Sejarah Tulisan Nama Jepang


Sejarah Tulisan Nama Jepang

Tulisan nama bahasa Jepang atau yang juga disebut Kanji adalah tulisan karakter yang berasal dari bahasa China yang diperkenalkan ke Jepang pada abad ke-6. Tulisan ini terdiri dari sekitar 50.000 karakter, tetapi hanya sekitar 10.000 karakter yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tahun 710 Masehi, Kaisar Jepang terdahulu, Kaisar Genmei, mengeluarkan perintah untuk menulis kisah Jepang menggunakan huruf yang sama dengan huruf dari bahasa China. Namun, bentuk huruf China tidak bisa digunakan sepenuhnya karena cara bicara dan pengucapan bahasa Jepang berbeda dengan bahasa China. Karena itu, munculah tulisan hiragana dan katakana pada waktu itu. Kedua jenis huruf ini kemudian digunakan untuk menulis karakter kata China yang diucapkan dalam bahasa Jepang maupun kata-kata asli bahasa Jepang.

Pada masa itu, tulisan nama Jepang dan huruf yang digunakan terus mengalami perkembangan. Pada abad ke-16, tulisan nama Jepang menjadi lebih rumit dengan hadirnya huruf Kanji yang mengandung lebih banyak garis dan kurva. Sebelum itu, Jepang menggunakan hanya huruf hiragana dan katakana dalam penulisan.

Sejak masa itu, Kanji menjadi sangat penting dalam tulisan nama Jepang karena huruf ini dianggap sebagai huruf yang sangat indah dan memiliki nilai seni yang tinggi. Dalam tulisan nama, setiap karakter dari Kanji memiliki arti dan makna tersendiri, sehingga banyak orang yang tertarik untuk mempelajari cara menulis dan membaca tulisan nama Jepang dengan benar. Karena hal tersebut, saat ini Kanji menjadi sangat populer di seluruh dunia, bahkan di negara-negara yang tidak menggunakan tulisan China dalam menulis bahasa masing-masing.

Tulisan nama Jepang saat ini telah menjadi salah satu simbol dari kebudayaan Jepang yang indah dan elegan. Dalam bahasa Jepang sendiri, pencantuman nama dianggap sangat penting dan digunakan dalam berbagai situasi, seperti dalam kartu nama, tanda papan, surat, dan dokumen resmi.

Hiragana: Tulisan Nama Jepang yang Paling Sering Digunakan


Hiragana

Hiragana adalah salah satu bentuk sistem penulisan bahasa Jepang yang sangat penting. Di Jepang sendiri, banyak orang yang menggunakan tulisan ini untuk menulis nama atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hiragana sendiri biasanya digunakan untuk menulis kata-kata yang memiliki arti asli dari bahasa Jepang. Jenis-jenis kata tersebut misalnya nama, kata benda, kata kerja, dan kata sifat. Hiragana memiliki 46 huruf yang diatur dalam 5 baris dan 10 kolom.

Jadi, bagi Anda yang akan menulis nama dalam bahasa Jepang dengan menggunakan Hiragana, maka perlu untuk mengetahui huruf-huruf tersebut. Beberapa contoh huruf Hiragana yang paling sering digunakan adalah:

– あ (a)

– い (i)

– う (u)

– え (e)

– お (o)

– か (ka)

– き (ki)

– く (ku)

– け (ke)

– こ (ko)

– さ (sa)

– し (shi)

– す (su)

– せ (se)

– そ (so)

– た (ta)

– ち (chi)

– つ (tsu)

– て (te)

– と (to)

– な (na)

– に (ni)

– ぬ (nu)

– ね (ne)

– の (no)

– は (ha)

– ひ (hi)

– ふ (fu)

– へ (he)

– ほ (ho)

– ま (ma)

– み (mi)

– む (mu)

– め (me)

– も (mo)

– や (ya)

– ゆ (yu)

– よ (yo)

– ら (ra)

– り (ri)

– る (ru)

– れ (re)

– ろ (ro)

– わ (wa)

– を (o/wo)

– ん (n)

Huruf-huruf tersebut dapat di kombinasikan sehingga membentuk nama yang indah dan memuaskan hati. Namun perlu diingat, saat menulis nama dalam bahasa Jepang menggunakan huruf Hiragana, sebaiknya perhatikan bahwa ada aturan khusus yang harus diikuti. Misalnya, cara membaca huruf “を (o/wo)”. Secara umum, huruf ini diucapkan dengan bunyi “o”. Namun, dalam tulisan nama, huruf ini sering digunakan sebagai kata depan dalam nama, dan diucapkan dengan bunyi “wo”. Perlu diingat bahwa penggunaan huruf ini tergantung pada kata yang digunakan.

Nah, itu tadi beberapa informasi penting mengenai Hiragana. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin menulis nama dalam bahasa Jepang ya!

Katakana: tulisan Jepang untuk kata-kata asing


Katakana pictures Japanese

Tulisan nama Jepang juga termasuk kategori ‘kata-kata asing’ yang menggunakan tulisan Katakana. Katakana adalah salah satu abjad Jepang yang digunakan untuk menuliskan kata-kata non-Jepang seperti nama-nama orang, makanan, bahasa, barang, judul film, game, dan lainnya. Berbeda dengan Hiragana yang digunakan menuliskan kata-kata asli Jepang.

Katakana memiliki lima belas karakter vokal dan konsonan yang mirip dengan Hiragana. Namun, karakter Katakana cenderung lebih tegas dan lurus. Oleh karena itu, Katakana juga digunakan sebagai gaya penulisan yang menunjukkan suara keras, penekanan atau ketegasan.

Penggunaan tulisan Katakana dalam nama Jepang adalah pilihan yang akan memberikan suasana yang berbeda ketika membaca. Misalnya, Anda akan merasakan kesan futuristik, keren, kuat, misterius, atau unik tergantung pada gaya penulisan nama. Nama-nama artis atau selebritas seringkali menggunakan Katakana, seperti Kimura Takuya, Ayumi Hamasaki, atau Miura Haruma.

Tulisan Katakana juga merupakan cara kreatif untuk mengekspresikan diri dan membuat nama yang unik. Berikut adalah beberapa contoh nama Jepang dalam tulisan Katakana:

  • アリサ (Arusa) – Alice
  • ベンジャミン (Benjamin) – Benjamin
  • シルビア (Shirubia) – Sylvia
  • ケレン (Keren) – Karen
  • ディーン (Dīn) – Dean

Namun, ada juga beberapa pengecualian dalam penggunaan Katakana dalam nama Jepang. Beberapa orang Jepang menganggap jika nama seseorang haruslah ditulis dalam karakter Kanji yang berkaitan dengan arti atau harapan orangtua untuk anaknya. Beberapa kata atau nama asing juga bisa ditransliterasikan ke dalam karakter Kanji yang terdengar mirip, seperti “Michael” ditulis sebagai “美香留” (Mikaeru).

Dalam kesimpulannya, penggunaan tulisan Katakana dalam nama Jepang adalah hal yang cukup populer. Namun Anda harus mempertimbangkan apa yang ingin disampaikan dalam nama Anda: kesan yang ingin ditampilkan, arti, atau konvensi budaya.

Kanji: tulisan Jepang yang menggunakan karakter Tiongkok


Kanji jepang

Tulisan Jepang terdiri dari 3 jenis tulisan yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Kanji adalah jenis tulisan Jepang yang menggunakan karakter Tiongkok yang diadopsi ke dalam huruf Jepang. Karakter Tiongkok yang dimaksud adalah setiap karakter yang memiliki makna atau arti yang digunakan dalam bahasa Tiongkok. Selain itu, kanji juga merupakan jenis tulisan yang paling sulit dipelajari. Bagaimana tidak sulit? Ada hampir 2000 karakter yang harus dipelajari para pelajar Jepang pada tingkat sekolah dasar.

Setiap karakter kanji memiliki arti atau makna tersendiri, sehingga ketika diatur dalam sebuah kalimat, mereka dapat membentuk cerita yang lebih panjang. Uniknya, sebuah kalimat dapat memiliki beberapa makna karena ada banyak cara untuk membaca satu karakter kanji. Kadang-kadang, karakter kanji yang sama dapat berbeda makna tergantung pada cara membacanya atau posisinya dalam sebuah kalimat. Tidak hanya itu, kanji juga dapat memiliki beberapa bentuk atau cara menulis yang berbeda. Hal ini karena banyak karakter kanji yang telah berubah selama bertahun-tahun.

Cara tulisan kanji jepang

Cara menulis kanji di Jepang memiliki aturan tersendiri. Ada urutan garis dan cara menggambar setiap bagian karakter yang harus diikuti oleh para pelajarnya. Mereka harus mengetahui letak dan urutan setiap garis dan kurve karakter kanji, serta bagaimana menulisnya secara benar dan indah. Selain itu, ada sejumlah aturan ketika menulis kanji yang harus dipatuhi, seperti ketika menulis sebuah karakter bisa ditulis dengan satu garis tanpa mengangkat pena. Tentunya, aturan ini tidak mudah diikuti, terutama bagi pelajar yang baru belajar menulis.

Beberapa contoh karakter kanji jepang

Saat mempelajari kanji, pelajar Jepang harus belajar makna dan kosa kata kerapian. Karena mereka harus menulis kanji dengan baik dan benar, maka mereka belajar menulis kanji dengan tangan, sehingga tulisan tangan mereka akan terlihat rapi. Pelajar Jepang biasanya juga belajar menulis kanji dengan bantuan lembar latihan khusus. Di samping itu, pelajar juga harus belajar bagaimana mengucapkan setiap kata serta penyebutannya yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan konteks penggunaannya.

Setiap karakter kanji memang terlihat sulit untuk dipelajari bagi orang asing, tetapi mereka adalah tulisan yang sangat penting di Jepang. Tanpa kanji, komunikasi dalam bahasa Jepang akan sangat sulit terutama untuk membaca dokumen, buku, atau berbicara dengan orang-orang yang tinggal di Jepang. Oleh karena itu, belajar tulisan nama Jepang tersebut adalah keharusan jika Anda ingin belajar bahasa Jepang secara serius.

Cara Menulis Nama Jepang dengan Benar


Cara Menulis Nama Jepang dengan Benar

Nama Jepang terdiri dari tiga bagian yaitu nama keluarga, nama tengah, dan nama depan. Orang Jepang biasanya memakai nama keluarga sebagai nama utama, sedangkan nama depan digunakan sebagai nama panggilan akrab. Tidak jarang, seseorang memiliki lebih dari satu nama panggilan yang digunakan tergantung dari situasi dan hubungannya dengan orang yang diajak berbicara.

1. Menulis Nama Keluarga


Menulis Nama Keluarga

Nama keluarga dalam bahasa Jepang disebut “sei” (姓). Nama keluarga disebut terlebih dahulu dalam penulisan nama orang Jepang. Misalnya, dalam nama “Miyamoto Musashi”, nama keluarga adalah “Miyamoto”. Di dalam penulisan huruf kanji, nama keluarga biasanya diapit oleh garis bawah.

Contoh penulisan nama keluarga dalam bahasa Jepang antara lain: 田中 (Tanaka), 山口 (Yamaguchi), 松本 (Matsumoto), 佐藤 (Sato), dan masih banyak lagi.

2. Menulis Nama Tengah


Menulis Nama Tengah

Nama tengah atau nama kecil dalam bahasa Jepang disebut “namae” (名前). Nama tengah biasanya hanya digunakan untuk menyebut seseorang di antara keluarga atau teman-teman dekat. Banyak orang Jepang yang tidak memiliki nama tengah. Nama tengah biasanya diapit oleh tanda kurung dalam penulisan huruf romaji, atau dengan tanda kutip di dalam penulisan huruf kanji.

Sebagai contoh, dalam nama “Takeshi Kitano”, nama tengahnya adalah “Kitano”.

3. Menulis Nama Depan


Menulis Nama Depan

Nama depan atau nama panggilan dalam bahasa Jepang disebut “nama” (なまえ). Nama depan biasanya hanya digunakan sebagai panggilan akrab atau bahkan diabaikan dalam situasi formal. Biasanya, nama depan diikuti dengan sebuah huruf “san” (さん), yang artinya “tuan” atau “nyonya”. Huruf ini digunakan untuk menunjukkan rasa hormat ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau lebih senior. Nama depan juga terkadang diikuti oleh sebuah gelar seperti “sensei” (先生), “doktor” (ドクター), atau “profesor” (プロフェッサー).

Sebagai contoh, dalam nama “Hayao Miyazaki”, nama depannya adalah “Hayao”.

4. Penggunaan Kata “San”


Penggunaan Kata San

Kata “san” (さん) merupakan kata yang sering digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada seseorang di Jepang. Kata ini bisa digunakan untuk pria maupun wanita. Kata “san” dibubuhkan setelah nama depan atau nama keluarga, tergantung pada situasi dan hubungan dengan orang yang diajak berbicara. Kata “san” biasanya digunakan dalam situasi formal dan kurang sering digunakan dalam situasi yang lebih informal.

Sebagai contoh, “Tanaka-san” artinya “Nyonya/herr Tanaka” dan “Sato-san” artinya “Nyonya/herr Sato”.

5. Penggunaan “Kun” dan “Chan”


Penggunaan Kata Kun dan Chan

Selain kata “san”, ada dua kata lagi yang sering digunakan dalam bahasa Jepang untuk menunjukkan hubungan atau rasa hormat. Kata “kun” (くん) biasanya digunakan untuk menyapa atau mengacu pada orang yang lebih muda atau lebih junior di tempat kerja. Sedangkan, kata “chan” (ちゃん) biasanya digunakan untuk menyapa atau mengacu pada anak-anak atau orang yang lebih muda atau lebih akrab.

Sebagai contoh, “Takeshi-kun” artinya “Takeshi yang lebih muda/senior” dan “Yumi-chan” artinya “Yumi yang akrab”.

Begitulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan nama Jepang. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.

Iklan