9 Fungsi Agama dalam Kehidupan yang Wajib Kita Pahami

 

Fungsi agama dalam kehidupan-Indonesia adalah negara yang menganut asas Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Salah satu elemen yang membedakan dan menjadikan Indonesia semakin beragam adalah agama yang di anut. Agama tersebut diantaranya adalah agama Islam, Konghucu, Hindu, Budha, Kristen Katolik, dan Kristen Protestan. Tanpa rasa toleransi, dan tanpa adanya sikap saling pengertian, perbedaan tersebut menimbulkan gesekan sehingga muncullah konflik antar umat beragama.

Seorang pemeluk agama tertentu umumnya memeluk nilai-nilai kebaikan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Mereka yang menjalankan agamanya dengan baik senantiasa taat pada perintah agamanya, berusaha meningkatkan spiritualitasnya secara kontinyu, dan memiliki hubungan yang baik dengan manusia yang lain.

Ya, agama mengatur bagaimana agar manusia memiliki hubungan vertical yang bagus dengan tuhannya dan bagaimana caranya agar manusia memiliki hubungan horizontal yang baik dengan kholiq-nya. Secara lebih spesifik, berikut fungsi agama dalam kehidupan yang menjadi alasan kenapa setiap orang semestinya beragama.

1. Agama adalah Sarana Pendidikan

Ada banyak material yang di pelajari dalam agama. Materi pendidikan yang ada dalam agama itu lantas diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah:

  • Tata cara beribadah kepada Tuhan. Agama mengatur bagaimana cara beribadah yang tepat kepada Tuhan. Dalam Islam misalnya, kita mengenal rukun iman dan rukun Islam. Rukun iman yang mengandung cinta kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, hari akhir dan takdir itu harus dilakukan dengan baik sebagaimana yang diperintahkan dalam agama. Sama halnya dengan rukun Islam yang berisi syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji pun harus dipahami dengan benar dan dipraktikkan setiap harinya. Oleh sebab itu, penting mempelajari agama agar rutinitas peribadatan yang dilakukan memiliki dasar yang kuat karena kita telah mempelajarinya.
  • Tata cara menjalani kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, pendidikan yang terkandung dalam agama adalah bagaimana cara menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini agama mendidik bagaimana agar manusia mampu berinteraksi dengan baik dengan sesama manusia. Dan, bagaimana cara mengatasi masalah kehidupan dari sudut pandang agama.

Setiap bab yang kita kaji dalam agama tujuannya adalah untuk menjadikan manusia lebih beradab, dan bagaimana agar manusia menjadi pribadi yang lebih baik di masa lalu, di masa sekarang, dan di masa mendatang. Fungsi agama dalam kehidupan yang satu ini seyogyanya mulai kita edukasikan kepada anak sedini mungkin. Agama sebagai sarana pendidikan jika diedukasikan kepada anak sejak dini menjadi bekal mereka dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.

2. Agama Merupakan Jembatan Menuju Keselamatan

Manusia beragama selalu percaya bahwa menjalani kehidupan yang baik akan mendapatkan berkah Tuhan, sedangkan mengarungi kehidupan dengan kejahatan akan mendapatkan murka Tuhan. Barang siapa yang ingin selamat, maka harus taat dan patuh pada perintah Tuhan. Melalui pendidikan agama, kita tau apa hal yang diperintahkan dan mana yang dilarang.

Dalam konsep agama, mereka yang menjalani kehidupan beragama dengan baik, dan mendapatkan ridho Tuhan selama hidupnya secara konsep agama akan mendapatkan pahala surga. Sedangkan mereka yang melanggar aturan, terbiasa berbuat keji dan mungkar kepada orang lain dan lalai akan kewajibannya sebagai hamba Tuhan yang agung, akan mendapatkan sanksi berupa neraka yang digambarkan dengan begitu menakutkan.

Agama menyarankan agar umatnya menabung pahala sebanyak-banyaknya dan meminimalisir dosa-dosa. Umat beragama yang konsisten menjalankan perintah agama dan senantiasa mendekat akan lebih tenang secara psikis.

3. Sarana Perdamaian

Fungsi agama dalam kehidupan yang harus kita resapi dengan baik adalah, agama sebagai pemersatu, agama sebagai sarana perdamaian umat di seluruh dunia. Setiap agama mengajarkan nilai-nilai untuk saling menghormati satu dengan yang lain, saling menghargai, saling tenggang rasa antar umat beragama.

Para pemeluk agama yang baik tidak ingin mengambil kemenangan atas dirinya sendiri dengan cara yang curang dan merugikan orang lain. Mereka percaya bahwa Tuhan selalu mengawasi tindak-tanduk manusia baik itu yang terlihat maupun yang tidak terlihat oleh orang lain. Kontrol yang seperti ini biasanya dimiliki oleh umat beragama yang konsisten memegang ajaran agama. Tanpa ada tendensi berbuat baik demi di saksikan oleh orang lain. Ini adalah sumber kebaikan di seluruh dunia di mana umat beragama menjalankan perintah Tuhan secara konsisten baik saat di lihat maupun tidak dilihat oleh orang lain.

Saat ada konflik, jalan keluar yang ditempuh bukanlah dengan adu pedang dan adu mulut, melainkan dengan memilih jalan damai, musyawarah, dan mengambil sisi positifnya. Umat beragama yang baik tidak gemar memancing konflik, menutup aib sesama, tidak berpikiran negatif, dan lebih memilih jalan damai. Kedamaian itu bersumber dari rasa cinta kasih yang harus dimiliki oleh setiap makhluk hidup dan merupakan perintah Tuhan Yang Maha Esa.

4. Sarana Sosial

Jika kita berfikir ulang secara logika, tentu kita ingin memenangkan apa yang kita inginkan tanpa harus memikirkan bagaimana perasaan orang lain. Namun, agar dunia berjalan dengan baik,  bukan itu cara yang terbaik. Ada simpati, ada empati, ada toleransi, ada rasa saling menghargai yang harus kita terapkan dengan baik.

Tujuan dari semua itu tidak lain adalah untuk berinteraksi yang baik secara sosial. Ada proses pengendalian diri dalam interaksi sosial agar kita tidak memiliki sifat layaknya devil yang fokus pada kemenangan diri sendiri. Mereka yang berhasil mempraktikkan nilai-nilai yang baik dalam berhubungan sosial akan memiliki banyak teman, dicintai banyak orang, dan menjadi sumber kedamaian dimanapun mereka berada.

5. Sarana Memperbaiki Kualitas Diri

Kualitas diri bisa di up grade melalui agama. Pada agama masing-masing, kita mengenal istilah taubat, yaitu berhenti dari melakukan kegiatan yang mungkar dengan tekad yang bulat dan melampaui hidup dengan menjalani kebaikan semata.

Sebelum bertaubat, kita mungkin melakukan kebiasaan negatif. Dari segi penilaian baik-buruk dan tinggi rendah, kebiasaan negatif masuk dalam kategori buruk dan rendah. Kita perlu memperbaiki kualitas diri untuk menjadi lebih baik dengan menerapkan apa yang ada dalam perintah agama. Kontinyu menjalankan perintah Tuhan sama halnya menjaga kualitas spiritualitas kita agar senantiasa berjalan pada jalan kebaikan dan dengan Tuhan.

6. Wadah untuk Saling Berinteraksi Satu dengan yang Lain

Fungsi agama dalam kehidupan yang harus kita praktikkan dengan baik adalah menjaga interaksi dengan orang lain.  Interaksi dengan orang lain menandakan bahwa kita bukan tipikal pribadi yang individualis.Manusia yang memiliki jiwa sosial yang tinggi cenderung lebih dihargai dan dicintai oleh yang lain.

Dalam agama Islam misalnya, ada yang kita sebut dengan jamaah sholat, dan zakat yang tujuannya tidak lain adalah untuk menjaga interaksi dengan orang lain. Selain itu, adapula konsep pesantren dimana dalam lembaga pendidikan tersebut anak-anak akan di gembleng ilmu agama, diajarkan bagaimana caranya untuk saling berbagi dan berinteraksi yang baik dengan temannya. Interaksi adalah simbol dari hubungan horizontal yang baik dengan orang lain. Hubungan yang baik dengan Tuhan salah satunya terbentuk dari hubungan yang baik dengan manusia.

Nilai-nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia seperti menunaikan zakat, saling bertegur sapa dengan sesama, berkata yang baik pada sesama, saling melempar senyum saat bertemu dengan saudara, pada dasarnya adalah cara kita menjaga kualitas hubungan baik dengan Tuhan seperti yang diperintahkan dalam agama bahwa kita sebaiknya menjaga ukhuwah dan kedamaian di muka bumi ini.

7. Memberikan Motivasi dan agar Lebih Kreatif

Sebagai umat manusia yang beragama, kita di tuntut untuk takut dan optimis. Kapan harus takut dan kapan harus optimis? Takut untuk sombong dan membanggakan amal ibadah selama di dunia sebab mungkin saja ibadah yang kita jalankan tidak diterima oleh Tuhan lantaran ada keinginan pamer. Dan selalu optimis bahwa Tuhan maha mengamapuni kesalahan. Sebesar apapun kesalahan tersebut selama manusia bertaubat dengan sungguh-sungguh akan diampuni.

Ya, ajaran agama mengajarkan pada kita untuk bersikap optimis. Agama memberikan motivasi tidak hanya bagi mereka yang memiliki kesalahan agar senantiasa memperbaiki diri, tetapi juga optimis bahwa di setiap kegagalan yang kita alami ada hikmah dan ada seribu pintu keberhasilan yang akan terbuka di masa mendatang.

Fungsi agama dalam kehidupan selalu mendorong manusia agar berada dalam lingkaran kebaikan. Meski ada seribu cara tidak baik untuk mencapai tujuan tertentu, namun seseorang di tuntut untuk lebih kreatif bagaimana agar selalu memilih jalan yang baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam bekerja misalnya, ada banyak cara untuk mendapatkan uang dengan cara yang haram, namun dengan menyadari fungsi agama dalam kehidupan yang selalu mengajak kepada kebaikan, seseorang akan mendayagunakan pikirannya untuk mendapatkan penghasilan dengan cara yang baik, karena itu adalah perintah. Segala sesuatu yang di dalamnya terkandung kejahatan, setiap umat beragama percaya bahwa itu tidak mengandung berkah.

8. Agama adalah Penguat di saat Lemah

Anda mungkin pernah mengalami sedihnya ditipu dan dicurangi. Bisnis yang Anda rintis dengan modal ratusan juta akhirnya gulung tikar dan rumah pun terjual. Dalam kondisi terpuruk seperti itu, kita membutuhkan penguat dan penguat itu adalah fungsi agama dalam kehidupan yang paling ampuh.

Di balik kesulitan ada kemudahan. Kesulitan yang sekilas itu setelahnya memberikan 1000 kemudahan. Tidak ada kesenangan yang terus menerus dan tidak ada kesusahan yang terus menerus selama kita berada di dunia ini.

Pada kondisi yang paling rapuh,  kita sandarkan diri pada takdir dan percaya bahwa Tuhan Yang Maha Berkehendak atas apa yang sudah, yang sedang dan yang akan di alami. Agama memerintahkan umatnya untuk selalu berprasangka baik pada Tuhannya. Sikap positif thinking ini akan mengangkat beban hidup yang dialami agar tidak semakin berat lagi.

9. Agama Mengajarkan Teori untuk Diterapkan

Fungsi agama dalam kehidupan salah satunya adalah memberikan referensi teorititis yang cukup mengenai tingkah laku manusia baik yang berhubungan dengan ritual keagamaan maupun yang berhubungan dengan manusia. Ada wadah tersendiri untuk mengedukasi ilmu keagamaan di masing-masing agama. Dan, mata pelajaran agama masuk dalam sekolah formal agar para siswa senantiasa memegang nilai keagamaan dengan baik.

Fungsi agama dalam kehidupan sangat signifikan. Mempelajari agama lalu menerapkannya dengan baik berarti kita sedang berupaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik, yang tidak mudah putus asa dan semoga diberi keselamatan di saat ini dan di masa mendatang.

Iklan