Pengertian dan Fungsi Kata Kerja dalam Bahasa Jepang


Kata Kerja dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki banyak kata kerja yang dipakai dalam percakapan sehari-hari. Sebelum membahas lebih jauh tentang kata kerja dalam bahasa Jepang, perlu diketahui terlebih dahulu apa pengertian dan fungsi dari kata kerja itu sendiri.

Kata kerja dalam bahasa Jepang (dikenal dengan sebutan ‘doushi’) adalah bagian dari kelas kata yang merupakan kata tindakan atau ungkapan aksi. Kata kerja dalam bahasa Jepang mengandung makna mengenai verba, perbuatan atau keadaan. Ada beberapa fungsi atau peran dari kata kerja di dalam bahasa Jepang. Di bawah ini adalah beberapa diantaranya:

1. Fungsi sebagai predikat pada kalimat:
Jika dilihat dari peran dalam kalimat, kata kerja bahasa Jepang sangat penting karena berfungsi sebagai predikat yang bisa membangun sebuah kalimat dalam bahasa Jepang. Di mana predikat ini berfungsi sebagai inti atau pusat dari suatu kalimat dalam bahasa Jepang.

2. Fungsi sebagai kata seru:
Selain itu, kata kerja dalam bahasa Jepang bisa berfungsi sebagai kata seru yang mengartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Kata seru biasanya dipakai sebagai tanda seruan atau perintah yang lebih dikenal dengan sebutan ‘imperatif’.

3. Fungsi sebagai infix:
Salah satu karakteristik kata kerja dalam bahasa Jepang adalah adanya infix yang ditempatkan di tengah kalimat atau infinitif, contohnya adalah infix “te” yang bersifat mengekspresikan dua tindakan secara bersamaan dan menunjukkan pola antara suatu perbuatan yang terjadi secara bersamaan.

4. Fungsi sebagai auxiliary verb:
Fungsi lain dari kata kerja dalam bahasa Jepang adalah sebagai AUX kata. Penggunaan kata kerja sebagai AUX kata ini ini bermakna bertindak sebagai pelengkap/penunjuk pola kalimat yang terbangun, contohnya seperti ketika kita ingin menyatakan sesuatu yang jagoina menjadi sebuah habit.

Itulah beberapa fungsi dari kata kerja dalam bahasa Jepang. Selain itu, kata kerja dalam bahasa Jepang juga memiliki beberapa ciri-ciri atau karakteristik lainnya. Beberapa karakteristik tersebut mencakup bentuk kata kerja, penggunaan kata kerja, pola kalimat yang terbentuk, dan sebagainya. Semua itu tentu saja perlu dipelajari secara intensif bagi orang yang ingin memahami lebih lanjut tentang bahasa Jepang.

Konjugasi Kata Kerja dalam Bahasa Jepang


Konjugasi Kata Kerja dalam Bahasa Jepang

Kata kerja dalam bahasa Jepang memiliki banyak bentuk dan pola. Setiap kata kerja diubah bentuknya sesuai dengan waktu, tingkat kepolitenan, dan modifikasi lainnya, seperti negatif, positif, dan sebagainya. Hal ini disebut konjugasi kata kerja dalam bahasa Jepang.

Ada tiga kelompok kata kerja dalam bahasa Jepang, yaitu kata kerja kelompok satu, dua, dan tiga. Konjugasi kata kerja kelompok satu paling mudah dipahami karena polanya tidak berubah. Sedangkan kelompok dua dan tiga memiliki pola konjugasi yang agak kompleks.

Kelompok satu
Kata kerja dalam kelompok satu tidak mengalami perubahan bentuk dalam bentuk present (masa sekarang) dan masa lampau tunggal (masa lalu). Contoh kata kerja kelompok satu adalah taberu (makan), nomu (minum), dan miru (melihat). Jika ingin menggunakannya dalam bentuk negatif, cukup tambahkan tidak (iie) di depannya. Misalnya, “Saya tidak makan nasi” dalam bahasa Jepang, “Watashi wa gohan wo tabenai.”

Kelompok dua
Kata kerja dalam kelompok dua diakhiri dengan -iru atau -eru. Konjugasi kata kerja ini memiliki pola yang agak berbeda dengan kelompok satu. Untuk konjugasi dalam bentuk present, cukup menghilangkan -ru di akhir kata dan menambahkan bentuk baru. Contohnya seperti bentuk masu (kepolisian rendah), nakatta (negatif polisi masa lalu sempurna), dan sebagainya. Kata kerja kelompok dua juga memiliki bentuk pasif dan bentuk kepolisian yang lebih tinggi daripada bentuk masu. Contohnya seperti bentuk tekei (kepolisian tinggi) dan bentuk kepolisian yang sangat tinggi (kepolisian sangat tinggi). Sebagai contoh, kata kerja “kau” (membeli) dalam bentuk masu ditambah dengan anata wa (kamu) menjadi “anata wa kaimasu” (kamu membeli).

Kelompok tiga
Kata kerja dalam kelompok tiga merupakan kata kerja yang muncul hanya dalam pola tertentu. Kelompok tiga memiliki kata kerja yang berbagai macam tata bahasa dan pola konjugasi. Kamus umum Jepang mencantumkan lebih dari dua ribu kata kerja dalam kelompok tiga. Contoh kata kerja kelompok tiga seperti suru (melakukan), kuru (datang), dan iku (pergi). Pola konjugasi dalam kelompok tiga biasanya memiliki bentuk dasar seperti -suru, -ku, -mu, dan sebagainya. Umumnya, konjugasi bentuk dasar digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Contohnya seperti bentuk masu (kepolisian rendah) dari -suru adalah shimasu. Tapi kita dapat menemukan pola yang agak berbeda ketika menggunakan bentuk tertentu dalam pola konjugasi kelompok tiga seperti -shitara, -shimashita, -shitai, dan sebagainya. Sebagai contoh penggunaan kata kerja dalam kelompok tiga, “Watashi wa benkyou ni itaimasu” (Saya pergi belajar).

Konjugasi kata kerja dalam bahasa Jepang memang sedikit rumit, tetapi hal ini penting untuk dipahami agar dapat menguasai bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, bentuk kata kerja sangat mempengaruhi arti dan makna suatu kalimat. Sehingga, perlu untuk melatih cara menggunakan kata kerja dalam berkomunikasi untuk menjalin percakapan dengan orang Jepang.

Cara Menggunakan Kata Kerja dalam Percakapan Sehari-hari


Bahasa-Jepang-Kata-Kerja

Memahami kata kerja dalam bahasa Jepang sangatlah penting, karena itu adalah salah satu hal yang paling mendasar dalam percakapan sehari-hari. Ada beberapa cara untuk menggunakan kata kerja dalam percakapan sehari-hari, dan setiap cara memiliki aturannya sendiri. Berikut adalah beberapa cara untuk menggunakan kata kerja dalam percakapan sehari-hari.

1. Bentuk Dasar (Infinitif)

Bentuk-Dasar-V1-Dan-V5-Jepang

Salah satu cara menggunakan kata kerja dalam percakapan sehari-hari adalah dengan menggunakan bentuk dasar, atau infinitif.

Contoh kalimat:
– 食べる (taberu) – Makan
– 走る (hashiru) – Berlari
– 見る (miru) – Melihat

Bentuk dasar digunakan sebagai kata kerja tunggal dan tidak diletakkan dalam bentuk kalimat.

2. Bentuk -masu

Bentuk-Masu-Jepang

Bentuk -masu adalah cara yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bentuk ini digunakan untuk mengungkapkan tindakan atau kegiatan yang akan dilakukan di masa depan.

Contoh kalimat:
– 食べます (tabemasu) – Akan makan
– 走ります (hashirimasu) – Akan berlari
– 見ます (mimasu) – Akan melihat

Kata kerja dalam bentuk -masu itu sendiri terletak di akhir kalimat. Dalam bahasa Jepang, bentuk -masu juga digunakan untuk mengungkapkan rasa hormat dalam percakapan pada orang yang lebih senior atau penting.

3. Kata Kerja Bentuk -te

Cara-Membentuk-Kata-Kerja-Bentuk-Te

Bentuk -te sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bentuk ini digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih tindakan atau kegiatan untuk menyatakan satu rangkaian tindakan atau kegiatan.

Contoh kalimat:
– 食べて、寝ます (tabete, nemasu) – Makan, kemudian tidur
– 走って、乗ります (hashitte, norimasu) – Berlari, kemudian naik kendaraan
– 見て、考えます (miete, kangaemasu) – Melihat, kemudian memikirkan

Kata kerja dalam bentuk -te ditambahkan pada kata kerja yang pertama dalam rangkaian kegiatan. Penggunaan kata kerja bentuk -te sering membuat tindakan atau kegiatan tersebut lebih terstruktur dan teratur.

4. Kata Kerja Bentonik

Kata-Kerja-Bentuk-Bentonik

Kata kerja bentuk bentonik adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tindakan atau kejadian yang sedang terjadi.

Contoh kalimat:
– 食べています (tabete imasu) – Sedang makan
– 走っています (hashitte imasu) – Sedang berlari
– 見ています (mite imasu) – Sedang melihat

Kata kerja dalam bentuk bentonik dianggap sebagai bentuk paling praktis untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari karena sering digunakan oleh orang Jepang.

5. Kata Kerja Bentuk -naide

Kata-Kerja-Bentuk-Naide

Kata kerja bentuk -naide dapat digunakan sebagai cara untuk menyatakan bahwa seseorang tidak sedang melakukan tindakan atau kegiatan, tetapi yang lebih penting adalah tidak menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukannya.

Contoh kalimat:
– 食べないでいます (tabenaide imasu) – Tidak sedang makan
– 見ないでいます (minai de imasu) – Tidak sedang melihat

Kata kerja dalam bentuk -naide ditambahkan pada kata kerja yang dasarnya. Bentuk -naide ini dianggap sebagai bentuk sopan untuk menghindari penggunaan kata-kata yang terdengar terlalu langsung atau kasar dalam percakapan.

Dalam penggunaan kata kerja, penting untuk mengikuti aturan bahasa Jepang yang benar. Dengan mengikuti aturan tersebut, penggunaan kata kerja akan lebih efektif dan efisien dalam percakapan sehari-hari. Dalam hal ini, memahami dan belajar kata kerja dalam bahasa Jepang akan membantu meningkatkan kemampuan bahasa Jepang Anda.

Perbedaan Antara Kata Kerja Biasa dan Kata Kerja Bantu dalam Bahasa Jepang


Kata Kerja dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki perbedaan antara kata kerja biasa dan kata kerja bantu. Jika kata kerja biasa dalam Bahasa Jepang digunakan untuk menunjukkan tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pelaku, maka kata kerja bantu ditujukan untuk membantu pelaku dalam melakukan tindakan atau kegiatan tersebut. Dalam Bahasa Jepang, kata kerja biasa disebut dengan “doushi” dan kata kerja bantu disebut dengan “tazurau-doushi”.

Contoh dari kata kerja biasa dalam Bahasa Jepang adalah “taberu” yang berarti “makan”, “nomu” yang berarti “minum”, dan “okiru” yang berarti “bangun”. Sementara itu, contoh dari kata kerja bantu adalah “suru” yang berarti “melakukan”, “iru” yang berarti “ada”, dan “aru” yang berarti “ada”.

Pada umumnya, kata kerja biasa selalu diikuti oleh objek atau kata benda, sedangkan kata kerja bantu dapat digunakan sendirian atau diikuti oleh kata kerja biasa. Oleh karena itu, kata kerja bantu sering digunakan dalam kalimat pasif, kalimat negatif, dan kalimat tanya.

Berikut adalah contoh penggunaan kata kerja biasa dalam Bahasa Jepang:

1.私は食べる(watashi wa taberu) = Saya makan
2. 学生が寝る(Gakusei ga neru) = Siswa tidur
3. 彼女が走る(Kanojo ga hashiru) = Dia berlari

Sedangkan, berikut adalah contoh penggunaan kata kerja bantu dalam Bahasa Jepang:

1.私は勉強する(watashi wa benkyousuru) = Saya belajar
2.彼女は歌う(Kanojo wa utau) = Dia bernyanyi
3. 田中さんは仕事をする(Tanaka-san wa shigoto wo suru) = Mr. Tanaka bekerja

Dalam hal penggunaannya, kata kerja biasa dan kata kerja bantu dalam Bahasa Jepang memiliki perbedaan yang mencolok. Penggunaan kata kerja bantu sangat membantu dalam memperjelas makna dan konteks dari sebuah kalimat.

Di samping itu, Bahasa Jepang juga memiliki bentuk kata kerja tambahan, seperti “te-form” yang memiliki fungsi yang sangat penting dalam Bahasa Jepang. “Te-form” digunakan untuk menggabungkan beberapa kata kerja ke dalam satu kalimat dan juga digunakan untuk mengubah kata kerja menjadi bentuk lain, seperti bentuk perintah. Istilah “te-form” sendiri merujuk pada bentuk kata kerja yang diakhiri dengan “te”.

Dalam Bahasa Jepang, penggunaan “te-form” sangatlah penting karena dapat mengubah makna dari sebuah kalimat. “Te-form” dapat dipakai untuk mengungkapkan sebab-akibat, pengulangan, urutan kejadian, dan banyak lagi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami penggunaan “te-form” dalam Bahasa Jepang untuk memahami konteks percakapan sehari-hari di Jepang.

Dalam kesimpulannya, Bahasa Jepang memiliki perbedaan antara kata kerja biasa dan kata kerja bantu. Kata kerja biasa digunakan untuk menunjukkan tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pelaku, sedangkan kata kerja bantu digunakan untuk membantu pelaku dalam melakukan tindakan atau kegiatan tersebut. Dalam penggunaannya, kata kerja biasa selalu diikuti oleh objek atau kata benda, sedangkan kata kerja bantu dapat digunakan sendirian atau diikuti oleh kata kerja biasa. Selain itu, Bahasa Jepang juga memiliki bentuk kata kerja tambahan, seperti “te-form” yang memiliki fungsi yang sangat penting dalam Bahasa Jepang. Oleh karena itu, untuk bisa memahami Bahasa Jepang dengan baik, kamu harus memahami perbedaan kata kerja biasa dan kata kerja bantu, serta pemakaian “te-form” dengan baik.

Contoh Kalimat dengan Kata Kerja dalam Bahasa Jepang


Kata Kerja dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang memiliki banyak kata kerja atau “doushi” dalam Bahasa Jepang. Menggunakan kata kerja sangat penting untuk memahami Bahasa Jepang dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, berbelanja, atau pergi ke tempat kerja. Berikut ini adalah contoh kalimat dengan kata kerja dalam Bahasa Jepang.

1. Memasak/Memasak Makanan

Memasak/Memasak Makanan

Ketika semua bahan sudah siap, kamu bisa mulai memasak. Berikut beberapa kata kerja dalam Bahasa Jepang yang terkait dengan memasak dan memasak makanan:

a. Memasak/Memasak Makanan:

  • 料理する (ryouri suru) – memasak
  • 作る (tsukuru) – membuat
  • 揚げる (ageru) – menggoreng

Contoh kalimat:

  • 私はご飯を作ります。(watashi wa gohan wo tsukurimasu) – Saya akan membuat nasi.
  • はじめまして。わたしはシェフです。(hajimemashite. watashi wa shefu desu) – Senang bertemu denganmu. Saya adalah seorang koki.

b. Mengiris/Menumbuk/Memotong:

  • 切る (kiru) – memotong
  • たたく (tataku) – menumbuk
  • すりつぶす (suritsubusu) – menggiling

Contoh kalimat:

  • 大根を切ってください (daikon wo kitte kudasai) – Tolong potong lobak besar itu.
  • にんにくをすりつぶしてください (ninniku wo suritsubushite kudasai) – Minta digiling bawang putih.

2. Berbelanja

Berbelanja

Ketika kamu sedang berbelanja, kamu bisa menggunakan kata kerja untuk mengekspresikan apa yang kamu butuhkan dan ingin membeli. Berikut ini adalah beberapa kata kerja dalam Bahasa Jepang yang terkait dengan berbelanja:

a. Membeli/Memilih:

  • 買う (kau) – membeli
  • 選ぶ (erabu) – memilih
  • 見る (miru) – melihat/li>

    Contoh kalimat:

    • これ、買ってもいいですか?(kore, katte mo ii desu ka?) – Boleh saya beli ini?
    • どれを選べばいいですか?(dore wo erabeba ii desu ka?) – Mana yang harus saya pilih?

    b. Membayar:

    • 払う (harau) – membayar
    • お金を支払う (okane wo shiharau) – membayar uang

    Contoh kalimat:

    • 私が払います。(watashi ga haraimasu) – Saya yang membayar.
    • お金を支払う必要があります。(okane wo shiharau hitsuyou ga arimasu) – Kamu harus membayar uang itu.

    3. Gaya Hidup/ Keseharian

    Gaya Hidup/ Keseharian

    Kata kerja dalam Bahasa Jepang juga dapat digunakan untuk menggambarkan aktivitas keseharian atau gaya hidup sehari-hari. Berikut beberapa kata kerja terkait dengan gaya hidup/keseharian:

    a. Berolahraga:

    • 運動する (undou suru) – berolahraga
    • 走る (hashiru) – berlari
    • 泳ぐ (oyogu) – berenang

    Contoh kalimat:

    • 毎日運動することが大切です。(mainichi undou suru koto ga taisetsu desu) – Berolahraga setiap hari sangat penting.
    • 朝早く走るのが好きです。(asa hayaku hashiru no ga suki desu) – Saya suka berlari pagi-pagi.

    b. Berwisata:

    • 旅行する (ryokou suru) – berwisata/traveling
    • 見る (miru) – melihat/kunjungi
    • 食べる (taberu) – makan

    Contoh kalimat:

    • 日本で旅行するのが好きです。(nippon de ryokou suru no ga suki desu) – Saya suka traveling di Jepang.
    • 富士山を見たいです。(fujisan wo mitai desu) – Saya ingin melihat Gunung Fuji.

    4. Pendidikan/Kuliah

    Pendidikan/Kuliah

    Bagi para pelajar atau mahasiswa, kata kerja dalam Bahasa Jepang dapat membantu mereka dalam menggambarkan kegiatan yang terkait dengan studi/pendidikan. Berikut beberapa kata kerja terkait:

    a. Belajar:

    • 勉強する (benkyou suru) – belajar
    • 覚える (oboeru) – mengingat
    • 勉強になる (benkyou ni naru) – menjadi pengajaran

    Contoh kalimat:

    • 毎日日本語を勉強しています。(mainichi nihongo wo benkyou shite imasu) – Saya belajar Bahasa Jepang setiap hari.
    • この単語を覚えたら、日本語が上達します。(kono tango wo oboetara, nihongo ga joutatsu shimasu) – Jika anda mengingat kata ini, Bahasa Jepang kamu akan meningkat.

    b. Ujian:

    • 試験を受ける (shiken wo ukeru) – mengikuti ujian
    • 合格する (goukaku suru) – lulus
    • 落ちる (ochiru) – gagal

    Contoh kalimat:

    • 明日は数学の試験があります。 (ashita wa suugaku no shiken ga arimasu) – Besok ada ujian matematika.
    • 私は試験に合格しました。(watashi wa shiken ni goukaku shimashita) – Saya lulus ujian.

    5. Kehidupan Kerja

    Kehidupan Kerja

    Banyak orang yang pergi ke Jepang untuk bekerja, oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa kata kerja yang terkait dengan kehidupan kerja. Berikut adalah beberapa kata kerja terkait:

    a. Bekerja:

    • 働く (hataraku) – bekerja
    • 出勤する (shukkin suru) – masuk kerja
    • 退社する (taisha suru) – pulang kerja

    Contoh kalimat:

    • 毎日忙しく働いています。(mainichi isogashiku hataraki teimasu) – Saya sibuk bekerja setiap hari.
    • 朝8時に出勤しなければなりません。(asa hachi ji ni shukkin shinakereba narimasen) – Harus masuk kerja jam 8 pagi.

    b. Rapat:

    • 会議する (kaigi suru) – rapat
    • 発表する (happyou suru) – presentasi
    • 議論する (giron suru) – diskusi

    Contoh kalimat:

    • 今日は大事な会議があります。(kyou wa daiji na kaigi ga arimasu) – Hari ini ada rapat penting.
    • 明日は陳述する予定です。(ashita wa chinjutsu suru yotei desu) – Saya akan presentasi besok.

    Dalam Bahasa Jepang, kata kerja adalah salah satu elemen penting untuk memahami bahasa dan budaya Jepang. Kamu bisa memperluas kosa kata Bahasa Jepang dengan mempelajari kata kerja ini dan menggunakan contoh kalimat di atas dalam keseharian anda.

Iklan