- Pembuka
- Pendahuluan
- Tabel Bahan Pembuatan Rumah Adat Kasepuhan
- FAQ Bahan Pembuatan Rumah Adat Kasepuhan
- 1. Apa isi nilai budaya yang terkandung dalam membangun rumah adat kasepuhan?
- 2. Apa saja bagian-bagian dari rumah adat kasepuhan?
- 3. Apa yang menjadi faktor penting dalam menentukan bahan pembuatan rumah adat kasepuhan?
- 4. Apa perbedaan dari Rumah Adat Kasepuhan dan Rumah Adat lainnya?
- 5. Apa saja manfaat hidup di dalam Rumah Adat Kasepuhan?
- 6. Bagaimana menjaga kelestarian Rumah Adat Kasepuhan?
- 7. Bagaimana cara merawat Rumah Adat Kasepuhan?
- 8. Apa yang dijadikan pertimbangan dalam membangun Rumah Adat Kasepuhan?
- 9. Bagaimana perkembangan rumah adat kasepuhan di masa mendatang?
- 10. Apa saja keuntungan dalam membangun rumah adat kasepuhan?
Pembuka
Halo pembaca rinidesu.com! Berbicara tentang keunikan budaya Indonesia, tentunya tak pernah ada habisnya untuk dibahas. Setiap daerah memiliki kekayaan budaya yang dapat membanggakan negeri kita tercinta. Begitu juga dengan rumah adat kasepuhan yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Rumah adat kasepuhan sebenarnya tidak hanya jadi bangunan rumah biasa, tapi sarat dengan nilai budaya, sejarah, dan spiritual. Bagi masyarakat Cirebon dan Jawa Barat, rumah adat kasepuhan menjadi cara dalam melestarikan kebudayaan Indonesia yang semakin lama semakin luntur. Namun, sebelum kita memasuki lebih jauh tentang bahan pembuatan rumah adat kasepuhan, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu rumah adat kasepuhan.
Pendahuluan
Rumah adat kasepuhan adalah bangunan budaya yang dibuat lean dari kayu dengan nilai estetika tinggi dan mengaplikasikan konsep harmoni bahwa manusia dengan alam di mana rumah tersebut dibangun. Dikatakan kasepuhan karena rumah tersebut merupakan rumah adat tua yang dipilih oleh masyarakat kasepuhan atau masyarakat tua di suatu desa yang mengembangkan budaya Islam dan Jawa. Hal ini seiring berkembangnya tuntutan zaman, beberapa ciri dan bentuk rumah adat kasepuhan perlahan berubah, dan bahkan hilang sesuai dengan pembangunan dan perubahan yang terjadi sepanjang masa. Namun, nilai filosofis dan kebudayaannya tetap tersimpan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Rumah adat kasepuhan memiliki fitur-fitur khas antara lain dinding yang terbuat dari anyaman bambu, atap rumbia, pengeraton, angunan, dan berbagai hiasan ukiran tradisional. Namun, yang menjadi fokus pembahasan kita adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rumah adat kasepuhan. Seperti halnya bahan material lainnya, bahan untuk membuat rumah adat kasepuhan juga memiliki kelebihan dan kekurangan, serta keterbatasan dalam penggunaannya.
Kelebihan Bahan Pembuatan Rumah Adat Kasepuhan
1. Bahan yang ramah lingkungan
Kebanyakan bahan pembuatan rumah adat kasepuhan berasal dari alam. Kayu hutan, bambu, anyaman, dan lain-lain merupakan bahan yang mudah didapatkan dan terbarukan. Bahan-bahan tersebut juga dapat terurai dengan cepat, sehingga tidak menimbulkan polusi dan kerusakan lingkungan yang tinggi.
2. Tahan lama dan kuat
Beberapa bahan seperti kayu dan bambu memiliki sifat yang tahan lama dan kuat. Ketahanan dan ketangguhan ini tentunya terbukti dengan mamutarnya waktu, bahkan ribuan tahun.
3. Mudah diolah
Bahan pembuatan rumah adat kasepuhan seperti kayu, bambu, dan anyaman mudah diolah. Pada saat musim hujan, alat-alat yang digunakan dalam pembuatan rumah adat kasepuhan sangat sederhana dan mudah didapatkan.
4. Adopsi beberapa nilai budaya lokal
Ketika melakukan pemilihan bahan dan pembuatan rumah adat, ada sejumlah nilai tradisional dan juga pengorbanan yang diterapkan dalam pembuatan rumah adat kasepuhan. Contohnya, proses pengorbanan hewan yang ditawarkan dalam ritual penggalian lubang duduk.
5. Mengutamakan privasi keluarga
Bangunan rumah adat kasepuhan, bertujuan untuk memberikan privasi kepada keluarga. Selain itu, Lingkungan di blok yang dibangun juga dekat dan prioritas interaksi antar keluarga.
6. Pengaplikasian konsep Keseimbangan
Rumah adat kasepuhan bertujuan untuk menegaskan adanya keseimbangan antara manusia dan alam. Konsep ini digunakan dalam pengambilan keputusan dalam pembangunan rumah Adat kasepuhan.
7. Mempromosikan kebudayaan lokal
Pembangunan rumah adat kasepuhan, juga berperan untuk melestarikan kebudayaan jawa, dan sebagai media promosi kebudayaan lokal itu sendiri. Dalam hal ini masyarakat dan pemerintah juga berperan aktif dalam memberikan dukungan pembangunan bangunan atau Rumah adat kasepuhan
Kekurangan Bahan Pembuatan Rumah Adat Kasepuhan
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama pada Pembuatan
Apabila dibandingkan dengan bangunan rumah saat ini, membuat rumah adat kasepuhan membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini dikarenakan jumlah tenaga kerja pembuatannya yang lebih banyak karena penggunaan alat-alat yang masih sangat terbatas.
2. Biaya pembuatan yang mahal
Biaya membuat rumah adat kasepuhan yang terbuat dari bahan-bahan non-metals umumnya lebih mahal dibandingkan dengan bangunan modern. Hal ini sebab, bahan-bahan alam natural yang sudha semakin sulit didapat mengakibatkan harga bahan banguanya semakin mengalami kenaikan, disisi lain rumah kasepuhan juga memprioritaskan kualitas bahan juga kualitas kayu.
3. Mengalami kehancuran karena cuaca ekstrem
Kondisi cuaca yang ekstrem seperti banjir, angin topan, gempa, dan longsor sangat berpotensi merusak bangunan rumah adat kasepuhan ini. Selain itu, tanah kaempf yang terjadi akibat gulma yang menimbulkan tanah yang gampang longsor juga merupakan alasan rumah adat kasepuhan mudah rusak.
4. Rawan terhadap hama dan terbakar
Permukaan polos dan terbuat dari bahan kayu membuat rumah adat kasepuhan mudah diserang oleh hama dan mudah terbakar. Kendati demikian, perilaku hidup masyarakat sekitar rumah adat kasepuhan, yang menerapkan tradisi membakar sampah dan kebiasaan yang tidak mengindahkan kebersihan lingkungan dapat meningkatkan risiko terbakarnya bangunan ini.
5. Perawatan yang lebih intensif
Kebutuhan perawatan rumah adat kasepuhan juga cukup intensif dibandingkan dengan rumah modern. Dalam hal ini perlu dilakukan pengecatan kayu secara berkala untuk menjaga kekuatan dan estetika rumah tersebut
6. Perlunya pemahaman tentang nilai kultural
Mengingat rumah adat kasepuhan adalah obyek budaya dengan nilai-nilai estetik dan sosial yang tinggi, maka perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang nilai kultural tersebut dalam membangun rumah adat kasepuhan.
7. Kurangnya tenaga ahli rumah adat kasepuhan
Dalam pembuatan Bangunan rumah adat kasepuhan mengharuskan keinginan untuk meneruskan studi mengenai kebudayaan tradisional. Namun, sayangnya hingga kini masih banyak masyarakat yang tidak melanjutkan sekolah dan bahkan menganggap remeh pembelajaran mengenai kebudayaan tradisional. Sehingga kurangnya tenaga ahli rumah adat kasepuhan.
Tabel Bahan Pembuatan Rumah Adat Kasepuhan
No | Bahan | Kelebihan | Kekurangan |
1 | Kayu | 1. Tahan lama dan kuat 2. Bahan yang ramah lingkungan 3. Menggabungkan teknik sambungan dan teknik ukir tradisional | 1. Biaya pembuatan yang mahal 2. Mudah dihancurkan akibat cuaca ekstreme 3. Mudah diserang oleh rayap, termites, dan hama-hama lainnya |
2 | Bamboo | 1. Bahan yang ramah lingkungan 2. Tahan lama dan kuat 3. Mudah diolah dan diproses | 1. Biaya pembuatan yang mahal 2. Rawan terhadap kebakaran 3. Mudah diserang oleh rayap, termites, dan hama-hama lainnya |
3 | Rumbia | 1. Bahan yang ramah lingkungan 2. Digunakan sebagai atap yang tradisional | 1. Harganya cukup mahal, tergantung musim 2. Mudah terbakar 3. Tidak memiliki ketahanan yang kuat terhadap kondisi cuaca |
4 | Anyaman Bambu | 1. Tahan lama dan kuat 2. Bahan yang mudah diolah 3. Menampilkan nilai estetika dan kemewahan |
1. Mudah lapuk akibat exposure terhadap air 2. Membutuhkan proses pembuatan rumit 3. Mudah dihancurkan oleh tikus dan hama lainnya |