Pengertian Istirahat dalam Bahasa Jepang


istirahat jepang

Jepang adalah salah satu negara yang dikenal dengan budaya kerja yang sangat disiplin. Istilah “karoshi” atau kematian karena kelelahan kerja bahkan menjadi perhatian serius dalam negara ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang Jepang untuk mengambil istirahat yang cukup dan memperhatikan keseimbangan antara kerja dan waktu bersantai.

Secara umum, istirahat dalam bahasa Jepang disebut sebagai “kyuukei” atau “yasumi”. “Kyuukei” lebih sering digunakan untuk istirahat saat bekerja atau belajar, sedangkan “yasumi” biasanya merujuk pada waktu istirahat akhir pekan atau liburan.

Selain itu, ada juga istilah “shuushoku katsudou teishi” yang artinya penghentian sementara dari bekerja. Ini bisa terjadi ketika seseorang sedang sakit, mengalami kecelakaan, atau memiliki masalah pribadi yang mempengaruhi pekerjaannya.

Jenis-jenis istirahat dalam bahasa Jepang juga sangat beragam. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, istirahat dalam pekerjaan atau belajar bisa dilakukan dengan istirahat singkat yang disebut “kinyuu” atau istirahat panjang yang disebut “hirune”. Kinyuu biasanya diperbolehkan selama 5-10 menit dan kadang-kadang dianggap sebagai bagian dari waktu kerja, sementara hirune bisa berlangsung selama 1-2 jam di tengah hari.

Sementara itu, istirahat yang terkait dengan waktu luang bisa berupa “rogo”, yaitu berkumpul bersama teman-teman di bar atau restoran. Ada juga istirahat di mana seseorang menikmati kegiatan favoritnya seperti olahraga atau seni, yang disebut “kaigi” atau “hobby wo suru”.

Selain itu, istirahat juga dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, di pagi hari seseorang bisa melakukan istirahat singkat sebelum memulai aktivitas, yang disebut “asa ne”. Di malam hari, orang Jepang juga melakukan istirahat sebelum tidur yang disebut “yoru no kyukei”.

Namun, tidak semua orang Jepang bisa mengambil istirahat dengan bebas. Ada banyak yang bekerja di industri yang mengharuskan mereka untuk bekerja lembur, malam hari, atau bahkan selama liburan. Beberapa juga merasa sulit untuk mengambil waktu istirahat karena tekanan dari atasan atau kolega yang menilai bahwa bekerja keras adalah segalanya.

Karena itu, saat ini semakin banyak orang yang berusaha melawan budaya kerja yang berlebihan di Jepang dan memperjuangkan hak untuk mengambil istirahat yang cukup. Beberapa perusahaan bahkan mulai menerapkan kebijakan yang menjamin hak-hak karyawan mereka untuk mengambil waktu istirahat yang cukup dan membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.

Bagi kita di Indonesia, penting juga untuk mencontoh kebudayaan istirahat yang ada di Jepang agar kita tidak mengalami “burnout” atau kelelahan kerja yang berlebihan. Terlebih dalam situasi yang membuat kita harus bekerja dari rumah karena pandemi ini, memperhatikan waktu istirahat dan keseimbangan antara waktu kerja dan waktu bersantai sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita.

Manfaat dari Beristirahat menurut Budaya Jepang


Istirahat dalam bahasa Jepang

Dalam budaya Jepang, istirahat atau yang dikenal dengan istilah “Kyūkei” merupakan salah satu hal yang sangat dihargai. Kyūkei artinya adalah waktu untuk beristirahat atau mengambil jeda dari aktivitas sehari-hari. Beristirahat merupakan kebutuhan yang penting bagi orang Jepang. Ada beberapa manfaat dari beristirahat yang dipercaya oleh budaya Jepang.

Ritual teh di Sakura Jepang

Meningkatkan Produktivitas

Salah satu manfaat dari beristirahat adalah meningkatkan produktivitas. Dalam budaya Jepang, mereka percaya bahwa kegiatan yang berlebihan akan membuat tubuh dan pikiran menjadi lelah sehingga kurang produktif. Oleh karena itu, mereka menekankan pentingnya waktu istirahat. Dengan beristirahat, orang Jepang berhasil mengembalikan energi dan pemikiran positif sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih produktif dan efisien.

Budaya Onsen Jepang

Menenangkan Pikiran

Beristirahat juga dapat membantu menenangkan pikiran. Dalam budaya Jepang, ada beberapa cara untuk beristirahat seperti menikmati mandi air panas (Onsen), mengambil jeda setiap beberapa jam untuk minum teh (Chadō), atau tidur siang (Inemuri). Dengan mengambil waktu untuk istirahat, maka akan membantu orang untuk merelaksasi pikiran dan mengurangi stres. Hal ini juga membantu orang untuk memberikan fokus pada pekerjaan atau aktivitas setelah beristirahat.

Sakura Jepang

Menghargai Hidup dan Alam

Orang Jepang juga percaya bahwa beristirahat membantu mereka untuk lebih menghargai hidup dan alam sekitar. Dalam budaya Jepang, musim bunga yang indah seperti bunga Sakura dan momen-momen indah lainnya, hanya dapat dinikmati dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, mereka mengambil waktu untuk beristirahat dan menikmati momen yang indah tersebut. Ini juga membantu mengurangi kecemasan dan stress pada hidup sehari-hari.

Kesenian Jepang

Memperkuat Hubungan Antarmanusia

Beristirahat juga membantu orang Jepang untuk memperkuat hubungan antarmanusia. Dalam budaya Jepang, ada sebuah tradisi bernama “Ochakai” yang artinya adalah “perjamuan teh”. Tradisi ini biasanya diadakan pada waktu istirahat dan di dalamnya terjadi obrolan santai yang membuat orang saling mengenal dan saling memahami. Hal ini dapat mempererat hubungan antarmanusia dan membangun kerja sama yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Ikebana Jepang

Memvalidasi Kreativitas

Beristirahat juga dapat menjadi wadah untuk mengeksplorasi kreativitas dan talenta seseorang. Dalam budaya Jepang, ada beberapa kegiatan yang dapat memvalidasi kreativitas seperti Ikebana (seni merangkai bunga), Origami (seni melipat kertas), atau memasak. Dengan beristirahat dan mengalokasikan waktu untuk kegiatan kreatif, maka dapat memberikan manfaat untuk pikiran dan tubuh, dan membantu mengurangi kecemasan atau stress.

Itulah beberapa manfaat dari beristirahat menurut budaya Jepang. Di antara kita, selalu ada waktu untuk beristirahat dan merefleksikan hidup. Bahkan jika Anda tidak menganut budaya Jepang, sebaiknya membiasakan diri untuk beristirahat karena melakukannya dapat membantu Anda untuk menjadi manusia yang lebih bahagia dan produktif.

Ragam Kata-kata yang Digunakan untuk Ungkapan Istirahat dalam Bahasa Jepang


Ragam kata-kata yang Digunakan untuk Ungkapan Istirahat dalam Bahasa Jepang

Istirahat adalah kegiatan yang sangat penting bagi orang Jepang. Bahkan, di Jepang, istirahat (休憩: Kyukei) dianggap sebagai sebuah seni dan budaya. Orang Jepang menghabiskan banyak waktu untuk beristirahat, karena mereka percaya bahwa beristirahat adalah bagian penting dari kesehatan fisik dan mental. Karena itu, dalam bahasa Jepang, ada banyak ragam kata-kata yang digunakan untuk ungkapan istirahat. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Istirahat Singkat

Istirahat Singkat

Istirahat singkat (ちょっと休憩: Chotto Kyukei) sangat populer di Jepang, terutama dalam aktivitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, atau berbelanja. Istirahat singkat biasanya berlangsung selama lima hingga lima belas menit, dan bertujuan untuk memberikan waktu yang singkat untuk merelaksasi otot-otot yang tegang dan menyegarkan pikiran. Di beberapa daerah, istirahat singkat disebut sebagai “power nap,” di mana orang Jepang meletakkan kepalanya di atas meja dan tidur selama beberapa menit di siang hari.

Istirahat Siang Hari

Istirahat Siang Hari

Istirahat siang hari (昼休み: Hiruyasumi) biasanya berlangsung antara pukul dua belas hingga pukul satu siang. Istirahat siang hari merupakan waktu istirahat yang dijadwalkan selama bekerja atau belajar. Di Jepang, istirahat siang hari memungkinkan orang untuk beristirahat sejenak sebelum kembali bekerja atau belajar pada siang hari.

Istirahat Tamasya

Istirahat Tamasya

Istirahat tamasya (旅行休憩: Ryoko Kyukei) adalah istirahat yang biasanya dilakukan di tengah perjalanan atau saat bepergian jauh. Istirahat tamasya adalah waktu untuk melepas rasa lelah atau hanya untuk sekadar beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Di Jepang, tempat istirahat tamasya biasanya dilengkapi dengan fasilitas dan pemandangan yang menarik.

Istirahat Bukatsu

Istirahat Bukatsu

Istirahat bukatsu (部活休憩: Bukatsu Kyukei) adalah istirahat yang biasanya dilakukan oleh siswa di Jepang selama kegiatan ekstrakurikuler atau olahraga. Istirahat bukatsu dijadwalkan setelah kegiatan berlangsung selama beberapa jam dan bertujuan untuk memberikan waktu yang singkat bagi siswa untuk beristirahat sebelum melanjutkan aktivitasnya.

Istirahat Sore Hari

Istirahat Sore Hari

Istirahat sore hari (夜休み: Yoru Yasumi) biasanya dilakukan setelah pulang kerja atau belajar pada sore hari. Istirahat sore hari berlangsung selama beberapa jam dan bertujuan untuk memberikan waktu yang cukup bagi orang Jepang untuk menikmati waktu luang mereka sebelum pergi tidur pada malam hari. Beberapa orang Jepang memanfaatkan waktu istirahat sore hari untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman-teman.

Itulah beberapa ragam kata-kata yang digunakan untuk ungkapan istirahat dalam bahasa Jepang. Semua istirahat tersebut merupakan kegiatan yang sangat penting bagi orang Jepang dan dianggap sebagai bagian penting dari kesehatan fisik dan mental. Karena itu, beristirahat sejenak sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan memastikan produktivitas seseorang tetap terjaga.

Tradisi Merayakan Hari Libur di Jepang


Tradisi Merayakan Hari Libur di Jepang

Seperti negara lain, Jepang punya tradisi merayakan hari libur dengan cara tertentu. Namun, ada beberapa tradisi yang unik dan patut dicontoh oleh negara lain. Mulai dari Shinto hingga Buddhisme, Jepang memiliki berbagai agama dan kepercayaan yang mempengaruhi cara mereka merayakan hari libur. Ada beberapa tradisi yang paling terkenal dan umum dilakukan di Jepang saat hari libur tiba, yaitu:

1. Hanami

Hanami merupakan kegiatan melihat bunga sakura yang mekar di jalanan, taman, dan tempat-tempat lainnya. Selain itu, masyarakat juga sering mengadakan pesta di bawah bunga sakura yang mekar. Kegembiraan ini tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa, bahkan anak-anak pun turut meramaikan acara ini. Bukan hanya bunga sakura, dengan cara yang sama masyarakat Jepang melihat bunga-bunga lain saat musim semi atau musim gugur tiba.

2. Matsuri

Matsuri adalah festival budaya Jepang yang biasanya diadakan di kuil atau kuil Shinto. Ada banyak jenis Matsuri, dan setiap daerah di Jepang memiliki jenis Matsuri yang berbeda-beda. Beberapa Matsuri paling terkenal antara lain seperti Gion Matsuri di Kyoto, Nebuta Matsuri di Aomori, dan Awa Odori di Tokushima. Pada saat Matsuri, masyarakat ikut serta dalam parade yang penuh dengan kostum tradisional serta kesenian dan tarian.

3. Perayaan Tahun Baru

Tahun baru merupakan salah satu perayaan terpenting di Jepang. Jepang memiliki banyak tradisi yang terkait dengan perayaan Tahun Baru, seperti membersihkan rumah, mengunjungi kuil untuk berdoa, membuat mochi (kue berbahan beras yang diaduk dengan ratusan orang), dan masih banyak lagi. Selain itu, Tahun Baru juga merupakan momen bertemu dengan keluarga dan kerabat serta memberikan uang hadiah bagi anak-anak (yang disebut otoshidama).

4. O-bon

O-bon

O-bon adalah perayaan tahunan untuk menghormati arwah leluhur. O-bon biasanya diadakan di pertengahan musim panas dan berlangsung selama 3 hari. Pada saat O-bon, orang Jepang akan membersihkan dan memperbaiki makam leluhur, memasang lampu di depan pintu rumah, serta menarik matahari di jalan-jalan untuk memberi tahu arwah leluhur kepulangan ke rumah. Selain itu, ada juga tarian khas O-bon yang dinamakan Bon-Odori dan disertai dengan pengenalan tari dan musik tradisional.

O-bon adalah tradisi yang memiliki makna penting bagi orang Jepang dan terus dipraktikkan hingga saat ini. Tradisi ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata karena orang asing juga bisa mempelajari tentang nilai-nilai budaya Jepang dalam menghormati leluhur maupun untuk turut serta dalam Bon-Odori.

Itulah beberapa tradisi merayakan hari libur yang ada di Jepang. Jepang memang dikenal memiliki budaya yang kaya dan unik, sehingga banyak orang ingin berkunjung ke negara ini untuk melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana cara Jepang merayakan hari libur.

Tips Beristirahat ala Orang Jepang yang Bisa Kamu Tiru


Istirahat Dalam Bahasa Jepang

Setelah membaca beberapa subtopik sebelumnya, kini waktunya untuk mengetahui tips beristirahat ala orang Jepang yang bisa kamu tiru. Seperti yang sudah diketahui, orang Jepang kerap kali bekerja sehingga mengakibatkan kurangnya waktu untuk beristirahat. Oleh karena itu, mereka memiliki beberapa tips untuk tetap merasa segar dan bugar saat sedang sibuk bekerja.

1. Powernap atau Hirune


Powernap Jepang

Salah satu hal yang membuat orang Jepang kuat saat bekerja adalah dengan melakukan powernap atau disebut dengan hirune di Jepang. Powernap tersebut hanya dilakukan selama 15-30 menit, dalam keadaan duduk maupun berdiri. Powernap sendiri tidak bisa membuat badan menjadi sangat segar, akan tetapi ini bisa membantu otak untuk bersantai dan merilekskan pikiran. Manfaat dari powernap sangat besar untuk membuat orang Jepang menjadi lebih bugar saat bekerja.

2. Stretching atau Rajio Taisou


Stretching Jepang

Pada saat istirahat atau saat bangun tidur, orang Jepang biasanya melakukan stretching yang disebut dengan rajio taisou untuk melatih tulang dan otot agar lebih fleksibel. Dalam melakukan rajio taisou, orang Jepang melakukannya dengan bersama-sama, sehingga bisa memberikan efek yang menyenangkan dan membangun tim.

3. Minum Teh Hijau


Teh Hijau Jepang

Teh hijau adalah minuman yang sangat disenangi oleh orang Jepang. Menyerupai halnya dengan kopi di Indonesia, teh hijau sering kali dikonsumsi untuk menyegarkan pikiran dan membuat seseorang merasa lebih tenang. Selain itu, teh hijau juga memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi sehingga dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.

4. Jalan-jalan di Taman


Taman Jepang

Jalan-jalan di taman saat waktu istirahat memang menjadi kegiatan yang sangat disenangi oleh orang Jepang. Tak heran jika sering kali kamu menemukan taman kota yang selalu penuh sesak dengan penduduk lokal. Taman tersebut bisa dijadikan tempat untuk melepas penat dari pekerjaan sebagai sarana beristirahat. Dalam suasana yang tenang, kamu bisa mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan batin yang menjadi obat menghilangkan lelah dalam tubuh dan pikiranmu.

5. Take Off From Work


Take Off From Work Jepang

Take off from work atau tidak masuk kerja suatu hari dalam seminggu adalah hal penting bagi orang Jepang untuk able to relax themselves. Mingguan take off from work atau disebut dengan ginten satu hari (Tanpa harus memikirkan pekerjaan) sangat diperlukan untuk membuat orang Jepang lebih produktif saat kembali ke hari kerja. Ginten satu hari sendiri dimaksudkan untuk mengisi kegiatan yang diinginkan dengan ragam aktivitas, seperti menghabiskan waktu bersama keluarga, menjalankan aktivitas olahraga, dan lain sebagainya.

Itulah tips beristirahat ala orang Jepang yang bisa kamu tiru, guna menjaga kesehatan mental dan fisikmu. Beristirahat memang hal yang penting dimana saja dan kapan saja. Dengan istirahat yang cukup, tubuhmu bisa menjadi lebih segar dan siap untuk melakukan aktivitas kembali.

Iklan