Sejarah Bahasa Jepang


sejarah bahasa jepang

Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang menarik karena memiliki karakteristik unik dan pengucapan yang unik. Bahasa Jepang juga dikenal karena keindahan tulisan kanjinya. Seiring dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di Jepang, tentu saja bahasa Jepang juga mengalami banyak perkembangan pada keilmuannya. Kami akan membahas sejarah bahasa Jepang secara singkat agar Anda dapat mengetahui bagaimana bahasa Jepang berkembang.

Bahasa Jepang memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Menurut para ahli, asal usul bahasa Jepang datang dari komunitas asli Jepang. Sejarah bahasa Jepang ini dimulai dengan keberadaan bahasa Jepang Kuno pada zaman kuno di Jepang. Namun, para ahli memasukkan periode Jepang Kuno dalam dua periode penulisannya, yaitu Yayoi dan Kofun. Bahasa Jepang Kuno yang dituturkan pada periode Yayoi dan Kofun sangat berbeda dengan bahasa Jepang Modern.

Pada periode Asuka dan Nara, di sekitar abad ke-7 hingga ke-8, bahasa Jepang dituliskan dengan menggunakan aksara kanji yang diadopsi dari Cina. Dalam sejarah bahasa Jepang, periode ini menandai awal Klasik Jepang dan juga dianggap sebagai tonggak penting dalam sejarah Jepang. Selama periode Asuka dan Nara, ditandai dengan pengenalan aksara kanji ke dalam bahasa Jepang. Karena pengaruh aksara kanji dari Cina, karakteristik bahasa Jepang berkembang secara khusus.

Pada periode Heian, sekitar abad ke-9 hingga ke-12, penggunaan aksara kanji dalam sejarah bahasa Jepang menjadi lebih lazim dan dituliskan dalam bentuk puisi. Di era Heian, sastra di Jepang berkembang pesat, dan karya sastra tersebut dianggap sebagai karya besar, dengan penggunaan bahasa yang canggih dan baik. Perkembangan bahasa di era Heian ini kemudian diikuti oleh masa Kamakura, era Muromachi, dan era Edo.

Pada periode Kamakura (1185-1333), personal pronoun “Watashi” pertama kali digunakan dan menjadi trending sebagai istilah pengenalan diri. Selama periode Kamakura, di mana shogun menjadi pemimpin, bahasa Jepang mulai ditulis dalam bentuk puisi yang sekarang dikenal sebagai waka, serta prosa naratif seperti Genji-monogatari. Di era ini pula ditandai dengan perkembangan bahasa Jepang melalui pengenalan bunraku, drama puppet Jepang.

Pada era Muromachi (1336-1573), bahasa Jepang mengalami kemajuan di bidang sastra, seperti novel klasik Jepang The Tale of the Heike. Namun, pada masa ini, bahasa yang digunakan oleh kelas bangsawan dan pedagang mulai memisahkan diri dari bahasa rakyat biasa.

Pada akhirnya, pada periode Edo (1603-1868), bahasa Jepang menjadi lebih terstandardisasi. Di dalam sejarah bahasa Jepang, Era Edo juga dikenal sebagai masa keemasan sastra Jepang di mana banyak karya sastra tercipta. Saat itu Jepang diatur oleh kekuasaan samurai, dalam hal ini Tokugawa Shogunate, Jepang diberikan perintah untuk dilarang berhubungan dengan negara luar. Hal itu bertujuan untuk mengurangi pengaruh asing di Jepang. Sebagai akibat dari isolasi ini, bahasa Jepang berkembang lebih jauh dengan menciptakan frase Jepang yang baru, menciptakan tren baru dalam pengucapan, dan bentuk penulisan yang lebih baik, yang akhirnya menjadi bahasa Jepang Modern seperti sekarang.

Sejarah bahasa Jepang yang panjang ini mencakup sejumlah tahap penting dan pengembangan besar dalam sejarah bahasa. Ini menjadikan bahasa Jepang yang diucapkan atau ditulis hari ini memiliki sejarah dan perkembangannya sendiri seiring berjalannya waktu. Karena keindahan bahasa Jepang, maka tidak heran jika banyak orang yang tertarik dan mempelajari bahasa Jepang saat ini.

Sistem Penulisan Suku Kata Jepang


Sistem Penulisan Suku Kata Jepang

Salah satu hal yang membedakan bahasa Jepang dengan bahasa lainnya adalah sistem penulisan suku kata Jepang. Suku kata Jepang terdiri dari tiga sistem penulisan yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji. Ketiganya memiliki kegunaannya masing-masing.

1. Hiragana
Sistem penulisan suku kata Hiragana berisi huruf-huruf yang bersifat fonetis. Dalam Hiragana, setiap simbol mewakili satu suku kata atau bunyi. Kebanyakan kata dalam bahasa Jepang menggunakan Hiragana, seperti kata-kata yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, nama-nama orang atau tempat, dan fungsi gramatikal. Contohnya seperti “こんにちは” yang dibaca sebagai “Konnichiwa” dalam bahasa Indonesia. Hiragana sering digunakan sebagai dasar untuk membuat Katakana dan juga kanji.

2. Katakana
Sistem penulisan suku kata Katakana juga berisi huruf-huruf yang bersifat fonetis. Katakana digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing, terutama kata-kata Inggris. Misalnya kata “Pizza” yang dalam bahasa Jepang ditulis sebagai “ピザ” dan dibaca sebagai “Piza”. Katakana juga digunakan dalam nama merek atau logo, dan kata-kata yang digunakan dalam bidang teknologi atau pop-culture. Hal tersebut dikarenakan seringnya kata atau istilah asing yang masuk ke dalam masyarakat Jepang. Katakana biasanya diubah dari kata dalam bahasa asing ke dalam sistem penulisan Katakana yang sesuai dengan suara atau pelafalan kata tersebut dalam bahasa Jepang.

3. Kanji
Sistem penulisan suku kata Kanji adalah tulisan karakter logogram atau ideogram dari bahasa Cina. Kanji digunakan untuk menuliskan kata-kata yang berasal dari bahasa Cina atau kata-kata yang telah diadaptasi dari bahasa Cina oleh bahasa Jepang. Kanji memiliki arti tertentu yang tidak dapat diekspresikan dengan menggunakan Huruf Jepang lainnya. Biasanya, Kanji digunakan untuk menulis kata benda seperti nama tempat, benda, dan lain-lain. Dalam Kanji, setiap karakter dapat mewakili makna atau arti tertentu. Dibandingkan dengan Hiragana atau Katakana, Kanji merupakan sistem penulisan yang lebih sulit untuk dipahami, meskipun dalam percakapan sehari-hari penulisan ini sudah digantikan oleh Hiragana.

Dalam belajar bahasa Jepang, pemahaman tentang sistem penulisan suku kata ini sangatlah penting untuk dipelajari. Meskipun terlihat rumit, dengan berlatih dan memahami ketiga sistem penulisan suku kata Jepang ini, maka komunikasi dalam bahasa Jepang akan menjadi lebih mudah dan efektif.

Pembelajaran Bahasa Jepang untuk Pemula


Pembelajaran Bahasa Jepang untuk Pemula

Bagi para pecinta budaya Jepang, belajar bahasa Jepang adalah sebuah kebutuhan yang sangat penting. Tak hanya untuk memudahkan saat berkunjung ke negara Matahari Terbit tersebut, tetapi juga untuk memahami budaya Jepang yang begitu beragam dan kaya.

Adapun bagi pemula, pembelajaran bahasa Jepang bisa jadi sangat menantang dan membingungkan. Namun, jangan khawatir! Ada beberapa tips dan trik yang bisa kamu gunakan saat belajar bahasa Jepang untuk pemula.

1. Mengenal Hiragana dan Katakana

Dalam bahasa Jepang, ada dua jenis huruf yaitu hiragana dan katakana. Hiragana dipakai untuk membaca kata-kata Jepang asli, mengikuti tata bahasa Jepang, sedangkan katakana digunakan untuk menulis kata-kata pinjaman dari bahasa asing. Pemula bahkan bisa memulainya dengan mempelajari huruf kanji yang paling sederhana serta beberapa kosakata penting.

2. Membaca Dan Menulis

Belajar bahasa Jepang untuk pemula harus dimulai dari dasar, yaitu mempelajari cara membaca dan menulis dalam bahasa Jepang. Anda tidak perlu buru-buru mempelajari dengan sangat cepat, namun cukup dengan mempraktikkan membaca dan menulis kata sederhana dan juga melatih pengucapan.

3. Meningkatkan Listening Skill dengan Podcast dan Film Jepang

Mempelajari bahasa Jepang bukan hanya ada pada buku. Kamu bisa memperkuat kemampuan listening skill dengan mendengarkan podcast atau menonton film atau acara populer Jepang. Memilih film atau acara populer Jepang akan membantumu terbiasa dengan intonasi dan cara berbicara orang Jepang sehari-hari.

Selain itu, podcaster bahasa Jepang seperti Learn Japanese Pod juga bisa sangat membantu. Terutama untuk kamu yang mencari sumber pembelajaran bahasa Jepang ringan dan menyenangkan. Pada setiap episodenya, podcaster akan membicarakan topik tertentu dalam bahasa Jepang, lalu menjelaskan kosakata dan tata bahasanya.

Jadi, kamu tidak hanya akan bertambah kosa kata, tetapi juga lebih memahami cara berbicara orang Jepang secara alami.

4. Gabung Dalam Komunitas Belajar Bahasa Jepang

Salah satu cara yang sangat ampuh untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepangmu adalah dengan bergabung dalam komunitas belajar bahasa Jepang – baik di dunia nyata ataupun online. Dalam komunitas ini, kamu bisa belajar bersama mereka yang berada dalam level yang sama, belajar bertukar pengalaman, membahas materi pelajaran dengan beragam sudut pandang, serta memperkaya pengetahuanmu tentang bahasa Jepang.

5. Berlatih dengan Native Speaker

Ada baiknya juga mengasah keterampilan berbicara dengan native speaker sehingga kamu bisa terbiasa dengan kosakata dan embel-embel yang banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Itulah lima tips dan trik yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepang untuk pemula. Ingat, konsisten dalam belajar dan rajin latihan akan sangat membantumu mencapai tujuan-bahasa Jepangmu yang lebih baik.

Fakta Menarik tentang Bahasa Jepang


nihon go de nan desuka

Bahasa Jepang yang dikenal sebagai Nihongo di Jepang adalah bahasa asli dewasa penduduk Jepang. Meski sulit dipelajari bagi sebagian orang, tidak jarang pula banyak yang tertarik untuk mempelajarinya. Nah, berikut ini adalah beberapa fakta menarik tentang bahasa Jepang yang mungkin jarang diketahui oleh sebagian orang:

1. Bahasa Jepang memiliki tiga huruf


huruf jepang

Bahasa Jepang terdiri dari tiga jenis huruf, yaitlu Kanji yang berasal dari karakter Tiongkok, Hiragana dan Katakana yang masing-masing digunakan untuk menulis kata-kata bahasa Jepang. Kanji memiliki sekitar 2000 karakter, sementara Hiragana dan Katakana masing-masing memiliki 46 karakter. Karena kompleksitasnya, mempelajari bahasa Jepang memang tidak mudah.

2. Bahasa Jepang tidak punya kata kerja “to be”


kata kerja jepang

Dalam bahasa Jepang, tidak ada kata kerja “to be” yang digunakan dalam frasa seperti “aku adalah orang jepang”. Sebagai gantinya, Jepang menggunakan kata-kata lain seperti desu atau da. Namun, pada kalimat lainnya, kata kerja digunakan dengan normal.

3. Bahasa Jepang Tidak Mengenal Huruf Kapital


huruf jepang tulis kapital

Bahasa Jepang tidak mengenal konsep huruf kapital atau besar kecilnya huruf yang digunakan dalam bahasa Inggris. Namun, untuk memberi penekanan pada kata tertentu, biasa digunakan huruf KATAKANA atau underline saja.

4. Bahasa Jepang Tidak Mengenal Plurals


tulisan jepang plurals

Salah satu fakta menarik lainnya tentang bahasa Jepang adalah tidak menggunakan plurals untuk menunjukkan bentuk jamak kata benda. Sebaliknya, kata benda bahasa Jepang ditentukan apakah itu singular atau plural melalui keterangannya seperti hitotsu (satu) atau futatsu (dua).

5. Bahasa Jepang Menggunakan Politeness Level yang Rumit


politeness level jepang

Bahasa Jepang memiliki tingkatan kebijaksanaan dan kehormatan yang rumit dan menentukan. Ada banyak bentuk kata kerja, kata-ganti, dan kata sifat yang harus digunakan tergantung pada situasi, hubungan antar pembicara, dan awalan atau akhiran tertentu. Ini sering membuat bahasa Jepang terlihat sangat formal dan kikuk pada mata orang asing yang belum terbiasa menggunakan kata-kata kehormatan.

Semoga dengan beberapa fakta menarik di atas dapat membuka wawasan kita akan bahasa Jepang. Meski memang sulit dipelajari, namun jika kita rajin dan semangat pasti bisa belajar dan memahami bahasa ini. Siapa tahu suatu saat nanti kita bisa berbicara bahasa Jepang dengan lancar seperti orang Jepang.

Pengaruh Budaya Jepang pada Bahasa Jepang


Pengaruh Budaya Jepang pada Bahasa Jepang

Jepang merupakan negara yang sangat kaya akan budaya, bahasa, dan tradisi. Sebagai hasilnya, bahasa Jepang memainkan peran penting dalam budaya Jepang. Terlepas dari itu, bahasa Jepang telah mempengaruhi bahasa-bahasa di seluruh dunia, termasuk bahasa Indonesia.

Beberapa pengaruh budaya Jepang pada bahasa Jepang sebagai berikut:

1. Pengaruh Budaya Populer

budaya populer jepang

Saat ini, budaya Jepang semakin populer di Indonesia, terutama di kalangan muda. Budaya populer seperti anime, manga, j-pop, dan video game telah mempopulerkan bahasa Jepang di Indonesia. Karena itu, banyak anak muda Indonesia sekarang belajar bahasa Jepang untuk memahami dan menikmati budaya Jepang yang sedang naik daun.

2. Pengaruh Teknologi dan Bisnis

Teknologi dan bisnis jepang

Jepang terkenal sebagai negara yang maju dalam bidang teknologi dan bisnis. Banyak perusahaan besar di Indonesia yang memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan di Jepang, sehingga banyak orang yang harus berkomunikasi dengan bahasa Jepang. Selain itu, teknologi Jepang seperti mesin, robot, atau mobil juga banyak digunakan di Indonesia, sehingga orang-orang yang bekerja dengan teknologi tersebut harus memahami bahasa Jepang.

3. Pengaruh Jepang sebagai Destinasi Wisata

wisata jepang

Jepang merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia, termasuk bagi wisatawan Indonesia. Sebagian besar wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang belajar bahasa Jepang untuk memudahkan komunikasi selama mereka berada di Jepang. Sebaliknya, kelompok wisata yang berkunjung ke Indonesia membawa budaya Jepang yang tentunya mempengaruhi Indonesia sebagai negara tujuan wisata.

4. Pengaruh Jepang dalam Seni dan Budaya

seni dan budaya jepang

Budaya Jepang terkenal dengan seni tradisional seperti seni rupa, arsitektur, dan tari. Seni dan budaya Jepang telah mempengaruhi seni dan budaya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Sebagai contoh, tarian Bon yang merupakan tarian tradisional Jepang telah dipentaskan di Indonesia. Dengan hal itu, orang yang belajar bahasa Jepang dapat memahami konteks dan makna dari seni dan budaya Jepang.

5. Pengaruh Bahasa Jepang pada Bahasa Indonesia

Bahasa Jepang pada Bahasa Indonesia

Bahasa Jepang juga telah mempengaruhi bahasa Indonesia dalam beberapa hal. Kata-kata berakhiran “-desu” dan “-masu” berasal dari bahasa Jepang, dan telah digunakan dalam percakapan sehari-hari. Selain itu, banyak kata lain seperti “ramen,” “tempura,” “sushi,” dan “kimono” yang dipinjam dari bahasa Jepang dan menjadi salah satu kosa kata dalam bahasa Indonesia.

Ada beberapa simbol dan kata-kata dalam bahasa Jepang yang digunakan di bahasa Indonesia, seperti: Hai, arigato, sumimasen. Bahasa Jepang juga mempengaruhi bentuk kalimat dalam bahasa Indonesia dengan menghilangkan subjek dalam kalimat.

Jadi, pengaruh budaya Jepang pada bahasa Jepang semakin mempengaruhi budaya, bahasa dan tradisi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Bahasa Jepang juga mempengaruhi bahasa Indonesia dalam banyak hal, dan kita dapat melihat pengaruh bahasa Jepang pada bahasa Indonesia sehari-hari.

Iklan