Upacara Adat Kasodo Berasal dari Suku Panjang

Pengantar

Halo pembaca Rinidesu.com, terima kasih telah mengunjungi website kami! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang upacara adat kasodo berasal dari suku. Upacara adat ini merupakan salah satu tradisi yang terkenal di Jawa Timur. Kita akan membahas apa itu upacara kasodo, bagaimana asal muasalnya, serta kelebihan dan kekurangannya. Kami juga akan memberikan penjelasan yang detail dan lengkap tentang upacara adat kasodo berasal dari suku.

Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan kalian. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Apa Itu Upacara Adat Kasodo?

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu upacara adat kasodo. Upacara kasodo merupakan tradisi turun-temurun dari masyarakat Jawa Timur, terutama dari suku Osing.

Secara harfiah, “kasodo” memiliki arti “sepuluh”, yang merujuk pada tanggal 10 Muharam, yakni hari ke-10 pada kalender Islam. Upacara kasodo diadakan pada malam hari di tempat yang disebut bendungan pakel, yaitu tempat yang berfungsi sebagai tempat penampungan air di Dusun Kasodo, Desa Kawindari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Puncak perayaan kasodo sendiri biasanya diadakan pada jam 12 malam hingga dini hari.

Asal Muasal dan Sejarah Upacara Kasodo

Tidak diketahui secara pasti kapan upacara kasodo mulai dilaksanakan. Namun, menurut sejarah, upacara ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Blambangan. Kerajaan Blambangan adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang ada di Jawa Timur pada abad ke-14. Upacara kasodo sendiri sudah dilaksanakan oleh masyarakat Osing sejak ratusan tahun yang lalu. Tradisi ini diperkirakan sudah berusia lebih dari 500 tahun.

Upacara kasodo merupakan wujud kesyukuran dan rasa terima kasih dari masyarakat Osing kepada Tuhan atas segala berkat yang telah diberikan selama setahun. Selain itu, upacara kasodo juga dijadikan sebagai sarana untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan pada setiap acara penting.

Bentuk dan Rangkaian Upacara Kasodo

Upacara kasodo sendiri memiliki beberapa bentuk dan rangkaian acara dalam pelaksanaannya. Dalam pelaksanaannya, upacara kasodo diawali dengan tari bedhaya sanjaran atau tari boyo-beh. Setelah itu, akan ada prosesi nasi serpit dan nasi biasa yang diarak menggunakan tandu menuju bendungan pakel.

Waktu Rangkaian Acara
18.00 Tari Bedhaya Sanjaran
20.00 Prosesi Nasi Serpit dan Nasi Biasa yang Diarak Menggunakan Tandu Menuju Bendungan Pakel.
21.00 Prosesi Sinden/Singo Barong
22.00 Upacara Tutup Makan Sesaji, Umur 7 X 35 Bulan
23.00 Pelaksanaan Wirid dan Doa Bersama
23.30 Prosesi Buka Makan Sesaji
00.00 Puncak Perayaan Kasodo, Yaitu Masyarakat Osing Melompati Api dan Memanen Padi pada Tanggal 10 Muharam.

Kelebihan dan Kekurangan Upacara Adat Kasodo

Tiada tradisi ataupun kebiasaan yang hanya memiliki nilai positif atau negatif secara mutlak. Demikian pula dengan upacara adat kasodo. Ada kelebihan yang bisa didapatkan dari tradisi ini, namun juga terdapat kekurangan yang perlu diperhatikan.

Kelebihan Upacara Kasodo

1. Melestarikan Budaya dan Tradisi Daerah

Upacara kasodo menjadi sarana penting bagi masyarakat Osing untuk melestarikan tradisi dan budayanya. Dalam pelaksanaannya, upacara kasodo dihadiri oleh banyak orang dari berbagai kalangan, dari masyarakat Osing hingga turis domestik dan mancanegara. Hal ini membuktikan bahwa upacara kasodo masih sangat relevan hingga saat ini.

2. Memperkenalkan Pariwisata Banyuwangi

Upacara kasodo juga berpotensi untuk meningkatkan pariwisata Banyuwangi, di mana berkumpulnya banyak orang untuk bernyanyi dan menari menjadikan bentuk kesenian tradisional ini menjadi daya tarik bagi wisatawan. Selain itu, selama upacara kasodo terdapat bazar yang menjual berbagai jenis kuliner dan produk kerajinan khas Banyuwangi. Dengan demikian, kunjungan wisatawan ke Banyuwangi menjadi meningkat.

3. Menjalin Silaturahmi Antarwarga

Upacara kasodo juga menjadi sarana penting bagi masyarakat Osing untuk menjalin silaturahmi antarwarga. Selain itu, dalam upacara ini juga terdapat nilai-nilai religius yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, seperti rasa saling memaafkan, berbagi, dan mengingat bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan.

Kekurangan Upacara Kasodo

1. Rawan Kecelakaan

Upacara kasodo runutannya diakhiri dengan lompati api, di mana api di sekitar bendungan akan dinyalakan dan masyarakat Osing, terutama para pemuda, akan melompati api tersebut. Namun, hal ini menjadi rawan kecelakaan. Terdapat beberapa kasus kecelakaan di masa lalu, salah satunya saat pemuda yang akan melompati api jatuh pada api yang masih menyala.

2. Rusaknya Lingkungan

Tak bisa dipungkiri bahwa upacara kasodo menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Saat upacara, banyak sampah dan limbah yang dihasilkan, seperti bekas makanan, plastik, dan kertas. Selain itu, dalam kebanyakan kasus, masyarakat Osing masih menggunakan bahan bakar kayu untuk membuat api. Hal ini memperparah kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan secara ilegal.

FAQ

1. Upacara Adat Kasodo Berasal dari Suku Apa?

Upacara kasodo berasal dari masyarakat Osing yang merupakan salah satu suku di Jawa Timur, Indonesia.

2. Apa Saja Yang Dilakukan dalam Upacara Adat Kasodo?

Upacara kasodo diawali dengan tari bedhaya sanjaran atau tari boyo-beh. Setelah itu, akan ada prosesi nasi serpit dan nasi biasa yang diarak menggunakan tandu menuju bendungan pakel. Puncak perayaan kasodo sendiri biasanya diadakan pada jam 12 malam hingga dini hari.

3. Apa Arti dari Upacara Adat Kasodo?

Kasodo sendiri memiliki arti “sepuluh”, yang merujuk pada tanggal 10 Muharam, yakni hari ke-10 pada kalender Islam.

4. Berapa Usia dari Upacara Adat Kasodo?

Upacara kasodo diperkirakan sudah berusia lebih dari 500 tahun.

5. Kapan Upacara Kasodo Dilaksanakan?

Upacara kasodo diadakan pada malam hari di tempat yang disebut bendungan pakel, yaitu tempat yang berfungsi sebagai tempat penampungan air di Dusun Kasodo, Desa Kawindari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Puncak perayaan kasodo sendiri biasanya diadakan pada jam 12 malam hingga dini hari.

6. Apa Saja Kelebihan dari Upacara Adat Kasodo?

Kelebihan dari upacara kasodo antara lain melestarikan budaya dan tradisi daerah, memperkenalkan pariwisata Banyuwangi, dan menjalin silaturahmi antarwarga.

7. Apa Saja Kekurangan dari Upacara Adat Kasodo?

Kekurangan dari upacara kasodo antara lain rawan kecelakaan dan kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan secara ilegal.

8. Kenapa Upacara Kasodo Disebut Tradisi Terpupuler di Jawa Timur?

Upacara kasodo merupakan tradisi yang terkenal dan paling dicari-cari di Jawa Timur, terutama oleh wisatawan asing yang ingin melihat langsung perayaan yang spektakuler ini. Hal ini membuat upacara kasodo menjadi salah satu tradisi terpupuler di Jawa Timur.

9. Bagaimana Caranya Mengikuti Upacara Adat Kasodo?

Upacara kasodo biasanya diadakan pada setiap 10 Muharam, tetapi tanggal pasti dapat berubah-ubah setiap tahunnya. Jika ingin mengikuti upacara casodo, Anda dapat mengunjungi desa Kasodo di Banyuwangi pada tengah malam pada tanggal 10 Muharam. Namun, pastikan Anda mengikuti aturan dan tata tertib yang berlaku selama upacara kasodo.

10. Apa yang Dijual di Bazar Selama Upacara Adat Kasodo?

Di bazar selama upacara kasodo dapat ditemukan berbagai jenis kuliner dan produk kerajinan khas Banyuwangi. Contohnya adalah hasil bumi seperti kentang, jagung, singkong, ketela pohon, dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga produk kerajinan tangan, seperti kerajinan anyaman bambu dan keranjang.

11. Bisakah Upacara Kasodo dijadikan sebagai Satu Objek Wisata?

Tentu bisa. Bahkan, upacara kasodo memang sudah menjadi objek wisata di Banyuwangi. Banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Banyuwangi khusus untuk melihat upacara kasodo ini. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi, upacara kasodo juga bisa menjadi media promosi digital yang sangat potensial untuk memperkenalkan Banyuwangi ke dunia.

12. Apa Yang Diharuskan untuk Mengikuti Upacara Kasodo?

Tidak ada persyaratan khusus untuk mengikuti upacara kasodo. Namun, pastikan Anda mengikuti aturan dan tata tertib yang berlaku selama upacara kasodo. Selain itu, ada baiknya jika Anda mengenakan pakaian yang sopan dan tidak merusak lingkungan.

13. Apa Saja Pakaian yang Digunakan Selama Upacara Adat Kasodo?

Tidak ada pakaian khusus yang digunakan selama upacara kasodo. Namun, ada baiknya jika Anda mengenakan pakaian yang sopan dan tidak merusak lingkungan di sekitar tempat upacara.

Kesimpulan

Sebuah tradisi yang turun-temurun dan masih dijalankan hingga saat ini tentu memiliki nilai yang patut dihargai dan dilestarikan. Upacara kasodo merupakan salah satu tradisi asli Indonesia yang diadakan masyarakat Osing sebagai bentuk syukur dan rasa terima kasih atas seluruh berkat yang diberikan selama setahun.

Upacara kasodo memiliki banyak kelebihan, seperti melestarikan budaya dan tradisi daerah, memperkenalkan pariwisata Banyuwangi, dan menjalin silaturahmi antarwarga. Namun, juga terdapat kekurangan, seperti rawan kecelakaan dan kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan secara ilegal. Namun, semua kekurangan tersebut masih dapat diatasi dengan cara yang baik dan benar.

Upacara adat kasodo merupakan warisan budaya yang patut kita jaga bersama. Jadi, mari kita dukung dan jaga keberlangsungan upacara kasodo agar dapat terus dilestarikan dan menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia.

Penutup

Demikianlah artikel kami tentang upacara adat kasodo berasal dari suku. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan informasi yang bermanfaat bagi kalian semua. Jangan lupa untuk menyebarkan info ini ke teman-teman kalian agar semakin banyak

Iklan