Perkawinan Secara Pada Adat Minangkabau Disebut Nikah

Halo Pembaca rinidesu.com, kita akan membahas tentang perkawinan secara pada adat Minangkabau yang disebut nikah. Sebagian dari kita mungkin sudah akrab dengan istilah nikah adat Minangkabau yang terkenal dengan upacara pernikahan yang tradisional dan beragam simbolik. Namun, seberapa banyak yang kita tahu tentang signifikansi dan perusahaan di balik acara-acara ini?

Pendahuluan

Nikah: Perkawinan Secara Pada Adat Minangkabau

Nikah merujuk pada upacara perkawinan adat Minangkabau yang terdiri dari berbagai macam ritual. Adat Minangkabau merupakan adat yang memiliki ciri khas tersendiri dalam menikahkan anak manusia, baik itu dari sisi kesakralan maupun sisi prosesi. Upacara perkawinan adalah upacara penting dalam kebudayaan Minangkabau yang sangat dihormati, karena adat nikah memiliki makna yang sangat dalam dan merupakan tanda penghormatan kepada para leluhur.

Dalam adat Minangkabau, nikah adalah salah satu momen yang sangat membahagiakan dan kerap menjadi impian setiap laki-laki dan perempuan Minangkabau. Sebuah upacara perkawinan menjadi awal dari sebuah pernikahan yang penuh proyeksi dan harapan. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh kedua pasangan, tetapi juga oleh seluruh keluarga mereka. Upacara perkawinan dipandang sebagai sebuah acara yang bersifat sakral dan memiliki arti penting bagi hubungan pernikahan manusia.

Kelebihan dan Kekurangan Perkawinan Secara Pada Adat Minangkabau Disebut Nikah

Perkawinan secara adat Minangkabau memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan oleh calon pasangan yang ingin menikah. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan

1. Menanamkan nilai-nilai tradisional

2. Menjalin silaturahmi dengan kerabat

3. Memperkuat rasa identitas dengan adat Minangkabau

4. Terhindar dari pernikahan yang tidak diikhlaskan

5. Bebas dari masalah kedua belah pihak keluarga

6. Memberikan kesan positif dan menjunjung tinggi adat Minangkabau

7. Biaya pernikahan biasanya lebih terkendali daripada pernikahan modern

Kekurangan

1. Perlu waktu dan persiapan yang lama dan memakan biaya yang cukup besar

2. Kurang fleksibel, karena harus mengikuti prosedur adat Minangkabau yang sudah ditentukan

3. Menjadi dilema bagi pasangan yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda

4. Mengharuskan pasangan lebih fokus pada acara adat daripada fokus pada diri masing-masing

5. Terkadang terjadi perselisihan antar keluarga yang bisa mengganggu jalannya upacara pernikahan

6. Tidak semua orang memiliki pengetahuan dan akses untuk menikah secara adat Minangkabau

7. Beberapa unsur dalam upacara nikah menuntut pihak keluarga untuk berpartisipasi dan memenuhi tuntutan kebutuhan masing-masing, terkadang menjadi kesulitan bagi keluarga kurang mampu secara finansial.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menikah secara adat Minangkabau, sangat disarankan bagi pasangan calon pengantin untuk mempertimbangkan dengan serius kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh salah satu cara pernikahan yang telah menjadi tradisi di Minangkabau ini.

Penjelasan Upacara Nikah Adat Minangkabau Secara Detail

Perkawinan adat Minangkabau memiliki beberapa tahapan atau prosesi sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Berikut adalah tahapan atau prosesi tersebut:

1. Siram Pangkah

Waktu Pukul 10.00 – 12.00
Tujuan Mengharumkan pusaka atau gedung pengantin
Simbolik Mengharumkan kamar pengantin dengan air bunga-bungaan

Pada tahap ini, saudara laki-laki dari calon pengantin perempuan, menyerahkan air bunga-bungaan yang dituangkan dalam wadah kecil kepada pihak keluarga pengantin laki-laki. Kemudian wadah kecil tersebut diberikan kepada pihak keluarga pengantin perempuan. Pihak keluarga perempuan mengusap dahi pengantin laki-laki dan kemudian ditempatkan wadah bunga-bunga itu sebagai tanda bahwa pengantin yang bersangkutan harus menghargai dan menghormati calon istri.

2. Peusijuek atau Pangajian

Waktu Pukul 12.00 – 14.00
Tujuan Mematuhi perintah agama, menyampaikan kata-kata mutiara dalam bentuk nasihat, mengucapkan permohonan maaf, menjalin hubungan
Simbolik Membuat pengantin laki-laki minta maaf terlebih dahulu kepada pengantin perempuan, menampung cara penyelesaian permasalahan dalam rumah tangga dari kata-kata mutiara

Pangajian atau peusijuek dilaksanakan untuk mendapatkan rahmat Allah SWT atas acara yang akan dilakukan. Kegiatan ini dibandingkan dengan siram pangkah memiliki rasa yang sama bagi pegiatnya tetapi secara ketat agama itu memiliki perbedaan. Acara ini biasanya diselenggarakan di rumah pengantin perempuan atau di tempat-tempat tertentu, seperti masjid atau surau. Yang memimpin acara adalah Tokoh adat, yang menjadi imam dan takmir masjid atau surau setempat. Selama acara, ada berbagai aktivitas yang dilakukan, seperti doa bersama, pengajian, dan ceramah agama.

3. Akad Nikah

Waktu Pukul 14.00 – 16.00
Tujuan Melaksanakan pernikahan secara sah menurut agama Islam dan adat Minangkabau
Simbolik Memperkenalkan para pihak keluarga dan menentukan Mahar

Akad nikah merupakan salah satu tahap paling penting dalam seluruh prosesi pernikahan adat Minangkabau. Pada tahap ini, calon pengantin laki-laki (sahib nikah) membaca ijab kabul dengan syarat-syarat yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh penghulu. Di hadapan keluarga pengantin, sahib nikah membaca ijab kabul sebagai tanda persetujuan untuk menikahi calon pengantin perempuan (mahar). Selanjutnya, dalam syarat ijab kabul yang dibacakan oleh penghulu dalam bahasa Arab, sahib nikah harus menyetujui semuanya.

4. Sambutan

Waktu Pukul 16.00 – 18.00
Tujuan Merayakan pasangan yang baru menikah
Simbolik Berfoto bersama, makan bersama, dan menerima selamat dari tamu undangan

Sambutan adalah tahap di mana keluarga pengantin akan memberikan sambutan kepada tamu undangan yang datang pada acara pernikahan, biasanya diadakan di sebuah gedung atau tempat yang sudah ditentukan sebelumnya. Selama acara, tamu undangan disuguhi makanan dan minuman tradisional khas Minangkabau, seperti rendang, sate padang, dan pucuk ubi masak tumbuk. Anda juga bisa melihat beberapa pertunjukan tari dan musik tradisional Minangkabau.

5. Pesta Adat

Waktu Pukul 19.00 – 21.00
Tujuan Merayakan pasangan yang baru menjadi suami istri dan menghibur tamu undangan
Simbolik Bertukar-cacah dendang dan kisah, menari dan menyanyi

Pesta adat adalah tahap terakhir dalam seluruh prosesi pernikahan adat Minangkabau. Acara ini diisi with pertunjukan musik tradisional Minangkabau dan juga kamu bisa menikmati sajian makanan khas Minangkabau di sela-sela acara. Setelah melewati acara perkawinan adat Minangkabau yang meriah ini, pasangan pengantin baru dianggap sah dan dianggap sudah bisa menjalani hidup bersama.

Pertanyaan Umum seputar Nikah Adat Minangkabau

  1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk persiapan perkawinan secara adat Minangkabau?
  2. Apakah ada aturan yang harus dipatuhi dalam memilih warna baju pengantin di acara perkawinan adat Minangkabau?
  3. Adakah perbedaan upacara nikah antara keluarga Minangkabau yang dilakukan oleh pria dan perempuan?
  4. Apakah dari segi biaya, perkawinan secara adat Minangkabau lebih terkendali daripada pernikahan modern?
  5. Apakah persyaratan calon pengantin agar bisa melangsungkan pernikahan secara adat Minangkabau?
  6. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pasangan pengantin dalam menetapkan hari atau tanggal pernikahan?
  7. Bagaimana cara menentukan harga mahar dalam perkawinan adat Minangkabau?
  8. Apa yang menjadikan upacara perkawinan adat Minangkabau sangat sakral dan dihormati?
  9. Bagaimana cara mempersiapkan diri dari segi fisik dan mental untuk mengikuti seluruh tahap prosesi perkawinan adat Minangkabau?
  10. Apakah ada dress code tertentu yang harus dipatuhi oleh para tamu undangan dalam menghadiri acara perkawinan adat Minangkabau?
  11. Bagaimana cara melangsungkan perkawinan adat Minangkabau bagi pasangan yang berasal dari luar Minangkabau?
  12. Bagaimana sejarah perkawinan adat Minangkabau dan bagaimana pengaruhnya pada kebudayaan Minangkabau saat ini?
  13. Apakah perkawinan adat Minangkabau masih dilakukan secara turun-temurun hingga saat ini?

Kesimpulan

Secara umum, perkawinan secara adat Minangkabau disebut nikah merupakan upacara sakral yang memiliki prosesi penting dan bermakna. Dalam praktiknya, nikah menuntut persiapan yang cermat dan biaya yang tidak sedikit. Beberapa kelebihan dan kekurangan harus dipertimbangkan dengan serius sebelum memutuskan untuk menikah secara adat Minangkabau. Prosesi nikah adat Minangkabau diilhami oleh nilai-nilai agama Islam dan budaya Minangkabau yang menjadi bagian dari penghormatan dan penghormatan terhadap leluhur.

Seiring berjalannya waktu, nikah masih menjadi bagian dari kebudayaan Minangkabau hingga saat ini. Sebagai warga negara Indonesia yang menghargai keragaman budaya, pernikahan adat Minangkabau ini harus tetap dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan jaman.

Kami berharap dengan membaca artikel ini, para pembaca dapat memahami betapa pentingnya adat nikah Minangkabau dan patut dipertahankan untuk generasi berikutnya. Jangan ragu untuk mengajak pasangan Anda melestarikan adat nikah Minangkabau dan memberikan makna yang sesungguhnya tanpa harus melupakan nilai-nilai pada latar belakang budaya masing-masing.

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Iklan