Asal-usul istilah “bahasa Jepang bego”


bahasa jepang bego

“Bego” adalah kata yang sering digunakan di Indonesia untuk menggambarkan seseorang yang tampak tidak mengerti atau tidak bisa mengikuti suatu perbincangan secara cepat. Namun, istilah ini memang sensitif jika digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berbicara dalam bahasa asing yang mereka pelajari dengan sangat berbeda, seperti bahasa Jepang bego.

Tidak semua orang Indonesia menyetujui penggunaan istilah ini. Ada yang merasa bahwa istilah “bego” digunakan dengan kurang rasa hormat dan meremehkan kemampuan orang tersebut. Namun, beberapa orang memahami bahwa istilah itu bukan digunakan untuk menyakiti hati seseorang, melainkan lebih menekankan bagaimana kemampuan bahasa Jepang mereka yang kurang mumpuni dan perlu ditingkatkan lagi.

Sekilas, sepertinya istilah ini merupakan padanan bahasa Jepang yang menggambarkan seseorang yang salah dalam berbicara atau kurang lancar dalam berbahasa. Namun, ternyata istilah “bahasa Jepang bego” tidak memiliki asal-usul bahasa Jepang sama sekali.

Jadi, sebenarnya istilah “bahasa Jepang bego” berasal dari bahasa Indonesia saja dan tidak ada hubungannya dengan bahasa Jepang. Banyak orang menggunakannya sebagai istilah untuk menyebut teman atau kenalan mereka yang kurang lancar berbicara dalam bahasa Jepang.

Bahkan, bagi orang Jepang sendiri, istilah “bego” atau “baka” (bodoh atau tolol) sangat kasar dan kerap disalahgunakan di media sosial atau lingkungan kerja. Mereka lebih suka menggunakan istilah “dame” yang memiliki arti tidak bagus atau tidak sempurna saat menggambarkan seseorang yang kurang baik dalam berbicara bahasa Jepang.

Dalam banyak kasus, istilah “bahasa Jepang bego” digunakan dengan maksud positif untuk merayu orang yang kurang lancar dalam berbicara bahasa Jepang supaya terus belajar dan meningkatkan kemampuan mereka. Terutama bagi orang yang sedang belajar Jepang di Indonesia, istilah ini cukup akrab dan mudah diingat.

Penggunaan istilah “bahasa Jepang bego” memang sudah mengakar di masyarakat Indonesia, namun bukan berarti tidak ada alternatif kata atau frasa yang lebih sopan dan menyenangkan untuk digunakan. Jangan ragu untuk belajar dari kebiasaan bahasa Jepang yang lebih sopan dan menghadirkan kenyamanan.

Kenapa Orang Sering Menggunakan “Bahasa Jepang Bego”


anime girl jepang bego

Bahasa Jepang bego atau bahasa Jepang yang lucu adalah bahasa Jepang yang sering digunakan oleh remaja Indonesia dalam percakapan sehari-hari maupun di media sosial. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada orang yang memang belajar bahasa Jepang secara serius, tapi juga orang yang sama sekali tidak belajar bahasa Jepang. Apa sebenarnya alasan orang sering menggunakan bahasa Jepang bego dan apakah hal itu merugikan?

1. Kesan Lucu dan Unik


anime chibi jepang

Orang sering menggunakan bahasa Jepang bego karena kesan lucu dan unik yang tergambar dari penggunaannya. Bahasa Jepang sendiri kaya akan istilah yang tidak bisa ditemukan di bahasa Indonesia, misalnya “kawaii” yang berarti lucu atau “sugoi” yang berarti keren. Selain itu, aksen yang berbeda pada bahasa Jepang bego juga menambah kesan lucu ketika diucapkan.

2. Influencer dan Budaya Pop Jepang


anime girl influencer

Salah satu alasan lain mengapa bahasa Jepang bego sering digunakan adalah karena pengaruh influencer dan budaya pop Jepang. Influencer dan selebritis Indonesia yang populer seperti Atta Halilintar dan Raffi Ahmad sering menggunakan bahasa Jepang bego dalam vlog mereka, dan hal itu mempengaruhi penggemar mereka untuk menggunakan bahasa tersebut.

Di samping itu, budaya pop Jepang seperti anime, manga, dan game juga mempengaruhi penggunaan bahasa Jepang bego. Banyak istilah dalam bahasa Jepang bego yang berasal dari anime seperti “baka” yang artinya bodoh, atau “senpai” yang artinya kakak kelas.

Meskipun demikian, penggunaan bahasa Jepang bego yang berlebihan dan salah juga dapat merugikan. Terlalu banyak menggunakan bahasa Jepang bego dalam percakapan sehari-hari atau di media sosial dapat membuat orang terlihat kurang serius atau kurang kompeten dalam bahasa Indonesia. Selain itu, salah penggunaan bahasa Jepang bego juga dapat menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan menyinggung orang lain.

3. Belajar Bahasa Jepang


belajar bahasa jepang

Alasan lain mengapa orang menggunakan bahasa Jepang bego adalah karena mereka sedang belajar bahasa Jepang. Penggunaan bahasa Jepang bego dapat membantu untuk memperkaya kosakata atau memudahkan dalam memahami istilah-istilah tertentu. Namun, penting untuk diingat bahwa bahasa Jepang bego sebaiknya tidak digunakan dalam situasi formal atau pada orang yang lebih tua atau berstatus sosial yang lebih tinggi.

Secara keseluruhan, penggunaan bahasa Jepang bego dapat memberikan kesan yang lucu dan unik, dan juga menjadi cara untuk mengekspresikan diri secara kreatif. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan bahasa Jepang bego sebaiknya tidak terlalu berlebihan atau salah dalam pemakaian. Bahasa Indonesia tetap harus menjadi bahasa utama kita dalam berkomunikasi, terutama dalam situasi formal dan resmi.

Contoh kosakata “bahasa Jepang bego”


Bahasa Jepang Bego

Bahasa Jepang bego atau yang sering disebut Japanglish sering digunakan oleh orang-orang di Indonesia yang hendak berbicara dalam bahasa Jepang, tetapi tidak mahir atau menguasai bahasa Jepang sepenuhnya. Bahasa ini terdiri dari kata-kata yang dipadukan antara bahasa Jepang dan Indonesia, sehingga terdengar sedikit aneh atau lucu bagi pendengarnya yang mahir dalam bahasa Jepang. Berikut ini adalah beberapa contoh kosakata “bahasa Jepang bego” yang sering digunakan di Indonesia.

1. “Arigatou Gozaimops”


Arigatou Gozaimops

Contoh kosakata pertama adalah “Arigatou Gozaimops” yang sebenarnya adalah kata “Arigatou Gozaimasu” dalam bahasa Jepang yang artinya terima kasih. Namun, dalam bahasa Jepang bego kosakata tersebut diucapkan dengan nada aksen Indonesia dan huruf ‘m’ digunakan di akhir kata sebagai pengganti ‘su’. Sehingga, terdengar lebih pendek, dan unik.

2. “Sayonara Cadau”


Sayonara Cadau

Kata “Sayonara” adalah bahasa Jepang yang artinya selamat tinggal. Namun, dalam bahasa Jepang bego, kata tersebut diucapkan dengan nada aksen Indonesia dan huruf ‘c’ digunakan sebagai pengganti ‘s’. Sehingga terdengar seperti “Sayonara Cadau” yang memiliki arti sama yaitu selamat tinggal. Tentunya, kata ini terdengar sangat unik di telinga pendengarnya.

3. “Gomenasorry”


Gomenasorry

Kosakata ketiga yang sering digunakan oleh orang Indonesia ketika berbicara dalam bahasa Jepang adalah “Gomenasorry”, yang sebenarnya adalah kata “Gomen nasai” dalam bahasa Jepang yang artinya maafkan saya. Dalam bahasa Jepang bego, kata ini diubah dengan menggabungkan kata “sorry” dalam bahasa Inggris untuk membantu mengekspresikan permintaan maaf secara lebih mudah dan praktis.

Namun, penggunaan bahasa Jepang bego yang berlebihan dapat menyebabkan suasana menjadi tidak serius dan kurang respek. Oleh karena itu, pemakaian kata-kata dalam bahasa Jepang bego harus dibatasi dan dikendalikan dengan baik supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dan kecacatan bahasa. Jangan lupa juga untuk terus mempelajari bahasa Jepang yang sebenarnya supaya bisa berkomunikasi dengan lancar dan tanpa hambatan saat bertemu orang Jepang sesungguhnya.

Dampak negatif penggunaan “bahasa Jepang bego”


Bahasa Jepang Bego

Bahasa Jepang bego yang semakin populer di masyarakat Indonesia memiliki dampak negatif yang cukup signifikan. Bahasa Jepang bego adalah gaya berbahasa yang menggunakan istilah-istilah bahasa Jepang dengan pengucapan yang salah atau tidak sesuai dengan aturan tata bahasa Jepang. Dampak negatif dari penggunaan bahasa Jepang bego di Indonesia dapat dilihat dari beberapa hal berikut.

1. Menyebabkan Hilangnya Kredibilitas dalam Berbahasa


Kredibilitas dalam Berbahasa

Penggunaan bahasa Jepang bego dapat menyebabkan hilangnya kredibilitas seseorang dalam berbahasa, khususnya dalam hal gaya berbahasa formal. Orang yang sering menggunakan bahasa Jepang bego cenderung terlihat kurang serius dan tidak mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dalam berbahasa.

2. Menyulitkan Proses Belajar Bahasa Jepang yang Sebenarnya


Belajar Bahasa Jepang

Para pelajar yang baru belajar bahasa Jepang seringkali terpengaruh oleh bahasa Jepang bego yang sering digunakan di kalangan teman sebayanya di sekolah atau di lingkungan sosialnya. Hal ini akan menyulitkan proses belajar bahasa Jepang yang sebenarnya karena para pelajar mungkin akan keliru dalam penggunaan kosakata dan tata bahasa Jepang.

3. Menimbulkan Kesalahpahaman dalam Komunikasi


Kesalahan dalam Komunikasi

Penggunaan bahasa Jepang bego juga dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam komunikasi antarindividu. Bisa saja ada seseorang yang menggunakan bahasa Jepang bego untuk mengungkapkan sebuah ide atau gagasan dengan istilah-istilah yang tidak tepat sehingga lawan bicaranya tidak bisa mengerti apa yang ingin disampaikan.

4. Merusak Budaya Jepang itu Sendiri


Budaya Jepang

Penggunaan bahasa Jepang bego dapat merusak budaya Jepang itu sendiri karena pengucapan yang salah atau tidak tepat akan mengabaikan nilai-nilai kebudayaan Jepang yang sebenarnya. Bahasa Jepang tidak hanya sekadar kosakata yang bisa dipelajari, melainkan juga cara hidup, norma, dan etika yang harus dipegang dalam berbicara dalam bahasa Jepang.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Jepang bego yang semakin marak di kalangan masyarakat Indonesia memiliki dampak negatif yang cukup signifikan, baik dari segi kredibilitas dalam berbahasa, kesulitan dalam proses belajar bahasa Jepang yang sebenarnya, kesalahpahaman dalam komunikasi, hingga merusak budaya Jepang itu sendiri. Oleh karena itu, kita sebaiknya memperhatikan penggunaan bahasa yang sesuai dan benar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk penggunaan bahasa Jepang yang sebaiknya dilakukan dengan benar sesuai tata bahasa dan etika kebudayaan Jepang.

Bagaimana beralih dari “bahasa Jepang bego” ke bahasa yang benar dan sopan


Bahasa Jepang Bego

Bahasa Jepang bego, atau bahasa Jepang yang kasar dan kurang sopan, seringkali digunakan oleh orang-orang Indonesia yang belajar bahasa Jepang. Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai struktur bahasa Jepang dan budaya sopan santun Jepang yang berbeda jauh dengan budaya Indonesia.

Namun, jika Anda ingin bisa berkomunikasi dengan baik mengunakan bahasa Jepang, maka penting untuk beralih dari bahasa Jepang bego ke bahasa yang benar dan sopan. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda melakukannya.

1. Pelajari struktur bahasa Jepang dengan benar

Bahasa Jepang

Untuk bicara bahasa Jepang yang benar dan sopan, Anda perlu mempelajari strukturnya dengan benar. Hal ini meliputi kosakata, tata bahasa, dan penggunaan partikel. Pelajari juga huruf kanji, Hiragana, dan Katakana.

2. Pahami budaya sopan santun Jepang

Budaya sopan santun Jepang

Budaya sopan santun Jepang sangat berbeda dengan budaya Indonesia. Contohnya, di Jepang, ketika bertemu seseorang, Anda harus memberi salam dengan cara menyapa dengan murah hati. Kemudian Anda perlu memberikan kartu nama atau meishi. Anda juga harus mengajukan pertanyaan dengan sopan dan santun agar lawan bicara merasa nyaman. Sebelum mengajukan pertanyaan, say ‘Sumimasen’ atau ‘Permisi’ dan ‘Arigatou gozaimasu’ atau ‘Terima kasih’ untuk menjaga sopan santun.

3. Coba berbicara dengan anak-anak Jepang di ruang OB

Anak-anak Jepang

Anda bisa mencoba berbicara dengan anak-anak Jepang di ruang OB (Outbond). Mereka biasanya lebih ramah dan tidak menilai kesalahan Anda dalam berbahasa Jepang. Cobalah untuk berbicara atau bertanya-tanya kepada mereka dengan bahasa yang benar dan sopan.

4. Berlatih dengan pengajar bahasa Jepang

Pengajar bahasa Jepang

Pengajar bahasa Jepang adalah orang yang tepat untuk memberi saran kepada Anda. Mereka bisa membuat kelas bahasa Jepang yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Berbicaralah dengan cara yang benar ketika berada di kelas bahasa Jepang.

5. Berbicara dengan orang Jepang

Bercakap-cakap dengan orang Jepang

Jika Anda ingin menguasai bahasa Jepang yang benar dan sopan dengan baik, Anda bisa mencoba untuk berbicara dengan orang Jepang secara langsung. Ini adalah cara yang terbaik untuk mempelajari bahasa dan budaya Jepang secara alami. Cobalah untuk bergabung dengan komunitas bahasa Jepang atau menghadiri acara-acara Jepang untuk berbicara dengan orang Jepang secara langsung. Jangan takut salah, karena orang Jepang sangat pengertian dan akan selalu membantu.

Dengan tips di atas, Anda bisa berbicara bahasa Jepang yang benar dan sopan dengan baik. Cobalah untuk mempraktikkan tips ini secara terus menerus dan selalu belajar dari kesalahan. Dengan demikian, Anda akan bisa memperoleh kepercayaan diri dan akhirnya menjadi seorang ahli dalam berbahasa Jepang.

Iklan