Acara Ruwatan Merupakan Adat Istiadat Suku

Acara Ruwatan

Selamat datang Pembaca rinidesu.com!

Halo Pembaca rinidesu.com, dalam artikel ini kami akan membahas tentang acara ruwatan. Acara ruwatan merupakan adat istiadat suku di Indonesia yang masih eksis hingga sekarang. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk upaya untuk membersihkan diri dari segala macam hal yang buruk dalam hidup. Oleh karena itu, acara ruwatan tidak hanya dilakukan oleh orang biasa, tapi juga diterapkan pada institusi dan perusahaan.

Acara ruwatan berlangsung dalam beberapa tahapan dan sangat menarik untuk dipelajari. Kami akan memaparkan keunggulan dan kekurangan acara ruwatan serta memberikan penjelasan lengkap tentang acara ini. Dalam artikel ini kami juga akan memberikan FAQ atau pertanyaan yang sering diajukan seputar acara ruwatan. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang acara ruwatan dan membantu pembaca untuk mengenal adat istiadat suku yang ada di Indonesia.

Pengertian Ruwatan

Ruwatan adalah ritual yang dilakukan suku Jawa dan Sunda, dengan tujuan untuk menghilangkan kesialan dan memperbaiki keberuntungan. Acara ruwatan juga diadakan untuk menemukan kedamaian, kesehatan, dan keselarasan dalam hidup. Tujuan dari acara ini adalah untuk membersihkan jiwa dan raga sehingga dapat memulai kehidupan yang lebih baik.

Asal Usul Ruwatan

Terdapat beberapa versi mengenai asal usul kegiatan ruwatan ini. Dalam sejarahnya, kegiatan ini berasal dari suku Jawa dan Sunda. Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa ruwatan berasal dari istilah Bali “ngerasuk”, artinya ‘menyusup’ atau di dalam konteks modern, ‘merawat atau membersihkan’. Ketika Islam masuk ke Indonesia, kegiatan ini diadopsi oleh masyarakat muslim dan dilakukan untuk membersihkan diri serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan.

Kelebihan Acara Ruwatan

Menjaga Spiritualitas

Kelebihan dari acara ruwatan adalah sebagai sarana menjaga spiritualitas dan melestarikan adat istiadat suku di Indonesia. Acara ini diadakan secara rutin dan bersifat sosial, sehingga memperkuat hubungan antara sesama masyarakat suku. Selain itu, acara ruwatan juga disebut sebagai bentuk rehabilitasi jiwa dan raga, yang mana hal tersebut menjadi sebuah kebutuhan manusia.

Memperbaiki Hidup

Acara ruwatan juga dianggap sebagai sarana untuk memperbaiki hidup dan memperbaiki nasib. Bagi sebagian masyarakat, acara ini dapat membuat kehidupan lebih mudah dan berjalan dengan lancar. Selain itu, acara ruwatan juga dikatakan sebagai penyeimbang energi dan menemukan kembali keselarasan.

Memperkenalkan Budaya Indonesia

Acara ruwatan mampu untuk memperkenalkan budaya Indonesia, dalam hal ini adat istiadat suku, ke masyarakat Indonesia maupun asing. Suku-suku di Indonesia yang masih melakukan ritual ruwatan memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang adat dan budaya suku di Indonesia.

Menjadi Sumber Pemasukan

Acara ruwatan juga bisa dijadikan sumber pemasukan untuk masyarakat, karena terdapat ritual-ritual tertentu yang diwajibkan untuk dilakukan oleh masyarakat. Ritual seperti ini biasanya diikuti oleh banyak orang dan memerlukan bantuan dari masyarakat untuk mengeksekusinya, seperti memasak, membuat hiasan, atau membantu dalam kegiatan lainnya.

Merupakan Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri

Acara ruwatan juga dapat menjadi senjata untuk meningkatkan kepercayaan diri. Hal ini disebabkan karena acara ruwatan dapat membantu orang memperbaiki nasibnya dan menghapus semua sial yang menempel pada dirinya, sehingga perasaannya menjadi tenang. Ketika seseorang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, maka ia akan lebih siap untuk menghadapi berbagai halangan dan rintangan yang ada di kehidupannya.

Menjaga Hubungan Keluarga

Acara ruwatan membawa dampak positif bagi hubungan antar keluarga, karena kegiatan ini dapat dijadikan sebagai ajang berkumpul dan bersilaturahmi. Selain itu, acara ini juga mengajarkan kepada anggota keluarga untuk saling membantu dalam kegiatan mengikuti ritual yang wajib dilakukan. Hal ini membuat hubungan keluarga semakin dekat dan solid.

Merupakan Budaya Asli Indonesia

Budaya ruwatan merupakan budaya asli Indonesia yang masih eksis hingga saat ini. Budaya ini membuat Indonesia kaya akan ragam kebudayaan suku yang ada di dalamnya. Acara ini mampu mempertahankan adat istiadat suku dan tidak mudah tenggelam, walaupun sekian banyak teknologi dan perubahan zaman yang terjadi.

Kekurangan Acara Ruwatan

Tidak Ada Dasar Ilmu Pasti

Kelemahan dari acara ruwatan adalah tidak adanya dasar ilmu pasti dalam menggerakkan kekuatan supranatural yang akan mempengaruhi kehidupan seseorang. Segala yang terjadi dalam ritual ruwatan hanya berdasarkan asumsi yang dibangun oleh tokoh adat masyarakat seperti dukun, biasanya dipengaruhi oleh nilai budaya.

Membutuhkan Biaya yang Tidak Sedikit

Acara ruwatan memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan. Biaya tersebut biasanya untuk membeli kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan acara. Selain itu, acara ruwatan juga memerlukan jasa dukun, yang mana biaya yang dikeluarkan cukup besar.

Masih Dipandang Sebelah Mata

Meskipun di beberapa daerah di Indonesia acara ruwatan masih dilakukan secara massal, kegiatan tersebut masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Hal ini terjadi karena kegiatan itu kadang-kadang masih mengandung unsur mistis sehingga tidak diketahui dengan jelas oleh sebagian orang.

Banyak Pihak yang Tidak Mendukung

Seringkali ada sejumlah pihak yang tidak mendukung acara ruwatan ini, karena dianggap sebagai sesuatu yang merugikan atau bahkan memicu bertambahnya kerugian. Ada juga yang bilang bahwa acara ini merepotkan masyarakat karena memerlukan peralatan dan ritual yang cukup kompleks.

Kurangnya Studi Ilmiah yang Valid

Di Indonesia, masih kurangnya studi ilmiah yang valid mengenai budaya ruwatan. Saat ini, hanya sedikit studi terkait budaya tersebut, sehingga belum ada bukti ilmiah yang mengenai keampuhan ritual ruwatan itu sendiri.

Menimbulkan Kontroversi dalam Konteks Kependudukan

Kegiatan acara ruwatan dapat menimbulkan kontroversi dalam konteks kependudukan, ketika keluarga yang memiliki anak perempuan meminta pertolongan dukun agar anaknya cepat memiliki keturunan laki-laki. Hal ini dapat membawa dampak buruk bagi keluarga, karena memiliki perilaku sexist terhadap anak perempuan, dan dapat menciptakan perasaan tidak seimbang pada keluarga tersebut.

Pengaruh Budaya Global yang Masuk

Masuknya budaya global ke tengah masyarakat Indonesia juga ikut serta mewarnai adat istiadat suku, termasuk acara ruwatan. Hal ini membuat sebagian masyarakat merasa bahwa budaya asli Indonesia tergeser oleh budaya Barat yang lebih modern. Sehingga, upaya untuk mempertahankan budaya ruwatan menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.

Penjelasan tentang Acara Ruwatan

Tahapan Acara Ruwatan

Acara ruwatan mempunyai beberapa tahapan sebagai berikut:

Tahap Penjelasan
Tahap Persiapan Tahap persiapan terdiri dari menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan seperti minyak wangi, bahan-bahan masakan, dan lain-lain. Selain itu, tahap persiapan juga berfungsi mengatur waktu penyelenggaraan acara.
Tahap Pembacaan Kitab Suci Tahap pembacaan kitab suci sangat penting dalam acara ruwatan karena menjadi doa petunjuk dalam mengadakan acara. Pada tahap ini, tokoh adat membacakan kitab suci dalam prosesi yang perlambat.
Tahap Penyucian Tahap penyucian adalah tahap membersihkan diri dengan cara mandi. Setelah selesai mandi, maka seseorang siap mengikuti rangkaian acara selanjutnya.
Tahap Pengambilan Berkat Tahap ini meliputi pengambilan berkat dalam bentuk beras, untuk kemudian dijadikan simbol kesejahteraan dan pemuliaan.
Tahap Kembang Gula Penyajian kembang gula merupakan simbol keberhasilan, sehingga diperlukan dalam upacara ruwatan. Kembang gula biasanya disajikan bersama dengan bekal makanan berupa ketan putih.
Tahap Tabuh Rame-Rame Tahap terakhir adalah tabuh rame-rame yang menandakan berakhirnya acara ruwatan. Prosesi dibuka dengan upacara tari-tarian sambil menabuh alat musik yang tradisional.

Manfaat Acara Ruwatan dalam Kehidupan Sehari-hari

Acara ruwatan memiliki manfaat atau kegunaan bagi kehidupan manusia. Manfaat acara ini antara lain sebagai berikut:

  • Memperbaiki nasib.
  • Meningkatkan toleransi dan solidaritas kelompok.
  • Membersihkan mental dan jiwa.
  • Menstrukturkan waktu sehingga dapat berguna dengan lebih optimal.
  • Meningkatkan kepercayaan diri.
  • Membangun hubungan antar keluarga yang lebih dekat dan harmonis.
  • Mampu mempertahankan dan memperkenalkan adat istiadat suku.

FAQ tentang Acara Ruwatan

1. Apa yang dimaksud dengan acara ruwatan?

Acara ruwatan merupakan ritual yang dilakukan suku Jawa dan Sunda, dengan tujuan untuk menghilangkan kesialan dan memperbaiki keberuntungan. Acara ini juga diadakan untuk menemukan kedamaian, kesehatan, dan keselarasan dalam hidup. Tujuan dari acara ini adalah untuk membersihkan jiwa dan raga sehingga dapat memulai kehidupan yang lebih baik.

2. Bagaimana cara melaksanakan acara ruwatan?

Acara ruwatan dilakukan sesuai dengan adat dan kepercayaan masing-masing suku atau daerah. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, seperti persiapan, pembacaan kitab suci, penyucian, pengambilan berkat, penyajian kembang gula, hingga tabuh rame-rame.

3. Kenapa masih ada orang yang percaya dengan acara ruwatan?

Acara ruwatan masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat karena diyakini mampu membawa keberuntungan dan membersihkan kesialan. Selain itu, acara ini juga dianggap sebagai bentuk upaya untuk menemukan kedamaian, kesehatan, dan keselarasan dalam hidup.

4. Apakah acara ruwatan berhubungan dengan mistis?

Tidak semua acara ruwatan dipengaruhi unsur mistis, namun demikian masih banyak yang berhubungan dengan dunia supranatural dan pengobatan alternatif serta kepercayaan pada tuhan. Biasanya, acara ruwatan akan dibimbing oleh seorang tokoh adat atau dukun yang telah ahli dalam bidang ini.

5. Apa dampak sosial dari acara ruwatan?

Acara ruwatan memiliki dampak sosial positif bagi masyarakat setempat, karena kegiatan ini dapat dijadikan sebagai ajang berkumpul dan bersilaturahmi. Selain itu, acara ini juga mengajarkan kepada anggota keluarga untuk saling membantu dalam kegiatan mengikuti ritual yang wajib dilakukan. Hal ini membuat hubungan keluarga semakin dekat dan solid.

6. Apakah acara ruwatan masih ada di daerah pedalaman yang masih belum terjangkau teknologi?

Iklan