Jurus-Jurus Mesum dalam Bahasa Jepang


bahasa jepang mesum indonesia

Bahasa Jepang memang sangat menarik untuk dipelajari. Namun, ada juga sisi bahasa Jepang yang memang pantas disebut sebagai “bahasa bejat”. Bahasa Jepang mesum di Indonesia semenjak boomingnya anime dan Jepang wave menjadi semakin populer. Bahkan, di Indonesia sendiri banyak yang mencari jurus-jurus mesum dalam bahasa Jepang yang membuat sebagian orang merasa tertarik untuk mempelajari bagaimana cara mengatakannya.

Apabila melihat budaya populer Jepang seperti anime, bisa jadi orang merasa tertarik dengan istilah-istilah mesum dalam bahasa Jepang yang sering dipakai. Namun sebelum kita mengetahui jurus-jurus mesum dalam bahasa Jepang, sebaiknya kita memahami bahwa budaya menghargai seseorang (honne dan tatemae) sangatlah penting di Jepang, termasuk dalam bahasa, sehingga media mesum biasanya disaring atau di-“censored” di bawah garis dengan tujuan agar tidak membuat anak-anak menjadi terganggu.

Berikut ini adalah beberapa istilah mesum dalam bahasa Jepang:

  • Kocok: オナニー (onanii)
  • Vagina: おまんこ (omanko)
  • Gambar: エッチ (ecchi)
  • Seks: セックス (sekkusu)
  • Payudara: おっぱい (oppai)
  • Bokong: 尻 (shiri)
  • Kelamin pria: ちんこ (chinko)

Dari beberapa istilah tersebut, mungkin sudah cukup terdengar vulgar. Namun, jika benar-benar ingin mengetahui “jurus-jurus” mesum dalam bahasa Jepang, ada baiknya pahami beberapa frasa percakapan yang kerap dijumpai dalam sebuah adegan mesum Jepang. Beberapa contohnya seperti:

  • 生でしたい (namae de shitai) = aku ingin melakukannya tanpa kondom
  • イキたい (ikitai) = aku ingin merasakan orgasme
  • どこが一番感じるの?(doko ga ichiban kanjiru no?) = di mana yang paling sensitif bagimu?

Contoh-contoh frasa di atas memang cukup vulgar dan tidak pantas untuk diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, terkadang situs-situs porno asal Jepang akan memberikan opsi subtitle dalam bahasa Jepang dan pada saat itu anda dapat belajar istilah-istilah mesum dalam bahasa tersebut.

Sebagai kesimpulan, bahasa Jepang tidak hanya terdiri dari jurus-jurus mesum, melainkan istilah-istilah yang lebih sopan dan pantas untuk digunakan. Jika ingin mempelajari bahasa Jepang secara keseluruhan, maka sebaiknya perlu dipahami konteks budaya Jepang yang sangat menghargai ekspresi diri dalam komunikasi.

Konotasi Mesum dalam Ungkapan Bahasa Jepang


Konotasi Mesum dalam Ungkapan Bahasa Jepang

Bahasa Jepang identik dengan bahasa sopan dan bermartabat. Namun, tidak jarang kita menemukan ungkapan dalam bahasa Jepang yang mengandung konotasi mesum. Konotasi mesum dalam ungkapan bahasa Jepang ini tentu saja cukup sulit dipahami bagi orang yang tidak mengerti konteks dan budaya Jepang. Berikut ini beberapa ungkapan yang mengandung konotasi mesum dalam bahasa Jepang:

1. 裏山

裏山

Ungkapan 裏山 (urayama) secara harfiah artinya “gunung belakang”. Namun, dalam konteks bahasa gaul Jepang, ungkapan ini bisa merujuk pada tempat terpencil atau tempat tersembunyi yang biasanya digunakan untuk melakukan aktivitas yang tidak senonoh.

2. パンスト

パンスト

Ungkapan パンスト (pansuto) adalah kata serapan dari bahasa Inggris “pantyhose” yang artinya adalah kaus kaki wanita yang menutupi seluruh kaki hingga panggul. Namun, ungkapan ini juga sering digunakan untuk merujuk pada fetishisme terhadap kaus kaki wanita atau kecenderungan untuk melakukan perilaku pelecehan seksual dengan melihat kaki wanita yang menggunakan kaus kaki.

3. セフレ

セフレ

Ungkapan セフレ (sefure) merupakan singkatan dari kata セックス フレンド (sekkusu furendo) yang artinya adalah “teman seks”. Istilah ini biasanya digunakan untuk merujuk pada hubungan seksual tanpa ikatan emosional yang lebih serius.

4. 枕営業

枕営業

Ungkapan 枕営業 (makura eigyou) secara harfiah artinya “bisnis bantal”. Namun, dalam konteks bahasa gaul Jepang, ungkapan ini mengacu pada praktik pelayanan seksual yang dilakukan oleh seorang wanita untuk mendapatkan pekerjaan atau posisi yang diinginkan.

5. 相席

相席

Ungkapan 相席 (aishiki) secara harfiah artinya “makan bersama”. Namun, dalam konteks bahasa gaul Jepang, ungkapan ini juga bisa merujuk pada pria dan wanita yang pergi makan bersama dengan tujuan untuk berkenalan dan melakukan aktivitas seksual bersama.

Itulah beberapa ungkapan yang mengandung konotasi mesum dalam bahasa Jepang. Meskipun begitu, kita tidak dianjurkan untuk menggunakan ungkapan-ungkapan tersebut sehari-hari karena bisa merendahkan martabat diri sendiri atau bahkan dianggap tidak sopan dan menghina nilai budaya Jepang yang tinggi.

Kenapa Bahasa Jepang dianggap Mesum?


Anime Jepang

Bahasa Jepang memang memiliki beberapa istilah yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia terdengar vulgar atau mesum. Meski sebenarnya, istilah-istilah tersebut tidak selalu bermaksud mesum atau vulgar.

Namun, sejarah panjang Jepang, termasuk kultur dan kepercayaannya, membuat banyak istilah-istilah tersebut memiliki penggunaan atau makna yang berbeda-beda bagi orang Jepang dan orang dari luar Jepang.

1. Kebiasaan berbicara yang indah


Nakna Jepang

Bagi orang Jepang, bahasa Jepang sehari-hari adalah tentang kebutuhan sehari-hari. Bahasa Jepang sangat halus, sopan, dan menghargai orang lain. Saat berbicara, ada banyak kaidah yang perlu diikuti, seperti tidak menunjukkan kekuatan atau kelebihan diri dan mengatakan “douzo” (silakan) sebagai tanda kerendahan hati ketika meminta maaf atau meminta izin.

Namun, bagian dari keindahan bahasa Jepang adalah kemampuan orang Jepang untuk membuat kalimat yang bermala-malam dan kata-kata yang berkonotasi. Ini mungkin memicu kesan kalau bahasa Jepang itu mesum di mata orang asing apalagi terjemahan ke bahasa Indonesia.

2. Banyaknya kata benda spesifik


Kimono Jepang

Bahasa Jepang dikatakan sebagai bahasa yang spesifik, bahasa Jepang menggunakan banyak kata-kata khusus yang menggambarkan objek dan situasi tertentu, dan terkadang istilah dan kosakata yang spesifik itu alih-alih digantikan oleh terminologi generika dalam bahasa Indonesia, sehingga istilah Jepang tersebut dapat terdengar vulgar atau mesum di telinga orang Indonesia. Contohnya adalah istilah Kimono yang merupakan pakaian tradisional wanita Jepang yang mudah dikenali orang Indonesia, namun di Indonesia penampilan Kimono terkadang dihubung-hubungkan dengan unsur mesum.

3. Budaya modern Jepang


Anime gambar

Budaya pop modern Jepang, seperti manga dan anime, telah menjadi sangat terkenal di Indonesia. Seiring dengan popularitasnya, istilah dan ungkapan bahasa Jepang dalam manga dan anime juga mulai dikenal oleh orang Indonesia. Tapi di sisi lain, budaya pop modern Jepang juga memiliki konten yang seksual dan mesum, yang sampai sekarang masih menjadi pembahasan yang kontroversial di Indonesia. Sehingga tak heran bahwa sebagian besar orang Indonesia menganggap bahasa Jepang sebagai bahasa yang mesum. Padahal tidak semua unsur budaya Jepang seperti itu.

Jangan salah paham. Bahasa Jepang dikatakan sebagai bahasa yang romantis, elegan, halus dan pastinya indah. Tidak selalu harus dihubungkan dengan kesan mesum. Sebaiknya, ada beberapa hal yang harus kita pelajari tentang bahasa Jepang, khususnya kosa kata yang perlu lebih dipahami dan disampaikan dengan cara yang benar.

Dampak Negatif Pemakaian Bahasa Jepang Mesum


Bahasa Jepang Mesum

Seiring dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, penggunaan bahasa asing seperti bahasa Jepang semakin meningkat. Bahasa Jepang menjadi populer di Indonesia karena banyaknya film dan drama Jepang yang ditonton oleh masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya tidak semua bahasa Jepang yang dipelajari oleh masyarakat Indonesia bersifat baik. Bahasa Jepang mesum atau biasa dikenal dengan istilah “JAV language” seringkali digunakan oleh sebagian orang tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya.

Bahasa Kasar

Salah satu dampak negatif penggunaan bahasa Jepang mesum adalah penurunan moralitas masyarakat Indonesia. Bahasa Jepang mesum yang digunakan secara terus-menerus dapat mempengaruhi cara pandang dan tindakan sehari-hari masyarakat Indonesia. Bahasa Jepang mesum yang diucapkan dalam percakapan sehari-hari dapat membuat seseorang menjadi kurang ajar dalam berbicara. Hal ini tentunya akan membuat lingkungan sekitar tidak nyaman dan menjauhkan diri dari mereka yang menggunakannya.

Bahasa Rasisme

Selain itu, penggunaan bahasa Jepang mesum seringkali digunakan dalam perilaku bullying atau sindiran yang tidak seharusnya dilakukan. Apabila digunakan untuk merendahkan atau mencemooh orang lain, maka bahasa Jepang mesum akan memperburuk hubungan sosial dan dapat menyebabkan konflik antar individu. Selain itu, bahasa Jepang mesum dapat dianggap sebagai tindakan diskriminasi rasial yang tidak dapat diterima.

Perilaku Merugikan Masyarakat

Terakhir, penggunaan bahasa Jepang mesum dapat merugikan orang lain dan masyarakat secara keseluruhan. Bahasa Jepang mesum yang digunakan secara terbuka sangat tidak sopan dan menganggu ketentraman orang lain. Hal ini umumnya diterapkan dalam lingkup kekerasan seksual dan pelanggaran privasi. Bahasa Jepang mesum dapat melanggar hak asasi manusia dan nilai moral yang seharusnya ditegakkan.

Intinya, penggunaan bahasa Jepang mesum tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang lain dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, penggunaan bahasa Jepang mesum harus dihindari dan digantikan dengan bahasa-bahasa yang lebih sopan dan pantas untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Cara Menghindari Penggunaan Bahasa Jepang Mesum?


Bahasa Jepang Mesum

Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Banyak orang yang mempelajari bahasa ini karena ingin belajar budaya, mengikuti perkuliahan, atau bekerja di perusahaan asal Jepang. Namun sayangnya, tidak sedikit pula orang yang menggunakan bahasa Jepang dengan cara yang kurang pantas, seperti menggunakan kata-kata mesum atau cabul. Nah, untuk menghindari penggunaan bahasa Jepang mesum, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diikuti:

1. Pahami Arti Kata Secara Benar

Kosakata Bahasa Jepang Gambar

Satu hal yang perlu diperhatikan saat belajar bahasa Jepang adalah memahami arti kata secara benar. Terkadang, ada beberapa kata yang terdengar sepele tapi sebenarnya memiliki konotasi mesum. Jadi, selain menghafal kata, sebaiknya juga memahami arti dan penggunaannya.

2. Hindari Percakapan yang Kurang Pantas

Percakapan Bahasa Jepang Gambar

Ketika berbicara dengan orang Jepang, berusahalah untuk menghindari percakapan yang kurang pantas atau tidak patut didengar. Selain membuat orang lain tidak nyaman, percakapan seperti itu bisa jadi mengakibatkan kamu kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan yang baik dengan orang tersebut.

3. Pilihlah Buku Pelajaran yang Sesuai

Buku Pelajaran Bahasa Jepang

Banyak tersedia buku pelajaran bahasa Jepang yang bisa dijadikan acuan dalam belajar. Biasanya, di dalam buku tersebut terdapat kosakata yang sesuai dengan tingkat pelajaran. Pilihlah buku pelajaran yang terpercaya dan sudah banyak direkomendasikan oleh orang yang mempelajari bahasa Jepang. Sehingga, bisa mengurangi risiko penggunaan kata-kata mesum karena sudah terkaji dengan baik oleh para ahli.

4. Jangan Gunakan Kosakata yang Sudah Diketahui Mesum

Kosakata Bahasa Jepang Mesum

Banyak sekali kosakata-kosakata dalam bahasa Jepang yang memiliki konotasi mesum. Sebaiknya hindari untuk menggunakan kosakata seperti itu ketika sedang berbicara dengan orang lain. Jangan sampai terjebak penggunaan kosakata yang sudah diketahui mesum pada orang lain.

5. Gunakan Aplikasi Pemeriksa Kosakata

Aplikasi Pemeriksa Koskata Bahasa Jepang

Untuk memastikan kosakata-kosakata yang akan digunakan aman dari kata-kata mesum, gunakanlah aplikasi pemeriksa kosakata bahasa Jepang. Aplikasi semacam itu bisa membantu teman-teman untuk memilih kata-kata yang pantas sesuai dengan tujuan pembicaraan.

Demikianlah beberapa cara untuk menghindari penggunaan bahasa Jepang mesum. Semoga bisa membantu teman-teman yang ingin mempelajari bahasa ini dengan baik dan benar.

Iklan