Pengertian Kata Kerja Pasif


Kata Kerja Pasif

Kata kerja pasif adalah jenis kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan atau kegiatan yang dialami oleh subjek. Dalam kata kerja pasif, subjek menerima tindakan dari objek atau pelaku dalam kalimat. Dengan kata lain, kata kerja pasif digunakan ketika kita ingin menjelaskan apa yang terjadi pada subjek dan bukan untuk menggambarkan apa yang dilakukan subjek.

Contohnya, jika kita mengatakan “Buku itu dibaca oleh Maria” maka “buku” adalah subjek yang menerapkan kata kerja pasif “dibaca”. Dalam kalimat ini, subjek “buku” tidak melakukan tindakan membaca, melainkan menerima tindakan dari objek, yaitu Maria.

Kata kerja pasif sering digunakan dalam bahasa Indonesia saat ingin menekankan objek atau pelaku tindakan. Hal ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan suatu situasi atau keadaan yang sedang terjadi tanpa harus mengungkapkan siapa yang melakukannya secara eksplisit.

Selain untuk menggambarkan situasi atau kegiatan, kata kerja pasif juga digunakan dalam kalimat yang mana subjek keberadaannya tidak diketahui atau tidak penting untuk disebutkan. Misalnya, “Tulisan di ulang tahun Ria telah dibuat.” Pernyataan ini lebih fokus pada tindakan membuat tulisan daripada mengungkapkan siapa yang membuatnya.

Kata kerja pasif juga sering digunakan dalam kalimat-kalimat formal, seperti dalam jurnal ilmiah atau laporan penelitian. Dalam hal ini, penggunaannya bukan hanya untuk menggambarkan suatu kegiatan, tetapi juga untuk mengungkapkan hasil-hasil dari tindakan-tindakan tersebut secara efektif dan efisien.

Secara umum, penggunaan kata kerja pasif cukup penting dalam bahasa Indonesia, terlebih ketika kita hendak menekankan objek tindakan atau situasi yang sedang terjadi. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk memahami penggunaan kata kerja pasif dengan baik sehingga tidak salah dalam menyusun kalimat-kalimat yang terdapat kata kerja pasifnya.

Pola Kalimat Kata Kerja Pasif


Pola Kalimat Kata Kerja Pasif

Kata kerja pasif adalah salah satu bentuk penyajian kalimat yang dapat digunakan dalam Bahasa Indonesia. Dalam kalimat ini, subjek atau pelaku dari sebuah kegiatan tidak ditekankan, melainkan yang ditekankan pada objek atau korban kegiatan tersebut. Pola kalimat kata kerja pasif dalam Bahasa Indonesia sendiri memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan kalimat aktif. Untuk lebih memperjelas pola kalimat kata kerja pasif, berikut merupakan penjelasannya.

Kalimat Pasif dengan Tenses Present / Present Continuous

Kalimat Pasif dengan Tenses Present

Pola kalimat pasif tenses present / present continuous berbentuk: objek + to be (am/is/are) + being + partisipasi kata kerja.

Contoh:
Rumah saya sedang dibangun oleh pekerja. (My house is being built by workers.)

Kalimat Pasif dengan Tenses Past / Past Continuous

Kalimat Pasif dengan Tenses Past

Pola kalimat pasif tenses past / past continuous berbentuk: objek + to be (was/were) + being + partisipasi kata kerja.

Contoh:
Rumah saya dibangun oleh pekerja kemarin malam. (My house was being built by workers last night.)

Kalimat Pasif dengan Tenses Perfect / Present Perfect Continuous

Kalimat Pasif dengan Tenses Perfect

Pola kalimat pasif tenses perfect / present perfect continuous berbentuk: objek + to have been + being + partisipasi kata kerja.

Contoh:
Rumah saya sudah dibangun oleh pekerja sejak seminggu yang lalu. (My house has been being built by workers since a week ago.)

Kalimat Pasif dengan Tenses Past Perfect / Past Perfect Continuous

Kalimat Pasif dengan Tenses Past Perfect

Pola kalimat pasif tenses past perfect / past perfect continuous berbentuk: objek + had been + being + partisipasi kata kerja.

Contoh:
Rumah saya sudah selesai dibangun oleh pekerja sebelum saya pulang ke kampung halaman. (My house had been being built by workers before I returned to my hometown.)

Kalimat Pasif dengan Modals

Kalimat Pasif dengan Modals

Pola kalimat pasif dengan modals berbentuk: modal + be + being + partisipasi kata kerja.

Contoh:
Mahasiswa akan diundang dan dihargai pada upacara wisuda. (The students will be invited and appreciated in the graduation ceremony.)

Itulah beberapa pola kalimat kata kerja pasif dalam Bahasa Indonesia yang perlu diketahui. Dengan memahami pola kalimat tersebut, diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Indonesia dan menghasilkan kalimat yang lebih baku dan benar.

Contoh penggunaan kata kerja pasif dalam kalimat


Kata Kerja Pasif

Kata kerja pasif adalah tipe kata kerja yang fokus pada objek, bukan subjek. Kalimat yang menggunakan kata kerja pasif dirancang untuk menggambarkan aksi yang dilakukan pada objek sebagai bagian penting, bukan pada subjek yang melakukan aksi. Dalam Bahasa Indonesia, kata kerja pasif sering digunakan dalam tulisan formal dan percakapan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata kerja pasif dalam kalimat yang akan membantu Anda memahami konsep ini lebih baik:

1. Contoh penggunaan kata kerja pasif dalam kalimat aktif dan pasif:


Aktif dan Pasif

Kalimat aktif dan pasif berarti sama, tetapi mengganti objek dengan subjek. Pada kalimat aktif, subjek melakukan aksi pada objek. Pada kalimat pasif, objek menjelaskan aksi yang dikerjakan oleh subjek. Misalnya:

  • Kalimat aktif: Pak Surya sedang memotong rambut di warung potong rambut.
  • Kalimat pasif: Rambut Pak Surya dipotong di warung potong rambut.

Seperti yang terlihat pada contoh di atas, kalimat aktif mengikuti pola subjek, predikat, dan objek. Kalimat pasif mengganti objek dengan subyek, dan predikat menjadi hasil aksi yang dilakukan pada objek tersebut.

2. Penggunaan kata kerja pasif dengan kata “oleh”:


Kata oleh

Kata kerja pasif juga sering digunakan dengan kata “oleh” untuk mengidentifikasi pelaku aksi. Kata “oleh” digunakan sebagai partikel aktif dalam kalimat pasif. Misalnya:

  • Masakan ini dibuat oleh ibu saya.
  • Kata-kata itu diucapkan oleh presiden.

Seperti yang terlihat pada contoh di atas, obyek dalam kalimat pasif (“masakan ini” dan “kata-kata itu”) mengambil peran subjek dalam kalimat pasif, dan identitas pelaku aksi (“ibu saya” dan “presiden”) diajukan sebagai kata “oleh” setelah kata kerja pasif (“dibuat” dan “diucapkan”).

3. Penggunaan kata kerja pasif dalam kalimat impersonal:


Kalimat impersonal

Kalimat impersonal ditandai dengan penggunaan “kita”, “mereka” atau “orang” sebagai pengganti subjek. Struktur kalimat impersonal selalu mengandung kata “dapat” atau “dipahami” (atau bentuk lain dari kata “paham”) sebagai kata kerja pokok. Misalnya:

  • Menurut penelitian, manusia dapat hidup selama 60 tahun.
  • Bahan ini dapat digunakan untuk memperbaiki jalan.

Seperti yang terlihat pada contoh di atas, kalimat impersonal membawa makna umum, di mana subjek sebenarnya tidak diidentifikasi. Pola kalimat impersonal selalu memiliki pengganti subjek atau konsep generik seperti “orang”, “manusia”, atau “bahan pembuatan.”

Penggunaan kata kerja pasif dalam kalimat sangat berguna dalam percakapan maupun tulisan formal. Ketika menggunakan kata kerja pasif, Anda dapat memfokuskan perhatian pada objek, bukan pada subjek yang melakukan aksi. Hal ini merupamkan kemampuan penting dalam menulis karya ilmiah maupun surat resmi, dan tentu saja jurnalisme. Dengan memperhatikan contoh di atas, Anda akan lebih mudah memahami cara penggunaan kata kerja pasif dan terbiasa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Kelebihan dan Kekurangan Kata Kerja Pasif


Kelebihan dan Kekurangan Kata Kerja Pasif

Kata kerja adalah salah satu bagian dari bahasa Indonesia yang menjadi kunci dalam proses berkomunikasi. Saat seseorang berbicara atau menulis, kata kerja menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Ada beberapa jenis kata kerja yang dapat digunakan dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah kata kerja pasif.

Kata kerja pasif dapat digunakan dalam kalimat untuk menekankan objek dari kalimat tersebut. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja pasif dibentuk dengan menyisipkan kata ‘di’ sebelum kata kerja.

Kelebihan Kata Kerja Pasif

Penggunaan kata kerja pasif pada kalimat memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:

  1. Mengurangi penekanan pada pelaku.
  2. Menonjolkan objek dari kalimat.
  3. Mengurangi kata yang digunakan untuk membentuk kalimat.
  4. Meminimalisir penggunaan kata ganti.

Kelebihan-kelebihan tersebut menjadikan kegunaan kata kerja pasif semakin bervariasi. Beberapa subtopik di bawah ini akan menjelaskan setiap kelebihannya dengan lebih detail.

1. Mengurangi penekanan pada pelaku.

Ketika menggunakan kata kerja aktif, penekanan lebih terletak pada pelaku kalimat. Namun, dalam kalimat pasif, penekanan diletakkan pada objek. Ini membantu menjaga keseimbangan dalam penekanan dalam kalimat dan lebih mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

2. Menonjolkan objek dari kalimat.

Dalam beberapa kalimat, objek memiliki lebih banyak informasi daripada pelaku. Objek mungkin memiliki lebih banyak peran dari pelaku atau lebih berharga. Saat kata kerja pasif digunakan, objek ditempatkan menjadi lebih menonjol dalam kalimat tersebut.

3. Mengurangi kata yang digunakan untuk membentuk kalimat.

Melekatkan ‘di’ pada kata kerja membantu meminimalisir penggunaan kata dalam kalimat. Ini sangat membantu saat menulis kalimat yang memerlukan kata-kata pendukung tambahan. Penempatan ‘di’ memudahkan penulis untuk menulis kalimat yang efektif dengan penggunaan kata minimal.

4. Meminimalisir penggunaan kata ganti.

Penggunaan kata ganti dapat membingungkan pembaca jika terlalu banyak digunakan dalam sebuah kalimat. Saat menggunakan kata kerja pasif, penggunaan kata ganti dapat dikurangi secara signifikan. Ini menjadikan kalimat menjadi lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Kekurangan Kata Kerja Pasif

Walapun kata kerja pasif memiliki banyak kelebihan, namun masih ada kekurangan yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Menurunkan tingkat kejelasan.
  2. Membingungkan pembaca atau pendengar.
  3. Mendistorsi informasi yang ingin disampaikan.

Berikut penjelasan tentang kekurangan-kekurangan dari penggunaan kata kerja pasif:

1. Menurunkan tingkat kejelasan.

Ketika menggunakan kata kerja pasif, informasi yang tersampaikan pada kalimat menjadi kurang jelas. Sebagai contoh, pelaku utama tidak diidentifikasi dengan jelas karena penekanan dalam kalimat tertumpu pada objek. Hal ini membuat kalimat menjadi kurang jelas serta merugikan penulis dalam menyampaikan informasi dan pesan.

2. Membingungkan pembaca atau pendengar.

Kalimat yang terlalu kompleks dan terlalu memutar, rentan membuat pembaca atau pendengar menjadi bingung. Dalam beberapa kasus, penggunaan kata kerja pasif yang berlebihan dapat membuat kalimat menjadi sulit dicerna oleh pembaca atau pendengar.

3. Mendistorsi informasi yang ingin disampaikan.

Ketika menggunakan kata kerja pasif, beberapa informasi bisa terlewatkan. Hal ini terjadi ketika penulis mencoba menyembunyikan siapa yang bertanggung jawab terhadap tindakan tertentu. Misalnya, dalam sebuah artikel berita, penggunaan kata kerja pasif untuk menghindari menunjukkan pelaku tindakan tertentu yang mungkin tidak ingin kamu hukum.

Dalam kesimpulannya, kata kerja pasif memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Kelebihannya adalah mengurangi penekanan pada pelaku, menonjolkan objek dari kalimat, mengurangi kata yang digunakan untuk membentuk kalimat, dan meminimalisir penggunaan kata ganti. Sementara kekurangannya yakni menurunkan tingkat kejelasan, membingungkan pembaca atau pendengar, serta mendistorsi informasi yang ingin disampaikan. Seorang penulis harus dapat menggunakan kata kerja pasif dengan tepat dan tidak berlebihan sehingga tulisannya tetap mudah dipahami oleh para pembacanya.

Cara Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Kalimat Pasif


pasif kalimat aktif indonesia

Kalimat pasif adalah salah satu jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia yang lazim digunakan untuk mengungkapkan suatu aksi yang dilakukan terhadap suatu benda. Sedangkan kalimat aktif digunakan untuk mengungkapkan suatu aksi yang dilakukan oleh subjek.

Contoh kalimat aktif: Saya membeli buku.

Contoh kalimat pasif: Buku dibeli oleh saya.

Untuk membuat kalimat aktif menjadi kalimat pasif, pertama-tama perlu diidentifikasi terlebih dahulu siapa yang melakukan aksi dalam kalimat aktif tersebut. Setelah itu, subjek diganti dengan kata benda atau obyek yang mendapat aksi tersebut.

Berikut adalah 5 cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif:

1. Kalimat Aktif dengan Obyek Langsung


pasif kalimat aktif indonesia

Dalam kalimat aktif dengan obyek langsung, subjek melakukan aksinya terhadap obyek. Untuk membuatnya menjadi kalimat pasif, obyek diganti menjadi subjek, sedangkan subjek diganti menjadi pelaku aksi yang ditambahkan dengan kata “oleh”.

Contoh:

Kita memakan nasi goreng.

Nasi goreng dimakan oleh kita.

2. Kalimat Aktif dengan Obyek Tidak Langsung


pasif kalimat aktif indonesia

Dalam kalimat aktif dengan obyek tidak langsung, subjek melakukan aksinya terhadap obyek tidak langsung melalui preposisi “kepada”. Untuk membuatnya menjadi kalimat pasif, obyek tidak langsung diganti menjadi subjek, sedangkan subjek diganti menjadi pelaku aksi yang ditambahkan dengan kata “oleh”.

Contoh:

Kami memberikan hadiah kepada adik.

Hadiah diberikan oleh kami kepada adik.

3. Kalimat Aktif dengan Kata Kerja Transitif


pasif kalimat aktif indonesia

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang mengharuskan obyek untuk dapat memuat aksi tersebut. Untuk membuatnya menjadi kalimat pasif, obyek diganti menjadi subjek, sedangkan subjek diganti menjadi pelaku aksi yang ditambahkan dengan kata “oleh”.

Contoh:

Guru memberikan tugas kepada murid.

Tugas diberikan oleh guru kepada murid.

4. Kalimat Aktif dengan Kata Kerja Intransitif


pasif kalimat aktif indonesia

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan obyek. Untuk membuatnya menjadi kalimat pasif, subjek diganti menjadi pelaku aksi yang ditambahkan dengan kata “oleh”.

Contoh:

Para siswa datang ke sekolah.

Sekolah didatangi oleh para siswa.

5. Kalimat Aktif dengan Kata Kerja State of Being


pasif kalimat aktif indonesia

Kata kerja state of being adalah kata kerja yang mengekspresikan kondisi atau status subjek. Untuk membuatnya menjadi kalimat pasif, subjek diganti menjadi pelaku aksi yang ditambahkan dengan kata “oleh”.

Contoh:

Tikus merusak buku di perpustakaan.

Buku di perpustakaan dirusak oleh tikus.

Demikianlah penjelasan tentang cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Dengan memahami penggunaan dan pola kalimat pasif, dapat membantu kita dalam membuat komunikasi tulis yang lebih baku dan dapat dipahami secara luas.

Iklan