Pengenalan Tanggal dan Bulan dalam Bahasa Jepang


Tanggal dan Bulan dalam Bahasa Jepang

Saat belajar Bahasa Jepang, penting bagi kita untuk mempelajari sistem penanggalan mereka. Meskipun agak berbeda dari kalender Gregorian yang digunakan secara internasional, kebanyakan orang Jepang menggunakan hampir setara dengan kalender Masehi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Di sini kita akan membahas tentang cara mengeja tanggal dan bulan dalam Bahasa Jepang serta perhitungan usia.

Sistem penanggalan Jepang terdiri dari tahun, bulan, dan hari. Kalender Jepang dimulai pada tahun 660 SM dengan pendirian kerajaan Jepang oleh Kaisar pertama, Kaisar Jimmu. Sistem penanggalan Jepang yang saat ini adalah Era Reiwa, dimulai pada 1 Mei 2019, pada saat penobatan Kaisar Naruhito.

Dalam Bahasa Jepang, “hari” dinyatakan sebagai “日 (hi)”, “bulan” dinyatakan sebagai “月 (gatsu)” dan “tahun” dinyatakan sebagai “年 (nen)”. Contoh:.

  • 1 hari: 一日 (tsuitachi)
  • 2 hari: 二日 (futsuka)
  • 3 hari: 三日 (mikka)
  • 4 hari: 四日 (yokka)
  • 5 hari: 五日 (itsuka)
  • 6 hari: 六日 (muika)
  • 7 hari: 七日 (nanoka)
  • 8 hari: 八日 (youka)
  • 9 hari: 九日 (kokonoka)
  • 10 hari: 十日 (tooka)

Setelah 10 hari, angka dasar digunakan dengan menambahkan karakter “日 (hi)” sebagai akhiran. Contoh:

  • 11 hari: 十一日 (juuichi-nichi)
  • 12 hari: 十二日 (juuni-nichi)
  • 13 hari: 十三日 (juusan-nichi)
  • 14 hari: 十四日 (juuyokka)
  • 15 hari: 十五日 (juugo-nichi)
  • 16 hari: 十六日 (juuroku-nichi)
  • 17 hari: 十日 (juushichi-nichi)
  • 18 hari: 十八日 (juuhachi-nichi)
  • 19 hari: 十九日 (juuku-nichi)

Selanjutnya adalah bulan, akan menggunakan angka bulan dan nama bulan, misalnya 1 = Januari, 2 = Februari dan seterusnya.

Berikut adalah nama bulan dalam bahasa japang:

  • Januari: 一月 (ichigatsu)
  • Februari: 二月 (nigatsu)
  • Maret: 三月 (sangatsu)
  • April: 四月 (shigatsu)
  • Mei: 五月 (gogatsu)
  • Juni: 六月 (rokugatsu)
  • Juli: 七月 (shichigatsu)
  • Agustus: 八月 (hachigatsu)
  • September: 九月 (kugatsu)
  • Oktober: 十月 (juugatsu)
  • November: 十一月 (juuichigatsu)
  • Desember: 十二月 (juunigatsu)

Perhatikan bahwa cara mengeja bulan di Bahasa Jepang adalah dengan menambahkan karakter “gatsu” pada angka bulan. Misalnya, bulan Oktober disebut “juugatsu” yang terdiri dari karakter “sepuluh” dan “bulan”. Ketika kita ingin menulis tgl 10 Oktober kita akan menuliskannya sebagai 十月十日.

Terakhir, perhitungan usia di Jepang dihitung berdasarkan tahun kelahiran. Umur kebanyakan orang dihitung dalam tahun (tahun sekarang-tahun kelahiran), sementara umur seseorang di awal tahun itu dinyatakan sebagai umurnya pada tahun itu.

Cara Penulisan Tanggal dalam Bahasa Jepang


Cara Penulisan Tanggal dalam Bahasa Jepang

Menulis tanggal bahasa Jepang tidaklah sama dengan tulisan angka pada umumnya. Tulisan tanggal dalam bahasa Jepang memiliki cara penulisan yang khas dengan karakter kanji. Berikut penjelasan mengenai cara penulisan tanggal dalam bahasa Jepang:

1. Tahun

Tanggal pada bahasa Jepang selalu disertai dengan tahun. Menulis tahun dalam bahasa Jepang memakai karakter kanji. Tahun ini terdiri dari empat digit atau karakter kanji.

Contoh:

2021 二〇二一 (ni zero ni ichi)

2. Bulan

Bulan dalam bahasa Jepang juga ditulis dalam karakter kanji. Namun, ada pengecualian, bulan April hingga September ditulis dalam huruf hiragana. Berikut tulisan bulan dalam bahasa Jepang:

Januari 一月 (ichigatsu)

Februari 二月 (nigatsu)

Maret 三月 (sangatsu)

April 四月 (shigatsu)

Mei 五月 (gogatsu)

Juni 六月 (rokugatsu)

Juli 七月 (shichigatsu)

Agustus 八月 (hachigatsu)

September 九月 (kugatsu)

Oktober 十月 (juugatsu)

November 十一月 (juuichigatsu)

Desember 十二月 (juunigatsu)

3. Tanggal

Setelah menulis tahun dan bulan dalam bahasa Jepang, selanjutnya menulis tanggal. Tanggal ditulis dalam karakter kanji dengan kata yang secara harfiah berarti “hari” (日, yang juga dibaca sebagai “nichi”). Khusus angka 1 hingga 10 juga sering menggunakan kata-kata khusus untuk menambah kesopanan.

Contoh:

1日 (tsuitachi) artinya tanggal 1

2日 (futsuka) artinya tanggal 2

3日 (mikka) artinya tanggal 3

4日 (yokka) artinya tanggal 4

5日 (itsuka) artinya tanggal 5

6日 (muika) artinya tanggal 6

7日 (nanoka) artinya tanggal 7

8日 (yooka) artinya tanggal 8

9日 (kokonoka) artinya tanggal 9

10日 (tooka) artinya tanggal 10

4. Pembacaan Tanggal

Setelah menulis tanggal dengan benar dalam bahasa Jepang, selanjutnya adalah membaca tanggal tersebut. Tanggal pada bahasa Jepang dibaca dengan mengucapkan tahun, bulan, dan tanggal. Proses pengucapan tersebut akan membutuhkan latihan, karena terdapat beberapa pengecualian dalam melafalkan bulan dan tanggal.

Contoh:

2021年9月1日 dibaca sebagai “ni zero ni ichi nen kugatsu tsuitachi”

Nah, itulah cara penulisan tanggal dalam bahasa Jepang. Meskipun terlihat sedikit rumit, namun dengan berlatih, pasti kita akan bisa menguasainya dengan baik.

Nama-nama Bulan dalam Bahasa Jepang dan Penjelasannya


Bulan dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah salah satu dari beberapa bahasa yang masih mempertahankan budaya tradisional dalam penamaan bulan. Di Jepang, penamaan bulan masih sangat dipengaruhi oleh tradisi dan unsur-unsur alam. Berikut adalah beberapa nama bulan dalam bahasa Jepang dan penjelasannya.

1. Mutsuki (睦月)


Mutsuki dalam Bahasa Jepang

Mutsuki adalah nama bulan Januari dalam bahasa Jepang. Kata Mutsuki berasal dari kata Mu, yang berarti “kebersamaan”, dan Tsuki, yang berarti “bulan”. Mutsuki adalah bulan kebersamaan dan persatuan, yang melambangkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam kehidupan sosial masyarakat Jepang.

2. Kisaragi (如月)


Kisaragi dalam Bahasa Jepang

Kisaragi adalah nama bulan Februari dalam bahasa Jepang. Kata Kisaragi berasal dari kata Ki, yang berarti “mirip”, dan Saragi, yang berarti “kerudung wanita”. Kisaragi melambangkan awal musim semi di Jepang, di mana kerudung wanita dikenakan sebagai perlindungan dari angin dingin.

3. Sakura (桜)


Sakura dalam Bahasa Jepang

Sakura adalah nama bulan Maret dalam bahasa Jepang. Sakura atau bunga sakura melambangkan awal musim semi di Jepang. Bulan ini menjadi bulan indah karena bunga sakura mulai mekar di mana-mana. Selain itu, bulan ini juga menjadi acuan dalam kehidupan sosial Jepang dan dianggap sebagai awal tahun baru bagi sebagian orang.

4. Uzuki (卯月)


Uzuki dalam Bahasa Jepang

Uzuki adalah nama bulan April dalam bahasa Jepang. Kata Uzuki berasal dari kata U, yang berarti “kelinci”, dan Tsuki, yang berarti “bulan”. Bulan April di Jepang dianggap sebagai musim kelinci, di mana kelinci dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan kelimpahan.

5. Satsuki (皐月)


Satsuki dalam Bahasa Jepang

Satsuki adalah nama bulan Mei dalam bahasa Jepang. Salah satu tradisi yang masih dijaga sampai saat ini adalah adanya festival makanan berbahan baku sate yang disantap pada hari musim semi yang ke 5, yang dikenal sebagai Go Satsuki atau “Lima Satsuki”.

6. Minazuki (水無月)


Minazuki dalam Bahasa Jepang

Minazuki adalah nama bulan Juni dalam bahasa Jepang. Minazuki artinya bulan tanpa air, yang mencerminkan musim panas di Jepang yang kering dan panas. Bulan ini juga identik dengan konsumsi minuman dingin di Jepang seperti teh dan es krim, yang sangat populer di musim panas.

7. Fuzuki (文月)


Fuzuki dalam Bahasa Jepang

Fuzuki adalah nama bulan Juli dalam bahasa Jepang. Kata Fuzuki berasal dari kata Bu, yang berarti “letter”, dan Tsuki, yang berarti “bulan”. Fuzuki dianggap sebagai bulan sastra di Jepang, di mana banyak karya sastra dan puisi ditulis selama bulan ini.

8. Hazuki (葉月)


Hazuki dalam Bahasa Jepang

Hazuki adalah nama bulan Agustus dalam bahasa Jepang. Hazuki atau daun yang jatuh melambangkan musim gugur yang akan segera datang. Di Jepang, Hazuki juga menjadi waktu panen untuk sayuran dan buah-buahan seperti pepino, terung, dan anggur.

9. Tsukimi (月見)


Tsukimi dalam Bahasa Jepang

Tsukimi adalah nama bulan September dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, Tsukimi artinya melihat atau menikmati bulan. Masyarakat Jepang merayakan Tsukimi dengan menyantap berbagai macam makanan yang dikaitkan dengan bulan atau cenderung makanan dari hasil bumi.

10. Kannazuki (神無月)


Kannazuki dalam Bahasa Jepang

Kannazuki adalah nama bulan Oktober dalam bahasa Jepang. Bulan ini dikenal juga dengan sebutan Mikazuki atau “bulan setengah”. Tradisi yang masih berlangsung di Jepang sampai saat ini adalah upacara Kannazuki yang diadakan di Kuil Izumo, Shimane, Jepang. Upacara ini diadakan untuk memohon berkah dari dewa Izumo dalam kehidupan masyarakat Jepang.

11. Shimotsuki (霜月)


Shimotsuki dalam Bahasa Jepang

Shimotsuki adalah nama bulan November dalam bahasa Jepang. Kata Shimotsuki berasal dari kata Shimo, yang berarti “embun”, dan Tsuki, yang berarti “bulan”. Bulan ini diidentikkan dengan musim dingin di Jepang, di mana embun di pagi hari sering terlihat.

12. Shiwasu (師走)


Shiwasu dalam Bahasa Jepang

Shiwasu adalah nama bulan Desember dalam bahasa Jepang. Bulan ini juga disebut-sebut sebagai bulan terburu-buru, karena orang Jepang menyibukkan diri untuk menyelesaikan berbagai hal, seperti rapat kerja maupun kegiatan sosial, sebelum masuk ke akhir tahun. Selain itu, bulan Shiwasu juga menjadi waktu berlibur dan berbelanja untuk mempersiapkan diri menyambut tahun baru.

Nama-nama bulan dalam bahasa Jepang merupakan warisan budaya yang masih dipertahankan hingga kini. Meskipun Jepang sudah menjadi negara maju dan modern, namun nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal tetap dijaga agar masa depan Jepang tetap memiliki identitas yang kuat dan unik.

Fakta Menarik tentang Sistem Kalender Jepang


Kalender Jepang

Japan memiliki sistem kalender yang berbeda dengan kalender yang digunakan oleh negara-negara lainnya di dunia. Sistem kalender Jepang didasarkan pada kalender lunar, bersamaan dengan penanggalan Gregorian yang digunakan secara internasional. Hal ini membuat kalender Jepang memiliki karakteristik yang unik secara budaya dan sejarah. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang sistem kalender Jepang:

1. Masa-masa Pembagian Bulan dalam Kalender Jepang


bulan dalam kalender jepang

Pembagian bulan dalam kalender Jepang dimulai pada zaman Kaisar Jinmu. Terdapat dua masa pembagian bulan dalam kalender Jepang, yaitu masa pembagian bulan asli (sekitar tahun 670-an) dan masa pembagian bulan sekarang (sekitar tahun 1700-an). Pada masa pembagian bulan asli, setiap tahunnya terdapat 12 bulan yang disebut “Bulan Ukemi” dan “Bulan Miyachi”.

Namun, pada masa pembagian bulan sekarang, terdapat 12 bulan dengan jumlah hari yang tidak selalu sama. Bulan-bulan tersebut antara lain bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Bulan-bulan ini diatur berdasarkan “Sol dengan Awal Musim Semi” dan “Matahari dengan Awal Musim Panas”.

2. Sistem Shogatsu


Shogatsu

Shogatsu adalah acara Tahun Baru dalam budaya Jepang. Acara ini hanya dirayakan selama tiga hari, yaitu 1, 2, dan 3 Januari. Pada saat ini, Jepang dihiasi dengan lampu-lampu yang indah, kembang api mengepul, dan acara-acara seni tradisional.

Karena memiliki sistem kalender unik, pada acara Shogatsu, Jepang juga melakukan ziarah ke kuil-kuil untuk berdoa dan melewati jalan setapak ke arah “benang merah”. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk menciptakan kemakmuran dan kesuksesan pada tahun yang baru.

3. Undangan Khusus pada Hari Valentine


hari valentine

Hari Valentine pada tanggal 14 Februari diperingati di seluruh dunia sebagai hari Di Mana Kita Memberikan Perasaan Cinta yang Terdalam. Di Jepang, sebuah tradisi yang sering dilakukan pada Hari Valentine adalah memberikan hadiah-hadiah unik kepada teman, atasan, dan hingga kerabat jauh. Pada saat ini, sebagian besar orang Jepang juga memberikan undangan khusus dalam bentuk “kartu cinta” kepada orang yang mereka cintai.

Kartu cinta ini biasanya berisi kata-kata romantis dan dihias dengan gambar-gambar lucu. Setelah 1 bulan, pada tanggal 14 Maret, yang disebut sebagai “White Day”, orang-orang Jepang juga akan memberikan hadiah balasan kepada orang yang telah memberikan kartu cinta pada Hari Valentine.

4. Acara Tanabata: Hari Bintang-Bintang Yang Bercahaya


Tanabata

Tanabata adalah acara tahunan yang diadakan pada tanggal 7 Juli. Acara ini diperingati untuk merayakan pertemuan dua orang yang dimaksudkan untuk membangun kehidupan bersama, yaitu Putri Bintang Vega dan Pangeran Bintang Altair.

Untuk merayakan acara Tanabata, orang Jepang akan membuat Tanabata Matsuri atau festival acara. Pada saat ini, orang Jepang akan menghiasi ulang-orang dengan pita-pita bermotifkan bintang dan tanda bintang. Mereka juga akan membuat ornamen bintang dari kertas warna-warni untuk dijadikan hiasan pada acara tersebut.

Itulah beberapa fakta menarik mengenai sistem kalender Jepang. Penggunaan kalender berbeda di Jepang dibandingkan negara lain memang dapat terlihat aneh di mata kita. Namun, siapa sangka jika hal tersebut justru menjadi daya tarik khusus bagi negara tersebut.

Perbedaan Antara Tanggal dan Bulan dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia


Bahasa Jepang dan Indonesia

Bahasa Jepang dan Indonesia memiliki perbedaan pada penggunaan tanggal dan bulan. Berikut perbedaan antara tanggal dan bulan dalam bahasa Jepang dan Indonesia.

1. Urutan Tanggal dan Bulan


Urutan Tanggal dan Bulan

Perbedaan pertama terletak pada urutan tanggal dan bulan. Dalam bahasa Jepang, urutan tanggal terlebih dahulu diikuti oleh bulan kemudian tahun, sedangkan dalam bahasa Indonesia, urutan dimulai dari bulan kemudian tanggal lalu tahun.

Contoh:

– Bahasa Jepang: 2022年 5月 31日 (31 Mei 2022)

– Bahasa Indonesia: 31 Mei 2022

2. Notasi Tanggal dan Bulan


Notasi Tanggal dan Bulan

Perbedaan kedua terletak pada notasi tanggal dan bulan. Dalam bahasa Jepang, notasi tanggal dan bulan digunakan dengan angka Kanji, sementara dalam bahasa Indonesia, menggunakan angka arab.

Contoh:

– Bahasa Jepang: 2022年 5月 31日 (Tahun 2022, bulan ke-5, tanggal 31)

– Bahasa Indonesia: 31 Mei 2022 (Hari ke-31, bulan Mei, tahun 2022)

3. Penjelasan Bulan


Penjelasan Bulan

Perbedaan selanjutnya adalah dalam bahasa Jepang, kata bulan (月) dapat dihilangkan jika sudah jelas dari situasi konteks kalimat, sedangkan dalam bahasa Indonesia selalu memerlukan kata bulan untuk mendeskripsikannya.

Contoh:

– Bahasa Jepang: 4月に日本へ行きます (Saya akan ke Jepang pada April)

– Bahasa Indonesia: Saya akan ke Jepang pada bulan April

4. Hari Libur Nasional


Hari Libur Nasional

Perbedaan selanjutnya adalah pada hari libur nasional. Dalam bahasa Jepang, hari libur sering kali dihubungkan dengan event yang terjadi pada bulan dan tahun tersebut, sedangkan dalam bahasa Indonesia, penggunaan tanggal dan bulan disesuaikan dengan hari libur itu sendiri tanpa harus berkaitan dengan event tertentu.

Contoh:

– Bahasa Jepang: 2022年 7月 23日 海の日 (Hari Laut pada 23 Juli 2022)

– Bahasa Indonesia: 17 Agustus (Tanggal Merah Nasional tanpa kaitan dengan event tertentu)

5. Penggunaan Karakter Khusus


Karakter Khusus

Perbedaan terakhir adalah penggunaan karakter khusus dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, bulan dapat diungkapkan dengan menggambar bulan, yaitu karakter bulan (月) yang dikombinasikan dengan huruf Kanji untuk menghasilkan nama bulan. Di sisi lain, dalam bahasa Indonesia, tidak mengenal penggunaan karakter khusus seperti dalam bahasa Jepang.

Contoh:

– Bahasa Jepang: 5月 (Bulan ke-5)

– Bahasa Indonesia: Mei

Itulah perbedaan antara tanggal dan bulan dalam Bahasa Jepang dan Indonesia. Meskipun memiliki perbedaan, penggunaan tanggal dan bulan perlu diperhatikan dalam penggunaan bahasa dalam kedua negara.

Iklan