Upacara Adat Ngaben

Pembaca rinidesu.com, Indonesia kaya akan kebudayaan dan tradisi yang tak terhitung jumlahnya. Salah satu tradisi yang unik dan masih dijaga hingga saat ini adalah upacara adat ngaben. Upacara ini berasal dari daerah Bali dan dianggap sebagai salah satu upacara keagamaan yang paling penting bagi masyarakat Bali. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara komprehensif tentang asal-usul, kelebihan, kekurangan, serta prosedur dari upacara adat ngaben. Temukan informasi yang berguna dan menarik tentang upacara adat yang dipercaya dapat menghormati orang yang sudah meninggal ini.

Apa Itu Upacara Adat Ngaben?

Dimana orang Bali menganggap bahwa upacara adat ngaben sebagai ritual penguburan orang yang wafat, tetapi dijalan perjalanannya upacara adat Ngaben lebih menyerupai upacara perkawinan. Dimana pada waktu upacara adat tersebut orang-orang yang hadir terlihat riang, sambil bergotong-royong dalam menyiapkan segala yang dibutuhkan saat upacara adat ngaben berlangsung. Acara Ngaben memiliki arti penguburan sementara, sebab nantinya jenazah akan dikremasikan. Hal tersebut dilakukan mengacu pada prinsip lingkaran kehidupan manusia, di mana ada muncul dan pergi. Menurut ajaran hindu-budha, penguburan sementara ini untuk memberi waktu bagi keluarga yang ditinggalkan untuk mempersiapkan jenazah tersebut agar dapat “kembali” dalam kehidupan yang baru.

Upacara Ngaben biasanya dilakukan dengan mengajak kelen teman, sahabat dan sanak keluarga yang dekat. Dalam kepercayaan agama Hindu, upacara adat ngaben diharapkan mendpurehkan roh seseorang yang telah meninggalkan dunia ini dan membuatnya memasuki alam baka secara bersih. Upacara adat ngaben dianggap sebagai bentuk penghormatan bagi orang yang telah meninggal dan sebagai cara untuk membantu roh orang yang meninggal untuk melepaskan diri dari kehidupan duniawi dan menjalani kehidupan baru di alam baka secara tenang dan damai. Prosesi dari upacara adat ngaben termasuk bermacam-macam dan bergantung pada kelas sosial dari mempelai dan juga keluarga.

Sejarah dan Asal-Usul Upacara Adat Ngaben

Meskipun upacara adat ngaben memiliki sejarah yang panjang di Indonesia, sebenarnya upacara ini berasal dari India, tempat agama Hindu berasal. Dalam agama Hindu, upacara adat ngaben disebut dengan nama “Moksha”. Moksha adalah upacara keagamaan yang digunakan untuk memurnikan jiwa orang yang telah berpulang dari dunia ini. Moksha sebenarnya sudah dilakukan sejak zaman kuno di India, dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Bali.

Namun, seiring berjalannya waktu, upacara adat ngaben diadaptasi dan diubah sesuai dengan kebudayaan Bali. Salah satu contohnya adalah dalam upacara ngaben di Bali, jenazah dimakamkan sementara sebelum diadakan pembakaran. Prosesi ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi keluarga untuk mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan dalam upacara adat ngaben.

Prosesi Upacara Adat Ngaben

Sebelum upacara ngaben dimulai, jenazah akan dikebumikan sementara. Kemudian, keluarga dan kerabat dekat mulai menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam upacara adat ngaben. Prosesi upacara adat ngaben dimulai pada hari pembakaran jenazah. Pada hari itu, jenazah akan diambil dari kuburan sementara dan dibawa ke tempat pembakaran. Di tempat pembakaran, setelah proses pembersihan bersama dengan penyucian, jenazah diletakkan di atas tiang bambu, yang kemudian dibakar. Selama proses pembakaran, keluarga dan kerabat akan memohon kepada Sang Hyang Widhi untuk meminta keselamatan bagi roh jenazah.

Selama prosesi ini, orang-orang Bali akan menari dengan iringan musik gamelan yang khas. Tarian ini disebut “ngurek” dan dipercaya dapat mengusir roh jahat yang mungkin sedang mengganggu upacara ngaben. Setelah jenazah dibakar, para tamu akan diberikan makanan untuk dimakan sebagai tanda penghormatan kepada orang yang meninggal dunia, kemudian abunya dapat disebarkan oleh keluarga ke air laut, sungai, danau ataupun tempat sakral lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Upacara Adat Ngaben

Kelebihan

Kesenian dan Budaya – Upacara adat ngaben adalah salah satu upacara keagamaan yang paling penting di Bali dan dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Bali. Acara tersebut dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin memahami tradisi dan kebudayaan masyarakat Bali. Kendati dikenal sebagai upacara kematian, tetapi dapat dilihat dari teknologi kremasi dengan bahan bakar gas yang ramah lingkungan.

Ketertiban dan Gotong Royong – Sejak awal persiapan Ngaben hingga pembakaran jenazah, selalu terlihat antusiasme dan kebersamaan. Banyak dari warga yang membantu mempersiapkan acara ini, baik menyiapkan alat musik, alat pengangkut jenazah, dan juga pengelolaan sajian makanan.

Kekurangan

Biaya Mahal – Upacara adat ngaben membutuhkan biaya yang sangat besar, karena harus membeli beberapa jenis barang-barang dan persiapan untuk upacara adat. Biaya tersebut termasuk kain kafan, kayu bakar untuk kremasi, barang-barang yang dibawa untuk tamu, pengangkutan jenazah, musik gamelan, dan masih banyak lagi.

Buruk bagi Lingkungan – Upacara adat ngaben menggunakan banyak kayu bakar dan dalah kebanyakan tidak dapat terurai di lingkungan, dan menjadi suatu beban bagi lingkungan, belum lagi arus kendaraan saat upacara adat berlangsung.

Terkadang Kekacauan Terjadi – Upacara adat ngaben biasanya membawa orang-orang bersama-sama dari seluruh masyarakat, terkadang salah tulis terjadi, dapat menimbulkan kekacauan, terutama dalam situasi lalu lintas dan pemadatan orang.

Tabel Prosesi Upacara Adat Ngaben

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
Persiapan Menguburkan Jenazah Sementara Jenazah Prosesi Pengambilan Jenazah dari Kuburan Sementara Upacara Ngaben
Ngeroras / Menangani Jenazah Sebelum Pemakaman Sementara Ngulap Nganten / Membersihkan Jenazah Bade Induk dan Bade Daksina
Pemakaman Sementara Prosesi Pembawaan Jenazah ke Tempat Pemakaman Prosesi Memindahkan Jenazah ke Tugu Bakar
Pemujaan Sebelum Upacara Ngaben Menyembelih Hewan Kurban
Persiapan Segala Sesuatunya Terkait dengan Upacara Ngaben Bade Ngetop dan Prosesi Persembahan

FAQ Tentang Upacara Adat Ngaben

1. Apa yang Harus Dilakukan Jika Ingin Hadir dalam Upacara Adat Ngaben?

Sebaiknya ada ha terjalin dekat dengan keluarga yang menjalankan upacara tersebut. Jangan hanya untuk menikmati perayaan adat Ngaben.

2. Berapa Kali Upacara Ngaben Dilakukan dalam Setahun?

Ini tergantung pada keputusan keluarga yang melakukan upacara tersebut, tidak ada aturan atau jumlah upacara adat Ngaben dalam setahun.

3. Upacara Adat Ngaben Dibuka untuk Semua Orang?

Acara ini dibuka untuk siapa saja yang ingin hadir dengan hati yang tulus dan penuh penghormatan, tetapi tetap didasari dengan adat. Namun, perlu dicatat bahwa ini adalah acara berkabung, sehingga kami menyarankan untuk tidak menunjukkan tanda-tanda atau perilaku yang tidak pantas.

4. Apakah Ada Aturan Perilaku Saat Hadir dalam Upacara Adat Ngaben?

Saat hadir dalam upacara adat ngaben, perlu diingat bahwa ini adalah acara berkabung, sehingga sebaiknya menunjukkan rasa hormat dan kedamaian. Sopan dalam bicara, tidak diperbolehkan memperlihatkan emosi yang merusak suasana acara.

5. Apa Yang Harus Dipersiapkan Saat Akan Melakukan Upacara Adat Ngaben?

Yang harus disiapkan antara lain adalah alat-alat musik Gamelan, Kain, perlengkapan upacara adat, hewan kurban, Sawah, dan masih banyak lagi.

6. Apakah Jika Tidak Menggunakan Kayu Bakar, Seseorang Dapat Mengganti dengan Gas?

Iya, saat ini semua dibuat lebih ramah lingkungan dengan mengganti kayu bakar pada sistem pembakaran jenazah dengan modalitas gas.

7. Bagaimana Cara Membuat Persiapan untuk Upacara Adat Ngaben?

Cara untuk membantu persiapan Upacara Adat Ngaben di antaranya adalah dengan memberikan donasi dalam bentuk uang atau barang, bisa mendatangi tradisional pasar dalam memenuhi kebutuhan acara atau dapat kontak dengan penyelenggara upacara.

8. Apakah Upacara Adat Ngaben Berlawanan dengan Nilai Agama Islam?

Bagi agama Islam, upacara adat ngaben dapat dianggap sebagai tradisi yang bersifat budaya, karena yaitu upacara yang memadukan unsur kepercayaan agama Hindu dengan kepercayaan agama Islam.

9. Ada Trauma yang Terjadi Karena Upacara Adat Ngaben?

Seperti acara apapun, terkadang kecelakaan atau kesalahan aturan dapat terjadi dalam upacara adat ngaben. Misalnya terjatuhnya orang atau kemacetan kendaraan.

10. Apakah Upacara Adat Ngaben Adalah Prosesi Kematian atau Penghormatan Kematian?

Upacara adat ngaben dianggap sebagai kombinasi dari prosesi pemakaman dan penghormatan kematian. Memperingati kematian, dan mempersiapkan untuk kehidupan rohani keabadian.

11. Apa yang Harus Dibawa Saat Hadir dalam Acara Ngaben?

Inilah tanda penghormatan terakhir pada si almarhum, segala sesuatu yang dibawa tidak harus merupakan benda yang mahal ataupun terlalu meriah. Hal sederhana namun bermakna yang paling dibutuhkan antara lain beras dan uang, sebagai tanda penghormatan terhadap keluarga atau si almarhum.

12. Bagaimana Cara Menghormati Orang yang Meninggal Menurut Adat Bali?

Menunjukkan rasa hormat pada orang yang meninggal merupakan salah satu aspek yang penting dalam adat Bali. Cara untuk menghormati orang yang meninggal, antara lain dengan memberikan donasi pada keluarga yang ditinggalkan, mengunjungi keluarga untuk memberikan tanda simpati, dan hadir dalam upacara adat Jawa.

13. Apakah Upacara Adat Ngaben Masih Dilakukan pada Zaman Sekarang?

Ya, upacara adat ngaben masih dilakukan di Bali di zaman sekarang. Kendati di masa moderen sekarang upacara ngaben lebih banyak menggunakan teknologi kremasi dan energi yang ramah lingkungan.

Kesimpulan

Setelah memahami tentang asal-usul, proses, kelebihan, dan kekurangan dari upacara adat ngaben, dapat disimpulkan bahwa acara ini terus dilakukan hingga saat ini karena dianggap sebagai ritual penting dalam kepercayaan agama Hindu-Bali yang penting dalam menyampaikan rasa hormat dan penghormatan untuk yang telah meninggal dunia. Upacara adat ngaben juga merupakan simbol penting dari kebudayaan Bali dan keanggunan seni tradisional yang masih di

Iklan