Salam pembaca rinidesu.com,

Indonesia terkenal dengan keanekaragaman budayanya, dan salah satunya adalah upacara adat. Setiap daerah di Indonesia memiliki upacara adat yang unik, serta cerita dan filosofi di baliknya. Adat istiadat ini biasanya dilakukan oleh masyarakat setempat untuk memperingati momen penting, seperti pernikahan, kelahiran, kematian, dan penyambutan tamu penting.

Dalam artikel ini, kami akan mengulas sepuluh upacara adat yang banyak dilakukan di seluruh Indonesia. Kita akan mempelajari filosofi dan cara pelaksanaannya, serta melihat bagaimana upacara adat tersebut dijalankan hingga saat ini.

1. Upacara Adat Pernikahan

⦁ 🎉

Upacara pernikahan adalah salah satu upacara adat yang paling penting di Indonesia. Tujuan dari upacara ini adalah menyatukan pasangan suami istri secara sah menurut adat dan agama yang dianut. Biasanya upacara ini diawali dengan meminta restu dari kedua belah pihak, kemudian mengucapkan janji suci dan disaksikan oleh keluarga dan kerabat terdekat. Pada umumnya upacara pernikahan dilakukan dengan iringan musik dan tarian khas daerah setempat.

Asal Usul:

⦁ 📃

Upacara pernikahan sudah ada sejak zaman kerajaan di Indonesia. Setiap kerajaan memiliki syarat dan ritual yang harus dilakukan dalam upacara pernikahan. Secara umum, upacara pernikahan memiliki kesamaan dalam proses akad nikah dan resepsi. Saat ini, upacara pernikahan telah mengalami perkembangan yang signifikan dan seringkali diadakan dalam skala besar.

Filosofi:

⦁ 🧐

Upacara pernikahan memiliki filosofi yang dalam. Ini termasuk menghormati kedua keluarga beserta leluhur, melambangkan kesetiaan dan ketulusan cinta, serta menandai awal dari kehidupan baru pasangan suami istri. Pada upacara perkawinan, ragam adat dan budaya daerah yang ada di Indonesia ikut terlihat.

Cara Pelaksanaan:

⦁ 💒

Proses pernikahan biasanya dimulai dengan khitbah, peminangan oleh calon pengantin laki-laki untuk calon pengantin perempuan. Kemudian, dilakukan akad nikah dan resepsi. Pada resepsi nantinya, biasanya dimeriahkan dengan pesta makan besar, tarian, dan musik tradisional.

Contoh Daerah:

⦁ 🌎

Upacara pernikahan memiliki banyak variasi cara pelaksanaannya di Indonesia. Beberapa contoh dari daerah-daerah yang menggelar upacara pernikahan adalah:
⦁ Adat Jawa: upacara pernikahan Jawa memperlihatkan nilai tradisional yang kuat, dimulai dengan sungkeman sebagai penghormatan kedua belah pihak.
⦁ Adat Bali: upacara pernikahan di Bali identik dengan upacara Hindu yang sarat dengan simbolisme dan kunci pengulangan mantra.
⦁ Adat Aceh: upacara pernikahan tradisional Aceh diwarnai dengan aura religius.

2. Upacara Adat Ngaben

⦁ 🕯️

Upacara adat ngaben adalah upacara kematian untuk masyarakat Bali. Acara ini bertujuan untuk memuliakan roh yang meninggalkan dunia dan menyucikan jasad terhadap proses kehidupan selanjutnya. Ngaben merupakan salah satu upacara keagamaan yang paling penting untuk masyarakat Bali, di mana semua keluarga yang dapat dihubungi akan datang untuk mengirimkan orang yang meninggalkan dunia ke akhirat dengan anggun.

Asal Usul:

⦁ 📃

Ngaben berasal dari kata ‘abu’ atau ‘askan’ dan ‘ngaben’ yang berarti ‘membakar’. Upacara ini diawali dengan memandikan jasad yang sudah disemayamkan, kemudian mengenakan pakaian yang dianggap suci oleh keluarga. Kemudian, jasad akan diusung dan diarak dengan tandu menggunakan spanduk dan musik tradisional.

Filosofi:

⦁ 🧐

Upacara ngaben memiliki filosofi yang dalam yaitu memuliakan arwah yang telah meninggalkan dan sendiri-sendirian sesuai dengan itikad yang masih kuat di Bali. Selain itu, upacara ini juga dilaksanakan sebagai tugas suci yang harus dipenuhi oleh keluarga sebagai bentuk keberpihakan pada leluhur.

Cara Pelaksanaan:

⦁ 🌿

Upacara ngaben dilaksanakan pada hari-hari tertentu. Saat ini, pembuatan dan pemakaian miniatur dipercayakan untuk menjadi media penyaluran bela kasih dari keluarga dan kerabat yang tak bisa hadir dalam upacara ngaben ke orang yang sedang dirindukan.

Contoh Daerah:

⦁ 🌎

Ngaben adalah upacara adat Bali yang dilakukan oleh orang Bali. Biasanya, upacara ngaben dilaksanakan dalam skala besar, tergantung pada status sosial keluarga yang meninggal. Salah satu contoh upacara adat ngaben yang terkenal adalah di Desa Trunyan, Bali.

3. Upacara Adat Potong Gigi

⦁ 😬

Upacara adat potong gigi adalah salah satu upacara adat yang dilakukan saat seseorang mencapai usia remaja. Upacara ini bertujuan untuk menandai masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, serta sebagai pertanda tumbuhnya gigi tetap.

Asal Usul:

⦁ 📃

Potong gigi pada umumnya terjadi dalam keluarga-keluarga tradisional yang memayungi prinsip-prinsip “suku” atau “adat”. Potong gigi dengan demikian menjadi salah satu cara untuk memperkuat keterikatan suatu kelompok masyarakat terhadap unsur-unsur penting dari kebudayaannya.

Filosofi:

⦁ 🧐

Upacara ini memiliki filosofi yang cukup kompleks dan bervariasi tergantung suku atau daerah penggunaannya. Pada umumnya upacara potong gigi diartikan sebagai simbol kesediaan dan kesiapan seseorang dalam memasuki masyarakat secara penuh dan sepenuhnya serta memulai kehidupan baru.

Cara Pelaksanaan:

⦁ 🦷

Potong gigi dilakukan dengan cara memotong bagian gigi yang menonjol, biasanya gigi taring melalui prosesi ritual yang dipimpin oleh seorang pemangku adat di hadapan keluarga besar dan kerabat terdekat. Setelah prosesi potong gigi dilakukan, biasanya pemuda dan pemudi akan melepas masa menjanda/menjomblo.

Contoh Daerah:

⦁ 🌎

Upacara potong gigi lazim dilakukan di wilayah-wilayah yang memiliki adat tertentu seperti Toraja, Sunda dan Nusa Tenggara Timur serta beberapa wilayah di Sulawesi.

4. Upacara Adat Tamu Teja

⦁ 🌟

Upacara adat tamu teja adalah upacara adat yang biasanya dilaksanakan masyarakat Sunda pada saat menyambut tamu penting, seperti kerabat atau pejabat. Tamu teja adalah kata yang merujuk pada tamu yang datang dengan membawa barang atau hadiah sebagai tanda penghormatan.

Asal Usul:

⦁ 📃

Asal muasal upacara ini berkaitan dengan budaya si ali-alif ba-ta sebagai pangreh praja atau ikatan/aliansi politik yang bermula di sekitar kawasan Cianjur, Jawa Barat.

Filosofi:

⦁ 🧐

Upacara tamu teja memiliki pesan yang sangat positif karena memerintahkan setiap masyarakat Sunda untuk saling menghormati. Setiap tamu yang datang dianggap sebagai raja kecil yang pantas diberi hadiah dan pelayanan terbaik sebagai penghormatan.

Cara Pelaksanaan:

⦁ 🎁

Tamu biasanya datang dengan membawa beberapa hadiah, seperti beras, buah-buahan, ataupun uang. Masyarakat Sunda akan menyambut tamu dengan iringan musik gamelan dan wayang golek. Setelah itu, tamu dan keluarga besar akan makan bersama dengan hidangan khas Sunda.

Contoh Daerah:

⦁ 🌎

Upacara tamu teja umumnya hanya ada di masyarakat Sunda di Jawa Barat.

5. Upacara Adat Mapag Sri

⦁ 🌱

Upacara adat mapag sri adalah upacara adat yang dilakukan untuk membersihkan kesedihan dan ketidakberuntungan dalam rumah tangga. Acara ini biasanya diadakan ketika ada keluarga yang tidak memiliki keturunan atau jika ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan dalam urusan keuangan.

Asal Usul:

⦁ 📃

Upacara adat mapag sri atau juga disebut dengan saritayu ini asalnya dari masyarakat Jawa. Mapag Sri ini dilakukan seseorang yang menjeritkan 34 kata-kata, kontennya tentang kesedihan dan ketidakberuntungan.

Filosofi:

⦁ 🧐

Upacara adat ini memiliki filosofi yang cukup dalam, yaitu untuk membersihkan kesedihan dan ketidakberuntungan yang ada dalam keluarga. Selain itu, upacara ini juga untuk membersihkan roh dan pikiran agar hidup menjadi lebih lancar.

Cara Pelaksanaan:

⦁ 💦

Proses pembersihan dimulai dengan dimandikannya para penghuni rumah, kemudian dilanjutkan dengan menergi air yang dimasak oleh keluarga diaduk hingga berbusa. Kemudian anggota keluarga akan merendam diri dalam busa air tersebut hingga membersihkan energi negatif dalam badan.

Contoh Daerah:

⦁ 🌎

Upacara adat mapag sri biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa saja.

6. Upacara Adat Upacara Tedun

⦁ 👑

Upacara Tedun adalah upacara adat yang banyak dilakukan oleh masyarakat Kalimantan Tengah. Acara ini dilaksanakan saat seseorang mendapatkan posisi penting dalam masyarakat, seperti kepala desa atau kepala adat.

Asal Usul:

⦁ 📃

Upacara Tedun berasal dari bahasa Dayak Mekenau, yaitu ‘tedun’ yang berarti memasuki waktu yang suci. Upacara ini dianggap sebagai permintaan restu atas jabatan baru yang diterima oleh seseorang.

Filosofi:

⦁ 🧐

Upacara Tedun memiliki filosofi yang membawa arti penting. Upacara ini memiliki tujuan untuk mendapatkan restu dari roh leluhur, serta untuk mempererat hubungan antara pemimpin dengan masyarakat.

Cara Pelaksanaan:

⦁ 📜

Upacara Tedun dimulai dengan memanggil para roh leluhur, di mana ada beberapa ritual yang harus dilakukan seperti meminum arak dan memotong ayam sebagai tumbal. Kemudian, keluarga dan kerabat akan melakukan doa bersama, dan pemimpin akan menandatangani sumpah jabatan serta disaksikan oleh masyarakat dan tamu undangan.

Contoh Daerah:

⦁ 🌎

Upacara Tedun biasanya dilakukan oleh masyarakat Kalimantan Tengah saja.

7. Upacara Adat Midang-Danging

⦁ 🐂

Upacara adat midang-danging adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Acara ini biasanya diadakan jika ada keluarga yang ingin mengadakan pesta besar dan memperoleh keberuntungan.

Asal Usul:

⦁ 📃

Upacara midang-danging berasal dari bahasa Bugis, yaitu ‘midang’ yang berarti daging, dan ‘danging’ yang berarti domba berjenjang. Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diterima.

Filosofi:

⦁ 🧐

Upacara midang-danging memiliki pesan yang positif, yaitu untuk menghargai hasil kerja keras dan merayakan keberuntungan. Selain itu, acara ini juga diadakan untuk mempererat hubungan keluarga dan masyarakat.

Cara Pelaksanaan:

⦁ 🍖

Pada upacara ini, keluarga akan memasak hidangan khas Bugis sebagai tanda syukur atas rejeki. Selain itu, juga akan ada pengorbanan hewan seperti sapi atau kambing untuk dimasak dan dibagikan kepada tetangga dan saudara.

Contoh Daerah:

⦁ 🌎

Upacara midang-danging biasanya dilakukan oleh masyarakat Bugis saja, khususnya yang tinggal di Sulawesi Selatan.

8. Upacara Adat Kenduri

⦁ 🍚

Upacara adat kenduri adalah upacara syukuran yang dilaksanakan oleh suku Jawa. Acara ini biasanya diadakan saat seseorang atau keluarga mendapatkan momen penting seperti pernik

Iklan