumah adat suku Tengger dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu dan batu serta dirancang dengan mengikuti pola alam. Rumah adat ini dirancang dengan atap yang berbentuk seperti kerucut dan empat tiang tunggal yang melambangkan empat gunung yang menyelubungi Jawa Timur.

Tema Relief

Rumah adat suku Tengger sering kali memiliki ukiran yang terletak di bagian atap dan tiang penyangga yang menggambarkan sejarah suku Tengger serta mitos-mitos yang diyakini oleh masyarakat. Selain itu, rumah adat ini juga memiliki desain inspirasi kerajaan dengan gaya relief pada bagian-bagian rumah.

Kebersamaan dan Keakraban

Rumah adat suku Tengger merupakan sarana interaksi sosial dan hubungan antar keluarga. Rumah adat ini sangat dihargai karena menjadi tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga, warga, dan kerabat untuk melakukan berbagai aktivitas dan bersosialisasi.

Kekurangan Rumah Adat Suku Tengger

Pemanfaatan Material

Bahan-bahan yang digunakan untuk membangun rumah adat suku Tengger, seperti kayu dan batu, semakin sulit didapatkan dan lebih mahal. Dalam waktu dekat, rumah adat suku Tengger mungkin akan tergantikan oleh bangunan modern, dan keberadaannya akan hilang dari sejarah budaya Jawa Timur.

Tidak Tahan Terhadap Gempa Bumi

Seperti bangunan kuno lainnya, rumah adat suku Tengger sedikit rawan terhadap kerusakan akibat gempa bumi atau kerusakan seiring waktu. Kini, konstruksi rumah adat semakin ditinggalkan untuk bangunan modern yang lebih kokoh dan tahan bencana alam.

Tidak Efisien dalam Penggunaan Ruang

Rumah adat suku Tengger tidak memiliki kamar mandi, dan dapur yang dibangun di area luar rumah. Selain itu, ukuran ruang tamu dan kamar tidur saat ini menjadi terlalu kecil untuk digunakan oleh keluarga yang memiliki anggota keluarga yang lebih banyak.

Sejarah Rumah Adat Suku Tengger

Asal Usul Suku Tengger

Suku Tengger merupakan salah satu suku yang mendiami wilayah Gunung Bromo, Tengger, dan Semeru, Jawa Timur. Sejak dahulu kala, suku Tengger hidup berdampingan dengan alam, dan terlibat dalam berbagai kegiatan sehari-hari, termasuk bercocok tanam di dataran yang eksotik. Di sisi lain, suku Tengger juga memiliki unsur spiritual yang tinggi, terkait dengan keramat-keramat di sekitar kepercayaannya, dan ritual-ritual yang berkaitan dengan alam yang sangat khas dan unik.

Asal Usul Rumah Adat Suku Tengger

Rumah adat suku Tengger mulai digunakan sejak abad ke-19. Saat itu, suku Tengger memasuki masa pertumbuhan yang cepat, di mana banyak orang membangun permukiman baru di dekat Gunung Bromo. Pada saat yang sama, suku Tengger juga mulai membangun rumah-rumah dengan konstruksi yang sama, yaitu atap corak limas dengan empat tiang penyangga.

Bentuk Fisik Rumah Adat Suku Tengger

Atap Rumah Adat Suku Tengger

Atap rumah adat suku Tengger berbentuk seperti kerucut yang melambangkan gunung yang menyelubungi Jawa Timur. Biasanya, atap rumah ini dibuat dari daun kelapa yang dikeringkan dan ditempatkan secara bergelombang, agar air dapat mengalir dengan baik.

Tiang Penyangga Rumah Adat Suku Tengger

Rumah adat suku Tengger memiliki empat tiang penyangga yang melambangkan empat gunung di sekitar Jawa Timur. Tiang-tiang ini dibuat dari kayu yang kuat dan pasti, dengan ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan bangunan.

Permukaan Rumah Adat Suku Tengger

Permukaan rumah adat suku Tengger biasanya terbuat dari kayu atau anyaman bambu, di mana setiap celah diberi pemisah untuk aliran udara. Selain itu, rumah adat suku Tengger juga memiliki pagar yang dibuat dengan ukiran-ukiran yang khas dan menawan.

Nilai Simbolik Rumah Adat Suku Tengger

Bagian Bagian Rumah Adat Suku Tengger

Setiap bagian dari rumah adat suku Tengger memiliki simbolik yang dalam dan sarat dengan arti. Mulai dari tampak depan rumah yang ada pagar, pelataran dengan lantai tanah liat, serta ruang keluarga dan kamar tidur yang terletak di lantai atas. Rumah adat ini juga memiliki dapur yang terpisah dari rumah dan halaman yang luas untuk menyeimbangkan pandangan ke indahnya alam yang dihadapi.

Mitologi Dan Cerita Rakyat

Tidak hanya pada simbolik rumah, namun juga pada ukiran dan ornamen rumah adat suku Tengger terdapat mitologi dan cerita rakyat yang lekat pada budaya Jawa Timur di wilayah perkampungan tersebut. Masyarakat suku Tengger meyakini, bahwa Gunung Bromo sebagai belahan gunung tengger, sebagai tempat dimana Duloh, Ratu Kesuma, dan Buto Cakar bertempur menghasilkan gunung-gunung yang menjulang tinggi di sekitarnya

Pengaruh Masyarakat Terhadap Rumah Adat Suku Tengger

Masyarakat Suku Tengger

Seiring perkembangan zaman, masyarakat suku Tengger yang dulunya identik dengan budaya pedalaman, mulai bergeser menjadi masyarakat modern yang sudah mengenal perkembangan teknologi dan modernisasi. Kontak sosial dan modernisasi yang terjadi pada masyarakat suku Tengger telah membawa dampak besar pada gaya hidupnya, termasuk pada arsitektur rumah adat suku Tengger yang biasanya dibangun dengan bahan-bahan alami.

Tabel Informasi Rumah Adat Suku Tengger

Bentuk Rumah Adat Suku Tengger Rumah Panggung
Atap Rumah Adat Suku Tengger Atap Kerucut
Tiang Penyangga Rumah Adat Suku Tengger 4 Tiang Tunggal
Material Bangunan Rumah Adat Suku Tengger Batu, Kayu, Rumbia, Anyaman Bambu
Simbolik Rumah Adat Suku Tengger Simbol Keterikatan Spiritual, Sebagai Tempat Kerabat
Warna Rumah Adat Suku Tengger Warna Alam
Penggunaan Rumah Adat Suku Tengger Saat Ini Digunakan sebagai tujuan wisata/objek turisme

FAQ Tentang Rumah Adat Suku Tengger

1. Apa itu Rumah Adat Suku Tengger?

Rumah adat suku Tengger adalah rumah adat tradisional khas Jawa Timur yang sangat erat kaitannya dengan kepercayaan dan adat istiadat yang dianut oleh masyarakat suku Tengger.

2. Apa saja ciri-ciri khas rumah adat suku Tengger?

Rangka atap berbentuk kerucut, empat tiang penyangga yang menjulang, serta memilih bahan alami seperti kayu, bambu, dan rumbia

3. Apa saja kelebihan rumah adat suku Tengger?

Simbol Budaya, Adaptasi Lingkungan, Tema Relief, dan Kebersamaan dan Keakraban

4. Apa-apa saja kekurangan rumah adat suku Tengger?

Pengaruh Modernisasi, Tidak Tahan Terhadap Kerusakan Alami, dan Sudah Tidak Praktis dalam Kehidupan Modern.

5. Bagaimana pengaruh masyarakat suku Tengger terhadap rumah adatnya?

Seiring perkembangan zaman, masyarakat suku Tengger yang dulunya identik dengan budaya pedalaman, mulai bergeser menjadi masyarakat modern yang sudah mengenal perkembangan teknologi dan modernisasi.

6. Apa saja yang diukir pada relief desain di rumah adat suku Tengger ?

Relief biasanya menggambarkan mitos-mitos sejarah, motif bunga, daun, dan binatang, serta garis-garis dan pola-pola unik.

7. Apa saja wisata terkait rumah adat suku Tengger?

Bagi Anda pecinta budaya dan sejarah, bisa mengunjungi Desa Adat Cemoro Lawang yang masih menampilkan aspek kebudayaan suku Tengger serta Gunung Bromo yang menunjukkan arsitektur yang unik dan memukau.

8. Dimana kita bisa melihat rumah adat suku Tengger?

Rumah adat suku Tengger dapat ditemukan di Kampung Adat Ngadisari, Malang.

9. Apa makna dari relief pada rumah adat suku Tengger?

Relief pada rumah adat suku Tengger biasanya menggambarkan Mitos Sejarah, Motif bunga, daun dan binatang serta Garis-garis dan pola-pola unik, sebagai unsur yang memperoleh pengaruh signifikan terhadap masyarakat dan budaya Jawa Timur.

10. Bagaimana adat istiadat dalam rumah adat suku Tengger ?

Adat istiadat dalam rumah adat suku Tengger masih sangat kental dalam budayanya. Terdapat banyak ritual dan kepercayaan seperti malam kesenian dan upacara adat yang dilaksanakan pada saat-saat tertentu.

11. Mengapa banyak wisatawan yang berkunjung ke rumah adat suku Tengger?

Karena keindahan arsitektur dan budaya suku Tengger dan Lokasi yang dekat dengan wisata Bromo, maka membuat rumah adat su

Iklan