Pengertian Sayounara

Pengertian Sayounara

Pengertian Sayounara

Pengertian Sayounara adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti “selamat tinggal”. Kata ini biasanya digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang akan pergi atau sudah pergi, misalnya ketika seseorang akan berpisah dengan teman atau keluarga, atau ketika seseorang sudah meninggalkan suatu tempat.

Kata “sayounara” juga dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas untuk menunjukkan bahwa sesuatu sudah berakhir atau tidak akan terjadi lagi. Sebagai contoh, “sayounara” dapat digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu yang sudah berlalu atau pada harapan yang tidak terwujud.

Perlu diingat bahwa “sayounara” adalah kata yang formal dan sopan, dan sebaiknya digunakan dalam situasi yang formal atau resmi. Ada juga beberapa variasi kata “sayounara” yang lebih informal yang dapat digunakan dalam situasi yang lebih santai, seperti “ja ne” atau “baibai”.

Asal Mula Kata “Sayounara”

Kata “sayounara” merupakan kata yang terdiri dari dua kata dalam bahasa Jepang, yaitu “sayo” yang berarti “malam” atau “sore” dan “nara” yang berarti “suara”. Jadi, secara harfiah, kata “sayounara” berarti “suara malam” atau “suara sore”.

Kata “sayounara” pertama kali muncul dalam bahasa Jepang pada abad ke-19 sebagai terjemahan dari kata “goodbye” dalam bahasa Inggris. Sejak saat itu, kata “sayounara” telah menjadi kata yang umum digunakan di Jepang untuk mengucapkan selamat tinggal.

Sementara itu, kata “sayounara” juga memiliki beberapa arti yang lebih luas, seperti menunjukkan bahwa sesuatu sudah berakhir atau tidak akan terjadi lagi. Kata ini sering digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu yang sudah berlalu atau pada harapan yang tidak terwujud.

Namun, perlu diingat bahwa “sayounara” adalah kata yang formal dan sopan, dan sebaiknya digunak

Penjelasan Makna “Sayounara”

Kata “sayounara” dalam bahasa Jepang berarti “selamat tinggal”. Kata ini biasanya digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang akan pergi atau sudah pergi, misalnya ketika seseorang akan berpisah dengan teman atau keluarga, atau ketika seseorang sudah meninggalkan suatu tempat.

Kata “sayounara” juga dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas untuk menunjukkan bahwa sesuatu sudah berakhir atau tidak akan terjadi lagi. Sebagai contoh, “sayounara” dapat digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu yang sudah berlalu atau pada harapan yang tidak terwujud.

Contoh Penggunaan Sayounara

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata “sayounara” dalam bahasa Jepang:

  1. “Sayounara, watashi wa ima kara gakkou ni ikimasu.” (Selamat tinggal, saya akan pergi ke sekolah sekarang.)
  2. “Tomodachi, sayounara. Mata au hi made.” (Temanku, selamat tinggal. Sampai jumpa lagi nanti.)
  3. “Okaasan, sayounara. Itsumo arigatou gozaimasu.” (Ibu, selamat tinggal. Terima kasih selalu.)
  4. “Watashi wa kyo wa sayounara desu. Mina-san, arigatou gozaimasu.” (Saya akan pergi sekarang. Terima kasih semuanya.)
  5. “Kuruma wa sayounara desu. Watashi wa asoko ni ikimasu.” (Mobil sudah pergi. Saya akan pergi ke sana.)

Perlu diingat bahwa kata “sayounara” adalah kata yang formal dan sopan, dan sebaiknya digunakan dalam situasi yang formal atau resmi. Ada juga beberapa variasi kata “sayounara” yang lebih informal yang dapat digunakan dalam situasi yang lebih santai, seperti “ja ne” atau “baibai”. Sebagai contoh:

  1. “Tomodachi, ja ne. Mata au hi made.” (Temanku, selamat tinggal. Sampai jumpa lagi nanti.)
  2. “Okaasan, baibai. Itsumo arigatou gozaimasu.” (Ibu, selamat tinggal. Terima kasih selalu.)

Semua variasi kata “sayounara” tersebut dapat digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang akan pergi atau sudah pergi. Namun, perlu diingat bahwa variasi kata “sayounara” yang lebih informal seperti “ja ne” dan “baibai” lebih cocok digunakan dalam situasi yang lebih santai atau informal, sedangkan “sayounara” sendiri lebih cocok untuk situasi yang formal atau resmi.

Tabel Penggunaan Sayounara Dalam Kanji

Berikut adalah tabel yang menunjukkan penggunaan kata “sayounara” dan kanji yang digunakan dalam bahasa Jepang:

Penggunaan Kanji Kana Arti
Sifat さよなら さよなら selamat tinggal
Obyek さよなら さよなら selamat tinggal
Subjek (orang) さよなら さよなら selamat tinggal
Subjek (benda) さよなら さよなら selamat tinggal
  • “Kanji” adalah sistem tulisan yang digunakan di Jepang yang terdiri dari karakter Cina yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang.
  • “Kana” adalah sistem tulisan yang digunakan di Jepang yang terdiri dari huruf Hiragana dan Katakana yang digunakan untuk menulis kata-kata Jepang.

Contoh Dalam Kalimat

Berikut adalah contoh penggunaan kata “sayounara” dalam kalimat yang lebih lengkap:

  1. Sifat: “Kare wa sayounara wo iu mae ni tabitatsu.” (Dia pergi sebelum mengucapkan selamat tinggal.)
  2. Obyek: “Ano hito wa sayounara no kotoba wo kiite shimatta.” (Orang itu mendengar kata-kata selamat tinggal.)
  3. Subjek (orang): “Sayounara no hito wa ima kara ryokou ni ikimasu.” (Orang yang akan pergi akan pergi berlibur sekarang.)
  4. Subjek (benda): “Sayounara no jikan ga totemo hayai.” (Waktu selamat tinggal terlalu cepat.)

Dalam bahasa Jepang, kata “sifat” mengacu pada kata yang menjelaskan sifat atau kualitas dari sebuah benda atau orang. Dalam kalimat, kata sifat biasanya terletak setelah subjek dan diikuti oleh obyek.

Contoh penggunaan kata “sayounara” sebagai sifat dalam bahasa Jepang adalah:

  1. “Watashi wa sayounara no hito ga suki desu.” (Saya suka orang yang akan pergi.)
  2. “Ano hito wa sayounara no kotoba wo tashikame ni kite imashita.” (Orang itu datang untuk memastikan kata-kata selamat tinggal.)
  3. “Sayounara no machi wa totemo samishii.” (Kota yang akan pergi sangat sepi.)
  4. “Sayounara no okaasan wa itsumo watashi no egao wo miseru.” (Ibu yang akan pergi selalu menunjukkan senyumannya padaku.)
  5. “Sayounara no imouto wa watashi no koto ga daisuki desu.” (Adik perempuan yang akan pergi sangat menyukai saya.)

Dalam bahasa Jepang, kata “obyek” mengacu pada benda atau orang yang ditunjuk oleh kata sifat atau verba dalam kalimat. Dalam kalimat, kata obyek biasanya terletak setelah kata sifat atau verba.

Contoh penggunaan kata “sayounara” sebagai obyek dalam bahasa Jepang adalah:

  1. “Ano hito wa sayounara no kotoba wo kiite shimatta.” (Orang itu mendengar kata-kata selamat tinggal.)
  2. “Watashi wa sayounara no machi de dekaketa.” (Saya berjalan di kota yang akan pergi.)
  3. “Tomodachi wa sayounara no toki ni watashi ni o-tsukaresama wo iu.” (Teman mengucapkan “terima kasih” padaku saat waktu selamat tinggal.)
  4. “Okaasan wa sayounara no kyoku wo utatte irasshaimashita.” (Ibu menyanyikan lagu selamat tinggal.)
  5. “Imouto wa sayounara no shashin wo miseta.” (Adik perempuan menunjukkan foto selamat tinggal.)

Contoh penggunaan kata “sayounara” sebagai subjek (benda) dalam bahasa Jepang adalah:

  1. “Sayounara no kotoba ga kokoro wo tsurai.” (Kata-kata selamat tinggal membuat hati sakit.)
  2. “Sayounara no oto ga machi ni hibiku.” (Suara selamat tinggal terdengar di kota.)
  3. “Sayounara no kyoku ga nakama-tachi to issho ni utatte irasshaimashita.” (Lagu selamat tinggal dinyanyikan bersama teman-teman.)
  4. “Sayounara no shashin wa itsumo natsukashii.” (Foto selamat tinggal selalu menyenangkan.)
  5. “Sayounara no jikan ga totemo hayai.” (Waktu selamat tinggal terlalu cepat.)

Perlu diingat bahwa kata “sayounara” adalah kata yang formal dan sopan, dan sebaiknya digunakan dalam situasi yang formal atau resmi.

Penggunaan Sayounara Sebagai Subjek Orang

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata “sayounara” sebagai subjek (orang) dalam bahasa Jepang:

  1. “Sayounara no hito ga watashi no mae ni arawareta.” (Orang yang akan pergi muncul di depan saya.)
  2. “Sayounara no tomodachi wa ima kara ryokou ni ikimasu.” (Teman yang akan pergi akan pergi berlibur sekarang.)
  3. “Sayounara no okaasan wa itsumo watashi no egao wo miseru.” (Ibu yang akan pergi selalu menunjukkan senyumannya padaku.)
  4. “Sayounara no ani wa watashi ni o-tsukaresama wo iu.” (Kakak laki-laki yang akan pergi berkata “terima kasih” padaku.)
  5. “Sayounara no imouto wa watashi no koto ga daisuki desu.” (Adik perempuan yang akan pergi sangat menyukai saya.)

Perlu diingat bahwa kata “sayounara” adalah kata yang formal dan sopan, dan sebaiknya digunakan dalam situasi yang formal dan resmi, akan tetapi ada variasi sayounara untuk situasi informal.

Beberapa variasi kata “sayounara” yang lebih informal yang dapat digunakan dalam situasi yang lebih santai atau informal di Jepang adalah:

  1. “Ja ne” adalah kata yang terdiri dari kata “ja” yang berarti “sudah” atau “sudah lama” dan “ne” yang merupakan suatu partikel yang digunakan untuk mengajak orang lain untuk bersikap setuju atau mempertegas sesuatu. Kata ini sering digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal dalam situasi yang lebih santai atau informal.
  2. “Baibai” adalah kata yang terdiri dari kata “bai” yang berarti “pergi” dan “ba” yang merupakan suatu partikel yang digunakan untuk mengajak orang lain untuk bersikap setuju atau mempertegas sesuatu. Kata ini sering digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal dalam situasi yang lebih santai atau informal.
  3. “Ja mata” adalah kata yang terdiri dari kata “ja” yang berarti “sudah” atau “sudah lama” dan “mata” yang berarti “lagi” atau “lagi nanti”. Kata ini sering digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal dalam situasi yang lebih santai atau informal.
  4. “Otsukaresama” adalah kata yang terdiri dari kata “otsukaresama” yang berarti “terima kasih” dan “deshita” yang merupakan bentuk pasif dari kata “suru” yang berarti “melakukan sesuatu”. Kata ini sering digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal dalam situasi yang lebih santai atau informal.

Semua variasi kata “sayounara” tersebut dapat digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang akan pergi atau sudah pergi. Namun, perlu diingat bahwa variasi kata “sayounara” yang lebih informal seperti “ja ne”, “baibai”, “ja mata”, dan “otsukaresama” lebih cocok digunakan dalam situasi yang lebih santai atau informal, sedangkan “sayounara” sendiri lebih cocok untuk situasi yang formal atau resmi.

Kesimpulan

Kata “sayounara” dalam bahasa Jepang berarti “selamat tinggal”. Kata ini biasanya digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang akan pergi atau sudah pergi, misalnya ketika seseorang akan berpisah dengan teman atau keluarga, atau ketika seseorang sudah meninggalkan suatu tempat. Kata “sayounara” juga dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas untuk menunjukkan bahwa sesuatu sudah berakhir atau tidak akan terjadi lagi.

Kata “sayounara” dapat digunakan sebagai sifat untuk menjelaskan sifat atau kualitas dari sebuah benda atau orang, sebagai obyek yang ditunjuk oleh kata sifat atau verba dalam kalimat, atau sebagai subjek (orang atau benda) dalam kalimat.

 

Iklan